NovelToon NovelToon
Aku Dibenci Ayah

Aku Dibenci Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Konflik etika
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah nyata tapi kutambahin dikit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Mbak Kiki pagi ini baru saja selesai membuat pisang goreng. Setelah selesai menyisihkan untuk anak-anak dan suami. Kiki juga ingin memberikan sepiring pisang goreng untuk bapaknya. Mengingat dari jaman dulu bapak memang sangat menyukai pisang goreng.

Mbak Kiki keluar dari rumah, dia menuju rumah bapak dengan sepiring pisang goreng ditangan kanannya. Namun begitu sampai diruang tengah rumah bapak langkah kaki Mbak Kiki terhenti saat mendengar suara benda terjatuh dan pecah. Bertepatan dengan itu Roni muncul didepan Kiki membuat Roni dan Kiki terkejut bersamaan. Untunglah sepiring pisang goreng ditangannya Kiki tak sampai terjatuh ke lantai.

"Ki, ngapain kamu disini?" Roni bertanya lebih dulu setelah rasa terkejutnya bisa dia kuasai.

"Tadi apa yang jatuh Pak?" Bukannya menjawab pertanyaan dari bapak. Kiki malah mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang tanpa Kiki ketahui membuat Roni kembali kesal dan emosi.

"Itu pisang gorengnya buat bapak?" Tak mengggubris tanya dari Kiki. Roni menunjuk pisang goreng yang Kiki bawa ditangan kanannya.

"Oh, iya. Ini buat bapak.. sama Sendi juga." jawab Kiki, yang tanpa dia tahu jawaban diakhirnya membuat Roni muak.

"Ya sudah sana, kasih adikmu saja. Bapak mau ke warung mbak Indah. Mending makan disana," ketus, pertama kalinya Roni bicara ketus pada anak perempuan pertamanya.

Roni pergi dari sana dengan wajah kesal. Entah kenapa sedari dulu Roni selalu kesal jika mendengar nama anak bungsunya itu bahkan sejak dalam kandungan pun Roni rasanya sudah benci, sangat benci.

Melihat bapaknya pergi Kiki hanya bisa menghela. Hatinya rasanya nyeri karena pertama kalinya bapak bicara ketus seperti tadi. Hah, ternyata rasanya begini. Tidak enak sama sekali dan teramat menyakitkan.

"Mbak,"

Kiki menoleh saat Sendi muncul dan berdiri didepannya pun lengkap dengan wajah sedihnya. Wajah sedih Sendi itu membuat hati Kiki tersayat. Diketusi seperti tadi saja sudah sakit apalagi dengan Sendi yang sampai diusir? Sudah pasti Sendi lebih sakit dari ini kan? Oh, sungguh kasihan sekali adik satunya itu.

Kiki tersenyum, satu tangannya yang kosong mengusap pipi Sendi dengan lembut. "Mbak bikin pisang goreng, dimakan ya," Kiki tahu Sendi sedang tidak baik-baik saja makanya Kiki mencoba untuk menghiburnya.

"Nih," Kiki memberikan sepering pisang goreng itu pada Sendi. Dengan gerakan pelan Sendi pun menerimanya.

"Ayah kayaknya marah banget sama aku mbak. Ayah malah pecahin kopi yang aku buat untuknya. Aku harus gimana dong mbak?" Sendi menatap pisang goreng yang cukup menggiurkan itu tapi rasa sedihnya itu lebih mendominasi dan membuat selera makannya menyingkir.

"Nggak papa. Udah dibereskan belum pecahan gelasnya?"

Sendi menggeleng.

"Ya sudah sana siap ke sekolah, biar mbak yang bereskan saja. Habiskan pisang gorengnya ya,"

Kiki mengusap pipi Sendi dengan lembut lalu berlalu ke meja makan dan membersihkan tumpahan kopi yang berserakan serta pecahan gelas yang tersebar hampir keseluruh lantai.

Kenapa bapak seperti ini? Kenapa Bapak setega ini pada anaknya sendiri.

...----------------...

Sendi berada dikantin sekolah bersama kedua temannya. Mereka sudah pasti Agel dan Ridho. Mereka bertiga sedang menikmati bakso setan harga dua belas ribuan.

Agel menyenggol lengan Ridho membuat Ridho seketika menoleh. "Apa?" tanya Ridho dengan kening mengerut.

Agel tak menjawab tapi dagunya menunjuk pada Sendi yang sedang melamun dengan satu tangan yang mengaduk kuah baksonya sejak tadi. Ridho mengerti sekarang.

"Cuy, ngapa lo? Mikirin Ella ya?" seru Ridho sambil menendang kaki Sendi yang berada dibawah meja membuat empunya berjengittt kaget.

"Brengsek kalian! Gue kaget astagaaa..." Sendi mendengus sebal karena Ridho sudah berani membuatnya kaget, kurang ajar!

"Hahaha..." Ridho dan Agel tertawa.

"Ya lo sih. Ngapa pula melamun gitu. Ngelamunin apa emang?" tanya Agel saat tawanya sudah berhenti.

"Ada masalah pribadi sih gue," kata Sendi, dia ingin cerita tapi terasa ragu untuk cerita pada kedua temannya itu. Takut jika kedua temannya itu justru meledeknya atau bahkan memakinya serta menjadikan problem nya ini sebagai bahan candaan.

Tidak. Sendi sedang tidak ingin becanda.

"Masalah apa emang?" ~ Ridho.

"Cerita ke kita lah," ~ Agel.

Sendi menghela, menatap semangkuk bakso miliknya tanpa selera. Rasanya terasa enggan untuk bercerita.

Agel dan Ridho saling pandang, mereka berdua merasa cukup heran dengan Sendi itu, tumben sekali Sendi terlihat serius dalam masalahnya itu. Apa masalahnya saat ini seserius itu?

"Serah lo deh,"

Agel tak ingin memaksa satu temannya itu untuk bercerita karena itu hak dia. Hanya saja sebagai teman yang sudah lama bersama Agel berharapnya satu temannya itu berbagi keluh kesah, siapa tahu bisa membantunya atau setidaknya bisa mengurangi bebannya dia kan?

Bel sekolah terdengar nyaring membuat Sendi, Agel, dan Ridho beranjak dari kantin. Bukan hanya mereka bertiga saja tapi juga semua anak-anak yang bersekolah di SMA itu.

Hari ini ada pelajaran bahasa inggris. Didepan sana pak Doni sedang menerangkan materi siang ini. Semua anak-anak pun dengan seksama menyimak serta mendengarkan, terkecuali satu anak yang duduknya ada dipojokan bagian belakang.

Sendi, dia sejak tadi memang menatap kedepan sana. Menatap Pak Doni yang sudah sekitar lima belas menit komat kamit menerangkan materi. Namun fokus Sendi tidak kesana melainkan pada satu hal.

Pletak

"Aw!"

Sendi tersadar dari lamunannya ketika sesuatu mendarat tepat dikepalanya. Tangan kanannya terangkat, menggaruk bagian kepala yang terkena tadi karena terasa sedikit nyut-nyutan. Pandangannya mengedar mencari siapa kiranya yang melempar sesuatu kearahnya.

Tak ada yang mencurigakan, semuanya terlihat menyimak guru didepan sana. Sendi menghela dan memilih menatap pak Doni saja tapi entah kenapa kepalanya kembali memikirkan sesuatu yang membuatnya kepikiran.

"AH PUSING GUE..!"

"Heh, kamu yang dibelakang...!" teriak pak Doni karena tadi mendengar suara Sendi yang begitu keras. Bukan hanya pak Doni saja tapi semua yang ada didalam kelas pun mendengar. Dan kini semua yang ada didalam kelas menatap kearah Sendi.

Mampus gue

"Kamu pusing dengar penjelasan saya?!" Pak Doni menatap Sendi. Tidak hanya menatapnya saja tapi menghampiri ke mejanya Sendi juga.

Sendi menggeleng cepat. "Enggak, Pak. Saya beneran lagi pusing Pak. Pusing banget," akunya yang tidak sepenuhnya berbohong.

Pak Doni sudah sampai disisi meja Sendi. Pak Doni menatap Agel yang duduk didepannya Sendi. "Cek suhunya,"

"Baik, Pak." Agel menurut saja. Dari pada ikutan kena omel kan? Ih males banget.

"Sorry, Cuk," lirih Agel memastikan cuma Sendi yang dengar. Agel menyentuh kening Sendi dengan punggung tangannya.

"Panas nggak!?" tanya Pak Doni wajahnya datar banget bikin takut anak-anak didalam kelas ini, termasuk Sendi.

Agel bingung dia harus jawab jujur atau bohong?

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
wah aku merinding semoga ibu nggak kenapa2 ya
Aksara_Dee
apa Sendi bukan anaknya?
ADEF
bingung ya Gel kasihan
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
ADEF
sedih liat sendi digituin/Sob/
Aksara_Dee
Sen, kamu anak yg sangat baik. 🥺
Elisabeth Ratna Susanti
semoga ibu nggak kenapa2 ya😭
ADEF
next
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
ADEF
banyak pikiran gampang emosi
Elisabeth Ratna Susanti
aku ikut kaget nih 😄
Elisabeth Ratna Susanti
like subscribe plus iklan 👍🥰
Aksara_Dee
Dita, suaramu kayak sound horeg 🤣
ADEF
roni ini bukn ayah yg baik
Aksara_Dee
air putih aja ela buat radang lambung sih gak boleh kena yang bergas, air jahe bisa mengandung gas
ADEF
roni jahat bnget ya tega sama anak sendiri
ADEF
kira kira perasaan apa ya. cemburu kah?
Aksara_Dee
kasian banget sama Sendi 🥺
Aksara_Dee
dicky udah gemes banget pengen ke pelaminan yak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!