NovelToon NovelToon
Kodasih, Nyi Ratu Kelam 2

Kodasih, Nyi Ratu Kelam 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Mata Batin / Iblis
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Dulu, Kodasih adalah perempuan cantik yang hidup dalam kemewahan dan cinta. Namun segalanya telah lenyap. Kekasih meninggal, wajahnya hancur, dan seluruh harta peninggalan diambil alih oleh negara.

Dengan iklas hati Kodasih menerima kenyataan dan terus berusaha menjadi orang baik..
Namun waktu terus berjalan. Zaman berubah, dan orang orang yang dulu mengasihinya, setia menemani dalam suka dan duka, telah pergi.

Kini ia hidup dalam bayang bayang penderitaan, yang dipenuhi kenangan masa silam.
Kodasih menua dan terlupakan..

Sampai suatu malam...
“Mbah Ranti... aku akan ke rumah Mbah Ranti...” bisik lirih Kodasih dengan bibir gemetar..

Mbah Ranti adalah dukun tua dari masa silam, penjaga ilmu hitam yang mampu membangkitkan apa pun yang telah hilang: kecantikan, harta, cinta... bahkan kehidupan abadi.

Namun setiap keajaiban menuntut tumbal..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30.

Siang hari sebuah mobil dinas dari Kabupaten meluncur di atas jalan menuju kantor kecamatan. Di belakang kemudi duduk seorang laki laki matang. Berusia 40 an tahun, wajah ganteng dan tubuh gagah. Dialah Suryo Menggolo Karsono, Wakil Bupati yang baru menjabat dua tahun terakhir.

Di panggung politik, ia dikenal sebagai pria cerdas dan sangat percaya diri. Dalam rapat, ia vokal. Dalam kampanye, ia memukau. Dalam masyarakat, ia dihormati.

Namun ada satu celah besar dalam dirinya:

Suryo mudah sekali tertarik pada kecantikan… terutama kecantikan yang tidak biasa.

Dan Kodasih, dengan wajah mudanya yang seolah berhenti pada usia dua puluh lima tahun, adalah kecantikan yang tidak biasa itu.

Saat Suryo melangkah ke kantor kecamatan. Pandangan matanya melihat sosok Kodasih yang menghadiri acara kecil di pendopo kecamatan. Kodasih hadir sebagai narasumber seminar “penyembuh tradisional”, dihormati warga karena dianggap sakti.

Kodasih berjalan masuk dengan langkah anggun penuh percaya diri, rambut hitam pekat terurai, dan sorot mata yang tampak biasa… sampai Suryo menatap terlalu lama.

Tatapan itu membuat dada nya seperti ditarik dari dalam.

Bukan sekadar cantik. Ada pesona yang memaksa mata untuk tidak berpaling. Bahkan saat Kodasih hanya tersenyum kecil, Suryo merasa ruangan berputar.

Ia tidak tahu bahwa senyum itu adalah jebakan pertama.

Seminggu kemudian, Suryo sengaja datang ke kantor kecamatan untuk “meninjau program masyarakat”. Namun sesungguhnya ia berharap satu hal: bertemu Kodasih lagi.

Dan harapannya terkabul.

Kodasih muncul dari ruang tamu kecil, membawa termos berisi air ramuan rempah rempah dan senyum lembut yang membuat seluruh staf terdiam. Tapi ketika matanya bertemu mata Suryo , ia berhenti sebentar. Senyumnya berubah sedikit… lebih menekan… lebih dalam.

Ia tahu pria itu sudah mulai jatuh.

“Pak Suryo rawuh malih…”

(Pak Suryo datang lagi…)

Ucap Kodasih, lembut namun dalam seperti bisikan malam.

Suryo tertawa kecil, agak gugup. “Hehe… iya, Bu Kodasih. Saya kebetulan lewat. Dan… ingin bersilaturahmi.”

Kodasih mengangguk perlahan. “Silaturahmi penting… nanging niatmu luwih penting maneh.”

(Silaturahmi itu penting… tapi niatmu yang lebih penting lagi.)

Suryo terdiam.

Entah kenapa ia merasa seperti sedang dibaca.

Kodasih menatapnya lama, lalu tersenyum tipis.

“Aku ngerti sing panjenengan karep…”

(Aku tahu apa yang Anda inginkan…)

Suryo tersentak, wajahnya memanas. Ia secara reflek mengusap wajahnya dengan kasar.

Kodasih menunduk sedikit, pura pura sopan… namun dari balik kelopak mata nya, bayangan bergerak pelan.

Dan dalam sepersekian detik, ia menyisipkan bisikan halus ke pikiran Suryo... bisikan yang melingkar lembut seperti tangan dingin yang mengelus tengkuk.

“Datanglah lagi… aku menunggu.”

Suryo merasakan ‘gelombang keinginan’ melintas dalam tubuhnya.

Sejak hari itu, ia tidak bisa berhenti memikirkan Kodasih....

🌸🌸🌸🌸

Dalam dua minggu berikutnya, Suryo semakin sering mencari alasan untuk mendatangi Kodasih. Ia mulai memberi bantuan anggaran, fasilitas, bahkan perlindungan politik. Semua ia lakukan tanpa sadar ia sudah berada dalam genggaman, pengaruh bayangan milik Kodasih..

Relasi kedua nya semakin dekat. Bahkan Suryo sudah mendapatkan alamat rumah Kodasih di kota.

Suatu malam, Suryo mengemudikan mobilnya seorang diri, menuju ke rumah Kodasih

Rumah tua itu berada di pinggir kota, dikelilingi pohon besar. Saat Suryo tiba, angin malam berembus pelan meski daun daun tidak bergerak sama sekali.

Kodasih menyambutnya di serambi rumah, berpakaian sederhana.. kain hitam dan rambut hitam leham nya tergerai.

Tapi kecantikannya terasa… tidak wajar.

Wajah nya tampak bersinar samar, seperti cahaya bulan memantul dari kulit nya.

“Terima kasih… sudah mengundang,” kata Suryo sedikit terbata.

Kodasih menatap nya.. lama....

“Panjenengan tresna karo aku, to…?”

(Anda jatuh cinta padaku, kan…?)

Suryo kaget.

Wajahnya memerah.

Namun lidahnya kelu.

Kodasih mendekat dua langkah, cukup dekat hingga Suryo bisa mencium aroma tubuhnya.. wangi bunga malam bercampur tanah basah.

Ia menyentuh dada Suryo dengan ujung jarinya.

“Tresnamu manis…”

(Cintamu manis…)

“Nanging saben rasa butuh rego.”

(Tapi setiap rasa membutuhkan harga.)

Suryo tidak mengerti.

“Harga apa, Kodasih?”

Kodasih menatapnya… dan pada saat itu, bayangan di belakang tubuhnya muncul sejenak... tipis, seperti sayap hitam yang berkedip.

Ia tersenyum.

“Aku mung butuh siji…”

(Aku hanya butuh satu…)

“Ati sing ora perlu maneh.”

(Sebuah hati yang sudah tidak kau butuhkan lagi.)

Suryo membeku.

Hening panjang memisahkan mereka.

Lalu Kodasih mendekap wajah nya dengan dua tangan, lembut, penuh kasih… namun dingin seperti tangan mayat.

Mata Kodasih berubah hitam sepenuhnya.

Bayangannya membesar, merayap ke dinding rumah.

Dan bibirnya menempel di telinga Suryo , berbisik:

“Wenehke atimu marang aku…”

(Berikan hatimu padaku…)

“Lan aku bakal dadi kabeh sing kok karepke.”

(Dan aku akan menjadi semua yang kau inginkan.)

Suryo merasa seluruh tubuhnya melemah.

Bukan karena takut.

Tapi karena… ia benar benar ingin menuruti.

Sebagian jiwanya ditarik keluar.. .. perlahan, tidak kasar, tetapi sangat menyakitkan. Seperti benang halus ditarik dari dalam dada.

Setetes cahaya kecil, berwarna merah muda buram, keluar dari kulit Suryo .

Kodasih menangkapnya dengan ujung jari.

Ia menciumnya pelan, lalu menelannya.

Mata Suryo menjadi kosong sepersekian detik… namun kemudian kembali.

Ia masih hidup.

Masih sadar.

Masih mencintai Kodasih.

Tapi kini, sebagian dirinya bukan lagi miliknya.

Setelah malam itu, Suryo berubah.

Ia menjadi semakin penurut, semakin terobsesi, semakin siap melakukan apa pun untuk Kodasih.

Ia mulai menggunakan jabatannya untuk menyingkirkan pejabat kkecamatan dan di bawahnya yang dianggap menghalangi keinginan Kodasih dan pasukan nya

Ia memindahkan dana, dokumen, bahkan aset pemerintahan untuk kepentingan Kodasih.

Namun yang lebih mengerikan…

Ia mulai rela melakukan hal hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dan Kodasih tahu:

pejabat ini bukan sekadar korban cinta.

Ia adalah senjata.

Suatu malam, Suryo datang dengan wajah lelah namun bahagia.

“Aku sudah lakukan yang kau minta… semua langkah politiknya.” Suaranya gemetar karena rasa cinta yang memabukkan.

Kodasih menyentuh pipinya.

“Bagus… tresnamu dadi kekuwatanku.”

(Bagus… cintamu menjadi kekuatanku.)

Suryo menutup mata, menikmati sentuhan itu.

Tanpa ia sadari, bayangan Kodasih merayap ke punggungnya.. menempel seperti tanda kepemilikan.

Kini… suryo bukan lagi pejabat.

Ia adalah prajurit kesetiaan.

Prajurit yang dipenuhi cinta buta.

Prajurit yang akan melakukan apa pun.

Kodasih tersenyum gelap.

Pasukan nya bertambah.

Kekuatan nya mengembang.

Dan cinta seorang pria… berubah menjadi batu pijakan menuju kekuasaan yang lebih besar.

.....

Haiii guys.. ini belum masuk ke tumbal buah pelil ya ...😁😁🙈🙈🙈🙈

1
Cindy
lanjut
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Benarkan dia itu Bendoro Gusti, lalu apa yg dia mau dari Arjo🤔
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ🥭⃝𒁍
dasar dasih gemblung
Ai Emy Ningrum: plin plan Dasih iki 😋😋
total 1 replies
Cindy
lanjut
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
hiiih malah nyalahin Arjo, ngaca Kodasih ngaca!!! yg buat hancur semuanya itu kamu!!😏 ni perempuan gak sadar diri banget
Ai Emy Ningrum: joss gandos /Good//Good/
total 7 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
ikii Bendoro Gusti e Kodasih metu 🐍
Ai Emy Ningrum: gatot iki anake pak Setyo Dimejo lungowanipiro tah 🤔🤔
total 3 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
sokooooorrr.. 🥳 kalau sendiri mateni orang ketawa2 bangga, baru Arjo begitu udh teriak2, metal cemen lah Kodasih Ratu Peteng 😋
Ai Emy Ningrum: lari dari kenyataan, keringetan ga,keingetan terus yg ada 😒😒
total 7 replies
Aifa 2 Jeddah
kodasih terjerumus demi mendapatkan pengakuan, sebenarnya kodasih takut sendiri tanpa pengakuan
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Gemess bener sih sama Dasih😒
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
sempat2 nya dia rekwes 😋 suka2 Mbah Ranti lah mau pakai ilmu apa juga, kocak si Kodasih 😏
Ai Emy Ningrum: jd bingung kan yg bagian admin nya 😒😒 mana rekwesan
total 2 replies
Nur Bahagia
di cas kah, kayak hape? 🤣
Nur Bahagia
waduh kodasih makin keblinger
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ🥭⃝𒁍
wehh ini kah bendoro gusti yg di sembah dasih hinga menumbalkan buah pelair🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ🥭⃝𒁍
ndlosor yuu ndlosor wae ben isis kro kipasan lan mengahayal kui pueeenak pol 🤔🤣🤣🤣
Ai Emy Ningrum: iki yg bertempur lebih rame teriakan nya Nyi Kodasih sama Arjo dr pd pertempuran nya dgn sang Ratu pelil 👻👻
total 1 replies
Nur Bahagia
wow Kodasih sekarang udah kayak Nacht Faust _ penguasa bayangan di komik Black Clover 🤩
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ🥭⃝𒁍
wes deg2 an iki pye yoo
Nur Bahagia
jadi inget ritual di loji tuan menir
Nur Bahagia
kamu harus bisa Kodasih.. semangaaattt
Nur Bahagia
mungkin Kodasih jadi jahad karena bayangan hitam ini🤔
Nur Bahagia
iya bener nih.. roh2 itu aja yg kepedean 😤🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!