Amel Fira Azzahra gadis kecil yang memiliki wajah sangat cantik, mempunyai lesuk pipi, yang di penuhi dengan kasih sayang oleh kedua orang tuanya. Namun sayang kebahagian itu tidak berlangsung lama. Setelah meninggalnya Ibu tercinta, Amel tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Bapaknya selalu bekerja di luar kota. Sedangkan Amel di titipkan ke pada Kakak dari Bapaknya Amel. Tidak hanya itu, setelah dewasa pun Amel tetap menderita. Amel di khianati oleh tunangannya dan di tinggal begitu saja. Akankah Amel bisa mendapatkan kebahagiaan?
Yukk ikuti terus ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 Spesial Unboxing Amel & Fatur
Fatur membawa Amel langsung ke kamar suite pengantin yang telah mereka siapkan—kamar teratas di hotel mewah itu, dipenuhi bunga mawar, lilin, dan aroma menenangkan. Pintu tertutup, dan kebisingan resepsi yang mewah seketika lenyap, digantikan oleh keheningan.
Amel dan Fatur saling pandang. Keintiman yang selama ini mereka bagi hanya melalui sentuhan posesif dan ciuman di tempat umum, kini akan sepenuhnya terungkap.
"Pergilah mandi dulu, Sayang " bisik Fatur, suaranya serak karena hasrat yang tertahan sejak di ballroom.
"Aku sudah tidak sabar menunggumu" Amel mengangguk
Ia memasuki kamar mandi yang luas. Air hangat mengalir, membersihkan sisa riasan pernikahan dan dinginnya gaun
mewah. Amel membiarkan dirinya rileks, tetapi jantungnya berdebar kencang. la ingat janji Fatur, janji untuk mengklaimnya sepenuhnya. la memikirkan Agus sejenak-sebuah bayangan samar yang kini terasa begitu
jauh. Sensasi sentuhan Fatur lah yang nyata.
"Mas aku selesai, aku akan ganti baju dulu. Mas Fatur mandilah dulu".
Dengan segera Fatur juga membersihkan dirinya. Tak lama hanya 15 menit Fatur sudah selesai membersihkan dirinya. Berbeda dengan Amel yang masih ada di ruang ganti di kamar hotel itu. Amel bergidik ngeri karna semua pakaiannya adalah baju dinas malam semua. Mau tak mau Amel harus memakainya untuk suaminya
Amel mengenakan lingerie yang telah disiapkan Fatur sebuah babydoll dari sutra tipis berwarna merah marun, yang hampir tidak menyembunyikan apa pun. Pakaian itu begitu minim, tetapi sangat elegan, sengaja dipilih untuk menonjolkan lekuk tubuh gitar Spanyol Amel dan, terutama, buah dadanya yang sangat menonjol dan montok.
Fatur sedang menunggu Amel keluar. la mengenakan jubah mandi sutra, duduk di sofa, mencoba membaca laporan bisnis yang sengaja ia bawa untuk mengalihkan pikiran. Namun, itu sia sia. Setiap detik yang berlalu adalah siksaan.
Saat pintu kamar mandi terbuka, Fatur langsung melompat berdiri. Amel melangkah keluar, berselimut lingerei merah marun. Cahaya lampu kamar yang remang remang menimpanya, memperlihatkan siluet tubuhnya
yang sempurna, dengan buah dada montoknya menekan kain sutra tipis. Amel tampak malu malu, tetapi juga memancarkan gairah yang ia pelajari dari Fatur.
Fatur terpaku. Semua kendali yang ia tunjukkan selama ini hancur dalam sekejap
"Anjir, aku hanya dengan melihatnya saja, benda tidak sopan milikku langsung bereaksi! Amel benar benar membuatku gila. Aku harus segera melakukannya, sekarang juga. Semua penantian ini, semua kecemburuan itu, akan terbayar lunas". Batin Fatur
Fatur berjalan cepat ke arah Amel. la meraih pinggang Amel dan menariknya erat.
"Kau benar benar ingin membunuhku, Sayang, " bisik Fatur, suaranya kasar.
Fatur tidak memberi Amel waktu untuk menjawab. la mencium bibir Amel dengan buas, ciuman yang mendalam dan menuntut, mencerminkan semua hasrat yang ia bendung. Amel membalasnya dengan antusiasme yang mengejutkan, mengalungkan tangannya ke leher Fatur erat, menyerah pada gairah yang telah lama ia bangun.
Ciuman itu berpindah dari bibir ke leher Amel. Fatur menciumi leher jenjang Amel dengan intens, meninggalkan jejak jejak kepemilikan di sana. Sedangkan Amel mendapatkan sensasi yang luar biasa.
"Ahhh aku tidak pernah merasakan ini semua. Sungguh ini sangat nikmat". Batin Amel yang merasakan sensasi yang luar biasa
Tangan Fatur merobek tali tipis lingerei itu, membebaskan tubuh Amel dari belenggu kain.
Lingere itu jatuh ke lantai, dan Amel kini benar benar telanjang. Lekuk tubuh gitar Spanyolnya terekspos sempurna. Fatur memandang Amel sejenak, wajahnya dipenuhi kekaguman yang nyaris memuja.
Fatur mengangkat Amel ke ranjang, menidurkannya di atas sprei sutra. Fatur mulai mencumbu Amel dari atas ke bawah. Ciuman leher berlanjut ke tulang selangka, kemudian ke belahan dada Amel.
Fatur membelai buah dada Amel yang montok dengan tangannya, meremasnya lembut, mengingat sensasi yang ia rasakan di restoran VIP.
Amel mendesah, merasakan sensasi yang sudah ia duga dan rindukan. Fatur tidak berhenti. Hasratnya pada Amel sangat besar. la mendekatkan wajahnya ke dada Amel, dan mulai menyusu layaknya bayi yang kelaparan.
menghisap, menjilat, dan menciumi buah dada Amel dengan intensitas yang membuat Amel berteriak pelan.
"Mas Fatur..Ahh.." desah Amel, merasakan gelombang sensasi yang belum pernah ia alami.
Fatur di buat gila dengan tubuh Amel. la tidak bisa
melepaskan diri dari buah dada Amel, mencumbunya terus menerus, membalikkan Amel, menciumi punggungnya, lalu kembali lagi ke dada Amel.
Fatur, di sela sela cumbuan, berbisik:
"Kamu membuatku gila, Sayang. Kamu adalah yang paling indah. Aku mencintaimu."
Amel tidak menjawab 'aku mencintaimu', tetapi ia meremas rambut Fatur dan mengucapkan kata kata yang memvalidasi sensasi.
"Ya, Mas Fatur.. terus, enak! Tolong, jangan berhenti ini sangat nikmat. Ahhhh... ". Amel mendesah tidak karuan karna Fatur benar benar pintar memberikan kenikmatan pada Amel.
Gairah yang Amel rasakan adalah campuran dari kepuasan fisik dan pengakuan bahwa Fatur telah berhasil menghapus kenangan cinta lamanya.
...----------------...
Fatur mencumbu Amel tanpa henti, dari dada turun ke perut rata Amel. Ketika ia mendekat ke area sensitif, Amel memejamkan mata, campuran antisipasi dan sedikit rasa takut. Fatur mencumbunya dengan keahlian dan
kelembutan, memastikan Amel merasakan gelombang kenikmatan. Bergerak lebih hati hati. la mencium kening Amel, meyakinkannya.
Setelah Amel mencapai batas kenikmatan yang ia tawarkan, Fatur menatap Amel. Wajahnya dipenuhi keringat dan gairah. Amel mengangguk, isyarat tanpa kata bahwa ia siap
Fatur melepaskan jubah mandinya. la kini di atas Amel, menatap mata istrinya.
"Tahan ya sayang ini akan sedikit sakit" bisik Fatur.
Fatur mengarahkan miliknya ke milik Amel. Ada jeda singkat, kemudian Fatur bergerak, memasukkan miliknya pada milik Amel. Namun selalu gagal.
"Oh shirttt.... kenapa susah sekali". Fatur begitu frustasi karna miliknya tak kunjung masuk
"Mas kenapa sakit sekali. Aduuhh aku tidak tahan sakitnya mas". ucap Amel dengan sendu karna benar benar merasakan sakit saat Fatur mencoba menembus pertahanannya
"Sayang sabar ya. Ini hanya sakit di awal, setelah itu rasanya akan beda". Fatur menyakinkan Amel
"Bagaimana mas tau? Apakah mas sudah pernah melakukannya dengan orang lain". tanya Amel di sela sela unboxingnya.
"Oh my good sayangku, cintaku, bidadariku, belahan jiwaku. Sunggu aku baru pertama kali ini melakukannya dengan dirimu. Aku hanya sharing di google sayang, aku berani bersumpah". jawab Fatur mentap karna tak habis fikir dengan ucapan Amel
Ada sedikit kesulitan, sedikit rasa sakit bagi Amel, yang disambut dengan erangan kecil.
Fatur, yang terkejut merasakan darah yang menandakan kesucian Amel
"Tahan sebentar, Sayang, Sedikit lagi".
"Ahhh mas.. Huuu Huuuu ini sungguh sakit sekali. Rasanya badanku di potong jadi dua". tangan Amel sambil meremas seprei
Fatur bergerak, lambat dan penuh gairah, merayakan kemenangan terakhirnya. Setiap dorongan adalah pengukuhan atas kepemilikan. Amel, setelah mengatasi rasa sakit awal, mulai menemukan ritme dan kembali pada sensasi yang ditawarkan Fatur
"Sudah masuk sayang". ucap Fatur
"S-sakit mas" Amel terbata bata
"Setalah ini tidak sayang" bisik Fatur sambil melumat bibir Amel agar sedikit tenang. beberapa saat kemudian Amel sudah rileks akhirnya Fatur mulai bergerak maju mundur.
"Oh shirt... milikku ei cengkram kuat olehnya. sungguh ini nikmat sekali. Aku sudah benar benar gila". Batin Fatur di sela sela aktivitasnya yang maju mundur
" Ahh... apa ini rasanya begitu nikmat. Aku serasa di buat melayang oleh mas Fatur. Sungguh ini nikmat sekali". Batin Amel yang sudah mulai terbiasa dengan adanya adik Fatur wkwkwk
"Mas.. Ahhh.. I-ini ahhh sungguh sangat nikmat. Lebih dalam lagi". pinta Amel
" Tentu sayang" .
Hanya ada erangan dan desahan di kamar itu.
Mereka berdua larut dalam dunia hasrat mereka. Fatur mencumbunya dengan keras dan penuh gairah, sementara Amel berteriak dan memanggil namanya, memeluknya erat, melepaskan semua ketegangan dan masa lalunya dalam malam pertama itu.