NovelToon NovelToon
Dear, Husband

Dear, Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Poporing

Gimana jadinya kalau kau harus menikah dengan muridmu sendiri secara rahasia?? Arghhh, tidak ini gak mungkin! Aku hamil! Pupus sudah harapanku, aku terjebak! Tapi kalau dipikir-pikir, dia manis juga dan sangat bertanggung-jawab. Eh? Apa aku mulai suka padanya??!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poporing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 : Reaksi tak terduga

Risa duduk di dalam ruangan VIP bersama dengan Dion tanpa banyak bicara. Entah, mendadak Risa menjadi canggung dan sunyi. Dion beberapa kali membuka topik untuk mencairkan suasana tapi selalu dipatahkan oleh jawaban singkat yang membuat pembicaraan jadi terhenti begitu saja.

Tapi Dion tak menyerah. Pria dengan ego tinggi itu sepertinya tak akan mengalah hanya karena wanita. Apapun caranya dia pasti akan kembali mendapatkan Risa karena dia sudah menyiapkan kejutan untuknya. Dia yakin Risa bakal menjadi miliknya.

"Karaoke yuk, Ris," ajak Dion tiba-tiba sambil mencari-cari sebuah lagu.

"Enggak ah, aku gak mood," balas Risa dengan perasaan malas.

"Yah, kok gitu? Dulu kita sering karaokean bareng, masa lupa? Ayolah, Ris. Nostalgia dulu sebentar!" Dion berusaha membujuk Risa dan memasang wajah memelas.

"Hmph, satu lagu aja ya." Risa luluh dan yah, Dion udah bisa prediksi itu sih.

"Oke, aku cariin lagu yang bagus."

Setelah beberapa saat, sebuah alunan melodi lembut bermain. Melodi khas penuh nuansa cinta.

Begitu lirik pertama dari lagu itu terdengar Risa langsung menitikkan air mata. Hatinya terasa hangat setelah mendengar lagu first love yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Jepang bernama Utada Hikaru. Itu adalah lagu kesukaan Risa pas masih sekolah yang dulu pernah ia nyanyikan hanya untuk Dion.

Tanpa sadar Risa akhirnya ikut bernyanyi bersama dengan Dion dan tanpa sadar pula mereka saling bergandengan tangan, bahkan selang beberapa lama Dion sudah berhasil merangkul bahu Risa dan wanita itu bersandar pada dada bidang pria itu.

Tak lama pintu ruangan diketuk sebentar dan Dion yang menyadari pesanannya datang segera mempersilahkan mereka untuk masuk.

Suasana seketika berubah ketika para pelayan itu memasuki ruangan.

Tiba-tiba saja mereka bersorak sambil mendorong troli makanan dan di belakang ada beberapa orang yang membawa tulisan, "RISA WILL YOU MARRY ME?"

Risa terkejut dan tiba-tiba saja Dion menggenggam tangan Risa dan berkata lembut, "Ris, kamu mau nikah sama aku?"

Risa tertegun. Ia menatap Dion tanpa bisa berucap. Lalu Dion mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya (kemungkinan itu cincin). Pria itu langsung berlutut di depan Risa sambil memegang kotak cincin beludru merah tersebut.

Semua orang kembali bersorak, memberi dukungan kepada Risa untuk tak ragu menerima Dion.

"Terima, terima, terima!"

Begitulah, paduan suara itu berdengung di telinga Risa seperti nyanyian para lebah.

Tapi kesenangan di hatinya berubah saat teringat kembali ucapan Rio. Ah, ya benar, mengenai status dan kondisi dirinya yang sedang hamil. Kalau Dion serius harusnya dia bisa mengerti dan menerima bukan?

Risa akhirnya bertekad untuk menceritakan semua yang terjadi pada dirinya saat ini.

"Dion, apa bisa kita bicara dulu sebentar...?" Ucap Risa dengan nada serius dan melirik ke arah orang-orang yang sedang memenuhi ruangan.

"Ah, baiklah aku mengerti." Dion langsung memberi kode agar para pelayan itu keluar dulu dari dalam ruangan.

"Maaf Dion, aku sebenarnya sangat bahagia dengan kejutan ini, tapi..., ada hal yang harus aku bicarakan kepadamu," ujar Risa sambil menarik tangan Dion untuk duduk kembali.

"Hal apa?" Tanya Dion yang memandang serius ke arah Risa saat ia tahu ini pasti bukan pembicaraan biasa.

"Dion aku..., aku sebenarnya sudah menikah...," ucap Risa yang akhirnya berbicara jujur mengenai statusnya saat ini.

"Apa maksudmu?" Dion menaikkan nada suaranya menjadi lebih tinggi. Ia terlihat sudah emosi.

"Dion, tenang dulu, biar aku jelaskan!" Risa berusaha menenangkan Dion.

"Tenang!!!? Kamu menikah sama pria lain dan suruh aku tenang? Kemana janji yang dulu kamu ucapkan bahwa kamu cuma mau menikah sama aku!?" Dion marah. Matanya menyalak kasar dan napasnya memburu. Emosinya meledak, dia langsung menepis tangan Risa dari lengannya.

"Dion pernikahan ini cuma salah-paham, a-aku terpaksa," ujar Risa yang hampir saja menangis tapi ditahannya air mata itu. "Aku hamil dan gak ada cara lain untuk menikah dengannya karena Mama maksa!"

"Hamil!?" Penjelasan Risa malah membuat Dion semakin marah. Yah, wajar sih tapi kalau dilihat ke belakang bukankah Dion lebih sering melakukan pengkhianatan, tapi kenapa sekarang ia bersikap seperti jadi yang paling tersakiti?

"Kamu murahan, Risa!" Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Dion.

PLAK!

Satu tamparan keras telak mengenai wajah Dion. Pria itu terdiam kaku, gak menyangka kalau baru saja Risa, gadis yang mengaku sangat cinta mati baru saja menamparnya sangat kencang.

"Kamu bilang aku murahan? Jahat kamu, Dion! Apa yang terjadi sama aku itu kecelakaan!" Risa menatap tajam dengan sorot mata yang tersakiti. "Bagaimana dengan kamu? Kamu bisa seenaknya bermain wanita di luaran sana tanpa mempedulikan perasaanku dan bersikap seolah aku tak pernah ada! Kamu egois Dion! Kamu bahkan gak kasih aku kesempatan buat jelasin semua, aku benci kamu!"

Wajah wanita itu merah karena menahan emosi campur kecewa. Ia langsung pergi membuka pintu ruangan meninggalkan Dion yang masih terpaku di dalam sana.

Semua orang hanya bisa melihat kepergian Risa dengan wajah kebingungan sambil saling melempar pandang.

"Tuan, lalu ini bagaimana...?" Seorang pelayan wanita akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Acara lamarannya bubar! Bubar semua!" Dion menumpahkan semua kekesalannya dengan melempar barang-barang yang ada di sana.

Para pelayan itu tak ada yang berani bergerak untuk menghentikan Dion atau sekedar menegurnya. Mereka hanya bisa berdiri di sana sambil memandang Dion yang mengamuk dan menghancurkan apa saja yang ada di sana.

Setelah puas pria itu akhirnya duduk dan melepas kancing kemejanya.

"Catat semua di bill, aku akan langsung turun dan bayar," ujarnya setelah merasa lebih tenang.

"Ba-baiklah!" Para pelayan itu berbondong-bondong pergi meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru. Mereka takut bakal jadi sasaran amukan Dion nantinya kalau masih berlama-lama di sana.

Dion terlihat sedang mengatur napasnya sendiri yang nyaris mencekik leher karena terlalu dibawa amarah. Tak lama ponselnya berdering.

"Halo?" Ucapnya dengan nada kasar.

"Dion, kenapa kamu jawabnya begitu sih?" Balas suara dari seberang yang terdengar sangat manja.

"Aku lagi gak semangat, ada apa kamu telepon?" Dion gak sabar untuk bicara banyak dan ingin langsung ke inti.

"Ah, bagaimana dengan Risa? Dia menerima lamaran kamu?" Sepertinya wanita di seberang itu sudah tahu rencana Dion kepada Risa.

"Gagal, ada masalah!" Dion kembali terdengar emosi.

"Gagal? Kok bisa? Dia menolak kamu? Aduh lalu bagaimana??" Wanita itu terdengar panik ketika mengetahui Dion tak jadi melamar Risa.

"Sudah tenanglah, beri aku waktu, aku rasa Risa hanya marah sebentar, aku akan coba membujuk dia lagi nanti," jawab Dion memberi jaminan.

"Ingat ya Dion, kamu harus cari cewek lain untuk menutupi kontroversi kita! Kamu ga boleh gagal melamar Risa!" Ah ternyata alasan Dion untuk melamar Risa hanya sekedar demi melindungi reputasinya belaka dari gosip miring di luaran sana.

"Iya aku mengerti...."

Telepon pun terputus dan Dion kembali merenung. Dia kesal karena fakta Risa menikah dengan pria lain, dan yang lebih bikin dia naik darah, Risa berani menamparnya. Ia merasa sungguh sangat direndahkan tapi dia gak bisa membalasnya sekarang, karena ia butuh wanita itu untuk dimanfaatkan dan dia harus main halus.

"Risa, kamu pikir aku benar-benar bersedia menikah sama kamu yang bukan apa-apa kalau bukan demi karirku? Lihat saja, setelah aku berhasil menikah sama kamu, akan aku buat kamu membayar perbuatanmu saat ini!"

Wah, ternyata Dion punya niat jahat! Apa Risa akan terperangkap oleh Dion? Cara apa yang akan dilakukan Dion untuk meluluhkan hati Risa kembali?

.

.

.

BERSAMBUNG....

1
♪Syprus♪∆∆
anj seenaknya banget kamu merintah ya.
♪Syprus♪∆∆
jangan teriak teriak atuh, tinggal pegang pintu mobil nya atuh.
♪Syprus♪∆∆
aduh! ternyata risa yang lalai! dasar risa goblok!
♪Syprus♪∆∆
ii ternyata kepala sekolah, kalo ini aku gak ikut campur rio🗿🙏
♪Syprus♪∆∆
ii tinggal bilang aja kamu kerja, kalo kamu ngomong gitu kamu beneran bisa dekeluarin loh.
♪Syprus♪∆∆
ii jangan marah² lah nanti cepat tua🗿
♪Syprus♪∆∆
atau lebih tepatnya 'kebo! 🗿
♪Syprus♪∆∆
indah loh, kemarin aku mimpi dikejar T-REX🗿
♪Syprus♪∆∆
ternyata benar mabuk jir wkwk🗿
♪Syprus♪∆∆
iya tuh, ii goblog tenan cia🗿 langsung nikah kan gampang
♪Syprus♪∆∆
ini maksudnya gimana "aku beri mengingatnya sekarang" maksudnya apa?
Panda: auto correct itu di keyboard

harusnya BARU tapi malah jadi BERI 🤣
total 1 replies
♪Syprus♪∆∆
ii, kok aku yang geli sih 🗿
♪Syprus♪∆∆
Lupain aja dion itu masa lalu, Rio itu masa depan kamu.
♪Syprus♪∆∆
Bukan, tepatnya CCTV 🗿
♪Syprus♪∆∆
mungkin mau mandi sambil tidur🗿
♪Syprus♪∆∆
alah bohong²
♪Syprus♪∆∆
gini aja deh biar adil, keranjangnya dibagi 2 , atau gak tidur di lantai semua🗿
Aulia Shafa
coba buka mata risa , jangan buta karena cinta dion kampret itu ... buka hatimu untuk rio , dan jalani kehidupan berumahtangga yang baik dengan rio . walaupun masih rahasia
Aulia Shafa
awas aja kamu risa klo balik lagi sama sampah itu😡😡😡 .... ga pintar apa malah pilih pria itu lg ... jika pun kamu ga suka rio lebih baik cari pria lain dari pada kembali sama pria b**ng**k itu
Aulia Shafa
mana ada seorang playboy berubah 😡😡😡 aku marah kalau risa menerima dion lagi bener-bener b*d*h itu risa 🤬🤬🤬
Panda: Makasih kak supportnya, kalau ada pendapat beritahu ya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!