Cerita tentang dua keluarga hebat, bersatu melalui penerus mereka. Yang mana Zayd, dari keluarga Van Houten. Dan si cantik Cahaya, dari keluarga Zandra...
Ingin tau kisahnya?? Cuss... otewe keun guys🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesal Tak Berguna
"Sampai kapan kita ada di sini?" tanya Chio, pada Zayd. Hanya Cahaya yang tak ikut, karena dia harus menemani Megumi ke toko buku.
"Kita hanya diam, melihat orang-orang yang sudah mendapatkan hukumannya. Untuk apa? Bukan untuk membantunya kan?" tanya Masaru, Zayd tersenyum smirk
"Membantunya? Jangan gila, justru kita akan mengirim kan mereka ke tempat asalnya. Mereka pasti akan mencari ibunya, dan kita harus menjauhkan mak Nung dengan anak-anaknya." jawab Zayd, dengan tatapan lurus ke depan
Di depan Zayd dan si kembar, kini ada ketiga anak-anak mak Nung. Ketiganya berjalan tertatih, sudah seperti tengah cosplay menjadi gembel. Anak pertama terusir, karena di anggap tak becus menjalankan perusahaan. Anak kedua, memilih meninggalkan istrinya. Dan anak ketiga, sudah tentu.... kini dia tidaklah berharga, terusir dengan harga diri yang sudah hancur.
Beritanya tersebar luas, seorang pelakor. Yang habis di siksa oleh istri sah, juga keluarga pihak lelaki. Anaknya yang di rebut paksa, sang pria pun tak ada niat membela. Miris memang, tapi anak-anak yang menelantarkan ibunya. Takkan bisa merasakan kebahagiaan seutuhnya, yaa.... meski kesengsaraan mereka karena campur tanya Zayd dkk.
Beruntung ponsel mak Nung, bukanlah android. Dan ia pun tidak pernah kepo, dengan berita dari dunia luar. Sehingga ia tak mengetahui, bagaimana kondisi ketiga anaknya sekarang. Lebih tepatnya, seorang wanita yang berbalut luka. Sudah tak peduli dengan anak-anaknya, bahkan ia memilih untuk memutus hubungan dengan ketiganya.
"Aku sudah bertanya pada pak Kades, ibu tak ada di kampung. Dia tak kembali, setelah kita usir dulu." ucap anak pertama
"Lalu ibu dimana? Apa ibu baik-baik saja? Aku menyesal, ini pasti balasan karena perlakuan kita pada ibu. Kita.,... jatuh miskin, hanya dalam sekejap. Bahkan di waktu yang bersamaan, hiks." ucap anak bungsu, anak tengah hanya menghembuskan nafas panjang.
Ia membenarkan ucapan adiknya, semua ini karena mereka yang sudah durhaka. Pada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, menyusui dan juga membesarkan mereka.
"Apa ibu masih di kota ini?" tanya si sulung
"Bisa ya, bisa juga tidak." jawab anak tengah
Zayd memberi kode pada anak buah ibunya, mereka semua mengangguk dan bergerak cepat.
"SIAPA KALIAN?"
"LEPASKAN!!! MAU KALIAN BAWA KEMANA KAMI?"
"TIDAAAKK"
BUGH
BUGH
BUGH
Ketiganya di buat tak sadarkan diri, lalu anak buah Laras. Membawa mereka ke dalam mobil, lalu pergi menjauh dari kota.
"Penyesalan kalian, susah tak berguna sama sekali." gumam Zayd
"Akan di bawa kemana mereka?" tanya Chio
"Ke pulau tak berpenghuni, hanya ada mereka dan... anak-anak kakak kalian Zara." jawab Zayd enteng
'Anak-anak??'
Chio dan Masaru saling tatap, kedua remaja itu bergidig ngeri. Mereka belum tau saja, keluarga mereka pun sama saja.
"Urusan kita selesai, ayo pulang." ajak Zayd, seraya melangkahkan kakinya. Si kembar pun menyusul, mereka berjalan di samping kiri dan kanan Zayd. Dengan kecerewetan Chio...
.
.
Waktu berlalu, hari ini adalah hari nya orang-orang malas untuk berhadapan. SENIN...
tok tok
"Masuk" Megumi pun masuk ke ruang kepala sekolah
"Nak Megumi? Ada apa?" tanya kepala sekolah
"Buyut saya ingin bicara" jawab Megumi datar, seraya memberikan ponselnya pada pria tua tersebut. Meski bingung, ia tetap menerimanya. Saat ia melihat siapa di layar ponsel, gegas ia berdiri. Keringat tiba-tiba membanjiri keningnya, wajah yang tadinya tenang, berubah pucat.
"T-tuan besar" ucap nya tergagap, saat melihat wajah Afwa.
'Aku memilihmu menjadi kepala sekolah, karena percaya bisa melindungi para murid. TAPI MANA BUKTINYA?!!'
DEG
"T-tuan besar, s-saya sungguh tak paham dengan maksud anda." ucap pak kepala sekolah, yang bernama Abas.
Jujur saja, ia benar-benar tidak paham dengan maksud pemilik sekolah. Dia baru kembali, setelah beberapa bulan pergi. Menghadiri bimbingan dan juga promosi kebudayaan negara, pada beberapa sekolah luar negeri. Yang memang datang sengaja, untuk melihat beberapa sekolah di dalam negeri. Dan Abas, terpilih untuk menjadikan sekolahnya sebagai tuan rumah. Karena itu, beliau barulah kembali.
'BERAPA MEREKA MEMBAYAR MU? SEHINGGA KAMU MEMBIARKAN ADANYA PEMBULLYAN, DI SEKOLAH MILIK KELUARGA ZANDRA!!'
JEDERRR
Megumi menghembuskan nafasnya, ia meminta ponsel dengan sopan pada pak Abas.
"Obu... ini semua bukan salah pak Abas, beliau tidak tau menahu masalah ini. Pak Abas baru kembali, dan semua tanggung jawab sekolah di serahkan pada...
"Pak Waluyo, wakil kepala sekolah" lanjut pak Abas, saat Megumi menatapnya
Demi apapun, dia tak tau bila triple si murid berprestasi. Adalah keturunan Zandra, ini ada shock therapy luar biasa untuknya.
'Panggil dia' pak Abas pun segera melakukan panggilan, melalu pengeras suara. Kalau benar pak Waluyo sampai menerima suap, demi melindungi murid bermasalah. Maka karirnya kini berada di ujung tanduk, tapi bagaimana pun. Dirinya tetap ikut andil, karena terlalu percaya dengan laporan wakilnya.
Megumi meminta ijin untuk duduk, tentu saja pak Abas mengijinkannya. Mana mungkin ia berani melarang, anggota keluarga Zandra.
Tak lama pintu pun di ketuk, pak Abas mempersilahkan nya untuk masuk.
"Ada apa pak Abas?" tanya Waluyo dengan santainya, terlihat sekali bila ia tak menghormati pak Abas.
"Bukan aku, tapi...
Megumi memperlihatkan layar ponselnya, pak Waluyo yang sadar ada orang selain Abas terkejut. Semakin terkejut lagi, saat ia melihat siapa yang ada di layar tersebut.
"T-tuan besar"
'Aku tak mau basa-basi, berapa kamu di bayar oleh keluarga Jayanegara. Untuk menutupi kelakuan bejatnya?'
DEG
"M-maksud t-tuan...
"Berhenti berbelit-belit pak, akui atau aku yang bongkar." potong Megumi, lalu ia menggelengkan kepala tak percaya
"Maaf, padahal setahu ku gaji di sekolah ini. Lebih tinggi, bila dibandingkan dengan sekolah lainnya. Banyak orang-orang berkompeten, berlomba-lomba masuk ke sekolah ini. Tapi kenapa?? Bapak yang sudah ada di sekolah ini, malah menghancurkan kepercayaan kami.... Keluarga Zandra." lanjutnya dengan wajah dingin
GLEK
"Sudah banyak korban, yang di bully oleh Bhupendra dan teman-temannya. Bahkan ada yang sampai tertekan, dan memilih pindah dari sekolah ini. Bahkan parahnya, ada yang sampai masuk ke rumah sakit. Dan semua itu, bapak menutupinya karena orang tua pelaku. Memberikan uang, yang tak sedikit pada anda. Pak Abas, anda di khianati oleh rekan bapak sendiri." jelas Megumi
Membuat ekspresi kecewa, jelas terpampang di wajah pak Abas. Ia terlalu sibuk di luar, sehingga menyerahkan urusan sekolah pada Waluyo. Masalah sebesar ini, ia bahkan tak tau sama sekali. Pak Abas memutuskan untuk mengundurkan diri, karena ia mengakui telah gagal mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin di sekolah.
Sedangkan wajah Waluyo, sudah tak karuan. Wajah yang pucat, tubuhnya yang terasa dingin, keringatnya mulai membanjiri tubuhnya. Ketakutan sudah menguasai dirinya, seandainya ia tau. Akan berhadapan dengan siapa?? Ia pasti akan mencari alasan, agar bisa mangkir.
Lagi-lagi membuat Megumi menggelengkan kepalanya, bisa-bisanya pria tua ini memikirkan hal itu.
...****************...
Jangan lupa masukin ke favorit, like, komen, gift sama vote nya yaaaa ❤️❤️❤️❤️
Nuhun mak ntos up seueur poe ieu, sehat² emak😘