NovelToon NovelToon
A.Z.R.A Starlight

A.Z.R.A Starlight

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Nikahmuda / Teen School/College / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Idola sekolah / Persahabatan
Popularitas:481
Nilai: 5
Nama Author: FZR

ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************

Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.

Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.

Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.

meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.

semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AZRA SL 04 ^^masalah Nazila^^

   Hari ini Aqizah sudah waktu nya memberikan gaji pada para pekerja nya jadi sebelum berangkat ke sekolah, ia mampir dulu ke cafe untuk menyiapkan uang gaji para pekerja nya.

    Setelah menghitung jumlah amplop nya pas sesuai dengan jumlah para pekerja di cafe nya, ia pun memasukkan semua amplop nya ke dalam laci lalu ia langsung pergi ke sekolah setelah berpamitan pada Tias.

     Sesampai nya di sekolah, ternyata adek kembar nya dan kedua sahabat nya menunggu nya, tidak hanya mereka tapi geng starlight juga ikut menunggu nya terutama Alva yang tersenyum tipis ke arah nya dan hanya diri nya yang menyadari ada nya senyuman itu.

"neng dari mana?" tanya Zenkai.

"dari cafe, ada urusan sedikit tadi" jawab Aqizah.

"yuk ke kelas" ajak Zavier.

"hubungan kita jangan ada yang tau ya bang, gue gak mau berurusan sama fans fanatik kalian itu" peringat Aqizah.

"kalo mereka?"

"mereka kan sahabat abang jadi terserah abang"

"oh oke"

      Mereka pun pergi ke kelas bersama sama, banyak yang iri karna Aqizah cs dan si kembar dekat dengan geng star light terutama Agnes dan Resly serta Deon cs namun Aqizah tidak menghiraukan mereka walau ia tahu bahwa Agnes dan Resly serta Deon cs kesal dan geram melihat nya.

"ih mereka kok deket sih sama geng starlight" kesal Agnes.

"iya, apalagi si kembar kenapa sih selalu nempel nempel ke si sok kecantikan itu, padahal wajah nya aja gak keliatan cantik dari mana nya coba" gerutu Resly.

"cih, gak akan gue biarin dia deketin Aqizah karna dia milik gue dan hanya gue yang boleh milik in dia" ucap Deon.

Kemudian mereka pergi dari sana dan pergi ke kelas mereka yang satu kelas dengan Alva cs.

Sesampai nya di kelas, Aqizah cs dan si kembar pun langsung duduk di tempat mereka masing masing. Sella dan Nazila sedang asyik mengobrol, Sella juga sering menceritakan saat awal mereka bertemu hingga bersahabat seperti sekarang dan membuat Nazila sesekali melihat ke arah Aqizah yang sibuk membaca novel online di ponsel nya.

"kalo mau ngomong sama gue, ngomong aja" ucap Aqizah tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponsel.

"eh" kaget Nazila.

Ia kira Aqizah tidak menyadari bahwa ia sesekali melihat nya, ia pun jadi bingung hendak berbicara apa meskipun ia juga penasaran dengan Aqizah. Tak lama ponsel nya berdering dan tertera nama papa di sana.j

"maaf, gue mau angkat telpon dulu" ucap Nazila.

Setelah mendapat anggukan dari kedua sahabat baru nya, ia pun bergegas keluar kelas dan menuju ke taman mini samping sekolah nya lalu duduk tepat di bawah pohon besar yang ada di sana.

[assalamualaikum pa, ada apa?]

[papa minta uang, mamamu tidak mau memberikan uang pada papa]

[tapi kan Zila gak punya uang pa karna kemarin udah papa ambil semua dan....]

[pokok nya papa gak mau tau, nanti papa akan datang ke sekolahmu untuk mengambil uang nya]

Papa nya langsung mematikan telpon nya secara sepihak dan Nazila pun merogoh saku almamater nya untuk mengambil uang nya yang tinggal sedikit dan itu pun untuk membayar sekolah nya bulan ini hingga ia pun menghela nafas kasar karna itu uang terakhir nya.

(bagaimana ini? Gue gak punya uang lagi selain ini dan ini pun untuk bayar sekolah, mana gue belum dapet kerjaan lagi. Uang mama juga buat kebutuhan Farah dan Feri) batin Nazila.

Ia pun kembali ke kelas nya dalam keadaan lesu namun saat memasuki kelas nya ia kembali seperti biasa ceria dan selalu tersenyum ramah, beruntung kelas nya jamkos jadi ia bisa tenang tanpa takut di marahi.

Namun siapa sangka Aqizah tau bahwa Nazila sedang tidak baik baik saja tapi di tutupi dengan sifat ceria dan senyum ramah nya. Aqizah diam saja karna belum saat nya ia ikut campur, tapi mungkin ia akan membantu nya nanti.

...****************...

...****************...

Kriing....kriing....kriing.....

Bell istirahat berbunyi dan semua murid pun keluar dari kelas dan pergi ke tujuan masing masing termasuk Nazila yang terburu buru keluar kelas dan Sella dan Aqizah yang melihat nya pun heran.

"kalian ke kantin saja duluan, gue masih ada urusan sebentar" ucap Aqizah yang langsung pergi keluar kelas tanpa menunggu jawaban dari sahabat dan adek kembar nya.

"neng mau ke mana?" tanya Rayyan.

"ya mana gue tau, dah yuk ke kantin mungkin nanti dia nyusul" jawab Sella.

Akhir nya mereka pun hanya bertiga saja ke kantin. Sesampai nya di kantin, mereka langsung di panggil oleh Zenkai agar bergabung dengan mereka.

Di sisi lain, saat Aqizah baru keluar dari kelas, ia melihat Nazila yang diam diam keluar dari gerbang sekolah dan Aqizah pun langsung berlari lalu mengikuti nya.

Ya, urusan Aqizah adalah ingin mengikuti Nazila yang terlihat buru buru saat keluar kelas tadi. Ternyata Nazila pergi ke belakang sekolah dan di sana sudah ada sebuah mobil sedan berwarna putih, lalu keluarlah seorang pria yang ia yakini ayah Nazila.

Aqizah hanya melihat dari tempat persembunyian nya yang tidak jauh dari tempat Nazila, tidak ada niatan untuk menguping pembicaraan mereka namun suara mereka keras hingga diri nya bisa mendengar nya dengan jelas.

"mana uang nya?" tanya papa Nazila.

"gak ada pa, ini buat bayar sekolah" jawab Nazila.

"kasih ke papa, papa butuh uang sekarang"

"tapi pa ini buat bayar sekolah karna Zila belum bayar bulan ini"

"itu urusan kamu bukan urusan papa, cepat berikan uang nya"

"kenapa papa gak kerja aja? Kenapa harus minta uang sama Zila dan mama?"

"buat apa papa kerja kalo ada kalian yang bisa menghasilkan uang, cepat berikan pada papa!!!" ucap sang papa yang sudah mulai kesal dan marah.

"gak, Zila gak mau, ini buat bayar sekolah"

"salahmu sendiri kenapa gak ambil beasiswa aja hah!!! Cepat berikan!!!" marah papa Nazila sambil menyaut uang yang di genggam erat oleh Nazila.

"nah, di kasihkan dari tadi kan enak. Lihat saja nanti apa yang akan papa perbuat pada mama dan adek kembarmu itu hahaha"

"gak pa, jangan apa apakan mama sama adek kembar, Zila mohon pa"

"oke, tapi kamu harus menikah dengan pak Dani bagaimana?"

"gak, Zila gak mau menikah sama paman itu"

"oke kalo begitu, jangan salahkan papa"

Papa Nazila mendorong Nazila hingga terjatuh lalu pergi meninggalkan nya begitu saja sambil tertawa dan menciumi uang yang ada di tangan nya.

Setelah mobil papa Nazila tidak terlihat lagi, Aqizah pun keluar dari tempat persembunyian nya dan langsung menghampiri Nazila yang masih terduduk di tanah dan menangis sambil menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

"udah, ayo berdiri" ucap Aqizah sambil mengulurkan tangan nya.

Nazila pun membuka kedua tangan nya dan melihat Aqizah berada di hadapan nya sambil mengulurkan tangan nya ke arah nya, ia pun menepis tangan Aqizah dengan kasar dan berdiri sendiri.

"lo ngikutin gue kan, kenapa? Kenapa lo gak bantuin gue buat pertahanin uang gue? Lo udah denger semua nya kan, gue yakin lo udah denger semua nya tapi kenapa hah!!!" marah Nazila.

Tanpa berucap, Aqizah langsung memeluk Nazila dengan erat. Awal nya Nazila memberontak namun Aqizah tetap mempertahankan pelukan nya hingga Nazila pun tidak memberontak lagi bahkan ia membalas pelukan Aqizah dan menangis.

"dia papa lo Zil dan tetep akan jadi papa lo selama nya" ucap Aqizah sambil melepas pelukan nya dan mengusap air mata Nazila yang masih mengalir walau sudah sedikit tenang.

"tapi kenapa lo gak bantuin gue?"

"kan sudah gue jawab tadi, karna dia papa lo. Memang papa lo salah dan gue bisa aja menghajar nya, tapi gue mikirin perasaan lo Zil karna dia papa lo"

"gue pernah marah sama ayah gue juga Zil, tapi gue sakit ngeliat ayah gue di pukulin apalagi di depan gue. Gue gak mau lo juga ngerasa sakit ngeliat papa lo gue pukulin Zil"

Aqizah pun mengajak Nazila untuk kembali ke sekolah dan ia berjanji akan membantu nya serta membuat papa nya sadar akan kesalahan nya dengan sendiri nya, Nazila yang mendengar nya pun merasa senang namun ia juga tidak terlalu berharap pada Aqizah.

...****************...

...****************...

Sepulang sekolah, seperti biasa Aqizah dan adek kembar nya pulang ke mansion hanya untuk berganti pakaian lalu berangkat ke tempat kerja masing masing.

Aqizah pun sampai di cafe nya dan baru saja ia turun dari motor nya ia sudah di hampiri oleh seorang pria, namun yang membuat nya terkejut adalah pria tersebut merupakan papa Nazila.

"heh kamu, liat anak sama istri saya gak?" tanya nya dengan gaya angkuh nya.

"gak" jawab Aqizah.

"duh, lihat saja ya nanti kalo ketemu, aku hukum kalian" kesal papa Nazila.

"maaf om, kalo boleh tau anak sama istri om kenapa ya?"

"mereka kabur dari rumah. Saya mau jual mereka dan kedua bayi nya akan aku buang ke panti asuhan" jawab nya yang tanpa sadar menjelaskan rencana nya untuk mendapatkan uang.

"kenapa om gak kerja aja? Kan enak tuh dapet uang juga, dan saya yakin di dalam lubuk hati om yang paling dalam sebenar nya om masih sayang sama anak dan istri om"

"kamu tau apa tentang saya dan keluarga saya hah!!!"

"saya hanya mengatakan apa yang saya lihat dari sorot mata om. Om adalah kepala keluarga jadi seharus nya faham apa permasalahan keluarga om sendiri"

"pikirkan lagi ucapan saya om, saya memang gak tau apa yang om alami sampai om bisa jadi seperti ini tapi asal om tau, anak om itu sahabat saya dan dia juga butuh uang untuk biaya sekolah nya. Cari uang gak gampang om, butuh proses dan banyak sekali cobaan saat mencari sepeser uang"

"kalo saya menemukan anak dan istri om, jangan harap om bisa mengambil mereka dari saya dan jika om butuh pekerjaan bisa cari saya di cafe ini. Assalamualaikum"

Aqizah pun masuk ke cafe dan langsung menuju ruangan nya lalu melihat papa Nazila melalui cctv hingga tak lama papa Nazila pergi dari sana dan tidak terpantau cctv cafe nya lagi.

Ia pun turun ke bawah untuk menemui Tias dan ingin membuat minuman serta cemilan untuk diri nya sendiri agar bisa sedikit bersantai dalam bekerja.

"kak tias" panggil Aqizah.

"eh nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya Tias.

"sudah di bilangin jangan panggil aku nona, panggil Aqiz aja"

"maaf nona, saya lebih nyaman memanggil anda nona"

"ya sudah terserah, bagaimana pekerjaan nya?"

"alhamdulillah lancar nona meskipun tadi sedikit kelimpungan karna banyak pelanggan tapi masih bisa di atasi"

"syukurlah kalo begitu, nanti tolong bawakan laporan nya ke ruanganku ya. Saya mau buat minuman sama cemilan dulu"

"biar saya aja yang buatkan nona"

"tidak perlu, kamu bantu yang lain aja. Oh ya, apa yang kerja shif pagi tadi sudah di berikan gaji nya?"

"sudah nona"

"alhamdulillah, nanti yang lain janganز boleh pulang dulu ya nanti saya sendiri yang berikan gaji "

"baik nona. Oh ya nona, maaf sebelum nya" ucap Tias yang terlihat ragu ragu dan takut untuk mengatakan sesuatu.

"ada apa kak? Katakan saja"

"tadi....ada seorang ibu dز,atang kemari sambil menggendong bayi dan anak nya juga menggendong bayi, mereka tadi meminta tempat untuk bersembunyi un tuk menghindari kejaran suami nya jadi kami tempat di ruang ganti"

"apa mereka masih di sini?"

"i...iya nona maaf, karna sibuk bekerja saya jadi melupakan mereka"

"tidak apa apa. Tolong ini kamu bawakan ke ruang kerjaku ya, aku akan menemui mereka"

"baik nona, sekali lagi saya minta maaf"

Tias pun langsung mengambil nampan yang telah di berikan oleh bos dan membawa nya ke ruang kerja bos nya, sedangkan Aqizah langsung pergi ke ruang ganti untuk melihat orang yang di maksud oleh Tias.

Aqizah langsung masuk ke ruang ganti dan seketika ia mendengar suara tangis bayi yang tidak hanya satu serta melihat seorang ibu dan gadis yang sibuk menenangkan kedua bayi tersebut.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam eh, Aqiz" kaget gadis tersebut yang ternyata adalah Nazila.

"iya, apa tante dan bayi nya baik baik saja?"

"kita baik baik saja nak"

"mari ikut saya tante, suami tante sudah pergi sejak tadi dan saya yakin suami tante tidak akan bisa menemui tante selagi tante bersama saya"

"benarkah? Tapi...."

"tenang tante, tunggu waktu nya tiba saya akan mengembalikan tante pada suami tante jadi untuk sementara tante sama saya dulu"

"baiklah nak, terima kasih dan maaf sudah merepotkan"

Aqizah pun mengajak mereka keluar dari sana dan mengajak nya ke lantai dua yakni ke ruang kerja nya, tak lupa ia juga meminta pada salah satu karyawan nya untuk membuatkan makanan dan minuman untuk keluarga baru nya lalu mengantarkan nya ke ruangan nya.

......................

1
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
lanjut thor jangan lupa juga istirahat
zafa_love me 2005: terima kasih atas dukungan nya/Smile//Smile/
total 1 replies
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
bagus banget ceritanya
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
Lanjut Thor
zafa_love me 2005: siap, terima kasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!