NovelToon NovelToon
Selingkuhan CEO

Selingkuhan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Aliansi Pernikahan / Persaingan Mafia
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

Natalie terpaksa bekerja pada Ares demi memenuhi kebutuhan ekonominya, termasuk bekerja di club malam dan kemudian menjadi asisten pribadinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Kedamaian yang Dimenangkan dan Janji di Puncak

Pagi yang Tenang: Di Balik Perjanjian

Matahari bersinar lembut ke kamar tidur utama penthouse. Pagi setelah pertempuran melawan Maxim Petrov dan pertarungan psikologis tentang Garis Batas Operasional terasa berbeda. Ada kedamaian yang sunyi, hasil dari kejujuran yang brutal dan janji yang diucapkan.

Natalie terbangun dengan lengan Ares melingkari pinggangnya. Dia tidak melepaskan diri; sentuhan Ares kini terasa seperti jangkar, bukan rantai. Lukanya di lutut sudah diperban dengan rapi oleh tim medis Ares.

Ares sudah bangun, tetapi dia hanya menatap Natalie. Tatapannya kini tidak lagi menilai, tetapi memuja.

"Selamat pagi," bisik Ares.

"Pagi," jawab Natalie, suaranya serak.

Ares mencium dahi Natalie, sebuah kelembutan yang jarang ia tunjukkan. "Aku tidak akan pernah melanggarnya lagi, Natalie. Aku bersumpah."

Natalie mengangguk. "Aku tahu. Karena kau tidak akan selamat jika melanggarnya," canda Natalie, senyumnya muncul.

"Itu adalah kebenaran yang mengerikan dan indah," balas Ares, membalas senyum. "Kau adalah ratu yang menuntut pertanggungjawaban dari rajanya."

Akhir dari Bayangan Rima

Di tengah kedamaian, Rook masuk dengan tablet di tangannya.

"Pagi, Tuan. Nona Natalie. Kabar dari fasilitas: Rima sudah bisa dipindahkan ke bangsal pemulihan. Dokter bilang dia stabil dan menanyakan kabar Nona Natalie," lapor Rook, nadanya menunjukkan kelegaan.

Mendengar kabar itu, air mata Natalie menggenang, tetapi kali ini air mata lega yang tak tertahankan. Ancaman Petrov sudah berakhir; Buku Merah sudah diamankan; dan sekarang, ibunya—alasan utama dari semua penderitaannya—akhirnya aman dan pulih.

Ares segera mengambil tablet itu, memindahkannya ke layar video kecil yang terhubung. Rima muncul, terlihat lemah tetapi tersenyum.

Natalie berjuang untuk duduk. "Ibu..."

"N-Na-t-a-lie..." Suara Rima terdengar lemah, tetapi wajahnya berseri-seri. "A-aman..."

"Ya, aku aman. Kita berdua aman," kata Natalie, tersedak. Ia menangis, dan kali ini, ia tidak menyembunyikannya. Ares memeluknya erat, menopang tubuhnya.

Setelah panggilan video itu berakhir, Ares menahan Natalie di pelukannya. "Dia aman, Natalie. Ancaman itu sudah berakhir. Masa lalu itu sudah kita taklukkan."

"Aku tidak bisa mempercayainya, Ares. Aku bebas. Dia bebas," bisik Natalie. Seluruh bebannya selama dua puluh tahun, kini terangkat.

Momen Romantis: Simbol Kesetaraan

Ares tidak langsung menjawab. Ia berdiri, mengambil sesuatu dari meja samping. Itu adalah sebuah kotak kecil yang terbuat dari titanium.

"Aku tahu kau tidak suka berlian yang mencolok. Kau benci simbol-simbol kepemilikan," kata Ares, ia duduk di samping Natalie lagi. "Tapi ini adalah simbol. Simbol dari garis batas kita, dari kemitraan kita."

Ares membuka kotak itu. Di dalamnya, terdapat sebuah kalung. Itu adalah liontin sederhana, terbuat dari logam gelap. Di liontin itu, terukir dua siluet yang saling membelakangi, tetapi tangan mereka terhubung oleh garis emas tipis. Diukir dengan halus adalah koordinat, yang Natalie kenali sebagai lokasi gudang galangan kapal tempat ia menanam tracker dan memenangkan kendali atas Ares.

"Ini adalah Liontin Bayangan," jelas Ares. "Siluet ini adalah Bayangan yang bergerak mandiri. Garis emas ini adalah kontrak kita. Ini menandakan bahwa kau adalah dirimu sendiri, tetapi kau selalu terhubung denganku, dan aku adalah pelindungmu, bukan tuanmu."

Ares mengangkat kalung itu. "Ini juga memiliki fungsi. Jika kau menekan ukiran emasnya, itu akan mengirimkan sinyal terenkripsi langsung ke chip yang tertanam di pergelangan tanganku. Aku akan tahu kau dalam bahaya, di mana pun kau berada, tanpa ada orang lain yang tahu."

"Kau memberiku sinyal darurat yang hanya terhubung padamu," kata Natalie, matanya berkaca-kaca.

"Ya. Karena kau tidak pernah membutuhkan perantara. Kau hanya membutuhkan diriku. Dan aku tidak akan pernah mengabaikan sinyal itu," janji Ares.

Natalie membiarkan Ares memakaikan kalung itu. Liontin itu terasa dingin dan berbobot di tulang selangkanya. Itu adalah hadiah terindah yang pernah ia terima, karena itu mewakili kepercayaan dan otonomi, bukan kekayaan.

"Aku mencintaimu, Ares. Karena kau mengerti aku. Kau memberiku kebebasan, bukan sangkar emas," bisik Natalie, ia menarik leher Ares dan menciumnya.

Ciuman mereka kini dipenuhi dengan kepastian. Itu adalah ciuman pasangan yang telah melalui krisis identitas dan kekuasaan, dan muncul sebagai kekuatan yang tak terpisahkan. Romantisme mereka terletak pada mutualitas risiko dan kekuasaan.

Membidik Tahta Global

Setelah momen intim itu, mereka beralih ke meja kerja. Buku Merah kembali menjadi fokus.

"Petrov sudah dinetralisir. Jaringannya runtuh," kata Ares, memproyeksikan diagram kompleks di dinding. "Tetapi Tuan Viktor meninggalkan celah yang lebih besar. Melalui Buku Merah, kita tahu ia mengendalikan suara mayoritas di OmniBank, sebuah bank investasi multinasional yang mencuci uang untuk hampir semua oligarki di dunia."

"OmniBank. Itu adalah target yang jauh lebih besar dari Sastrawan atau Petrov," kata Natalie, antusias. "Jika kita mengendalikan OmniBank, kita mengendalikan aliran uang di seluruh Eropa dan Asia."

"Tepat. Tuan Viktor menggunakan OmniBank sebagai saluran untuk mendanai operasi gelapnya. Dia tidak pernah mengendalikannya secara langsung, hanya suaranya," jelas Ares. "Dengan data Buku Merah, kita bisa memeras atau mengakuisisi saham mayoritas yang cukup untuk mengambil kendali penuh."

Natalie menyambar pena marker dan berjalan ke dinding. "Ini bukan lagi hanya tentang melindungi tahtamu, Ares. Ini tentang membangun kerajaan yang tidak bisa digoyahkan oleh bayangan masa lalu manapun. Jika kita mengendalikan OmniBank, kita akan menjadi kekuatan finansial global yang tak terhindarkan. Kita akan menjadi The Power Couple yang sebenarnya, bukan hanya gossip media."

Ares tersenyum. Dia melihat api di mata Natalie. Inilah yang dia cintai.

"OmniBank. Itu adalah target yang pantas untuk Chief Strategist dan Bayanganku," kata Ares. "Kita akan melakukannya bersama, Natalie. Sebagai partner, sebagai kekasih, sebagai kekuatan baru di dunia ini."

Mereka mulai menyusun rencana yang akan membawa mereka melampaui konflik domestik ke pertarungan yang mendefinisikan kembali kekuasaan global. Di samping kalung yang melambangkan kesetaraan, Natalie kini siap untuk mengambil peran Ratu dalam tahta global, dengan Ares di sisinya, yang kini sepenuhnya percaya pada kekuatannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!