NovelToon NovelToon
TANPA RESTU

TANPA RESTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Dendam Kesumat
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Aku memang perempuan bodoh soal cinta, pacaran 5 tahun tapi menikah hanya 8 bulan. Tak pernah mendengar nasehat dari orang tua dan sahabatku, perkara pacarku itu. Aku nekad saja menikah dengannya. dalihku karena sudah lama kenal dengannya aku yakin dia akan berubah saat menikah nanti.


Ternyata aku salah, aku serasa teman tidur saja, bahkan aku tak diberi nafkah lahir, ditinggal dikontrakan sendiri, keluarganya tidak pernah baik padaku, tapi aku masih bodoh menerima dan sabar menghadapi tingkahnya. Bahkan cicilan dan biaya rumah sakit aku yang meng-cover. Gila gak? bodoh banget otakku, hingga aku di KDRT, dan itulah titik balikku berpisah dengannya, hingga menemukan kebahagiaan bersama seseorang yang sama sekali tak kukenal, tapi bisa mewujudkan impian pernimahan yang aku inginkan, hanya karena apa? restu orang tua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUMAH KONTRAKAN

Sudahlah aku menyerah urusan baju, sumpah ya baju kalau numpuk begitu serasa dia membelah diri terlihat sangat banyak dan menggunung. Akhirnya aku minta antar Mas Akbar untuk beli mesin cuci, pakai uangku. Apalagi uang dari hajatan bisa dipakai juga untuk membeli peralatan rumah tangga, Mas Akbar tak bertanya soal uang hajatan, karena dia sadar mungkin teman dan saudaranya tidak banyak yang kasih amplop, makanya dia tidak pernah menyinggung.

Begitu mesin cuci datang, kapasitasnya 9 kg, gak sampai dua juta juga harganya, ibu mertua langsung melotot tak karuan. Mas Akbar diam saja, tapi feelingku sih gak enak. Mesin cuci sudah diturunkan, tanda tangan penerimaan, pengantar toko sudah pulang. Ibu langsung menutup pintu rumah, saat Mas Akbar mau memasukkan mesin cuci tersebut.

"Bu?" panggilku, karena dikunci pula. Aku dan Mas Akbar saling pandang. Suamiku hanya menghela nafas pendek, sembari berkacak pinggang.

"Gini nih kalau kamu minta yang aneh-aneh, sudah dibilang gak usah disamakan apa yang ada di keluarga kamu, dengan di sini!"

"Aku sudah tanya ke kamu, kan. Kamu juga mengiyakan asal pakai uangku?" Mas Akbar berdecak sebal. Kami pun terus mengetuk pintu, tapi ibu tak kunjung membukakan. Sumpah aku geram sekali, serasa diusir begini.

"Kalau sudah begini kamu masih berpikir gak perlu kontrak?" sindirku sembari bersedekap, tatapanku sinis.

"Aku bilang gak usah aneh-aneh. Sejak kita nikah ribet amat sih."

"Ya Mas yang ribet keluarga kamu kayak gini terus kamu gak punya tindakan untuk mengatasinya. Diam aja tanpa ada tindakan untuk menghandle rumah kita sendiri."

"Ya kamu terlalu banyak tuntutan!"

"Aku punya tuntutan apa, Mas namanya rumah tangga ya gak mungkin jalan di tempat juga. Urusan nyuci aja ribetnya minta ampun gini. Aku capek kerja masih disuruh ngucek, kamu disuruh jemur saja gak mau!"

"Ya kalau kamu capek gak usah kerja!"

"Emang kalau aku gak kerja, kamu sanggup biayain hidup aku? Sedangkan tiga kali makan saja, kamu ada kalanya numpang ke aku karena uang kamu nipis buat bensin. Mikir!" ujarku kesal, aku tak peduli dilihat beberapa tetangga, aku keluar ke depan gang mencari becak. Menunggu ibu membuka pintu kayaknya lama, aku berniat membawa mesin cuciku ke rumah saja. Biarkan di sana nanti aku ikut bayar air dan listrik.

"Kamu mau ke mana?" tanya Mas Akbar sambil duduk di teras. Sedangkan tukang becak aku suruh angkat mesin cuci itu.

Aku tak menjawab pertanyaan Mas Akbar, biar saja otaknya peka kalau aku sedang marah sama dia, tak berniat menjelaskan ke mana aku akan membawa mesin cuci itu.

Aku langsung naik becak, tak membawa apa-apa selain mesin cuci. Mertuaku juga tidak membukakan pintu.

"Kamu mau ke mana?" tanya Mas Akbar menarik tanganku.

"Pulang. Di sini juga gak bisa masuk."

"Kamu itu sabar dikit bisa gak sih, kalau kamu sabar buat gak beli mesin cuci juga gak bakal dikunci ibu kayak gini." Lah aku lagi yang salah, namanya orang tiap hari pakai baju, ya kali ngucek setelah pulang kerja, kalau laundry lama juga, yakin tiap hari laundry sedangkan gajinya saja segitu. Diajak sabar untuk menata rumah tangga sih gak masalah, lah ini selalu saja disalahkan. Mau masak sendiri gak boleh, beli mesin cuci sendiri malah dikunci dari dalam, lalu aku harus diam saja begitu.

"Aku harus sabar lagi atas perlakuan ibu kamu begitu? Sikap beliau itu secara tidak langsung menyuruh kita keluar dan kamu gak bisa menyimpulkan hal itu?" Akbar baru diam, tapi tatapan matanya menyiratkan kemarahan luar biasa. Aku tak peduli, aku naik becak menuju rumahku saja.

Selama perjalanan, aku sedang menyusun kalimat penjelasan mengapa aku bawa mesin cuci ke rumah, sedangkan ponsel, bahkan dompet pun tak kubawa. Ibu kaget saat aku mengucap salam. Beliau sampai tergopoh.

"Kok dibawa ke sini, Mbak?" tanya ibu sembari mengeluarkan uang untuk bayar becak. Aku emosi, dan tak ada niatan untuk menjaga citra baik keluarga Akbar di depan ibuku.

"Gak dibolehkan beli mesin cuci, Bu!" ucapku kesal.

"Astaghfirullah," ucap Ibu sembari mengelus dada. Beliau menggelengkan kepala, kemudian bertanya alasan tidak boleh beli mesin cuci kenapa. Ya aku hanya jawab hemat listrik. Ibuku menggelengkan kepala.

"Dari awal ibu sudah bilang kan, Mbak. Daerah sana itu terkenal orang pelit-pelit, makanya ibu gak pernah kasih restu kamu menikah dengan Akbar," ucap Ibu mengungkit perkara restu pada hubunganku dengan Akbar. Kalau sudah begini, aku tak berani menimpali ataupun membela Akbar, aku sendiri kesal setengah mati padanya.

Bapak hanya diam saja tak bicara apapun. Aku masuk kamar, dan cek baju apakah ada baju formal yang bisa untuk berangkat kerja. Bersyukur ada, aku tak peduli besok berangkat tanpa ponsel dan dompet.

Akbar datang menyusulku jam 8 malam, ibu yang membukakan, kalau di sini aku tak mau memancing keributan. Aku diam saja saat Akbar masuk kamar, menyerahkan dompet, ponsel dan tas laptopku, tak lupa satu setel baju kerja. Dia pun tak ngomong apa-apa, langsung pulang begitu saja.

"Suami Mbak itu bisu kah?" tanya Sultan mengintip di pintu kamar.

"Kenapa?"

"Aku di ruang tamu loh, main keluar saja ada bapak juga. Gak pamit, langsung starter motor."

"Keluarganya juga gitu, malas buat ngomong."

"Sabar Mbak, itu pilihan kamu." Hatiku nyes setelah dinasehati adikku, bahkan remaja itu omongannya lebih baik daripada suamiku sendiri.

Malam itu aku menangis di dalam kamar, belum satu bulan sudah dihadapkan masalah komunikasi dengan mertua. Akbar sendiri tak tegas, dan seperti menganggap nikah hanya untuk halal berhubungan suami istri saja. Tak ada obrolan untuk menata rumah tangga seperti apa. Kalau disuruh meniru kebiasaan keluarganya aku juga ogah. Namanya rumah tangga jelas dibangun atas komunikasi suami dan istri gak saling diam dalam satu rumah.

"Gak baik, Mbak. Kamu menginap di rumah ibu gak sama suami, kamu!" nasehat ibu, meski beliau tak memberi restu tetap saja tak ingin anaknya durhaka, mau bagaimana pun Akbar sudah menjadi imamku.

Aku mengangguk saja, sudah punya rencana aku tidak akan kembali ke rumah mertua maupun ke rumah ibuku sendiri. Aku akan mengontrak saja. Tak perlu diskusi dengan Mas Akbar lagi, toh dia juga jalan di tempat.

Di sela-sela kerja, aku mencari rumah kontrakan. Tanya pada Melda maupun rekan kerja lain. Ternyata banyak yang menawarkan kontrakan, pilihanku jatuh ke kontrakan milik kakak Melda. Tak jauh dari kantor, dan lumayan murah juga, tapi ya gitu kecil, hanya ada ruang tamu, kamar satu, kamar mandi dan dapur. Ah gak masalah, sambil jalan siapa tahu nanti aku ambil KPR.

Malam ini kamu pulang ke mana?

Semangatku mencari kontrakan dibuyarkan oleh pesan dari Mas Akbar. Sejak mengantar perlengkapanku kemarin malam, ia tak mengirim pesan, dan aku juga tak berniat menghubunginya.

Ke rumah kontrakan.

1
Septyana Kartika
aku sarankan ibunya Akbar nyemil kapur barus aja....biar agak wangi omongan nya
Lel: ngakak🤣
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
subhanallah
yhochi
😱😱😱.... ngeri
yhochi: ngalah2in horor🤭
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
betul dwanenj ki lamber n mnsia tp r nduwe utek..grs bawah santet e Mbalik bu Hesty
Lel: iya baru tahu anaknya begitu
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lah ini yg tak alami anak bayi ku 3than ketemu mbokne histeris gt blng g diapa2in, segede itu bakti anak laki2 sm ibunya mn lawane suami n mertua kl aq ky namira bs jd d bkn metong alon2🤭 mugo2 Kuasa Allah akan trrlihat nanti nya
Lel: aduh ada ya dalam dunia nyata
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
org ky akbar byk lho..katae cinta tp kok yo tegel nglarani fisik dan org ky gt hbs nyelakai mrsa g trjdi apa2 nnti mlh bs jd buaik banget..kl yg brthan y bkl dprlakukan gt trs lha kl pisah ya takute nekat kaya yg namira alami..mndg ngdepi iblis kali y drpd mnusia tp jahate ngungkuli iblis
Lel: betul....mana gak ada bukti lagi
total 1 replies
Yuliana Tunru
akbar sdh gila msh z ibu hesti tak mau.minta maaf dasar ihu gila ..
Lel: gengsi
total 1 replies
yhochi
btul itu tabur tuai....👍👍👍
Lel: tapi emaknya gak sadae
total 1 replies
yhochi
gak anak gak emak sma aja ya,nyalahin org aja...PD hal yg berbuat anakny sndiri
yhochi: rambutnya panjang gak???takutny gak da rambut🤭🤭🤭
total 2 replies
Yuliana Tunru
akbar mmg gila dulu jd istri disia2 kan skrh jd mantan malah lbh gila lg di santet ..smoga santet x berbalik biar akbar mati
Lel: enaknya begitu yaaa
total 1 replies
muthia
astaghfirullah
Lel: nyebut but
total 1 replies
FiKiBiMi
lah ela.. malam minggu begadang yok..
up teros sampe pagi
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
tangkap aja s akbar hakimi lgsg
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: jgn k polisi mah berbelit hrs d bukti n duid🤭 hrs e kecekel sm mafia biar kapok s akbar dan keluarga
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
syukurin dasar prg jahat cinta d tolak dukun bertindak
Lel: jahat tapi
total 1 replies
Chusnul Chotimah
Sifatmu tak mencerminkan arti namamu Bar, Akbar.semoga santetnya balik ke Akbar
Lel: aamiin🤣🤣
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
medeni ...ky gini jg yg aku takutkan kel suami y bgtulah...br tau kl bkl d cerai udh pake snjta anak d bikin linglung dan takut sm mama nya pdhl sehari2 krn msh nen boro2 bs tanpa mama tiap hr selalu nempel br d biarin nginep d rmh mertua sndiri pas d jmpt nangis lht aq kaya setan mgkn😥 dan smpe skrg nyesek pun brthan nggu anak2 g bs d hasut
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: yups hanya bisa berdoa semoga suami dpt Hidayah..Bismillah habis gelap terbitlah terang semoga anak2 sgra bs urus dr sndiri prgi jauh semua jd g d alasan u mnjga anak dari😥
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
atine bosok mmng tp bnr ya org2 ky gt tuh g akan pernah ngrasa kl drnya mlkukan salah dan menyadari apalagi mnta maaf boro2 yg ada dia plg bener dan kl g sesuai keinginannya ya akan melakukan sgla cara
Lel: ya dia egois dr dulu
total 1 replies
Tri Saekowati
serem ya kak.
Lel: banget
total 1 replies
yhochi
astagfirullah dah main dukun😱😱😱
Lel: ciaaapp
total 5 replies
yhochi
dasar orang gak tau diri nich ya kyak gini ...yg slah siapa yg di slahin siapa btul2 lah org kyak gini 😡😡😡rasa mau di pukul pakai palu kepalanya Akbar ni.
Lel: playing victim banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!