NovelToon NovelToon
Istriku Yang Tersakiti

Istriku Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Cerai / Penyesalan Suami / Romansa / Nikah Kontrak / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Sejak malam pernikahan, Clara Wu telah diracun oleh pamannya—racun yang membuatnya hanya bisa bertahan hidup lewat penawar yang diberikan setiap minggu.
Namun setiap kali penawar itu datang, bersamanya hadir obat perangsang yang memaksa tubuhnya menjerit tanpa kendali.
Tak sanggup menanggung hasrat yang dipaksakan padanya, Clara memilih menyakiti diri sendiri, melukai tangannya agar tetap sadar.

Tiga tahun ia bertahan dalam pernikahan tanpa cinta, hingga akhirnya diceraikan dan memilih mengakhiri hidupnya.
Ketika Adrian Zhou kembali dari luar negeri dan menemukan kebenaran tentang siksaan yang dialami istrinya, hatinya hancur oleh penyesalan.

Apakah Adrian akan mampu mencintai istri yang selama ini ia abaikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Setelah urusan konferensi pers selesai dan gosip murahan tentang Andrian berhasil dipatahkan, pasangan itu menuju tempat kurungan keluarga Wu.

Ruangannya gelap, lembap, dan udara dipenuhi bau busuk.

James Wu bersama anak dan dua putranya tergeletak di lantai dingin, tubuh mereka kurus, wajah pucat, lingkar mata menghitam. Mereka hanya diberi roti keras dan sedikit air—cukup untuk bertahan hidup, tetapi tidak cukup untuk menghapus penderitaan.

“Tuan, Nyonya… sepertinya mereka tidak akan bertahan lama,” kata salah satu anak buah Andrian yang menjaga ruangan itu.

Clara melangkah maju, tatapannya tajam namun datar, tanpa rasa iba sedikit pun.

“Serahkan mereka kepada polisi. Sertakan semua bukti kejahatan mereka. Biarkan hukum yang mengadili para iblis ini,” ucap Clara dengan suara dingin.

“Baik, Nyonya,” jawab anak buahnya.

Clara menoleh pada suaminya.

“Andrian, bagaimana menurutmu?”

Andrian menggenggam tangan istrinya.

“Aku mengikuti keputusanmu. Jangan biarkan mereka menjadi beban pikiranmu.”

Clara menatap James Wu dan keluarganya untuk terakhir kalinya.

“Aku tidak mau lagi berurusan dengan mereka. Biarkan mereka merasakan sakit itu selamanya. Aku ingin melihat mereka bertahan… kalau mereka memang mampu.”

Kane mendekat dan menunduk hormat.

“Racun yang mereka telan, tidak dapat terdeteksi oleh tes mana pun, Nyonya. Dokter pun tak bisa menyelamatkan mereka."

“Kane, kumpulkan semua bukti kesalahan mereka. Pastikan mereka tidak akan bebas. Biarkan mereka menderita seumur hidup di dalam sana,” perintah Andrian, suaranya dingin.

Clara menarik tangan suaminya.

“Andrian, mari kita pulang. Aku hanya ingin fokus pada kehidupan kita."

Andrian tersenyum lembut dan merangkul pinggang istrinya.

“Baiklah. Tentukan ke mana kita pergi.”

Clara tersenyum kecil.

“Eropa. Aku ingin ke sana.”

“Kalau begitu, kita ke Eropa,” jawab Andrian.

“Kita pergi untuk menikmati hidup kita. Lupakan semua ini… dan mulai membangun kebahagiaan yang baru.”

Pasangan itu pun meninggalkan tempat itu, sementara jeritan keluarga Wu memudar di balik pintu besi yang tertutup rapat.

Dua minggu kemudian

Setelah semua bukti kejahatan mereka terbukti—penjebakan, pemerasan, penyebaran fitnah, dan penyalahgunaan kekuasaan—Jhon Fu dan putrinya, Fu Lulu, dijatuhi hukuman penjara 12 tahun di China.

Jhon Fu, yang dulunya pebisnis besar dan dihormati, kini menjalani hari-harinya di blok tahanan korupsi.

Setiap pagi ia wajib bangun pukul lima, bekerja membersihkan fasilitas, dan makan nasi keras bersama para narapidana lainnya.

Kemarahan dan penyesalan menghantui setiap malamnya, namun tidak ada seorang pun peduli.

Fu Lulu, yang terbukti menjebak Andrian dan menyebarkan video tak senonoh untuk menghancurkan Clara, dijatuhi hukuman 8 tahun.

Ia ditempatkan di sel wanita tingkat dua—tempat yang jauh dari kemewahan hidupnya dulu.

Air mandi dingin, kasur tipis, dan suara jeritan narapidana lain menjadi kesehariannya.

Setiap malam ia menangis diam-diam, sadar bahwa hidup bergelimang kemewahan telah lenyap.

Nama keluarga Fu kini menjadi bahan olok-olok publik.

Perusahaan mereka bangkrut, reputasi mereka hancur sepenuhnya.

Tak ada lagi yang ingin berhubungan dengan mereka—baik di China maupun Paris.

Sementara Keluarga Wu

Setelah ditemukan dalam keadaan kurus, sakit, dan penuh penderitaan di tempat kurungan rahasia, James Wu, istrinya serta kedua putranya, akhirnya diserahkan kepada pihak polisi bersama seluruh bukti kejahatan mereka.

Mereka dijatuhi hukuman berbeda sesuai peran masing-masing:

James Wu, 25 tahun. Terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Clara, racun, serta penyiksaan mental dan fisik.

Istrinya, 20 tahun

Ikut merencanakan upaya pembunuhan dan memberikan racun.

Dua putra James Wu: masing-masing 15 tahun

Terlibat dalam penculikan, penyekapan, dan percobaan pembunuhan.

Seluruh keluarga Wu ditempatkan di penjara tingkat tinggi.

Hidup mereka berubah total, dari keluarga kaya dan arogan, kini menjadi narapidana yang menjalani hari demi hari dalam penderitaan dan penyesalan.

Sel-sel sempit, makanan seadanya, dan tekanan mental membuat kesehatan mereka terus memburuk.

Nama Wu kini menjadi simbol kegelapan dan kebusukan keluarga.

Mansion Andrian

Pagi itu, cahaya matahari masuk melalui jendela besar kamar utama.

Clara dan Andrian berdiri berdampingan, memandangi koper-koper yang telah rapi. Udara di dalam ruangan terasa lebih ringan daripada hari-hari sebelumnya—seolah semua beban telah terlepas.

Kane membantu memeriksa barang-barang terakhir sambil memberikan laporan singkat.

“Semua sudah siap, Tuan… Nyonya,” ucapnya sambil tersenyum tipis, untuk pertama kalinya terlihat benar-benar lega.

Clara memandang Andrian, dan pria itu membalasnya dengan senyum hangat yang jarang ia tunjukkan pada siapa pun—senyum yang hanya dimiliki Clara.

“Tidak kusangka… kita akhirnya bisa pergi,” ujar Clara.

“Setelah semua badai itu, kita berhak mendapatkan ketenangan,” jawab Andrian sambil menggenggam tangan istrinya.

Mereka melangkah keluar mansion, dan untuk pertama kalinya sejak sekian lama, halaman depan terasa damai.

Tidak ada kejaran musuh, tidak ada ancaman, tidak ada rasa waswas.

Hanya ada suara koper berderak di lantai marmer dan langkah ringan pasangan yang baru saja melewati neraka bersama-sama.

Menuju Bandara

Kane mengemudi dengan kecepatan stabil, sesekali melihat ke kaca spion.

“Tuan, semuanya sudah beres. Tidak ada masalah baru. Anda bisa pergi dengan tenang,” lapornya.

Andrian mengangguk. “Bagus. Pastikan perusahaan dalam keadaan aman selama aku pergi. Hubungi hanya jika benar-benar penting.”

“Baik, Tuan.”

Clara bersandar pada bahu Andrian.

Wajahnya terlihat jauh lebih cerah—tidak ada lagi bayangan ketakutan atau luka dari masa lalu.

“Akhirnya… kita bisa berbahagia tanpa gangguan,” gumamnya.

Andrian menatap istrinya dan mengecup keningnya pelan.

“Kita sudah melewati yang paling sulit, Clara. Sekarang waktunya kita menciptakan kenangan baru.”

Mobil melaju meninggalkan kota.

Di kejauhan, pesawat-pesawat tampak naik dan turun di landasan bandara—seolah menyambut mereka menuju lembaran hidup yang benar-benar baru.

Senyum bahagia terlukis di wajah keduanya.

Untuk pertama kalinya, masa depan tidak terlihat menakutkan.

Untuk pertama kalinya, cinta mereka tidak dihalangi apa pun.

Mereka siap memulai babak baru—di Eropa, tempat yang dipilih Clara.

Tempat di mana hanya ada tawa, kedamaian, dan cinta.

Tamat

1
Kustri
bbrp karyamu sdh qu baca
yg paling qu suka.. dendam sang pembunuh, bagus bgt💪
Kustri
suruh telan racun yg diberikan u clara
Kustri
truuuus... siapa yg merekam diam"🤔🤔🤔
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya orang2 jahat(John Fu dan Fu Lulu)dan James wu sekeluarga mendapatkan hukuman akibat dari kejahatannya, sekarang waktunya Adrian dan Clara bahagia
Pikachu: Terima kasih kak
total 1 replies
Reni Anjarwani
keren thor
Pikachu: Terima kasih, kak
total 1 replies
Jessica Xie
thank you thor🙏
Pikachu: Terima kasih kak. sellau mendukung🙏🙏🙏
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
John Fu..... pantesan Fu Lulu kelakuannya begitu ternyata turunan kamu toh John Fu 🤔🤔🤔
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Uba Muhammad Al-varo
ada aja orang yang jahat ke Adrian,ayo Adrian usut dan tangkap orang yang menyebarkan berita bohong
Uba Muhammad Al-varo
jujurlah Adrian ke Clara kamu mencintai nya
Reni Anjarwani
doubel up
Uba Muhammad Al-varo
fu Lulu....... bagaikan senjata makan tuan, terimalah semua konsekuensinya dari semua perbuatan mu😁😁😁
Reni Anjarwani
doubel up thor
kalea rizuky
Clara ttep bodoh
Uba Muhammad Al-varo
baru juga Clara bahagia,ini ada hama pengganggu,ini juga teman2nya Adrian kemana nggak pada peduli ke Adrian apa mereka juga kerjasama dengan fu lulu👿👿👿
Reni Anjarwani
lanjut
Uba Muhammad Al-varo
Clara sekarang buktikan ke semua orang kamu akan berhasil mengerjakan proyek nya dengan baik dan sukses
kalea rizuky
telatt
Reni Anjarwani
doubel up trs thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!