NovelToon NovelToon
Berakhir Di Aku

Berakhir Di Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Di usia mudanya, Falya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Padahal sebelumnya kehidupannya sangat sempurna. Tapi karena kesalahan fatal ayahnya, akhirnya ia dan keluarganya menanggung beban yang sangat berat.

Dan suatu hari,ia tak sengaja bertemu dengan sosok arwah penasaran yang justru mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Siapakah sosok itu sebenarnya? Dan seberapa kuatnya seorang Falya menjalani kehidupannya???/

########
Untuk pembaca setia tulisan receh mak othor, mangga....di nikmati. Mohon jangan di bully. Mak othor masih banyak belajar soalnya. Kalo ngga ska, skip aja ya! Jangan di ksaih bintang satu hehehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27

Gio, Falya dan Fida tiba di rumah orang tua Celin. Pintu rumahnya terlihat terbuka lebar, ada beberapa ornag yang menyambut kedatangan keluarga itu. Sebagai wali dari Gio, Falya yang menjadi juru bicara acara sakral itu.

Setelah di sambut beberapa menit oleh sang empunya rumah, acara ijab qobul pun segerra di lakukan. Mengingat Falya harus bertugas lagi walaupun dia sudah meminta ijin. Tapi keluarga Rayan benar-benar belum membebasakannya dalam waktu dekat ini.

"Sah!''

Ijab qobul pun sudah selesai di lakukan. Gio dan Celin sungkem pada orang tua mereka masing-masing. No, orang tua yang di maksud di keluarga Gio hanya Falya dan Fida.

Falya sudah berjanji untuk tidak menangis saat acara pernikahan adiknya itu pada Rayan. Tapi...tidak mungkin! Ia tetap saja merasa sakit, padahal seharusnya ia bahagia karena adiknya menikah.

"Maafin Gio ya kak?'' kata Gio sesegukan di atas pangkuan Falya. Falya menghapus air matanya dengan tisu yang Fida sodorkan.

"Setelah ini, kakak harap kamu tidak akan berulah lagi! Belajar lah bertanggung jawab dengan kehidupan mu sendiri!'' kata Falya. Gio hanya mengangguk dalam isaknya. Celin turut sungkem pada kakak iparnya itu. Entah kenapa Celin merasa dua kakak iparnya tak menyukainya.

Orang tua Celin melepasakan putrinya untuk ikut ke rumah Falya karena mereka malu kalau ada tetangga dekat yang tahu kondisi Celin yang sebenarnya.

"Celin memang sudah tanggung jawab kamu Gio. Tapi soal biaya sekolah, tetap jadi urusan kami!'' kata papa Celin.

"Iya pa'' sahut Gio. Falya tak tertarik dengan apa yang mereka bahas. Tentu saja itu tanggungjawab mereka. Masa mau Falya yang menanggung biaya pendidikan Celin, home schooling pula!

Mereka pun kembali kerumah Falya tengah hari karena Falya beralasan dinas nanti sore. Orang tua Celin tak keberatan jika anaknya langsung di bawa ke rumah Gio. Toh, tak sampai satu jam mereka bisa bertemu dengan putrinya lagi.

Falya duduk di bangku sebelah supir. Gadis itu memilih diam di banding bertanya ini itu. Tidak seperti Celin yang aktif berbicara pada Gio. Fida yang duduk di paling belakang pun memilih untuk memejamkan matanya karena Kirey pun terlelap.

Mobil yang mereka tumpangi sudah tiba di rumah berukuran sedang itu. Falya langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai.

"Mau ke mana kak?'' tanya Gio saat melihat sang kakak sudah memakai kaos oblong dan sweaternya.

"Ke pak Rt. mau laporin ada warga baru di sini biar tidak ada fitnah!'' jawab Falya. Gio akan kembali berbicara, tapi Celin melarangnya. Lagi pula, Falya sudah berjalan menjauh ke pintu depan.

"Kak Falya ngga suka banget sama aku kayaknya!'' celetuk Celin.

"Udah deh! Ngga usah ngada-ngada. Mukanya kak Falya emang gitu! Tapi dia baik banget!'' bela Gio. Celin mencebikkan bibirnya. Ia tak suka suaminya membela kakaknya seperti itu.

Falya sudah sampai di rumah ketua rt setempat. Awalanya pak Rt terkejut tapi lama-lama ia merasa prihatin dengan apa yang Falya hadapi.

"Yang sabar ya neng Falya. Insyaallah nanti neng Falya bakal nemuin kebahagiaan'' kata pak Rt. Falya hanya mengiyakan saja. Kebahagiaan? Entah lah! Definisi bahagia saja ia tak tahu seperti apa.

Sepulang dari rumah pak Rt, suasana rumah sudah hening. Kak Fida sudah menutup pintu kamrnya. Mungkin ia dan Kirey sudah tidur. Falya memilih untuk ke kamarnya dan beristirahat sebentar sebelum berangkat ke rumah sakit.

Tapi suara 'laknat' Celin dari kamar Gio membuatnya malas berlama-lama di kamarnya sendiri. Gadis itu mengambil seragamnya juga pakaian untuk salin. Ia mengambil kunci motor maticnya dan melesat keluar dari komplek perumahan itu.

.

.

.

Boy menjenguk Rayan ke rumah sakit. Tapi kali ini dia sendiri, tak di temani teman-teman bisnisnya. Rayan yang sedang menunggu kabar dari Falya sedikit kecewa karena bukan gadis itu yang datang.

"Bagaiamana kondisi mu bro!'' kata Boy menepuk pelan bahu Rayan. Rayan tersenyum tipis.

"Seperti yang kau lihat, aku sudah membaik. Mungkin aku punya nyawa cadangan!'' sahut Arrayan. Lelaki itu ingat ucapan Boy saat malam itu. Di mana Boy mengatakan jika Rayan masih bisa hidup lagi.

Boy tersenyum tipis tanpa menyadari makna ucapan Rayan.

"Kalau begitu, sudah di ijinkan dokter untuk pulang?''

Rayan mengedikkan bahunya.

"Entahlah! Dokter Johanes belum kesini lagi'' jawab Rayan.

Boy mengangguk pelan.

"Bagaimana kondisi kantor selama aku di sini? Semua aman?'' tanya Rayan.

"Ya, sejauh ini tak ada yang perlu kau khawatirkan!'' jawab Boy.

"Lalu soal kecelakaan yang menimpaku, apa sudah ada titik terang?''

Boy menggeleng dengan pasti dan meyakinkan.

"Belum. Entahlah! Mungkin pelakunya pandai menyembunyikan diri atau merencanakannya dengan cukup baik dan rapi!'' jawab Boy. Rayan hanya mengangguk-angguk saja mendengar jawaban Boy.

Padahal dalam hatinya ingin sekali ia menguliti sahabat sekaligus asisten pribadinya itu. Nyatanya, orang yang paling dekat lebih berpotensi menjadi pengkhianat yang sesungguhnya.

Dan Rayan tahu jika Boy berbohong karena papinya sudah mengetahui kronologi kecelakaan yang membuatnya koma cukup lama.

"Apa kau akan datang di acara pernikahan Jes dan Arvino lusa, Yan?'' tanya Boy. Rayan tak langsung menjawab. Bukan tak mau ke sana, hanya saja malas saja jika ia datang sendiri. Mungkin kalau Falya bersedia menemaninya, ia akan berubah pikiran.

"Entah lah!'' sahut Rayan. Boy tersenyum smirk.

"Aku yakin kau akan baik saja, Jes memang bukan untukmu!'' kata Boy. Rayan memasang wajah sedih walaupun dalam hatinya ia bersorak senang karena ia sama sekali tak keberatan Jes menikahi kembarannya sendiri.

"Aku bisa mencarikan mu gadis mana pun yang kau mau. Tinggal sebut saja kriterianya!'' kata Boy melipat kedua tangannya di dada dengan pinggang yang bersandar ke nakas.

"Kau pikir aku tak laku? Sudah lah! Malas bahas seperti itu!'' kata Rayan.

Boy terkekeh kecil lalu melihat pergelangan tangannya.

"Aku balik ke kantor ya!'' pamit Boy.

"Heum!'' gumam Rayan.

Setelah berpamitan dan keluar dari ruangan Rayan, Boy merubah ekspresi wajahnya yang tadai ramah di hadapan Rayan, kini jadi datar dan menyebalkan. Begitu juga dengan Rayan. Pemuda itu malas bermuka dua menghadapi sahabat liciknya itu. Tapi ia belum mau jika Boy mengetahui rahasia yang di sembunyikan oleh nya itu.

Biarlah, untuk sementara waktu Rayan masih harus berpura-pura bodoh menghadapi lelaki itu.

************

Terimakasih

1
dewi rofiqoh
Celin, seharusnya kamu bisa menempatkan diri di rumah keluarga suamimu. Bagaimanapun falya yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk suamimu
dewi rofiqoh
Mungkin dengan kerjasama ini akan mengungkap tabir penyebab terjadinya petaka dalam keluargamu hendra. Dan anak-anakmu bisa menerimamu kembali
dewi rofiqoh
Rayan hubungan seperti apa yang kamu inginkan? Jika kamu memiliki perasaan istimewa pada falya Jangan sampai boy tahu
hidagede1
ayo donk papi hanan gercep buat selidiki mas boy...
dewi rofiqoh
Mulai sedikit terbuka teka-tekinya. Selidiki terus dan tetap waspada
hidagede1
pernyataan nya ambigu bang...🤭
dewi rofiqoh
Temanin gimana bang Zidan 🙄🙄
hidagede1
tp kan suster angel dan suster rita udah punya pasangan... lain lagi sama kamu yg masih ting" falya🤭🤣
dewi rofiqoh
Sepertinya o yang dekat dan peduli dengan rayan harus berhati-hati. Si boy mengawasi setiap gerg gerik mereka
dewi rofiqoh
Bis jadi adegan divideo rayan itu ayah falya, rayan dan ayah falya dijebak
dewi rofiqoh
Hati-hati falya, kamu masih diawasi
dewi rofiqoh
Si boy benar-benar menargetkan falya, sampai2 dia ngirim orang untuk mengawasinya
dewi rofiqoh
Wah si boy musuh dalam selimut. Kayaknya, apa dia yang menyukai rayan? Ataukah benci sehingga ia membuat seolah rayan kaum pelangi
hidagede1
ternyata yg menyimpang tuh mas boy... (pake logat nya emon)
dewi rofiqoh
Akhirnya rayan sadar juga, falya bersyukur meskipun menahan Sakit karena dilupakan oleh Zidan/rayan
dewi rofiqoh
Syukurlah, rayan masih hidup
dewi rofiqoh
Apa yang terjadi dengan rayan?
hidagede1
nah loh,,, dua" nya pake topeng
hidagede1
misterius.. ada apa sebenar nya sama rayan🤔
hidagede1
kudu di ciriin nih yg nama nya BOY
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!