Kisah ini menceritakan seorang anak kecil yang harus menjadi korban ke egois san orang tua... dia bernama Vera Arsiana... bayi berumur 8 bulan, dia terpaksa harus di bawa oleh sang kakek untuk menjauhi Keluarga baru dari Mamah dan papahnya
Ada yang penasaran ngga dengan cerita ini yuk kita mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Bang Deni dan sahabatnya terkejut mendengar suara tanpa wujud, mereka melihat kekanan dan kekiri. Vera yang melihat reaksi kedua orang yang baru tiba di gerbang nya terkekeh
"Pak tolong antara tamu saya masuk, kasihan mereka dikira saya kunti nenek" ucap Vera. penjaga yang mendengar ucapan bos nya itu tertawa. Mereka pun langsung keluar dari pos jaga, membuat kedua orang itu terkejut
"Eh... kalian keluar dari mana? kok kami tidak melihat adanya pos pengamanan dsini?" tanya sahabat bang Deni dia mulai merinding disko karena takut penghuni paviliun besar ini hantu
"Itu... di balik semak-semak itu pos keamanan nya, bos memang membuatnya seperti tak terlihat, jadi wajar kalian tak melihat keberadaan kami" ucap salah penjaga. Deni dan sahabatnya saling tatap. seperti nya benar bos kecil bang Deni itu tidak sederhana yang di lihat
"Silahkan masuk... Queen sudah menunggu kalian dari tadi di dalam" ucap penjaga itu dan membukakan pintu pagar yang menjulang tinggi di hadapan mereka
"Terima kasih Bang" ucap keduanya. penjaga pun mengangguk dan salah satu nya mengantar yang satu nya kembali ke pos keamanan
"Gila Den... gue tau paviliun ini dari luar doang, taunya dari dalem gila mewah banget" ucap sahabat Bang Deni. saat mereka di antara depan pintu utama, mereka melihat ada yang berjaga komplit dengan senjata di pinggang mereka
GLEK
"Mereka pun Bistol Den, salah dikit kita pindah alam... bodyguard orang kaya mah mainan nya dor doran ya? ngga kaya kita Bug bug pakai sapu lidi" ujarnya. demi apa pun bang Deni ingin tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu tapi dia tahan, sedangkan dua bodyguard hanya mengerutkan alisnya
"Silahkan masuk Queen kami sudah menunggu di dalam" ucap ramah salah bodyguard yang menjaga pintu utama. Mereka pun di sambut oleh kepala pelayan, mereka di ajak ke ruang kerja Vera, karena Vera sedangkan melihat pengeluaran dan pemasukan dari tambang nya. Mang Hasan juga sedang memeriksa pemasukan kebun karet dan beberapa hotel milik kakek Sanusi
Sedangkan Vera Sudah meminta Lily untuk memberikan pelajaran kepada mantan istri Bang Deni, dan semua uang yang di rekening wanita itu hilang dan surat-surat mobil dan rumah Lily masuk kan ke bank, dan uang nya di satukan dengan hasil rampok Lily
"Queen ini uang hasil rampok mantan istri Bang Deni, semua nya ada empat miliar" ucap Lily
"Empat miliar? bukan kamu bilang hanya ada satu miliar saja? kok bisa jadi empat?" tanya Vera
"Hehehe... Lily buat surat-surat itu menjadi pinjaman ke bank, kalau kita ambil suratnya saja, pasti bang Deni di tuduh mencuri, walau itu milik nya tapi atas nama nya sudah berganti dengan nama wanita gatel itu" ucap Lily. Vera tertawa mendengar ide licik dari Lily, bagus juga idenya
"Bagus-bagus kamu keren Ly... aku ngga kepikiran kesana, baiklah aku akan berikan kartu itu saat kita selesai diskusi renovasi gudang" ucap Vera
Tak lama bang Deni pun masuk dengan sahabatnya, mang Hasan pun langsung berdiri saat orang yang di tunggu majikan kecil nya tiba
"Selamat pagi bos Vera, kenalkan ini Ari kontraktor yang kemaren saya bilang" ucap bang Deni sambil memberi salam ke pada Vera dan lelaki paruh baya
"Saya Ari Ridwan, kemaren Deni sudah menjelaskan keinginan bos Vera" ucap bang Ari
"Salam kenal bang Ari, kenalkan ini mang Hasan. beliau tangan kanan Alm kakek saya, saya sudah menganggap beliau Keluarga saya sendiri, silahkan duduk" ujar Vera mereka pun duduk dan mulai berdiskusi
Vera juga meminta beberapa sudut di buat kostan untuk para karyawan yang akan tinggal di sana, Vera juga meminta untuk bang Ari memasang anti kebakaran di gudang barunya. semua itu Vera dapatkan dari Lily. Vera juga tidak hanya memasang anti bakar tapi juga anti gempa bumi dan Anti badai, apa lagi cuaca tidak menentu
Diskusi terjadi sampai tiga jam, Vera pun meminta pelayan untuk menyiapkan makan siang karena sudah waktunya untuk makan siang, sebelum itu Vera pun mengeluarkan kartu kredit yang tersimpan di laci kerjanya
"Bang Deni, semua uang di dalam kartu ini milik bang Deni, Vera hanya mengambil kembali milik Abang. tapi maaf Vera harus menjual tanah. rumah dan beberapa mobil milik Abang, karena kalau Abang mengambil kembali barang-barang itu dikira mencuri, karena atas nama nya sudah menjadi milik mantan istri Abang" ucap Vera. bang Deni dan bang Ari saling tatap, mereka terkejut dengan ucapan bos kecil mereka
"Bo bos Vera?" ucap nya terpotong saat mendengar ucapan Vera
"Panggil Vera aja jangan pake bos, Vera ngga nyaman....." ucap Vera sambil cemberut, bang Deni terharu dan dia pun segera membungkuk kan tubuhnya untuk memberikan hormat dan terima kasih
"Hiks...hiks... terima kasih Queen, sa saya benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, saat saya terjatuh teman-teman saya pergi. hanya Ari yang selalu ada dan menguatkan saya, saat saya kehilangan harta dan ibu saya. Terima kasih" ucap bang Deni sambil menangis dan membungkuk
"Hais... Jangan nangis ihhh lihat nanti mata Vera sembab, ngga lucu kan udah cantik gini matanya sembab" ucap Vera sambil menahan air matanya. sedangkan Lily memutar mata malasnya mendengar ucapan percaya diri tuan nya itu
"Ternyata bukan Lily saja yang punya percaya diri, ternyata Queen lebih ke narsis
TBC
Jangan lupa untuk like komen share ya
...----------------...
Kuis lagi yuk dua Pemenang seperti biasa pulsa 10K akan di kirim besok saat pemenang nya di umumkan
Siapa nama kontraktor yang akan membangun pabrik milik Vera nantinya
A. Ari Ridwan
B. Joko Tingkir
Silahkan jawab tercepat bagi dua orang ya, jawab di komen saat ini juga