Di dunia kultivasi yang mengandalkan kekuatan jiwa bawaan sebagai penguat teknik beladiri, Vincent sering diremehkan karena hanya memiliki soul tumbuhan, hal itu membuatnya dipandang sebelah mata dan sering dianiaya oleh sesama murid sekte tempatnya tinggal.
Dan potensi kekuatannya mulai terlihat setelah dilatih oleh ratu Lily, seorang ras elf yang tidak sengaja ia temui ketika dalam keadaan terluka parah. Beliau adalah seorang kultivator domain celestial yang terlempar ke domain fana setelah dikeroyok oleh empat kaisar penguasa dunia tersebut.
Ratu Lily yang nota benenya memiliki soul yang sama dengan Vincent dan sudah ahli dalam penguasaannya, tertarik untuk mengajari Vincent mengembangkan potensi soul tumbuhan tipe langka yaitu soul pohon adam yang merupakan rajanya tumbuhan.
Akankah dengan kekuatan Jiwa kayu yang dilatih dibawah bimbingan ratu Lily ia dapat berdiri di puncak dunia kultivasi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vheindie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vincent Vs Hiori
"Ranah Saint tingkat pertama dan usianya lebih muda dari diriku," gumam Vincent menatap orang yang menyerangnya secara diam-diam.
"Maaf.. Tadi itu hanya salam pembuka saja. Perkenalkan namaku Hiori dari skuad lima prajurit kerajaan yang ditugaskan di wilayah utara."
"Apa yang dibilang ketua sepertinya benar, aku jangan sampai lengah sedikit melawan orang sepertimu," ucap Hiori yang kembali bersiap mengeluarkan teknik pedangnya.
"TEKNIK KAISAR TAHAP PERTAMA: TEBASAN PEMECAH GELOMBANG"
SLASH
"Sangat mengesankan, potensimu dalam ilmu pedang sangatlah bagus." Vincent bersiap menyambut gelombang tajam dengan panjang lebih dari sepuluh meter.
"TEKNIK KAISAR KUNO TAHAP KEDELAPAN: THE SCREAM OF THE VOID."
BAMM
Serangan keduanya berbenturan, namun teknik Vincent lebih unggul dibandingkan milik Hiori sehingga masih terus mengarah padanya. Hal itu membuat Hiori terpaksa melakukan teknik yang sama sebanyak dua kali lagi untuk menghentikan jeritan kehampaan yang meniadakan segalanya. Sebagian penonton yang melihat dilayar besar menahan nafas khawatir jagoan mereka akan kalah dalam waktu singkat. Sedangkan sebagian lagi kagum akan teknik baru yang digunakan Vincent saat ini.
"Berapa banyak teknik yang anak itu punya? Dia seperti orang berbeda dengan pertama kali kubawa ke sekte kabut, siapa orang yang mengajarinya." Ketua sekte Radit heran dengan perkembangan anak yang dipungutnya setelah membunuh ayahnya saat itu. Dan ia pun heran kenapa dia bisa mengetahui alasan kematian ayahnya, ketua Radit mencurigai ada orang yang memberitahu kejadian sebenarnya pada Vincent.
"Jika benar niatnya membuat perhitungan padaku suatu hari nanti. Aku harus segera melenyapkan sebelum dia semakin berbahaya," lanjutnya.
"Perdana Mentri. Siapa anak itu? Kemampuannya kuat sekali, bahkan teknik kaisar pedang seolah bukan tandingannya dan anehnya lagi dia masih berada di ranah body strength tahap lima. Seolah ingin membuktikan pada dunia bahwa tingkatan ranah tidaklah berpengaruh padanya." Sang raja terlihat mulai tertarik pada Vincent.
Perdana Mentri Hector menjelaskan apa yang dia tahu tentang Vincent yang merupakan pendatang baru yang belum mereka ketahui dengan benar. "Dia berasal dari distrik Durma, memang benar tekniknya sangat aneh bahkan dalam pertandingan perdana melawan anak berbakat dari klan gunung keramat yang mempunyai soul naga bumi-"
"Tunggu! Apa kau bilang tadi? Ada bocah dari klan gunung keramat yang ikut turnamen beladiri? Dan dia mempunya jiwa naga bumi?" Potong King Ryuji. Ia kaget ternyata ada orang yang mempunyai jiwa naga selain dirinya di seluruh kerajaan Serena dan itu berasal dari klan kuno yang jarang berinteraksi dengan dunia luar.
"Sial... Kenapa kabar sepenting ini tidak langsung kau laporkan padaku! Cepat perintahkan tim intelijen untuk mendapatkan informasi dari sana!" Bentaknya.
"Mohon maaf atas kelalaian saya tuan, saya tidak tau bahwa anda akan datang sekarang. Jadi, saya tidak sempat memberi informasi ini pada anda. Lalu mengenai pasukan intel, sudah saya kirim ke sana dua hari yang lalu." Perdana Mentri Hector membungkuk hormat dan meminta maaf atas kesalahannya.
"Sudahlah! Lalu bagaimana dia bisa kalah oleh anak itu?" Tanya king Ryuji yang penasaran bagaimana jiwa legendaris bisa dikalahkan oleh bocah yang berada diranah body strength.
Perdana mentri mulai menceritakan kembali kronologi pertarungan antara Vincent melawan Nagato. Ia menjelaskan bagaimana salah satu teknik Vincent yang mereplika secara sempurna bentuk naga dengan aura yang sangat mengerikan.
"Hmm.. Kalau memang begitu kebenarannya, dia lebih berbahaya jika menjadi musuh dimasa depan dari pada anak dari klan gunung keramat. Apakah sudah kau selidiki siapa master yang ada dibelakangnya?"
"Sudah!" jawab singkat perdana mentri Hector. Lalu ia memberi giok yang berfungsi sebagai peredam pembicaraan pada king Ryuji.
"Begitu ya," Ujarnya setelah mendengar penjelasan lebih detail dari perdana mentrinya itu.
"Tuan Radit! Apakah benar anak itu dulu pernah berada di sekte anda?" King Ryuji melirik ke arah ketua sekte Radit.
"Benar Yang Mulia. Namun dirinya tiba-tiba menghilang sekitar dua tahun lalu dan sekarang entah bagaimana perkembangannya begitu pesat. Padahal dulu bakat kultivasinya sangat buruk, apalagi jiwanya hanya sebuah ranting kayu tak berguna. Entah master bela diri mana yang mengajarinya hingga sekuat sekarang," ungkap ketua sekte Radit.
"Aku penasaran siapa master hebat yang ada dibelakangnya?" King Ryuji tertarik dengan guru yang membimbing Vincent.
"Saat kami tanya dia bilang gurunya tidak ada di dunia ini lagi," jawab perdana mentri.
"Sayang sekali... Andai masih ada, aku ingin sekali beradu pukulan dengannya." King Ryuji terlihat sedikit kecewa mendengar berita tersebut.
'Dasar maniak bela diri. Andai kultivasiku mencapai level yang sama aku ingin sekali memberinya salam olah raga,' gumam ketua sekte Hao Beng.
Kembali ke arena pertandingan.
"Sial... Teknik macam apa itu?" Hiori tersengal setelah mengeluarkan tiga teknik yang sama secara berturut-turut.
"Huh... Kemana dia pergi?" Ia kaget melihat Vincent sudah tidak ada dalam pandangannya. Ia mengedarkan pandangan dengan ekstra waspada, menajamkan seluruh kelima indranya.
"TEKNIK RAJA POHON: SPEAR"
Lesatan tombak mengarah pada Hiori, tapi dengan sigap ia menangkis beberapa tombak kayu menggunakan pedang yang telah dilapisi aura. Meski berhasil memblokir teknik tombak milik Vincent, namun Hiori tidak menyadari sesuatu yang merangkak dibawah kakinya.
"TEKNIK RAJA POHON: SULUR PENJERAT"
"Arghh... Lepaskan badjingan!!" Teriak Hiori yang kesakitan saat tubuhnya terlilit sulur yang sudah diperkuat dengan teknik enchantment. Ia terus berontak tetapi semakin kuat semakin dia kesakitan dan dalam beberapa detik saja Hiori merasa seluruh energinya terasa terkuras habis.
"Badjingan... Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya Hiori yang kali ini tidak mampu berontak lagi.
"Tidak ada, hanya menguji stamina seorang prajurit yang bergelar kesatria bulan saja." Vincent berjalan santai yang setelah turun dari atas pohon.
'Hehe... Aura dari seorang kultivator saint akan sangat berguna untuk menambah koleksi prajurit kayuku.'
'Ah... Kenapa waktu itu aku tidak menggunakan hal yang sama pada si Nagato itu ya? Cih... Dasar vodoh, aku lupa karena terbawa suasana. Andai saat itu energinya berhasil kuserap, mungkin prajurit kayu dari auranya akan sangat menakjubkan.'
'Sudahlah... Semuanya telah berlalu, mulai dari babak ini aku akan memanfaatkannya sebaik mungkin.'
Vincent terus berdialog dengan diri sendiri, hingga ia lupa akan Hiori yang hampir kehabisan aura dalam tubuhnya. Bahkan wajahnya terlihat pucat pasi seperti tinggal menunggu waktu menemui ajalnya.
"Astaga... Hampir saja lupa!" Seru Vincent ketika tersadar dari lamunannya. Kemudian ia pun melepaskan teknik yang menjerat lawannya.
Ia pun menatap ke langit dan memberi kode pada para wasit untuk membawa Hiori yang tidak sadarkan diri, sebab untuk bisa keluar dari arena pertandingan orang yang bersangkutan harus menyobek kertas segel pemindah.
"Apakah anak itu tau letak menara pengawas pertandingan? Padahal menara tersebut sudah disegel ruang supaya tidak terlihat oleh siapapun," ucap King Ryuji yang kembali terkejut dengan kemampuan Vincent.
"Bocah yang sangat menarik," lanjutnya.
Setelah memberi kode pada wasit, Vincent berjalan ke arah hutan untuk menunggu waktu pertandingan usai.