Moren memiliki wajah yang cantik dan postur tubuh yang tinggi sempurna.
Moren bersahabat dengan Elsa dan juga Moza dan itu sebelum Moren mengetahui kebusukan Elsa, dan Elsa yang telah berhianat dengan Moren dengan iya menjalin hubungan dengan Papaku.
SAHABATKU ISTRIMUDA PAPAKU.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dheandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode:30
Keheningan malam gemerlap an cahaya lampu kota singapura, Elsa dan Hendrik menikmati minuman penghangat di tengah malam.
"Mas.., Kita ke tempat biasa yuk bosan di rumah terus. Yang di maksud tempat biasa club'malam tempat nya orang mengibur diri.
"Boleh juga tuh ide nya." kata Hendrik
Hendrik pun pergi kesebuah club' malam bersama Elsa. menaiki taksi.
Elsa menyetop taksi yang sedang berjalan. Elsa melambaikan tangan nya.
"Malam. Buk malam. Pak kita ke kemana? Pak" tanya si pengemudi taksi
Elsa pun menunjukan arah ke si pengemudi taksi pun berlalu pergi mengantar sampai tujuan.
"Kita sudah sampai Buk" kata si pengemudi.
Elsa membayar berapa lempar dolar kemudian ia turun menggandeng tangan Hendrik yang sudah terlihat mabok.
deret...deret...deret.., ada pesan teks masuk ke ponsel nya.
Kondisikan dirimu jika ingin selamat Perusahaan mu, jangan macam-macam dengan keluarga tuan ku.
Seketika wajah Hendrik berubah bola mata nya seperti mau keluar setelah membaca pesan teks di ponsel nya.
"Brengsek...!, siapa yang berani mengancam ku aku Hendrik prakoso tidak takut sama siapa pun.
"Kenapa sih mas!. Marah-marah." tanya Elsa setelah melihat wajah Hendrik berubah terlihat jelas meskipun tersorot lampu gemerlap club'
Elsa, pun mencairkan suasana hati Hendri.
"Sudah lah kita heppy saja besok mas ganti semua SIM ponsel hanya orang-orang tertentu dan kepercayaan mas saja yang boleh tahu nomer kamu kita disini mau heppy mas bukan untuk pusing-pusing.
"Kamu benar sekali sayang, kamu emang istriku yang paling cerdas" Puji Hendrik.
Ya mas aku memang cerdas karena aku tidak mau liburan ku terganggu dengan urusan dan masalah apa pun meskipun itu pekerjaan kamu di sana." Gumam dalam hati.
"Tunggu-tunggu, kenapa mas bilang aku istri yang paling cerdas, emang istri mas berapa?" Tanya Elsa.
"Istri mas hanya kamu sayang satu-satu nya yang di maksud Mas di antara istri orang di luar kau selalu mengeluarkan ide-ide cemerlang" Kata Hendrik sambil mencubit hidung mancung Elsa.
Mereka pun tertawa bersama. menikmati indah nya malam bar singapura.
****
Di ke diaman keluarga Sandi.
Seluruh tubuh Susi menggigil karena demam akibat luka yang tertimpa batu-batu oleh warga.
"Mah, minum obat nya" Sandi menyodorkan obat pil beserta air.
Setelah meminum obat Susi kembali membaringkan tubuh nya.
"Aku ingin kita pindah ke rumah ku di sana rumah rumah ini biar kan orang lain yang merawatnya kita cari orang untuk merawat rumah ini aku seorang suami plus kepala rumah tangga aku tidak mau menumpang di rumah yang bukan milikku ." Ujar Sandi yang tak mau orang atau nanti Hendrik bakal tau dikira Sandi menumpang di Rumah Susi.
"Nanti kita bicarakan dengan Morena dia mau atau tidak" Ucap Susi.
Waktu terus bergulir menunjukan pukul 2. malam dini hari. meja-maja bar telah di rapihkan oleh pegawai.
"Mas ayo kita pulang." Ajak Elsa.
Hendrik yang sudah tak kuat lagi untuk berjalan Elsa meminta bantuan ke salah satu pegawai bar tersebut.
"Mas.., tolong bantu saya pesan kan taksi."
Si pegawai pun menuruti perintah Elsa.
Wajah si pegawai cukup tampan dan Elsa diam-diam mencuri pandanganya.
"Terima kasih" kata nya Elsa.
Di hanya menganggukkan kepala nya yang di sebut pegawai itu adalah anak dari pemilik bar tersebut, ia memang tampan.
Taksi pun datang salah satu pegawai membatu memapah Hendrik ke dalam taksi.
Setengah perjalanan tiba-tiba rem mendadak ciiiiit...! taksi yang di tampangnya hampir menabrak mobil yang ada di depannya.
"Hati-hati dong mas.!" bentak Elsa.
"Maaf buk. Saya juga kaget" kata si pengemudi.
Setiba nya di Apartemen Elsa membayar lalu ia turun dari mobil memapah Hendrik.
Menjelang matahari terbit Morena bangun dari tidur nya membuka ponsel ada pesan masuk
"Hah!. ka ilham" gumam nya pelan hanya kiriman undangan dari ilham.
"Astaga!, kenapa di bangun pagi ku disambut kabar yang tidak mengenakan. Aku tidak boleh nangis, aku harus ikhlas mungkin dia bukan jodoh ku." gerutu Morena di atas tempat tidur mata berkaca-kaca
"Halo. Assalamu'Alaikum...Umi"
"Wa'Alaikumsalam Moren Umi rindu sekali sama Moren, ada apa sayang tumben pagi-pagi gini sudah menghubungi Umi?."
Apa kah aku harua bertanya sama umi mencari kebenaran kabar ka ilham. gumam nya Moren
"Halo..Moren apa Moren masih disana?."
"Iya Umi..., Masih, Moren belum lama tadi mendapat kan pesan dari ustad ilham. apa kah ustad ilham akan ta'aruf Umi?"
Seandainya Umi tahu kamu menyukai ilham Umi akan sampaikan sejak lama dan ini sudah terlambat Moren" batin Siti yang kerap di panggil Umi pemilik pondok istri kiai Qodir.
Tut...tut..panggilan pun terputus.
Moren bangun dari tempat tidur melangkah ke kamar mandi setelah mandi Moren keluar dari kamar menuruni tangga sudah ada Sandi dan Susi di meja makan. Moren tarik kursi lalu duduk di samping Susi.
"Wajah mu kenapa nak?" tanya sandi yang sedari tadi memperhatikan Morena nampak sembab.
"Kenapa wajah ku pap?" jawab Morena menutupi jika dirinya habis nangis.
Semoga saja papa dan mama tidak tau apa yang terjadi sama aku" gumam dalam hati Morena.
"Mah.., Pah boleh tidak Morena mempercepat keberangkatan mengunjungi Moza"
"Mendadak sekali bukan kah kamu bilang minggu depan?"
Sebenar nya Moren tidak ingin menghadiri hari pernikahannya kak ilham hanya akan membuat ku semakin sakit mah pap.
"iya mah sudah rindu dengan Moza." Ucap nya lagi Morena namun ia tak sadar air mata berlinang"
Sandi terus memperhatikan Moren namun tidak berani menanyakan karena pikir Sandi takut akan menyinggung perasaanya jadi Sandi memutuskan untuk diam.
"Oh Ya. Moren papa ingin mengajak kita pindah dari sini ke rumah papa bagaimana menurut Moren?" tanya sandi minta persetujuan dari putri sulung Susi.
"Terserah Papa sama Mama. Moren ikut saja" jawab Morena singkat karena hatinya sedang tidak baik-baik saja.
Keputusan Moren untuk pergi mengunjungi Moza ia tidak mau melihat pria yang dia cintai menikah dengan yang lain. Morena berpikir lebih baik tidak melihat sama-sama sekali.
"Moren ke kamar dulu pap mah"
"Loh, makan nya tidak di habis kan?"
"Lagi nggak selera" jawab Moren.
Sandi dan susi saling menatap, Sandi mengangkat bahunya. menandakan kalau ia tidak tau apa yang terjadi dengan Moren.
Susi pun bangkit dari tempat duduk nya lalu menyusul Morena di kamar nya.
Tok...Tok..Tok.
"Moren mama boleh masuk?"
"Masuk saja mah..," terdengar suara dari dalam Susi membuka pintu kamar moren mendekat ranjang duduk di samping tubuh Morena yang sedang berbaring miring memeluk guling.
"Mama tau, Moren sedang sedih.., Mama yang membesar kan Moren dengan tangan mama Sediri, jadi mama tau apa yang sedang terjadi pada anak mama.., Kalau Moren tidak ingin cerita mama tidak apa-apa mama keluar dulu ya?.
Moren membalikkan tubuh nya.
"Mah.." Ucap Morena.
Susi menghentikan langkah nya lalu berbalik badan. Morena langsung memeluk tubuh sang mama dengan erat.
"Ada apa nak? cerita sama mama. Anggap Mama ini temen kamu. Mama selalu ada buat Moren selamanya meskipun nanti Mama sudah tidak ada mama selalu ada di jiwa Moren."
"Mama tidak boleh bicara seperti itu. Moren tidak ingin kehilangan lagi orang yang Moren sayangi"
"Emang siapa sih? yang sekarang Moren kehilangan.
Lama-lama Susi pun berhasil mengungkap masalah anak nya.
"Kak ilham mah.., Hiks...Hiks..Hiks"
"Ada apa dengan ilham?" tanya Susi penasaran.
" Ka ilham mau menikah mah"
Susi menghapus Air mata Moren.
"Sabar sayang..., Mungkin bukan jodoh kamu atau mungkin nanti di negara tempat Moza tinggal dapat pengganti yang lebih baik dari ilham itu rahasia allah," Ujar Susi.
Bagaimana pun ilham cinta pertama Morena hatinya pasti hancur mendengar pria yang kita cintai menikah dengan yang lain.
Disisi lain Elsa menyaksikan televisi dan balas Membalas pesan dari pria yang ditemuinya malam di bar milik orang tua pria itu yang kerap di panggil Angga. sementara Hendrik belum bangun dari tidur nya.
Cekakak-cekikikan membalas membalas pesan teks. Elsa pun jujur kalau ia memiliki suami yang kaya raya. namun Elsa tidak sadar bercerita dengan salah satu CEO ternama di negaranya.
"Sombong!" Dalam hati angga.
"Hari ini saya akan pergi ke belanda untuk menengok saudari saya di sana." kata angga.
Elsa pun seperti takut kehilangan pria yang baru ditemuinya." Apa kita tidak bisa jumpa sebelum kepergian mu?" rengek Elsa.
Mudah sekali wanita ini sedangkan dia belum mengenal ku sama sekali"
"Nanti saya liat jadwal dulu" Balas lagi pesan Elsa.
Angga bukan pria yang mudah untuk di taklukan bahkan gadis yang di anggap cantik di negara nya pun Angga selalu dingin Angga pria berdarah belanda indonesia ini memiliki sifat yang sangat dingin dan cuek ke semua gadis mana pun. ia mengelola bar nya demi memenuhi permintaan orang tuanya yang sedang terbaring sakit.
Menjelang Sore Elsa meminta ijin dengan Hendrik alasan menemui Moza yang sedang berada di singapura. sehingga Elsa mendapat ijin dari Hendrik.
Elsa berhasil menemui Angga di bar nya.
Angga alasan meminum alkohol sampai Elsa setengah sadar lalu Elsa mengajak Angga pergi Ke sebuah Hotel berbintang.
Tut......Tut..
"Halo Angga"
"Datang lah ke Hotel xx," Perintah Angga.
"Way..bro sedang apa disitu?"
"Kau temani dia jangan kau sentuh sedikit pun saya harus pergi ke bandara.
"Siapa dia bro tapi siapa dia?" tanya.Erik
"Tidak usah banyak tanya temani saja." Ujar Angga, karena Angga bukan lah bagian pria yang selalu memanfaatkan wanita yang dekat dengannya. Elsa seorang wanita yang bersuami yang gadis pun Angga bisa lakukan jika ia mau.
Elsa belum sadar kan diri sementara Angga sudah pergi jauh dari Hotel xx. yang dia kunjungi.
"Angga.."
Elsa terus memanggil Angga. Elsa mendekati Erik ia pikir Angga yang sedang tidur di Sofa ia menciumi Erik sampai membangun kan Erik yang sedang tertidur lelap
Pertempuran pun terjadi. antara Erik dan Elsa.
...----------------...
Terima kasih Komennya dan like Rate.
Khusus episode paska penculikan.
Apakah tidak ada polisi dilibatkan?
Apakah tidak ada telpon? Kalau tidak ada, bisa kan Moren kirim surat untuk ibunya. Mengabarkan keadaannya dan dimana dan dengan siapa dia tinggal. Kasus penculikan harus diusut. Jangan pasrah
apik ceritane..
lanjuut thoor
pelakor mulai muncul
bakal ad yg jadian nih