Menikah karena perjodohan tak membuat Ivanka berdiam diri untuk meraih kebahagiaan dalam pernikahannya dan saat Ivanka hamil iya pikir disitulah awal kebahagiaan yang sesungguhnya tapi ternyata itu adalah awal dari semua penderitaan dalam hidup dan pernikahan nya.
Dan siapa sangka di awal kehamilannya Ivanka harus di hadapkan dengan terbongkarnya cinta terlarang suaminya dan tanpa rasa bersalah suaminya pun mengakui pengkhianatan yang iya lakukan.
Apa yang sebenarnya terjadi dalam pernikahan Ivanka ? dan apakah Ivanka akan bertahan ataukan Ivanka memilih menyerah pada pernikahan nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siasat Licik Latisya
" mas, buka mas "
" ada hal penting yang harus Bram sampaikan saat ini " ucap Bram yang masih mengetuk ngetuk pintu kamar Wisnu hingga akhirnya Wisnu yang sedang terlelap dalam tidurnya pun kini bangkit karena terusik dengan gedoran pintu dari adiknya.
Dengan wajah yang sangat kesal Wisnu pun membuka pintu dimana Bram masih berdiri tepat di depan pintu kamarnya sambil membawa handphone miliknya.
" apalagi ?" tanya Wisnu dengan wajah yang terlihat kesal.
" Tisya ingin mengakhiri hidupnya " ucap Bram yang membuat Wisnu mengernyit kan dahinya saat mendengar ucapan Bram yang begitu tiba tiba.
" mas tolong hentikan Tisya mas " ucap Bram yang membuat Wisnu semakin bingung dengan permintaan Bram saat ini.
" kamu tau dari mana jika Tisya ingin mengakhiri hidupnya ?" tanya Wisnu karena sejak pergi dari rumah Latisya tak pernah menghubunginya ataupun mengirim pesan pada dirinya.
" Tisya baru saja menelpon " ucap Bram yang membuat Wisnu tersenyum sinis setelah tau Latisya lebih memilih menghubungi Bram dibanding dirinya.
" jika Tisya menghubungi mu lalu kenapa kamu memanggil ku ?" tanya Wisnu sambil menatap serius ke arah Bram adiknya.
" tidak perlu di jelaskan secara gamblang karena dari sini saja bisa di lihat siapa yang Latisya butuhkan saat ini " ucap Wisnu sambil bersandar tiang pintu dengan tangan yang menyilang di depan dada.
" jadi sebaiknya pergi dan selamatkan kekasih hati mu yang sedang haus akan perhatian mu" ucap Wisnu yang kini sudah berbalik masuk ke dalam kamarnya tapi pintu kamar yang baru saja akan di tutup oleh Wisnu malah di tahan oleh Bram.
" mas suaminya jadi mas yang harus datang untuk menyelamatkan nya !" ucap Bram.
" sudah jelas dan sangat sangat jelas jika Latisya ingin lepas dariku dan ingin bersama dengan mu lalu untuk apa aku datang menyelamatkannya karena yang Tisya harapkan bukan aku tapi kekasihnya " ucap Wisnu sambil menurunkan tangan Bram yang masih menahan pintunya.
" pergilah sebelum semuanya terlambat " ucap Wisnu sebelum benar benar menutup pintunya dan ucapan itu masih terdengar jelas di telinga Bram yang masih berdiri di depan pintu kamar kakaknya.
Tak ingin semuanya terlambat dan akan membuat dirinya menyesal seumur hidup Bram pun akhirnya kalah dan memilih mendatangi Latisya yang saat ini masih tinggal di rumah orang tuanya.
" Bram kamu mau kemana ?" tanya Bu Suri yang berpapasan dengan Bram yang baru saja menggunakan jaket dan helm miliknya.
" ada urusan yang harus Bram selesaikan sebelum semuanya terlambat " ucap Bram yang langsung berpamitan pada ibunya.
Bu Suri hanya bisa menatap kepergian Bram meski dirinya penasaran kemana Bram pergi dengan terburu buru seperti ini, Berbeda dengan Bram yang membutuhkan waktu hampir empat puluh lima menit untuk bisa sampai di rumah Bu Ella dimana Latisya berada saat ini.
Tok tok tok
Bram langsung mengetuk pintu dengan sangat tak sabar seolah Bram lupa jika saat ini jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.
" siapa yang mengetuk pintu seperti itu malam malam seperti ini ?" tanya Bu Ella yang baru saja akan masuk ke dalam kamarnya dan dengan perasaan kesal Bu Ella membuka pintu rumahnya tapi alangkah terkejutnya Bu Ella saat melihat Bram yang sudah berdiri di ambang pintu dan tanpa di persilahkan masuk Bram langsung menerobos masuk menuju kamar Latisya.
" Bram !"
" apa yang kamu lakukan ?"
" apa kamu lupa jika ini rumah kakak iparmu ?" tanya Bu Ella yang berhasil menghentikan Bram tepat di depan pintu kamar Latisya.
" Bu, Bram tau jika ini rumah ibu tapi ini penting Bu dan ini menyangkut hidup dan mati Latisya !! " ucap Bram yang membuat Bu Ella tak mengerti apa yang Bram maksud akhirnya membiarkan Bram melakukan apa yang iya inginkan.
" nanti Bram jelaskan Bu tapi untuk saat ini biarkan Bram masuk dan bertemu dengan Tisya Bu " ucap Bram yang langsung mengetuk pintu kamar Latisya yang ternyata di kunci dari dalam.
Tok tok tok
" Tisya buka Tisya ini aku " panggil Bram sambil terus mengetuk ngetuk pintu kamar Latisya tapi hingga panggilan itu di ulang sebanyak tiga kali tetap tak ada jawaban dari dalam dan hal itu membuat Bu Ella ikut panik karena tak biasanya Latisya bersikap seperti ini.
" Tisya sayang, buka pintunya nak ini ibu " ucap Bu Ella yang mulai berpikir hal yang tidak tidak pada putrinya di dalam kamar.
" tenang Bu, Bram yakin Latisya pasti baik baik saja " ucap Bram yang mencoba menenangkan Bu Ella meski hatinya pun kini mulai campur aduk karena ini kali pertama Latisya mengancam dirinya seperti ini.
" Tisya aku minta maaf jika sikapku selama satu Minggu ini membuat kamu sakit " ucap Bram sambil menempelkan wajahnya di daun pintu kamar Latisya berharap Latisya bisa mendengar ucapannya.
" aku tau kamu sangat mencintai ku dan aku pun sangat tau berapa banyak pengorbanan yang sudah kamu lakukan untuk ku dan untuk hubungan kita " ucap Bram yang masih berada di posisi yang sama.
" kita bicarakan semuanya baik baik ya dan tolong buka pintunya agar aku bisa masuk dan membicarakan semuanya " ucap Bram lagi.
Dan setelah menunggu hampir sepuluh menit akhirnya Latisya pun membuka pintu kamarnya tapi bukan membuka pintu kamarnya lebar lebar Latisya malah membuka sedikit pintu itu dan menarik paksa Bram untuk masuk ke dalam kamarnya tepat di hadapan Bu Ella.
" percaya pada Bram Bu, Latisya pasti akan baik baik saja " ucap Bram sebelum akhirnya pintu kamar Latisya pun tertutup rapat dan langsung di kunci oleh Latisya dari dalam.
" akhirnya kamu datang Bram "
" aku sangat merindukanmu " ucap Latisya yang langsung memeluk erat Bram dan beruntungnya dengan sigap Bram menahan tubuh Latisya jika tidak mungkin mereka akan terjatuh secara bersamaan.
" aku merindukanmu "
" sangat sangat merindukanmu " ucap Latisya yang masih memeluk Bram seolah Latisya tak ingin pelukan itu terurai hingga akhirnya Bram pergi lagi dari sisinya.
" aku tau dan aku bisa merasakan itu " ucap Bram tapi ucapan itu membuat Latisya kecewa karena bukan itu yang ingin Latisya dengar dari mulut Bram saat ini.
" apa kamu tak merindukan ku ?" tanya Latisya dimana tanpa sepengetahuan Bram semua yang mereka lakukan itu di rekam oleh Latisya dengan sengaja bahkan bukan hanya sekedar di rekam karena handphone nya sedang dalam kode menghubungi seseorang.
" ya aku sangat merindukan mu " ucap Bram yang mencoba mengatakan apa yang ingin Latisya dengar dari mulutnya.
" aku tau kamu masih sangat mencintai ku dan kita tak akan mungkin bisa di pisahkan oleh apapun " ucap Latisya yang kini sudah mengalungkan kedua tangannya di pundak Bram.
" kalian memang serasi dan kalian memang sama sama gila " ucap seseorang yang membuat Bram menatap ke sekeliling seolah mencari asal suara itu.
" suara siapa itu ?"
✍️✍️✍️ suara siapa sebenarnya itu ? Dan pada siapa yang sedang di hubungi oleh Latisya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
Bram kau sudah masuk jebakan Latisya jadi kau tsy bisa mrngelak lagi. Kupastikan hidupmu sengsara hidup dengan orang punya penyakit di Rahim. Kau akan membiayai kehidupan Latisya dan pengobatannya, entah bisa- sembuh atau makin parah usngmu akan terkuras .
Jika melihat Latisya maupun Bram,pasti akan teringat bayangan pengkhianat mereka maka lebih baik cerai. 💪 Thoor