NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30 ** PENGARUH LACRYMA CHRISTI **

Batang Dewi lalu keluar dari kamar kecil ketika kedua perempuan bodoh itu tengah asyik bergunjing tentangnya.

BRAK !

Pintu kamar kecil langsung dibanting keras oleh Batang Dewi dan dia berjalan cepat melewati kedua perempuan itu.

"Astaga ! Apa yang kita bicarakan tadi !?", bisik salah satu perempuan bergaun ungu.

"Kau sih ! Yang tidak berhati-hati berbicara tadi !?", sahut perempuan berambut ikal.

"Aku mana tahu jika tunangan Magani Ogya ada di kamar kecil ini", ucap perempuan bergaun ungu setengah berbisik.

"Ihk ! Kamu yang buat masalah !", sahut perempuan berambut ikal dengan panik.

Batang Dewi lalu menghentikan langkah kakinya dan berbalik ke arah kedua perempuan itu.

Dia menyibakkan rambutnya seraya menatap tajam ke arah dua perempuan yang tak jauh darinya.

"Apa kalian tidak ada kerjaan lainnya selain bergunjing ?", kata Batang Dewi.

Kedua perempuan itu langsung tersentak kaget karena mereka tidak percaya jika Batang Dewi bisa membalas ucapan mereka.

"Coba cari kesibukan lainnya ! Dan jangan suka bergosip nanti cepat tua !", ucap Batang Dewi lalu beranjak pergi dari hadapan kedua perempuan itu.

Dua orang perempuan yang ada di area kamar mandi lalu tertegun tanpa berkata apa-apa lagi.

Batang Dewi melangkahkan kedua kakinya dengan langkah cepat menuju kembali ke area ruangan restoran.

Tampak Magani Ogya tengah menikmati minumannya sambil mendengarkan suara musik dari atas panggung.

Batang Dewi mengambil salah satu gelas minuman berisi Lacryma Christi dari atas meja restoran lalu meminumnya sampai habis.

Magani Ogya yang berdiri bersandar di meja untuk minuman, melirik ke arah Batang Dewi yang tengah menghabiskan dua gelas Lacryma Christi.

"Batang Dewi... Apa kamu tidak apa-apa menghabiskan Lacryma Christi sebanyak itu ?", tanya Magani Ogya.

"Bukankah ini hanya minuman dingin !? Aku rasa tidak apa-apa jika aku meminumnya !?", sahut Batang Dewi acuh tak acuh.

"Minuman dingin !?", ucap Magani Ogya kaget.

"Iyakan !? Ini, hanya segelas minuman dingin warna merah, mana mungkin akan membuatku jatuh pingsan ?", sahut Batang Dewi.

Batang Dewi lalu mengambil segelas minuman Lacryma Christi lagi kemudian menghabiskannya.

Magani Ogya hanya terdiam tanpa menjawab ucapan Batang Dewi, CEO itu hanya meminum segelas Aperetivo sambil memperhatikan ke arah Batang Dewi.

Batang Dewi menghabiskan lima gelas Lacryma Christi dan saat dia hendak mengambil segelas minuman Lacryma Christi, Magani Ogya menahannya.

"Cukup, Batang Dewi ! Kamu bisa mabuk karena minuman Lacryma Christi ini !", ucap Magani Ogya.

"T--tidak... Magani Ogya ! Ini hanya minuman dingin ! Dan aku tidak mungkin mabuk oleh minuman ini !", sahut Batang Dewi.

"Cukup ! Cukup Batang Dewi ! Jangan minum lagi, kamu bisa benar-benar mabuk !", kata Magani Ogya.

Magani Ogya menahan tangan Batang Dewi yang hendak menenggak segelas Lacryma Christi di tangannya.

"Batang Dewi ! Tolong hentikan ! Jangan minum lagi !", ucap Magani Ogya.

Sikap Magani Ogya yang menahan lebih keras tangan Batang dewi yang meronta untuk meminum Lacryma Christinya.

"Le-lepaskan... aku... Magani Ogya !", sahut Batang Dewi yang mulai kehilangan kesadarannya.

Tak sengaja Lacryma Christi yang ada di tangan Batang Dewi tumpah mengenai pakaian mereka berdua.

"Ups ! Maaf... Aku tidak sengaja...", kata Batang Dewi linglung.

"Astaga ! Lihatlah !", ucap Magani Ogya saat pakaian mereka terkena tumpahan Lacryma Christi.

"Aku...kan...sudah bilang...aku tidak sengaja... Hiks ! Hiks !", sahut Batang Dewi.

Magani Ogya memandangi Batang Dewi dengan tatapan tajamnya.

"Astaga ! Dia mulai mabuk !?", ucap Magani Ogya.

"Ti-tidak... Aku tidak mabuk !", sahut Batang Dewi.

Terlihat tubuh Batang Dewi sempoyongan saat berdiri dan dia berusaha menegakkan badannya sambil berpegangan pada tepi meja.

"Sebaiknya kita pergi dari ruangan ini karena aku yakin sebentar lagi kamu akan menghancurkan gelas-gelas minuman itu", kata Magani Ogya.

Ketika Magani Ogya melangkah mendekat ke arah Batang Dewi, tanpa sengaja Batang Dewi menarik kain yang menutupi meja yang terletak berbagai gelas minuman dan menariknya keras.

PRAANG... PRAANG... PRAANG...

Gelas-gelas minuman yang ada di atas meja restoran langsung berhamburan pecah dan minuman yang ada di gelas-gelas itu membasahi tubuh Batang Dewi dan Magani Ogya hingga basah kuyup.

Magani Ogya tertegun sedangkan Batang Dewi yang mulai mabuk terjatuh ke dalam pelukan pria tampan itu.

"Tuhan ! Dia benar-benar menghancurkannya...", ucap Magani Ogya berdiri sambil memejamkan kedua matanya.

"Ups !? Hiks... Hiks... Hiks...", kata Batang Dewi yang mabuk karena Lacryma Christi.

Saat Batang Dewi jatuh dalam pelukan Magani Ogya, tanpa dia sadari, Batang Dewi bergumam pelan kepada CEO tampan itu.

"Apakah aku tidak cantik untukmu ? Dan apakah Ananta Brasco lebih menarik untukmu, Magani !?"

Magani Ogya tercekat saat mendengar ucapan Batang Dewi yang membisikkan nama mantan tunangannya.

CEO muda itu kemudian menundukkan kepalanya dan menatap lekat-lekat wajah Batang Dewi yang penuh siraman air minuman.

Magani Ogya hanya berdiri terdiam dan dia mulai sadar bahwa alasan Batang Dewi mabuk berat seperti itu karena Ananta Brasco, mantan tunangannya.

Beberapa orang pria berseragam restoran berlarian mendekat ke arah Magani Ogya dan Batang Dewi yang basah kuyup oleh minuman.

Lantai restoran terlihat berantakan sekali dengan pecahan gelas-gelas minuman yang berserakan serta dipenuhi genangan minuman yang beraneka macam rasa.

"Ayo, kita pergi dari ruangan ini, Batang Dewi !", kata Magani Ogya.

Seorang pria melangkah ke arah Magani Ogya lalu bekata padanya.

"Bos, lebih baik anda segera pergi ke ruangan kamar khusus yang telah kami sediakan untuk tamu !", ucap pria berpakaian kemeja motif bunga.

"Iya, aku akan ke kamar itu dan segera berganti pakaian, tolong kamu atur acara pertemuan ini dengan baik", kata Magani Ogya.

"Baik, bos", sahut pria itu sambil membukakan pintu ruangan untuk Magani Ogya dan Batang Dewi.

Magani Ogya membawa Batang Dewi yang mabuk berat menuju ke sebuah kamar khusus yang disediakan untuk tamu.

CEO tampan itu lalu menggendong tubuh Batang Dewi sembari terus berjalan.

Magani Ogya tiba di depan pintu kamar lalu membukanya dengan susah payah kemudian membawa masuk Batang Dewi yang basah kuyup oleh minuman ke dalam kamar.

Dia berdiri sambil menggendong Batang Dewi yang mabuk berat lalu terdiam.

Hanya ada satu tempat tidur serta ruangan yang remang dan sebuah kamar mandi berukuran kecil.

"Fuih... Dia selalu berbuat konyol dan bersikap acuh tak acuh pada dirinya sendiri...", ucap Magani Ogya mendesah pelan.

Magani Ogya berjalan menuju kamar mandi lalu masuk ke dalam.

CEO tampan itu menoleh ke arah Batang Dewi yang mabuk berat, dia menatap teduh perempuan pujaan hatinya itu dan tersenyum simpul.

"Apa yang sebaiknya aku lakukan padamu, sayang ?", ucap Magani Ogya.

Magani Ogya lalu meletakkan Batang Dewi di dalam bak kamar mandi sedangkan dirinya melepaskan seluruh pakaiannya dan mandi.

Setelah Magani Ogya selesai membersihkan dirinya, dia memperhatikan Batang Dewi yang tak sadarkan diri seraya membalut tubuhnya dengan sehelai handuk.

"Cih ! Apakah aku harus bersikap normal dan waras ?", ucap Magani Ogya mendengus kesal.

Magani Ogya hanya berdiri sembari menarik rambutnya yang basah oleh air mandi dan memandangi Batang Dewi dengan tatapan penuh emosi.

Bibirnya yang merah merekah, basah. Dan dia hanya bisa menelan ludahnya ketika melihat tubuh Batang Dewi yang tampak membayang dari balik gaun pestanya.

Tubuh indah Batang Dewi telihat sangat jelas tercetak saat siraman air minuman membasahi seluruh tubuh perempuan lugu itu.

"Cih !", umpat Magani Ogya kesal. "Terserah ! Yang penting aku hanya bermaksud membantu mu agar tidak masuk angin, sayang !"

SRET... SRET... SRET...

Magani Ogya lalu menarik lepas gaun berwarna peach yang melekat di tubuh Batang Dewi.

Dia melemparkan gaun itu ke dalam keranjang pakaian kotor.

Lama Magani Ogya memandangi tubuh Batang Dewi yang hanya tinggal pakaian dalamnya.

Dia menelan air liurnya pelan lalu menarik nafas panjang.

"Tuhan ! Bukan salahku jika aku tidak mampu melindungi diriku sendiri !", ucap Magani Ogya berusaha menahan gairahnya.

Magani Ogya dengan cepat membuka kran air untuk memandikan Batang Dewi yang tengah mabuk berat oleh Lacryma Christi.

Satu jam kemudian...

Magani Ogya masih berada di dalam kamar mandi dan masih sibuk mengguyur tubuh Batang Dewi dengan air.

Dia terlihat ragu-ragu untuk melepaskan pakaian dalam Batang Dewi yang basah oleh minuman.

Tangan Magani Ogya bergetar keras saat dia hendak melepaskan pengait yang ada di penutup dada milik Batang Dewi.

"Cih ! Kenapa begitu susahnya !? Hanya membuka penutup dada, bukankah aku biasa melakukannya terhadap Batang Dewi !?", ucap Magani Ogya cemberut.

PLASH...

Tidak butuh waktu lama Magani Ogya mampu melepaskan penutup dada milik Batang Dewi, dia lalu melanjutkan ke arah bawah dan menghentikan gerakan tangannya.

"Mana mungkin aku seceroboh itu ?", ucap Magani Ogya.

CEO tampan itu lalu dengan cepat menarik handuk yang ada di gantungan kamar mandi dan memakaikannya ke tubuh Batang Dewi.

Magani Ogya mengangkat Batang Dewi kemudian melangkah keluar dari kamar mandi setelah mematikan kran air.

"Seandainya kamu tidak mabuk berat ! Aku tidak akan segan-segan membuatmu merasakan kenyamanan, Batang Dewi !", kata Magani Ogya.

CEO yang masih muda itu lalu membawa Batang Dewi dan meletakkan tubuh perempuan cantik itu ke atas tempat tidur.

Hampir dua jam untuk Magani Ogya mengurus Batang Dewi yang mabuk berat dan tidak sadarkan diri itu.

"Sadar atau tidak sadar ! Aku akan tetap memberikanmu kenyamanan malam ini, Batang Dewi ! Dan jangan salahkan aku berbuat terlampau jauh karena mu !", ucap Magani Ogya.

Magani Ogya menarik selimut yang tersedia di tempat tidur lalu berajak tidur disamping Batang Dewi.

Pria tampan itu memandangi wajah Batang Dewi yang tengah tertidur pulas.

Sebentuk senyuman menghias wajah CEO muda itu ketika menatap ke arah Batang Dewi.

"Aku hanya ingin lebih dekat denganmu tapi kamu selalu menganggap bahwa aku menjadikanmu wanita pengganti untukku, Batang Dewi...", ucap Magani Ogya.

"Aku bukan wanita pengganti... Magani...", gumam Batang Dewi mengigau.

Magani Ogya tersentak kaget ketika Batang Dewi yang tengah terlelap tertidur tengah bergumam pelan sambil mengucapkan kata yang sangat mengganggu pikiran serta perasaan CEO tampan itu.

1
kura kura ninja
dia kerjaannya bengong aja mulai dari awal cerita... sebel sama karakter bibi lampir ini
kura kura ninja
terkadang tak semua harus sama pendapatnya ya
kura kura ninja
kejutan...
kura kura ninja
lah, nih biang keladi atas keretakan hubungan Barang Dewi sama pria amnesia itu keknya ya
kura kura ninja
status barang dewi ini gimana juga kelanjutannya kenapa justru Magani berpaling dari mukanya
kura kura ninja
kagak pusing kau thor... /Facepalm/
kura kura ninja
sehat selalu thor...
Zhen
aku mencintaimu thor...
Zhen
akhirnya dia punya toko roti sendiri sesuai dengan keahliannya
Anonymous
gua suka sama karya ini soalnya terasa di Italia gitu hidup beneran suasananya
Zhen
lancar jaya thor
Zhen
semoga jadi juaranya ya
Zhen
semangat thor...
Zhen
eh, ada sistemnya juga
Zhen
Syukur juga dia dapat pekerjaan baru setelah bereinkarnasi yang ke berapa ya thor kalo boleh tahu
Zhen
oh dia kan tukang roti disini pas dia reinkarnasi
Zhen
rasanya sedih jadi Batang Dewi jadi penasaran baca endingnya
Zhen
kasihan dia tapi sampai amnesia gegara patah hati
Zhen
Cowok amnesia, sakit dia
Zhen
dah, ketemu cowok gila rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!