NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan berani memandang yang lain.

Langkah Sierra yang tadi mantap mendadak terhenti saat matanya menangkap sosok Christopher berdiri di ujung koridor, mengenakan jas hitam yang sama rapi seperti saat terakhir mereka bertemu. Jantungnya berdebar, campuran antara ingin menyapa dan menahan diri. Bibirnya membuka, ingin mengucapkan sesuatu, namun sebelum kata-kata itu keluar, tangan Xavier tiba-tiba merangkul pinggangnya dengan erat. Tubuh Sierra terhuyung kecil, terkejut oleh sentuhan mendadak itu.

Xavier menoleh dengan tatapan dingin, matanya yang tajam seolah membaca niat Sierra. Tanpa sepatah kata, ia menariknya menjauh, meninggalkan Christopher yang masih terpaku, menatap mereka dengan wajah datar namun penuh arti. "Ada apa sih, Paman?" suara Sierra terdengar terkejut dan sedikit bingung, mencoba melepaskan diri dari genggaman Xavier. Namun, kekuatan tangan Xavier tak tergoyahkan, langkahnya mantap membawa Sierra pergi dari koridor itu, meninggalkan kegelisahan yang menggantung di udara.

Xavier memeluk erat pinggang Sierra menatapnya lekat kemudian memegang dagunya. "Mulai sekarang jangan berani memandang yang lain, kamu hanya boleh melihatku, hanya boleh menatapku dan kamu hanya milikku." ujar Xavier. kata-katanya begitu menyentak hingga membuat Sierra terdiam seolah tidak percaya.

belum sempat Sierra mengatakan apapun safir langsung membawa Sierra pergi dari tempat itu. Christopher menetap kepergian Sierra seolah dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

Sierra terkekeh mengejek dengan mata yang berbinar penuh tantangan. "Jangan bilang paman cemburu sama profesor Christopher?" suaranya mengandung nada sindiran yang membuat suasana makin tegang.

Tiba-tiba, Xavier melingkarkan tangannya kuat-kuat di pinggang Sierra, menariknya lebih dekat seolah ingin menegaskan klaimnya. Wajah Xavier menunjukkan campuran amarah dan kepemilikan, matanya menatap tajam ke arah Christopher yang berdiri terpaku di sana. "Jangan pernah berani main-main denganku," bisiknya dengan suara serak, "Sekarang kamu adalah milikku dan tidak akan bisa lepas dariku."

Sierra terdiam, merasakan detak jantungnya yang tiba-tiba berlari kencang dalam pelukan Xavier. Dia merasakan kehangatan sekaligus tekanan dari genggaman itu, seolah-olah Xavier menutup semua jalan keluar yang mungkin bisa dia pilih.

Di sudut ruangan, Christopher menatap kejadian itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Kebingungan dan kekecewaan bercampur menjadi satu, membuat bahunya terasa berat menanggung perasaan yang tak terungkapkan. Dia menghela napas panjang, menyadari bahwa pertarungan ini belum selesai, bahkan mungkin baru saja dimulai.

Marah, itulah yang sekarang dirasakan oleh Christopher ketika dia mengetahui kalau Sierra sudah menikah dengan Xavier. dia tidak bisa menerima mengenai kabar itu bahkan Cristopher meyakini kalau Sierra pasti sudah di paksa.

Sierra sekarang seperti burung yang berada di sangkar emas, sekarang ketika dia pergi ke kampus ataupun bekerja Christian akan selalu mengantarnya. Kakek Abraham yang melihat putranya begitu perhatian kepada menantunya, tentu saja hal itu membuatnya begitu bahagia, langkah awal yang sudah dilakukan oleh Xavier membuat pria tua itu begitu bahagia.

"Kenapa juga sih Paman harus menjemput ku?" tanya Sierra dengan nada kesal.

"Memangnya kenapa aku tidak boleh menjemputmu? jangan-jangan kamu mau keluyuran sama pria itu ya?" satu tuduhan langsung diucapkan oleh Xavier.

"Lagian siapa sih yang mau keluar, orang sudah dijemput pakai telepon, teleponnya ngomel-ngomel kayak ibu-ibu belanja diskonan." Sierra semakin kesal.

Xavier tidak mau tahu dan dia tidak akan membiarkan Sierra bersama Christopher.

di tempat lain, di sebuah bandara seorang wanita terlihat keluar dari bandara dengan perasaan yang kesal luar biasa, bibirnya terus bergerak tanpa henti. "Seharusnya mereka sudah menjemput ku." kesalnya.

"Nona Esmeralda," panggil seorang supir.

"Kamu ini bagaimana sih kamu membiarkan aku menunggu di sini dengan waktu yang sangat lama? kamu kira aku ini tidak punya pekerjaan apa!" bentak wanita yang bernama Esmeralda.

"Maafkan saya nona, Saya tadi terjebak macet." ucap si sopir.

"Kamu itu terlalu banyak alasan, aku sudah bilang kan Kamu cepat jemput aku, tapi ketika aku keluar kamu malah belum menjemput ku." Esmeralda melanjutkan kesalahannya. sopir itu hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ingin mengatakan apa juga itu tidak akan bisa dia lakukan.

"Baiklah nona, kalau begitu mari aku antar, aku akan membawakan kopermu." supir yang sudah sedikit tua itu nampak berusaha untuk membantu.

"Dasar sudah tua menyusahkan." Esmeralda terus mengoceh panjang lebar, dia memang bukanlah tipe wanita penyabar ataupun wanita yang bisa memandang orang lain dengan benar dan baik.

Supir itu hanya bisa menghela nafas sedikit dalam, kemudian dia masuk ke dalam mobil.

"Dengarkan Aku baik-baik, sekarang antarkan aku ke rumah paman Abraham, Aku tidak akan tinggal di apartemen. Aku akan tinggal di rumah paman Abraham." ucap Esmeralda.

Supir itu hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh majikannya, mobilnya melaju pergi meninggalkan bandara.

mobil yang ditumpangi oleh Xavier dan Sierra sudah masuk ke dalam pelataran rumah.

"Oh ya bos, besok apa bos jadi datang ke pesta tuan Keanu?" tanya Ricardo.

Xavier tidak menjawab, Dia malah memandang Sierra sambil tersenyum.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Sierra.

"Besok malam kamu harus menemaniku ke pesta." ucap Xavier.

"Kenapa aku harus ikut? lagi pula aku tidak punya gaun untuk ke pesta." jawab Sierra yang kemudian membuka pintu mobilnya.

Xavier menghentikan Sierra, pria itu turun terlebih dahulu kemudian membukakan pintu untuk istrinya. 'Wow' Sierra sedikit terkejut ketika mendapatkan perlakuan seperti itu. Setelah Sierra turun dari mobil, Xavier langsung meraih pinggang Sierra, menariknya sedikit pelan hingga membuat Sierra nampak terkejut.

"Aku sudah membelikan gaun untukmu, jadi kamu tidak punya alasan untuk menolaknya." ucap Xavier.

Ricardo yang melihat perlakuan bosnya dia nampak tersenyum, sekarang bosnya itu sudah mulai sangat posesif kepada istrinya bahkan sangat-sangat posesif. "Orang dingin dan menyebalkan kalau jatuh cinta malah semakin mengkhawatirkan." ucap Ricardo yang kemudian mengikuti Xavier dan Sierra masuk. dia berjalan menuju tempat lain yaitu ke kamarnya sendiri.

"Sekarang kamu punya pekerjaan baru ya?" tanya Sierra.

"Apa?" Xavier berbalik bertanya.

"Pekerjaan barumu itu sukanya memaksaku, jadi kamu itu selalu membuatku kesal." ucap Sierra.

Xavier dan Sierra baru masuk ke ruang tengah, namun sesaat kemudian tiba-tiba ada seorang wanita yang langsung bersemangat 45 ketika melihat Xavier masuk.

"Xavier..," panggil si wanita yang tidak lain adalah Esmeralda. dia langsung berdiri kemudian hendak memeluk Xavier.

Melihat itu Xavier langsung menghindar, dia menatap Sierra yang ada di sampingnya.

"Sayang, Apa yang kamu lakukan? kenapa kamu malah menghindar?" tanya Esmeralda.

tentu saja Sierra yang mendengar nama panggilan itu dia menatap suaminya dengan tajam. "Sayang?" ucap Sierra terkejut.

"Apa yang kamu lakukan di sini Esmeralda?!" bentak Xavier.

*bersambung*

1
partini
😂😂😂 ada" saja
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!