NovelToon NovelToon
ISTRI Rasa PELAKOR

ISTRI Rasa PELAKOR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Butterfly

JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU

Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.

Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.

Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .

Wanita ****** dari mana kamu berasal?

Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?

Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.


Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 26

Zean , pria itu ia utus untuk mengawasi masalah kantor. Sedangkan Kafindra sendiri memilih berkunjung ke toko Raincake miliknya.

Matanya memindai satu persatu kinerja pegawainya, di balik pintu produksi, seorang wanita menyandar pada dinding dengan tangan bersedekap dada. Sesekali bibir wanita itu tampak berdecak kesal akan kehadiran para pelanggan, begitu terlihat malas-malasan ditengah ramainya pengunjung .

Kafindra berdecak kecil sembari tersenyum sinis. Pria itu memilih bertahan duduk disana sampai kondisi toko tak lagi terlalu ramai. Ia akan membereskan wanita itu nanti, dibawah kuasanya tidak ada yang namanya pegawai malas. Rasanya sia-sia dia memberi gaji besar jika kinerja nya seperti itu.

Wanita berambut sebahu itu berdiri didepan pintu bosnya, sudah hampir lima menit ia berdiri dengan penuh keraguan untuk mengetuk pintu.

Ia sempat bertanya-tanya saat managernya memerintah untuk datang ke ruangan pemilik tempat ia bekerja .

Sedetik kemudian wajahnya menjadi berseri , senyum lebar dengan penuh percaya diri terpatri disana. Jemarinya sibuk membenahi rambut dan baju nya, " Harus rapi dan cantik biar Pak Bos puas, " gumamnya diakhiri kekehan kecil.

Toktoktok.....

" Masuk "

Pintu terbuka lebar, muncullah sosok yang ditunggu Kafindra sejak tadi. " Kenapa lama sekali hah? " geram nya dengan tatapan tajam.

Si wanita langsung menciut, harapan yang semula membuatnya berani untuk masuk lenyap seketika saat melihat respon pria di depannya.

" Ma_af Pak, saya sedang bekerja tadi , " jawab Wanita bernama Dewi , suaranya terdengar lirih. Ia menunduk dengan meremas tangan satu sama lain.

Brakkk.....

Suara hantaman sebuah vas bunga berbahan kayu itu menghantam lantai disamping kaki Dewi, seketika detak jantungnya berpacu lebih cepat, terkejut dan takut .

" Siapa yang kau katakan bekerja itu hah? " urat di seluruh tubuh pria itu seketika muncul.

" Wanita yang hanya berdiri disamping pintu, dengan wajah kesal saat pengunjung ramai? itu yang kau sebut bekerja? " bentak nya dengan suara menggelegar memenuhi ruangan itu.

Tubuh wanita itu tersentak mendengar bentakan sekeras itu. Kepalanya kian tertunduk , matanya terpejam dengan jemari saling menggenggam semakin erat.

" Kamu pikir saya butuh pegawai semacam itu? " Kafindra tertawa sinis.

" Temui manager Sesa dan tinggalkan tempat ini, kamu dipecat, " seketika Dewi mendongak kan kepalanya, bagai petir disiang bolong saat dirinya mendengar akan dipecat.

" Pak, saya mohon jangan dipecat, saya janji akan merubah semua kebiasaan buruk yang bapak sebutkan tadi, saya mohon pak ____ " Dewi bersimpuh dihadapan pria yang baru saja melayangkan kalimat pecat padanya.

" Saya tidak butuh perubahan apapun, cepat keluar dari ruangan ini sebelum saya memanggil satpam untuk menyeret mu keluar, " ucap Kafindra, ia menatap malas.

Dengan wajah pasrah, wanita itu bangkit dan melangkah keluar ruangan. Pekerjaan yang sudah ia lakukan beberapa bulan ini terpaksa ia tinggalkan, semua karena kesalahannya sendiri.

*******

Jenna tengah duduk dirumah megah yang membuatnya berdecak kagum berkali-kali. Si pemilik rumah mengundangnya datang saat ia baru tiba dikontrakan setelah berkunjung ke tempat mbak Isna.

Dua jam lagi ia akan berangkat kerja, tapi si pemilik rumah tetap memaksanya datang, tidak akan lama katanya. Hanya ingin memberi sesuatu yang Jenna tidak tau apa yang akan diberikan padanya.

" Kamu sudah makan? " Oma Winda datang dengan dua paper bag ditangannya. Benda itu diletakkan diatas meja ruang tamu.

" Sudah Oma, " jawab Jenna.

" Kamu beneran mau berangkat kerja sebentar lagi? " Jenna mengangguk kecil, " Padahal kalau mau libur sehari ini aja, saya bisa izinin sama manager kamu. Kebetulan saya kenal dengan , manager Sesa kan? " tanya Oma .

wanita tua itu sengaja bersikap seolah dirinya memang hanya pelanggan setia toko kue itu, ia hanya takut Jenna merasa tidak nyaman kalau sampai wanita muda itu tau toko Raincake adalah milik cucunya.

Jenna tersenyum lembut, " Tidak perlu Oma, kita bisa ngobrol dilain waktu saja. Jenna baru bekerja disana Oma, takutnya malah nanti ada yang mikir enggak-enggak kalau sudah berani izin kerja, " jelas Jenna, dengan halus ia menolak tawaran Oma Winda.

" Baiklah tidak masalah, kapan kamu libur nya Jen? Oma ingin ngajak kamu liburan. " tanya Oma Winda, liburan di salah satu villa miliknya yang ada dipuncak sepertinya akan seru sekali.

Lagi-lagi Jenna tersenyum canggung, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, " Tidak ada libur Oma, hanya pergantian shift saja, " jawab nya yang membuat Oma Winda melotot kaget.

Wanita tua itu lantas terdiam, miris sekali pikirnya. setaunya Raincake merekrut banyak pegawai setiap shiftnya, apa memberi jatah libur tidak semampu itu? Takut rugi kah? Satu minggu sekali minimal, kalau begini terus namanya memeras tenaga manusia tiada henti.

Kerjaan siapa ini? Apa Kafindra yang mengaturnya? Kalau iya, Siap-siap saja akan ia ceramahi siang sampai malam. Kalau dipikir-pikir ia sudah lama tidak berbicara empat mata dengan cucunya itu.

" Tunggu sebentar ya, Oma mau mengambil sesuatu untuk cucu Oma, " ucap Oma Winda yang mampu membuat Jenna tersipu malu.

Begini ya rasanya mempunyai seorang nenek?

*****

Keesokan harinya, ia sengaja datang kepasar tradisional dikota itu. Berniat mencari pakaian daster dengan harga murah meriah ketimbang belanja di mall.

Pasar dengan kondisi sedikit kum*h itu sudah biasa bagi Jenna saat dulu masih tinggal dikampung.

Dengan berbekal uang hasil gajinya, ia masih bisa menyisakan sedikit untuk ditabungnya. Bersiap jika sewaktu-waktu kondisinya tak memungkinkan untuk bekerja lagi. Apalagi bersalin juga membutuhkan biaya, belum lagi setelah anaknya lahir itu juga membutuhkan biaya yang cukup besar juga.

" Sudah cukup kayaknya, " gumamnya dengan daster empat stel yang sudah dipilihnya tadi. Kemudian ia membawanya ke kasir untuk. dibayar.

Jenna semakin menyadari jika perutnya akan semakin membesar, jadi perlu pakaian yang longgar seperti daster.

Dipinggir jalan ada penjual nasi uduk, Jenna membeli seporsi untuknya sarapan .

Saat ini Jenna tengah merebahkan tubuhnya diatas kasur kamar kontrakannya, setelah sarapan ia memilih mengistirahatkan tubuh yang sering mudah lelah, mungkin faktor hamil muda ini pikirnya.

Kedua telapak tangannya sedari tadi mengelus perutnya yang sedikit membuncit itu, " Sayang kamu sehat-sehat ya disana, Ibu bakal usahain yang terbaik buat kamu. Kelak kamu harus jadi anak yang bertanggung jawab dan selalu jadi garda terdepan untuk Ibu dalam keadaan apapun. "

" Kita harus saling menjaga dan menguatkan, maaf jika setelah kamu lahir kedunia ini kamu akan kecewa dengan nasib mu. Lahir tanpa seorang ayah dan mempunyai Ibu sepertiku. " lirihnya dengan senyum penuh luka. Kenapa hidupnya selalu diuji , kehilangan orang tua dan hidup serba kekurangan apakah itu masih kurang jika hanya untuk mengujinya? .

" Maaf jika suatu saat kamu kecewa lahir dari seorang Ibu sepertiku ya? " suaranya gemetar , air mata menetes dengan sendirinya. Disaat seperti ini seharusnya ada Ibu dan ayahnya . Setidaknya ada tempat untuk nya pulang dan bersandar dari kerasnya dunia.

🦋🦋🦋🦋🦋

LIKE nya sayang jangan lupa 🙏🥰 maaf ya telat update, kakak ipar aku kemaren baru melahirkan jadi ya gitulah 😆

1
Inonk_ordinary
g romantis,serem
Grasela Malo
Mkanya jgn bodoh
Yami CB
Terus terang ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah gue baca! 🌟
Nona Butterfly: makasih kak 😍
total 1 replies
Cleopatra
Mantap nih!
vee
Kebanjiran emosi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!