Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
Abdi menunggu di dalam mobil ketika Khasanah selesai berbicara dengan seorang pelayan .
”Sudah selesai ngobrolnya ? ’ tanya Abdi bersikap biasa tapi hatinya penuh tanda tanya .
"Sudah ,Mas . Aku ingin pulang ke rumah ku karena ada barang yang harus aku persiapkan dari rumah ,"Khasanah mengalihkan topik pembicaraan agar tidak di ketahui Abdi .
"Baiklah rumahmu juga rumahku kan !" sahut Abdi menimpali .
Khasanah mengangguk lalu Abdi menjalankan mobil melaju di jalan raya . Sepanjang jalan keduanya tidak ada obrolan sampai mobil di depan rumah Khasanah . Abdi memarkirkan mobilnya di samping rumah .
Khasanah turun lebih dulu membuka pintu rumah lalu masuk diikuti Abdi . Khasanah langsung membersihkan diri dan berhenti pakaian lalu membuatkan minuman untuk suaminya.
Abdi tertidur di ruang tamu karena terasa lelah . Khasanah merasa bersalah melihat suaminya tidur di ruang tamu . Di pandanginya wajah suaminya , maaf aku belum bisa mencintaimu gumam Khasanah lirih .
"Mas , bangun . Mas Abdi pindah ke kamar ," Khasanah menepuk pipi suaminya agar bangun .
Abdi membuka matanya sambil mengucek lalu beranjak masuk ke dalam kamar , tangannya menarik tangan Khasanah agar mengikutinya masuk . Abdi merebahkan tubuhnya tangannya menarik tubuh istrinya agar berbaring di sebelahnya .
Khasanah terkejut mendapat perlakuan suaminya berusaha melepaskan diri tapi Abdi tidak membiarkannya pergi .
"Mas , aku sudah buatkan minuman hangat cepat di minum nanti keburu dingin ," ucap Khasanah .
" Tapi aku pengen tidur sambil memelukmu ," Abdi memejamkan mata menikmati memeluk tubuh istrinya .
”Kalau kamu mau tidur , tidurlah . Aku masih ada kerjaan , besok biar tidak terburu-buru, " Abdi melepaskan pelukannya membuka mata melihat istrinya lalu beranjak pergi ke kamar mandi .
Khasanah menyiapkan bahan kue dan menyiapkan keperluan lainnya agar besok tinggal membuat dan membawanya ke toko . Begitu selesai ia menyiapkan baju untuk pergi ke acara Yusuf besok malam .
Abdi keluar dari kamar mandi sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur lalu meminum buatan istrinya .
"Kok dingin minumannya ?" tanya Abdi sambil berteriak . Karena ia sedang di ruang makan , Khasanah berjalan menemui suaminya .
"Salah sendiri di suruh bangun malah tiduran ," sewot Khasanah sambil mengganti minumannya menjadi panas .
Abdi tidak suka minuman dingin , ia lebih suka minuman panas atau hangat .
"Ini baru panas dan nikmat ," Abdi melihat minumannya mengepulkan asap merasa senang . Khasanah tertawa kecil melihat ekspresi Abdi seperti anak kecil ketika mendapat hadiah .
"Kamu tidak membuat minuman ?" Abdi melihat Khasanah duduk di sebelah hanya memandangnya .
"Tidak , kan tadi sudah minum ," jawab Khasanah sambil menggelengkan kepala .
Abdi meminum sampai setengah gelas karena perutnya terasa penuh , ia tidak menghabiskannya .
"Kenapa tidak dihabiskan ?" Khasanah melihat minuman suaminya masih ada .
"Aku kenyang mau tidur , ayo ," Abdi sambil mengajak istrinya pergi ke kamar .
Khasanah mengikuti langkah Abdi masuk ke kamar lalu keduanya merebahkan tubuh dan menutup tubuh dengan selimut .
Sepasang suami istri masih canggung bila berduaan di dalam kamar apalagi tidur berdua dalam satu kasur . Khasanah melepaskan jilbabnya , rambut panjangnya sudah ia potong karena merasa tidak nyaman kini hanya sebahu .
Abdi merasa ada yang berubah pada istrinya memposisikan tubuhnya menghadap istrinya . Khasanah merasa malu mengalihkan pandangannya lalu menutup seluruh wajahnya .
Abdi gemas melihat tingkah istrinya membuka paksa selimut yang menutupi tubuh istrinya . Khasanah tidak berani menoleh justru menyembunyikan wajahnya di balik kedua tangannya .
"Jangan ditutupi aku tidak bisa melihat wajah cantikmu ," bisik Abdi di telinga Khasanah .
Tubuh Khasanah merinding ia merasa geli setiap merasakan bisikan dan sentuhan dari suaminya . Abdi membelai seluruh tubuh istrinya dengan lembut , suara beratnya mampu menghipnotis pikiran Khasanah .
Abdi meraih tubuh istrinya dan mulai mencium setiap inci tanpa meninggalkan sedikitpun . Khasanah menggelinjang merasakan sensasi dalam tubuhnya .
Abdi terus berselancar sambil membuka pakaian istrinya satu persatu . Saat melihat benda bulat di depannya ia terpana sampai menelan air ludahnya .
Khasanah menutup aset tersebut dengan kedua tangannya merasa malu karena Abdi memandangnya lama .
"Jangan di tutupi aku menginginkannya Bolehkan ?" Abdi membuka tangan Khasanah yang menutupi asetnya .
"Aku geli ," sahut Khasanah dengan polos membuat Abdi tersenyum penuh arti kemudian mencium bibir istrinya dengan lembut dan tangannya mulai berkeliaran menjelajahi tubuh istrinya .
Suara lenguhan dari bibir Khasanah membuat Abdi bersemangat melakukan aksinya , ia semakin liar dan berani menyentuh area sensitif yang membuatnya penasaran .
"Sakit , auh ," Khasanah menahan rasa sakit di area sensitifnya ..
"Maaf , sedikit lagi sampai aku akan pelan-pelan masuknya ," kata Abdi memasukkan kepemilikannya pada area sensitif miliki istrinya .
Satu gerakan lolos dan tertahan sejenak , ia memberi waktu untuk istrinya bisa menerima rangsangannya . Khasanah meremas apapun yang ada di dekat tangannya saat Abdi menggerakkan tubuhnya . Ia merasakan sesuatu yang membuatnya sakit namun nikmat .
Khasanah mulai mengikuti alur yang diberikan oleh suaminya , suara desahan keduanya semakin kuat semakin bergerak cepat dan sama-sama melakukan pelepasan pertama kalinya .
Abdi menjatuhkan tubuh di samping istrinya , Khasanah merasa keanehan pada tubuhnya ia terngiang saat melihat tubuh Abdi berada di atasnya ada sesuatu yang membuatnya merasa lepas dan lega .
Pikiran Khasanah masih berada di angan-angan . Ini seperti mimpi namun terasa nyata , apakah setiap perempuan akan merasakan apa yang aku rasakan saat ini antara sedih dan bahagia batin Khasanah sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .
Abdi melihat istrinya tersenyum kembali mencium bibirnya dan memagut . Khasanah terkejut memukul dada suaminya kesal .
"Kenapa memukulku memangnya aku salah apa ?" tanya Abdi seolah merasa tidak bersalah .
"Kamu selalu menciumku tiba-tiba, aku kan kaget ," kata Khasanah dengan muka kesal .
" Maaf ," Abdi memeluk istrinya dengan erat .
”Jangan mulai , aku masih capek ," tolak Khasanah saat Abdi menggerakkan miliknya di area miliknya .
"Sebentar saja boleh ya setelah itu kita tidur janji deh ," pinta Abdi sambil mengacungkan jari kelingkingnya .
Khasanah mengangguk menyetujui ucapan suaminya kemudian Abdi melancarkan aksinya . Khasanah mulai bisa mengimbangi gerakan Abdi tanpa mereka sadari sudah melakukan pelepasan berkali-kali. Sampai akhirnya mereka lelah dan tidur nyenyak sambil berpelukan .
Menjelang dini hari Khasanah bangun dan membersihkan tubuh lalu membangunkan suaminya untuk melakukan shalat wajib . Abdi malas bangun karena tidak terbiasa bangun dini hari .
Karena paksaan dari istrinya Abdi bangun dan membersihkan diri . Khasanah menunggu di atas sajadah sambil berdzikir melihat Abdi keluar dari kamar mandi ia mengajak shalat berjamaah .
Abdi tertegun sesaat mengingat doa ketika shalat kemudian masuk ke kamar mandi lagi , Khasanah di buat bingung dengan kelakuan suaminya memakluminya m
Setelah beberapa menit kemudian Abdi keluar mendekati istrinya dan berdiri di atas sajadah dan mulai membaca takbir , keduanya melakukannya dengan khusyuk .