Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27 berusaha tak terpengaruh
Zalina masih asyik terus melangkah sambil menggerakkan tangannya yang bertaut dengan Zakia.
Kepala wanita itu tampak tertunduk dan sibuk menggoda Zakia.
Hingga sampai di gerbang sekolah, Zakia tiba tiba melepas tautan tangannya pada tangan wanita itu dan segera berlari sambil berteriak.
" papa.....!! " teriak Zakia.
Zalina yang terkesiap dengan reaksi Zakia sontak mendongak mengikuti arah gerak bocah tiga tahun itu.
Seketika tubuh Zalina menegang, seseorang yang di panggil papa oleh Zakia di sana dan kini sedang di peluk anak itu membuat Zalina seperti patung.
Zalina menatap Alex tak berkedip tanpa sadar, begitupun sebaliknya.
Zakia memeluk erat pinggang sang papa, sementara Alex yang sejak tadi mematung mulai sadar.
Tangannya mengusap pundak sang putri sementara bola matanya tak berkedip dan tak teralih sedikitpun dari sosok wanita cantik yang berdiri tak begitu jauh darinya di sana.
Sepuluh tahun telah berlalu, dan ia sama sekali tak pernah lagi memiliki kesempatan meski hanya sekedar melihatnya.
Dan sekarang...
Sosok itu berdiri tak jauh darinya, Zalina nampak berbeda.
Gadis itu telah banyak berubah...
Meski tak ada polesan tebal di wajah wanita itu seperti yang selalu ia lihat di wajah Zoya, tapi Zalina tetap terlihat begitu cantik.
Wajah wanita itu nampak cantik natural hanya dengan bedak tipis dan polesan lipstik warna lembutnya.
Zalina terlihat begitu lembut, kalem dan kharismatik.
penampilannya nampak sederhana namun terlihat begitu mempesona.
Jantung Alex berdetak kencang dan darahnya berdesir.
Sementara Zalina...
Setelah keduanya saling menatap cukup lama, akhirnya ia memutus tautan mata keduanya lebih dulu.
Tatapan mata Zalina beralih kepada Zakia.
Zalina kemudian mengangkat satu tangannya dan kemudian ia lambaikan kepada muridnya itu.
" dada Zakia...sampai bertemu minggu depan..." ucap Zalina sambil tersenyum tipis kepada Zakia.
" dada bu Lilin....." jawab Zakia membalas ucapan Zalina,
tak lupa bocah itu juga tersenyum dan melambaikan tangannya.
Usai berucap demikian, Zalina memutar tubuhnya setelah sebelumnya ia lebih dulu menundukkan kepalanya sebagai tanda ia menyapa Alex selaku orang tua anak didiknya.
Zalina melangkah ke arah dalam sekolahan, namun baru beberapa langkah ia melangkah...
" tunggu...." suara Alex menghentikan langkahnya.
Zalina melipat bibirnya rapat sebelum ia memutar tubuhnya.
Ia sedikit terkesiap karena tiba tiba Alex telah berdiri lumayan dekat di belakangnya.
Zalina menatap Alex sambil mundur beberapa langkah ke belakang.
" ya...ada yang mungkin bisa saya bantu ?! " tanya Zalina dengan formal.
Alex masih menatap Zalina lekat, dalam jarak lebih dekat di banding tadi.
Zalina semakin terlihat cantik.
Alex merasakan hatinya terasa miris, dulu...ia pernah sedekat nadi dengan sosok perempuan di hadapannya itu.
Tapi sekarang...
Bukan hanya jarak yang sepertinya terbentang luas dan tak bertepi di antara keduanya...tapi juga ada dinding setebal gunung dan tinggi menjulang menghadang keduanya.
" jika tidak ada yang bisa saya bantu, saya mo..." kata kata Zalina tak berlanjut karena Alex yang telah lebih dulu memotongnya.
" bagaimana kabarmu....selama ini...?! " tanya Alex akhirnya dengan suara yang terdengar jelas bergetar.
Matanya masih tak berkedip menatap Zalina.
Zalina menarik nafas dalam,
" seperti yang anda lihat....saya baik baik saja..." jawab Zalina kemudian dengan tenang dan menimbulkan kesan di hati Alex jika pertemuan mereka ini tak berarti apa apa untuk wanita di hadapannya itu.
" maaf...jika tidak ada hal penting, saya permisi...masih ada yang harus saya kerjakan " lanjut Zalina masih dengan formal.
" terima kasih sudah baik terhadap putriku...maaf...katanya...dia selalu merepotkanmu " kata Alex kemudian.
Zalina tersenyum kecil,
" tidak apa apa...itu sudah sewajarnya sikap anak kecil.
permisi..." jawab Zalina sekaligus berpamitan.
Zalina kembali memutar tubuhnya dan kemudian melangkah cepat meninggalkan tempat itu, meninggalkan Alex yang terus menatapnya hingga bayangannya lenyap di tikungan koridor sekolah.
Alex masih tertegun dan mematung di tempatnya ketika Zakia meneriakinya dari dalam mobil.
" papa....ayo...." panggil Zakia, dan seolah baru tersadar Alex menghela nafas.
Pria itu kemudian memutar tubuhnya dan melangkah menuju mobilnya.
Alex masuk ke dalam mobil dan tak lama mobil yang ia kendarai mulai melaju meninggalkan area depan sekolah Zakia.
" jadi dia bu Lilin yang Zakia maksud...?! " tanya Alex kepada Zakia setelah beberapa waktu perjalanan dan pikirannya berkelana kemana mana dan tentu itu tentang Zalina.
Selama ini setiap kali sang mama bercerita dan menggambarkan sosok guru sang putri itu, ia selalu tertuju pada Zalina.
Dan ternyata benar....
Ia tidak salah....
Sosok yang di ceritakan sang mama memang Zalina.
" iya..." jawab Zakia polos.
" tapi tentu namanya bukan bu Lilinkan ?! dan kenapa Kia memanggilnya bu Lilin ?! "
" iya...nama bu Lilin itu bu Jalina, tapi Kia cuka manggil bu Jalina bu Lilin kalena bu Lilin cepelti cahaya yang bica buat Kia cenang " jawab Zakia lagi.
" Kia sayang bu Lilin ?! "
" iya..."
" lalu mama...?! " entah kenapa, tiba tiba Alex ingin bertanya tentang itu dan ingin mendengar jawaban sang putri.
Zakia menoleh menatap sang papa dan diam sejenak dari kesibukannya sejak tadi bergerak tak tentu arah di kursinya.
" Kia sayang mama ?!? " Alex mengulangi pertanyaannya.
" Kia cayang mama...." jawab Zakia kemudian.
" kalau begitu...bu Lilin dan mama, siapa yang Kia sayang...?! " tanya Alex lagi.
Lagi lagi Zakia menatap sang papa dalam.
hingga akhirnya...
" Kia cayang mama....kia cayang bu Lilin..." jawab Zakia lagi setelah terdiam cukup lama.
Alex tersenyum kecut, ia tak paham kenapa ia bertanya seperti itu ?!
Ia juga tak tahu apa yang ia harapkan dengan bertanya seperti itu kepada Zakia.
Alex terus melajukan kendaraannya menyusuri jalan raya beraspal di hari menjelang tengah hari itu.
Sementara itu Zakia...
Perempuan itu nampak duduk mematung di tempatnya yang ada di ruang guru itu.
Pertemuannya dengan Alex sungguh mempengaruhinya.
Dan Zakia...
Ia sungguh tak menyangka jika anak muridnya itu adalah putri Alex.
Pasalnya tidak ada wajah Alex sedikitpun di wajah gadis kecil itu.
Namun demikian...
Ia merasa tak asing dengan wajah Zakia jika di lihat secara sekilas.
tapi siapa ia lupa....
Mungkin Zoya...ya...mungkin Alex memang menikah dengan Zoya dan wajah Zakia lebih cenderung condong kepada Zoya.
Tapi seingatnya....
Zakia juga tak memiliki wajah Zoya...
Ah entahlah....ia sendiri pun lupa wajah Zoya, ia tak pernah menatap wajah Zoya secara lama dan fokus dulu.
Dan bu Maryam....
Jadi wanita baya nenek Zakia yang sangat baik dengannya itu adalah ibu Alex ?!
Huft....
Zalina menarik nafas panjang.
" itu tidak akan berpengaruh apa apa padamu Zalina...
Hubungan kalian sudah berakhir sejak lama..." bisik Zalina pelan pada dirinya sendiri.
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll