elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.
Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.
Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Kencan Sendok Teh dan Pemandu Cinta Mental
Setelah krisis keuangan teratasi, Rayden dan Elara kembali mengalihkan perhatian mereka pada Putri Sofia. Rayden telah menemukan calon yang menjanjikan: Adipati Tristan, seorang bangsawan muda dari Utara yang dikenal karena kejujuran, kecintaan pada sejarah, dan sifatnya yang sedikit canggung secara sosial.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Tugas: Memandu kencan pertama Sofia dan Tristan. Menggunakan 'Bug' sebagai pemandu komunikasi real-time. Strategi: Mendorong kejujuran sejak awal.]
Rayden mengatur pertemuan itu sebagai acara minum teh informal di taman. Ia dan Elara mengawasi dari kejauhan, di balik semak mawar besar, ditemani oleh Padi Hangat I, yang ikut 'mengawasi' dari pangkuan Elara.
"Tristan itu gugup sekali," bisik Rayden secara lisan. "Dia sangat menyukai Sofia, tetapi dia kaku seperti zirah."
Elara memfokuskan pikirannya pada Tristan. "Ya, dia gugup. Dia berpikir, 'Jangan tumpahkan tehnya. Jangan tumpahkan tehnya. Katakan sesuatu yang cerdas tentang cuaca. Tidak, itu klise. Pikirkan saja sendok teh.' Ya, dia ingat tentang sendok teh rusak!"
Di taman, Tristan dan Sofia duduk dalam keheningan yang canggung.
Sofia: "Cuacanya sangat bagus hari ini."
Tristan: "Ya, sangat stabil. Sama seperti... kebijakan fiskal Raja Rayden."
Sofia cemberut sedikit. "Dia kaku sekali," pikir Sofia, kekecewaannya mulai muncul.
Elara segera mengirimkan pikiran mendesak kepada Rayden: "Rayden! Kaku sekali! Suruh Tristan beralih ke sendok teh sekarang! Ingatkan Sofia tentang kejujuran! Cepat!"
Rayden tersentak di balik semak. Dia mengeluarkan ponsel kecil yang ia gunakan untuk komunikasi darurat dengan stafnya (sebenarnya hanya alat untuk menyalurkan pikirannya dengan alasan teknis) dan mengirimkan sinyal mental yang kuat kepada Tristan.
Rayden (Mental): "TRISTAN! Lupakan cuaca! Lupakan kebijakan fiskal! Bicara tentang hobi, sekarang! Sendok teh!"
Tristan tiba-tiba tersentak. Dia melihat ke arah semak, seolah-olah dia mendengar suara Rayden dari sana.
Tristan: "Maafkan saya, Putri Sofia. Saya gugup. Saya harus jujur. Saya... saya sangat menyukai sejarah kerajinan perak. Terutama sendok teh antik. Apakah Anda kebetulan memiliki minat serupa?"
Mata Sofia langsung berbinar. Ia teringat nasihat Elara.
Sofia (Pikiran): "Sendok teh! Ya ampun, dia tahu! Dia tidak lari! Aku harus jujur! Tunjukkan padanya koleksi sendok teh rusakmu, Sofia!"
Sofia tersenyum lebar. "Sebenarnya, ya! Saya punya koleksi... yang agak tidak biasa. Saya mengoleksi sendok teh antik yang rusak. Itu rahasia yang memalukan."
Tristan (Pikiran): "Rusak? Itu aneh. Tapi itu jujur! Itu unik! Itu menawan! Aku harus mengatakan aku bisa memperbaikinya! Ya, aku bisa memperbaiki perak kuno!"
Tristan bersandar ke depan dengan antusias. "Rusak? Itu menakjubkan! Saya sangat suka memperbaiki perak kuno! Itu membutuhkan kesabaran dan pengetahuan tentang logam. Apakah Anda mengizinkan saya melihat koleksi Anda? Mungkin saya bisa membantu memperbaiki beberapa bagiannya."
Sofia (Pikiran): "Memperbaiki! Dia tidak menghakimi! Dia bahkan ingin membantu! Dia sempurna! Elara benar!"
Senyum Sofia kini tulus. "Tentu, Adipati Tristan! Mari kita lihat! Saya menyimpannya di pavilion kecil di dekat sini."
Keduanya segera berdiri dan berjalan menjauh dari semak-semak, melupakan Rayden dan Elara sepenuhnya.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Misi Sampingan: Berhasil. Kencan pertama sukses melalui kejujuran yang dipandu. Kecocokan: Tinggi.]
Rayden dan Elara keluar dari semak, merapikan pakaian mereka. Padi Hangat I melompat ke bahu Rayden.
"Kita baru saja menjadi pemandu kencan kerajaan yang paling aneh," kata Elara, tertawa.
"Dan yang paling efektif," balas Rayden. "Kami memastikan kejujuran adalah landasan sejak awal. Sekarang, Tristan harus tahu, jika dia berani memikirkan hal-hal jahat, kau akan segera tahu."
"Dia tidak akan. Pikirannya dipenuhi dengan sejarah perak dan bagaimana cara mengencangkan pegangan sendok teh. Dia aman. Sekarang, Raja. Kita punya urusan pribadi. Aku ingin tahu apa yang kau pikirkan tentang Padi Hangat I sekarang."
Rayden mencium Elara di kening. "Aku berpikir bahwa Padi Hangat adalah kucing paling mulia di dunia, dan dia sangat membutuhkan mahkota bertatahkan rubi untuk acara resmi berikutnya."
"Aku setuju," bisik Elara. "Dan aku mencintaimu, Rayden. Terima kasih untuk kejujuran yang dipaksakan ini."