NovelToon NovelToon
Light That Resides In Endless Darkness

Light That Resides In Endless Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Poligami / Reinkarnasi / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:927
Nilai: 5
Nama Author: kuncoro agus

Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.

Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Setelah beberapa saat berkeliling dia...melihat sebuah goa yang terlihat cukup besar dari luar.

"Ooh, lubang yang cukup besar? Tapi tunggu, kenapa aku sebut lubang? Entahlah...yang lebih penting aku akan mencoba masuk kesana"

*Step*

"Mmm, ini lebih besar dari yang keliatannya tapi aku merasa ada yang aneh dari tempat ini."

Kemudian.

*Sssshhh*

"Ap-"

*Crrkk*

"S-sialan sudah….kuduga~"

Klaus mati tanpa sempat bereaksi, penyebabnya? Tentu seperti yang dibayangkan itu adalah ular, tapi ini di level yang berbeda. Kecepatan geraknya 1,3 kali lebih cepat dari seekor kuda dan Klaus yang kecepatan reaksinya hanya sebanding rata-rata manusia tentu bukan tandingan ular itu.

*Swwingg*

"Haaah haaahh, aku kembali ke tempat tadi mengumpulkan makanan? Untunglah kalau begitu, tapi bagaimana caraku melawan mahkluk sialan tadi?"

Setelah berpikir sejenak Klaus memutuskan.

"Mungkin ada bagusnya jika aku mencari ke tempat lain? Baiklah jika begitu"

Klaus pun pergi ke arah berlawanan dari goa tadi.

*Tap*

"Hmm? Tempat apa ini? Hutan? Tapi kenapa daun di pohonnya berwarna merah? Sudahlah..."

Kemudian dengan sangat cepat tanpa Klaus tahu penyebabnya, kepalanya langsung di lahap oleh suatu mahkluk asing dari atasnya.

*CCRKK*

*SPLAAASSHH*

*Swiing*

"Haaah, kepalaku? Ck itu juga tidak bisa, bahkan makhluk tadi jauh lebih cepat dari ular itu. Baiklah tempat ini masih luas, aku cari ke arah lain."

*Tap*

"Baiklah….t-tempat macam a-a-apa ini? Kenapa dingin s-sekali? A-achoo!!"

*ROOAAARR!!!*

"Hah? A-apa-apaan ini? Kenapa besar sekal-"

*KRRAAKK*

*Swwingg*

"Haahh, di sana juga tidak bisa ya? Dan ukuran macam apa itu? Walaupun sangat lambat, bahkan kepalanya saja tidak terlihat. Waktunya mencari ke tempat lain..."

Setelah puluhan kali menemukan tempat baru, dan mati tak terhitung jumlahnya, dari yang mahkluk sangat kecil yang membuat Klaus mati tanpa dia sadari hingga mahkluk yang seukuran sebuah menara pencakar langit dan membuatnya menjadi cemilan yang enak bagi makhluk di sana. Klaus memiliki kesimpulan kalau goa sebelumnya adalah satu-satunya yang mungkin bisa dia lewati saat ini, karena sudah beberapa waktu berlalu.

"Apa boleh buat jika begini, tapi bagaimana caraku melawan ular itu? Jumlah pastinya saja aku tidak tau"

Klaus merenung sejenak untuk mengumpulkan tekadnya dan dia terpikirkan sesuatu,

"Ahh? Kenapa tidak kupikirkan barusan? Sekilas tadi aku melihat seperti sebuah tongkat besi di tempat mahkluk besar itu kan? Baiklah jika memungkinkan akan kuambil itu."

Klaus pun bergegas ke tempat mahkluk besar yang sebelumnya mencabik habis dirinya.

*Tap*

Klaus menghembuskan napas sejenak untuk menyiapkan mentalnya.

"Fuuhh, saatnya masuk"

"(Kenapa tidak terpikirkan sejak tadi olehku? Seharusnya dari awal aku mengendap-endap saja jika ingin ke sebuah tempat seperti ini, haah…sudahlah)"

Klaus pun sampai di area sekitar tongkat besi itu berada.

"(Haah? Bukankah bentuknya mirip dengan keahlian senjata utamaku? Apa hal seperti ini mungkin? Baiklah saatnya kelu-)"

*ZHHINGG*

*CPLAAKK*

*Swwingg*

"Haa? Apa itu tadi? Kepalaku lepas lagi? Haahh…sepertinya ini tidak semudah yang kukira, aku tidak berpikir kalau akan ada jebakan seperti itu di sana"

Ucapan Klaus sangat lah masuk akal karena tempat yang tadi dia datangi itu seperti sebuah goa besar namun tidak ada tempat pemicu jebakan apapun di arah manapun, dan perlu di ingat juga Klaus sudah mengunjungi puluhan tempat lainnya dan hanya tempat itu lah satu-satunya yang memiliki jebakan.

"Mmm aku sebaiknya lebih waspada, ck padahal itu tinggal sedikit lagi..."

Klaus pun mendatangi goa itu lagi, dan mulai mengatur ulang langkah yang akan dia ambil. Dia berniat mengambil jalur yang berbeda saat ingin ke dalam dan keluar dari goa tersebut. Beberapa saat kemudian,

"Fuh, akhirnya aku berhasil juga. Tapi ini terlalu berat untuk ku angkaaaattt~"

Dan masalah terbesar pun muncul. Benar, dia terlalu lemah untuk mengangkat sebuah senjata yang berarti keadaan fisiknya sekarang, sama dengan orang yang tidak pernah berolahraga seumur hidupnya.

"Bagaimana caraku mengangkat besi berat ini? Biar ku lihat berapa beratnya."

*Identifikasi selesai*

*Tongkat besi istimewa*

Berat: 6 kg

Ketahanan: 52

Kerusakan: 48

Skill: Crack Sound, Saat anda memakainya akan ada kesempatan 10% membuat musuh diam ditempat selama 6 detik.

Debuff: -

"Tongkat besi? Tapi apaan itu? Istimewa? Jadi kalo yang biasa ga ada kemampuan gitu? Entahlah, yang penting aku latihan pake ini dulu buat bertarung."

Lalu dia berjalan hati-hati supaya tidak memicu jebakan dan berhasil keluar dari gua si monster raksasa itu berada. Beberapa saat kemudian di gua tempat dia menyimpan makanannya,

"Fuuhh, eeekkkk~ berat~...dan untungnya tongkat ini berada dekat sekali dengan pintu keluar yang membuat semuanya menjadi lebih mudah..."

Setelah bicara sendiri, Klaus membuat jeda sebentar sebelum mengangkat suara lagi.

"Apa aku pake buat latihan otot aja ya? Tapi gerakannya gimana? Eemmm, mungkin-"

Klaus pun mulai mencoba-coba gerakan membentuk otot, yang bisa kita kenal yaitu ‘Bicep Curl’ tapi tentu dia tidak tahu apa itu dan bagaimana gerakannya.

"Di angkat ke atas kah? Cobaaaa~ haaahh...berat."

Tetapi setelah beberapa saat, otot-ototnya mulai terasa sakit.

E"ehh? Lengan ku sakit? Apakah berarti gerakannya sudah benar? Ku coba lagi."

"Eeekkkhhh, gabisa ini benar-benar berat tapi….sepertinya memang tubuhku yang terlalu lemah, Haaa...saatnya berlatih"

Latihan panjang pun mulai dia lakukan, namun masalah tidak berakhir sampai di situ saja. Beberapa jam kemudian.

"Haah...haaah...baiklah latihan hari ini ku sudahi saja, mmm? Apa it-"

*Wusshh*

*Craaacckk*

*Swwuushhh*

*Swwingg*

"Haaaa?! Apa itu tadi?! Cih…..lagi-lagi aku jadi mangsa mahkluk ditempat ini ya. Itu memuakkan...lalu aku harus apa?"

1
ahok wijaya
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Thảo nguyên đỏ
Wajib banget dibaca!
Yaky De la rosa
Wah, beneran seru nih cerita, pengen beli bukunya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!