Harus Kah Aku Menyerah

Semua orang yang berada di ruang kerja Vera yang tadinya terharu pun langsung tertawa. bang Ari dan bang Deni tidak menyangka, Vierra yang pembawaannya dewasa pun akan tetap menjadi anak kecil yang akan merengek seperti itu

Sedangkan mang Hasan. dia menatap bangga ke arah majikan kecilnya itu dia bisa melihat kalau sosok Vera itu seperti almarhum majikannya dulu

"Juragan... pasti anda bahagia melihat cucu anda begitu baik dan tulus membantu semua orang, inilah pelajaran yang anda berikan kepada Neng Vera, anda sudah berhasil mendidik anak yang jauh dari orang tuanya, dia memiliki sopan etika yang bagus dan berbudi luhur, bahkan dia tidak pernah memilih-milih untuk membantu orang lain" gumam hati mang Hasan dia tersenyum harus melihat bayi mungil dan sekarang menjadi sosok remaja yang cantik baik dan suka membantu orang yang membutuhkan bantuan dari nya

"Queen kalau lagi mode serius badas banget, tapi pas mode senggoll bacokkk ngeri" ucap Lily. Vera menatap kesal pada Lily, Lily yang di tatap cengengesan

Bang Ari pun mulai belanja, Bang Deni juga ikut karena takut ada yang kurang. saat mereka sedang berbicara dengan pemilik toko mebel

"Wah... siapa ini yang sedang belanja? apa kabar bro, jadi sekarang kamu menjadi jongos Si Ari? hahaha kalau mau jongos kenapa tidak datang pada ku Den, aku bahkan bisa memberikan pekerjaan yang lumayan" ucap lelaki yang baru datang. bang Deni dan bang Ari pun melihat lelaki itu, sedang pemilik mebel hanya menggelengkan kepalanya

"Oh ternyata si mulut beracun, sorry bro si Deni bukan jongos gue... dia malah menjadi orang kepercayaan orang kaya, dia bahkan memiliki kekayaan melebihi loe, buat apa jadi jongos loe yang hanya mendapatkan tiga juta" ucap Bang Ari dengan nada bangga. lelaki itu pun mendelik tajam mendengar hinaan seperti itu

"Kurang jajar kau.... siapa orang kaya di kota J? semua orang tahu Keluarga ku yang paling kaya, tidak mungkin ada orang kaya selain Keluarga ku di kota ini" ucap sombong lelaki itu

"Ini lihat, apa kau tinggal di paviliun mewah ini? tidak bukan. bos si Deni pemilik paviliun termewah di kota ini bro.... bahkan orang kaya seperti mu pun tidak akan mampu membeli paviliun sekitar bos nya si Deni" ledek bang Ari. dia sudah cukup muat mendengar hinaan dari anak penjabat kota J ini

Wajah lelaki itu memerah, dia menatap kesal pada bang Ari. sedangkan bang Deni hanya melanjutkan pembelian barang-barang untuk membangun kembali gudang yang di beli Vera.

Lelaki itu melihat kearah bang Deni dia di abaikan begitu saja, dia merasa harga dirinya di hina

"Hei.... jangan sombong teman mu intinya jongos kan bukan bos lagi? jadi tetap saja di bawah kaki ku" ucap nya sombong

"Hahaha... dia lebih baik, tidak menyentuh istri orang. dari pada kau sering menyentuh istri orang, untung nya kau tidak terjangkit virus... karena celap celup istri orang" ucap Bang Ari. lelaki itu melotot, dia kira bang Ari tidak membuka masalah itu di depan banyak orang

"Kau....." teriak lelaki itu sambil pergi dari sana dia tidak ingin mulut lemes bang Ari membongkar rahasia dia di depan umum. semua orang yang berada di toko itu saling tatap, mereka tidak tahu bila putra Walikota akan seperti itu

"Oy...mau kemana loe? gue belum beres nih gosip nya, lah kagak Seru loe" teriak Bang Ari

Sedangkan bang Deni terkekeh geli mendengar ucapan sahabatnya itu. mulut bang Ari memang luar binasa pedesnya kalau sama orang yang ngga dia suka

Sedangkan lelaki itu masuk kedalam mobil nya, dia mancak-mancak di dalam

"Tidak gue harus pastikan si Deni itu tetap di bawah gue, gue ngga mau dia bangkit lagi" ucapnya sambil mencengkram setir mobil nya. dia iri dengan kehidupan bang Deni, dari jaman SMP bang Deni selalu menjadi juara, entah itu dari pelajaran atau pun olahraga

Banyak para wanita yang mendekati Bang Deni, tapi dia tak pernah mau dekat dengan wanita mana pun, terakhir pas lulus kuliah ada wanita yang menyukai bang Deni, tapi sayang saat dia ingin mengutarakan perasaannya ternyata bang Deni sudah dulu di jodohkan, wanita itu pun batal mengutarakan nya dan memilih pergi keluar negeri, dan apes nya lagi lelaki itu mencintai wanita itu, saat dia tahu wanita yang dia suka menyukai Bang Deni. rasa benci dan iri semakin menjadi

...****************...

Tak terasa pembangunan gudang itu akan dimulai hari ini, Vera dan rombongan datang ke gudang itu. dia di sambut oleh bang Ari yang selalu turun untuk memeriksa kerjaan para anak buahnya itu

Saat mereka sedang berbincang-bincang, sambil melihat sekitar, di depan gerbang gudang itu ada aparat kepolisian

"Anda tidak bisa main sita gudang ini saja, bos kami kan memiliki surat izin" ucap Kepala security

"Tapi bos kalian tidak sesuai dengan aturan hukum" jawab aparat kepolisian tersebut

Salah satu dari security pun langsung berlari masuk ke dalam gudang dan melaporkan kalau ada aparat kepolisian yang akan menyegel gudang ini

Vera tersenyum. ternyata dia akan di persulit, bagus dia suka tantangan ini. Vera pun mengangguk dan berjalan menuju gerbang, di ikuti para team nya

Aparat kepolisian pun terkejut melihat Mang Hasan, mereka tidak menyangka orang penting dari kota C ada disana

Mang Hasan maju menatap tajam para aparat kepolisian itu, dan bisa terlihat para aparat itu gugup

"Apa yang tidak sesuai dengan hukum di kota ini? apa surat-surat yang kita miliki tidak sesuai aturan, atau tidak sesuai dengan keinginan dana yang kalian inginkan?" tanya tajam mang Hasan

Mereka pun saling tatap, jujur mereka juga tidak setuju dengan uang keamanan yang di berikan sedikit

"Kenapa diam? saya tidak ingin mengikuti atasan kalian, dengan uang keamanan yang begitu besar. dan kalian mempersulit pembangunan pabrik majikan saya?" tekan mang Hasan

Para aparat itu saling tatap, mereka juga binggung harus jawab apa, kalau orang biasa masih bisa mereka bodoh-bodohi. kalau sekelas orang kepercayaan orang terkaya di kota C mereka tidak bisa, pemerintah kota C juga tak pernah mempersulit izin yang di jalani mang Hasan, kalau mereka membuat masalah sama saja mencari perkara

"GI gini pak Hasan, kami hanya di perintahkan oleh atasan, kalau aturan hukum apanya saya tidak tau" jawab nya

"Bodoh.. jadi kalian menjalankan tugas, tapi tidak tahu kesalahan apa yang di lakukan orang yang akan kalian tangkap begitu? aturan hukum memang tumpul sekarang, kalian memeras orang-orang tidak bersalah dan kalian hukum orang yang tidak bisa memberikan kalian uang? wah wah itu sangat luar biasa" ucap geram Vera.

"Pergi kalian... kalau kalian masih mau aman, kalau tidak ingin ke jelek kan kalian aku bongkar ke publik" teriak Vera. dia benar-benar muak dengan tingkah aparat yang seperti ini. menyiksa dan menangkap orang yang tidak bersalah, mereka akan di jadikan tersangka karena membela diri. dan mereka akan jadi korban padahal mereka yang melakukan kesalahan itu

"Dasar manusia-manusia serakah....

TBC

Jangan lupa untuk like komen share dan vote

...----------------...

Selamat untuk dua pemenang kuis kemaren.... Silahkan kirim nomor nya lewat Chat pribadi ya author tunggu sampai sore

Untuk yang belum dapat jangan berkecil hati ya nanti akan ada kuis lagi silahkan tetap stay