NovelToon NovelToon
Man Jadda Wajada

Man Jadda Wajada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Murni
Popularitas:84.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Hasan, mencintai harus memiliki. Walaupun harus menentang orang tua dan kehilangan hak waris sebagai pemimpin santri, akan dia lakukan demi mendapatkan cinta Luna.

Spin of sweet revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MJW 30

Riyas menatap Hasan yang sudah pergi dengan mobilnya. Kemudian agak bergegas Riyas menuju ruangan Hasan. Hatinya mendadak khawatir.

Erina-sekretaris Hasan masih belum kembali, ketika dia memintanya membeli kopi yang cukup jauh dari perusahaan.

Tergesa tergesa Riyas membuka pintu ruangan Hasan dan dia terpaku. Gadis itu terlihat sangat cantik tanpa jilbab dan cadarnya. Riyas menutup pelan pintu ruangan Hasan.

Laila yang sedang menangis, mengira Hasan yang datang ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Tapi kekecewaan kembali menghampirinya.

Sekarang Riyas sedang berjalan mendekatinya dengan tatap terus terarah pada wajah Laila yang baru kali ini dilihatnya.

"Apa yang terjadi?" tanyanya dengan jantung yang berdebar kencang.

Laila seolah lupa sudah melepas jilbab dan cadarnya. Air matanya masih mengalir.

"Riyas, kamu benar. Seharusnya kamu bilang dari dulu kalo Hasan sudah berhubungan dengan Luna."

BUK BUK BUK

Dalam marahnya Laila memukul keras dada Riyas yang masih terpaku, membiarkan saja perlakuan Laila. Hingga akhirnya gadis itu menyorokkan wajahnya di dada Riyas. Pukulannya terhenti dan tangisannya makin pecah.

Tubuh itu hampir melosoh ke lantai kalo saja Riyas tidak menahannya dengan memeluknya.

Laila balas memeluknya dan menangis semakin keras.

Riyas bimbang. Jantungnya bertambah kencang. Selain iru ada perasaan lain yang menyusup panas di dadanya.

Dia menyukai Laila sejak lama. Dia marah pada Hasan karena mengacuhkan gadis itu, tapi tidak bisa berbuat apa apa.

Apakah sekarang saatnya?

Riyas mengangkat dagu Laila yamg wajahnya masih bersimbah air mata.

Mereka saling bertatapan. Riyas menghapus air mata Laila yang dalam kacaunya pikirannya, dia mengira Hasan yang melakukannya, hingga dia diam saja.

Laila memejamkan mata ketika Riyas yang dalam pikirannya Hasan mendekatkan wajah mereka, menge cup bibirnya. Laila malah membuka mulutnya hingga ci uman Riyas makin panas.

Mungkin karena perasaan cintanya yang tak terbalas membuat Riyas jadi lupa diri. Dia berpikir sekaranglah saatnya. Kapan lagi bisa memiliki Laila kalo bukan di saat gadis ini sedang goyah.

Riyas bukan orang yang terlalu lurus. Dia juga sesekali menonton video biru sambil membayangkan Laila. Sekarang gadis itu pas rah di dalam dekapannya.

Riyas menseduce Laila hingga gadis itu makin lupa diri. Riyas seperti mendapatkan hadiah tak terkira karena saat menggenggam bagian da da gadis itu, hanya ada penghalang baju tipisnya saja.

Mungkinkah dia bermaksud menggoda Hasan, tapi gagal?

Riyas ngga peduli. Dia menyesap puncak da da Laila yang masih berlapiskan baju tipisnya hingga era ngan gadis itu terdengar keras.

Riyas semakin yakin, ini pertama kalinya buat Laila, juga buat dirinya.

Riyas sesaat terdiam. Haruskah dia melakukannya di ruangan Hasan?

Tapi h@sr@tnya makin menggila. Dia tidak peduli ketika pada akhirnya yang sering disebutkan Laila adalah nama Hasan.

Riyas berhasil membuat Laila or g@sme tanpa melepas pakaian gadis itu.

Laila tersenyum pu as dengan matanya yang masih tertutup dan Hasan membiarkannya memeluknya, dia merasa sangat senang. Matanya terbuka perlahan dan dia terkejut sampai jantungnya mau copot saat melihat Riyas yang ada di dekat wajahnya, menatap dengan mata penuh kabut.

"Ri yas....! Apa yang kamu lakukan?!" Secepatnya dia meront@ dengan tubuhnya yang masih lemah.

Riyas tidak menahannya, ada senyum miring terukir di wajahnya.

Laila hampir terjatuh kalo Riyas tidak menahan tubuhnya.

"Lepas!" kertaknya marah.

Riyas tidak memaksa, dia melepas pelan sambil melihat gadis itu tergopoh gopoh merapikan pakaiannya yqng sudah tanpak basah di bagian da danya.

"Kamu sengaja tidak memakai br@ untuk menggoda Hasan?" ejek Riyas. Kemudian dengan nekat Riyas mencubit keras puncak yang menegang itu di balik pakaian tipisnya. Puncak yang dicecap penuh candu hingga Laila sampai melengkungkan tubuhnya tadi.

Hasan, kamu bodoh sekali, tawanya dalam hati.

Laila menjerit keras, tapi separuhnya teriakannya terdengar seperti des@h@n yang dia tidak mengerti, kenapa. Harusnya dia membentak Riyas.

Dia menepis kasar tangan Riyas dan mengambil jilbabnya, mengenakannya buru buru. Juga cadarnya.

"Aku akan menikahimu, Laila," ucap Riyas dengan tatapannya yang masih berkabut. Kalo gadis itu setuju, hari ini juga dia akan meminta abi dan uminya melamar Laila.

"Dalam mimpimu!" maki Laila sengit dalam marahnya. Tapi dia tidak bisa bohong, ada perasaan merinding yang masih menguasainya akibat sentuh@n Riyas.

Riyas tidak marah, bibirnya masih menyunggingkan senyum. Efek sudah memiliki sebagian tubuh Laila membuatnya jadi punya kesabaran yang sangat luas.

Dia biarkan saja gadis itu yang pergi dengan tergesa gesa.

Kamu pasti akan datang lagi, Laila, batinnya yakin. Jantungnya masih berdebar sangat kencang. H@sratnya masih bergejol@k di sana.

*

*

*

Sorenya Hasan menjemput Luna setelah gadis itu mengabarinya kalo dia sudah bisa pulang.

Luna bahkan sudah mengganti pakaiannya dengan tunik di bawah lulut, celana leging yang tidak terlalu ketat membalut kaki jenjangnya.

Dia juga menggunakan rompi yang panjangnya hanya sepinggangnya. Tuniknya juga lengan panjang. Hanya saja scarfnya yang belum dia kenakan.

Baru kali ini rasanya dia gugup menunggu Hasan. Ketika sedang melewati lobi, Luna malah bertemu maminya Nevia, Tante Kirania.

"Mau pulang?" tanya Tante Kirania agak heran melihat tampilan keponakannya yang sangat rapi.

"Emm.... Iya, tante." Bersamaan dengan jawaban Luna, Hasan muncul di pintu masuk lobi.

Duuh, padahal udah disuruh nunggu di parkiran aja, omel Luna dalam hati.

Tapi jantung Luna semakin cepat berdebar, kali ini penampilan Hasan agak berbeda.

Apakah Hasan sama seperti dirinya? Ngubek ngubek lemari pakaian juga?

Dia melirik Tantenya yang nasih belum sadar kalo laki laki tampan dan masih rapi dengan jasnya yang sedang berjalan mendekat itu akan menjemput keponakannya.

"Kamu rapi banget, tante kirain kamu mau pergi." Baru saja Tante Kirania mengakhiri ucapannya, sosok Hasan sudah berhenti di depannya.

"Siapa, ini, Luna?" Tante Kirania tersenyum jenaka ketika melihat keponakannya yang biasa tegas dan judes itu salah tingkah

"Em.... Ini Hasan, tante. Hasan, ini maminya Nevia, Tante Kirania," sahut Luna sangat gugup.

Hasan dengan santun menyalami Tante Kirania.

"Ooh, kenal Nevia juga?" senyum Kirania ramah.

"Iya, tante. Teman SMA dulu. Sama Milan juga kenal." Luna yang menjawab masih dengan malu malu.

Terbongkar sudah nanti rahasianya saat SMA, keluh Luna dalam hati, makin malu malu.

Tante Kirania mengangguk mengerti.

"Kalian mau pergi?"

"Iya, tante. Kami duluan, ya, tante,' pamit Luna sambil mencium pipi kanan tantenya.

"Hati hati, sayang. Oh ya, Hasan, titip Luna, ya."

"Iya, tante." Kali ini Hasan yang menjawab. Kemudian keduanya melangkah pergi.

Kirania menatap kepergian keduanya dengan senyum masih tersungging di bibirnya.

Kia, ini calon mantumu, ya...

1
Rahayu Ayu
Karya yg luar biasa Bagus
Herman Lim
tahan Hasan blm sah bntr lagi mgg Depan tapi kenapa harus kasih kunci skrg biar apa coba
anggita
👆👆2iklan
Elisabeth Ratna Susanti
seruuuu good job 👍
Elisabeth Ratna Susanti
waahhh top banget karya barunya 🥰👍
Rahma AR: makasih ya... 💪💪
total 1 replies
Zea Rahmat
bisa aja km riss🤣🤣🤣🤣🤣🤣tp emang bener sihhh
Rahmawati
hasan ini jg paket komplit, sama kayak Luna, cocok dah
Rahmawati
keren bgt hasan, udah ganteng, pinter masak lagi🥰😍
Tri Handayani
satu kata buat kamu hasan'Sempurna....
beruntungnya kamu luna.
Tri Handayani
luna adalah cobaan yg bang hasan cobain'ada-ada aja kamu fariz...
Tri Handayani
part yg mengandung kebanyakan gula thorrr'bisa diabetes thorrr...
Tri Handayani
ya ampun pagi-pagi udah d buat meleleh sama bang hasan.
Lailatunnasihah Nasihah
so sweeeeettttttty
maret
pingin pelukkk .. 😁😁😅🥰
Lusi Hariyani
bang hasan meleleh hati adek bang😍😄
Riana Efendi
Haduh pagi-pagi dibuat meleleh sama gus Hasan😍
Lusi Hariyani
wah...restu dh lengkap gasss haslun nikah minggu dpn😍💪
Yana Phung
ihhhh... nggak sabar menunggu part kalian halal 🙂🙂🙂
Yana Phung
manisnya pasangan ini
malu malu tapi mau 🤭🤭🤭
Yana Phung
ya ampun ke gap sama fariz 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!