NovelToon NovelToon
KHASANAH

KHASANAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:145
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,

Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?

Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.

Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Abdi pulang ke rumah orang tuanya ia memarkirkan mobilnya kemudian turun berjalan masuk sambil mengendorkan dasinya . Saat akan masuk kamar terdengar suara mamanya memanggil .

"Abdi setelah kamu selesai membersihkan diri kita makan bersama ajak istrimu ," pesan Dewi berjalan ke ruang makan menyiapkan makan malam .

"Maaf ma , kami akan pergi ke acara teman jadi tidak bisa ikut makan malam sama kalian ," sahut Abdi sambil berjalan masuk kamar .

Saat masuk kamar Abdi melihat Khasanah sedang duduk di tepi tempat tidur tersenyum padanya .

"Kamu kenapa , apa ada yang kamu pikirkan ?" tanya Abdi duduk disampingnya .

" Tidak ada aku cuma mau menunjukkan sesuatu sama kamu , " Khasanah berjalan menuju lemari mengambil sebuah gaun lalu duduk kembali di sebelah Abdi .

Dengan napas berat dan mengumpulkan keberanian Khasanah sudah siap jika Abdi marah padanya . Abdi melihat gaun di tangan istrinya penasaran .

"Kamu jangan marah dulu sebelum aku menyelesaikan penjelasanku ," lanjut Khasanah .

Abdi masih setia menunggu Khasanah melanjutkan perkataannya .

”Gaun ini pemberian Yusuf beberapa hari yng lalu dan dia berpesan untukku memakai saat peresmian cabang perusahaannya . Aku mau tahu jika kamu mengijinkan aku memakainya , maka aku akan memakainya tapi jika kamu tidak mengijinkan maka aku tidak akan memakainya ," jelas Khasanah sambil menatap wajah Abdi dengan serius .

Abdi merasa cemburu melihat gaun di tangan Khasanah . Ia berpikir kalau Yusuf berusaha mengambil perhatian Khasanah . Kamu tidak akan pernah bisa mengambil sesuatu yang sudah jadi milikku Yusuf batin Abdi .

"Aku tidak mengijinkanmu memakai pemberian dari pria mana pun kecuali dari suamimu meskipun pria itu saudaramu atau temanmu , lebih baik kamu berikan pada temanmu atau tetanggamu ," sewot Abdi dengan wajah kesal berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Khasanah memandangi gaun itu dengan perasaan tidak enak tapi menjaga suaminya ia tidak akan memakainya lalu memasukkan kembali ke dalam paper bag .

Ponsel Khasanah berdering tertera nama Lidya kemudian mengangkat panggilan teleponnya .

"Assalamualaikum Lidya ," sapa Khasanah .

"Wa'alaikum salam Khasanah . Aku punya kabar penting buat kamu ini sangat penting, " kata Lidya dengan yakin .

" Kabar apa sih ? " tanya Khasanah penasaran .

Belum sempat bercerita panggilan teleponnya terputus entah dari siapa keduanya tidak ada suara . Khasanah melihat ponselnya nyala tapi panggilan dari Lidya terputus .

"Kok putus pasti batrenya habis ," Khasanah melihat isi batre di ponselnya masih banyak merasa curiga . Perasannya tiba-tiba tidak enak semoga tidak ada sesuatu menimpa Lidya batin Khasanah dalam doa .

Sedangkan di seberang Lidya merasa tidak aman ia segera pergi dari tempat persembunyian bersama Amel .

Abdi keluar dari kamar mandi melihat Khasanah baru saja menerima panggilan telepon mengernyitkan dahi berjalan melewatinya menuju lemari untuk mengambil pakaian dan memakainya .

"Apa kita tidak jadi berangkat ?" tanya Abdi selesai berpakaian dengan rapih lalu menyisir rambutnya dan memakai parfum .

Khasanah tersentak menatap suaminya lalu berjalan ke arah lemari mengambil gaun yang sesuai dengan pakaian Abdi . Ia membawa ke kamar mandi dan menggantinya segera .

Abdi melihat sikap malu istrinya tersenyum . Ia duduk sambil memainkan ponselnya . Seseorang mengirim sebuah video dan foto Yesha ke ponselnya dengan sebuah ancaman .

Abdi awalnya cuek tapi ada yang membuat hatinya tertarik untuk mencari tahu siapa pengirim video tersebut . Ia beranjak hendak keluar namun suara Khasanah membuatnya mengurungkan langkahnya .

"Aku sudah siap , ayo berangkat sekarang ," ajak Khasanah tersenyum pada Abdi .

Sesaat Abdi terpana melihat kecantikan istrinya berjalan mendekatinya dan menatap wajah cantik naturalnya semakin membuat Abdi tidak berkedip .

Ketika Abdi akan mencium bibir istrinya , Khasanah menolaknya dengan menutupi bibir Abdi menggunakan tangannya.

"Sudah waktunya berangkat ayo nanti bisa terlambat ," Khasanah menarik tangan Abdi melangkah keluar kamar .

Abdi kesal keinginannya mencium bibir Khasanah gagal . Khasanah melihat Abdi kesal tertawa . Keduanya berjalan menuju mobil dengan pengemudi pak sopir bernama Susilo .

"Jalan , Pak !" perintah Khasanah . Abdi masih cemberut ia tidak mau melihat Khasanah lebih fokus ke luar jendela kaca mobil .

Khasanah melihat Abdi masih kesal padanya justru cuek dan sama halnya dengan Abdi melihat keluar jendela kaca mobil .

"Kok malah diam tidak bujuk aku , bikin semakin kesal saja . Awas saja nanti sepulang dari acara aku akan buat perhitungan ," batin Abdi melirik Khasanah berharap Istrinya membujuknya , namun Khasanah tidak juga melihatnya .

Pikiran Khasanah teringat perkataan Lidya yang terputus . Ia mengambil ponselnya dan kembali nge chat namun saat akan membalas sebuah notifikasi menunjukan sebuah foto Yesha bersama seorang pria sedang melakukan hubungan intim .

Khasanah menutup mulutnya dengan wajah terkejut . Ia tidak menyangka kalau Yesha lah pelakunya yang menjebaknya agar berpisah dari suaminya .

Khasanah melirik Abdi tapi Abdi mengalihkan perhatiannya keluar jendela . Ia ingin memberitahu tentang isi chatnya tapi takut Abdi tidak percaya . Akhirnya ia menyimpannya .

Mobil sampai di sebuah gedung bertingkat dengan pelataran luas dan tempat parkir yang nyaman di depan ada sebuah air mancur dengan kolam kecil membuat siapa pun kagum yang melihatnya .

Abdi dan Khasanah masuk ke sebuah gedung di sambut oleh sekuriti . "Selamat malam tuan dan Nyonya . Silahkan masuk ," sapa pak sekuriti dengan ramah .

" Terimakasih pak ," jawab keduanya sambil tersenyum .

Abdi dan Khasanah masuk ke dalam dan ternyata sudah banyak tamu yang hadir . Mereka adalah sebagian klien dan lainnya ada sanak saudara dari keluarga Yusuf .

”Selamat malam Khasanah , Abdi . Aku senang kalian datang . Aku pikir kalian tidak akan datang ," sapa Yusuf tersenyum senang melihat kedatangan Abdi dan Khasanah.

"Tentu saja kami datang , iya kan Sayang ," jawab Abdi sambil merangkul pinggang istrinya dengan lembut . Khasanah membalas dengan menganggukkan kepala .

"Selamat ya , atas pembukaan cabang perusahaanmu semoga semakin sukses ," Khasanah memberi ucapan selamat kepada Yusuf .

Yusuf memperhatikan gaun yang dipakai Khasanah tersenyum getir . Ia sudah menduga kalau Abdi tidak mengijinkan Khasanah memakai gaun pemberiannya .

Khasanah merasa tidak enak Yusuf memperhatikan dirinya . Sudah pasti masalah gaun pemberiannya tidak ia pakai . Khasanah melirik Abdi lalu tersenyum padanya .

"Pembawa acara mengumumkan kalau acara segera dimulai . Yusuf berpamitan pada Abdi dan Khasanah berjalan ke atas panggung memberi sambutan . Kemudian acara di lanjutkan potong pita .

Yusuf memotong pita dengan hati-hati dan lancar . Semua tamu yang hadir memberi tepuk tangan sebagai tanda kalau cabang perusahaan resmi di buka mulai hari ini .

Semua menjabat tangan dan mengucapkan selamat kepada Yusuf . Selanjutnya acara makan bersama para klien dan saudara juga tamu undangan .

Abdi dan Khasanah mengambil makan hanya satu piring . Abdi menyuapi Khasanah dengan romantis , ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua dengan perasaan cemburu .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!