Ayu Andira adalah seorang wanita muda yang hidup sederhana. kehidupan Nya yang serba kekurangan, membuat Ayu harus terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang tidak ia kenali. Ayu hidup bersama Ibu tirinya dan kedua saudara tirinya. Ibu tirinya Aminah sangat jahat terhadap Ayu, begitu juga dengan kedua saudara tirinya Rina dan Rini. Mereka sangat iri dan dengki terhadap Ayu, karena Ayu memiliki wajah yang sangat cantik dan keibuan. Ayu gadis yang lembut, berbeda dengan Rina dan Rini.
Suatu hari Ayu tak sengaja menabrak seorang Kakek tua sehingga Kakek tua itu terjatuh. Ayu meminta maaf namun Kakek itu meminta Ayu untuk menikah dengan cucunya Arya Pratama.
Apakah Ayu mau menerima permintaan Kakek tua itu ? dan bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanju Liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Musibah
Ayu menangis tersedu-sedu di depan ruangan operasi. Begitu juga dengan ibu mertuanya Lulu, ia begitu sedih melihat kondisi putranya yang kini tengah berjuang di ruang operasi. Agung berusaha untuk memberi semangat kepada istrinya dan menantunya itu. Sedangkan kek Suryo terduduk lemas di kursi besi di depan ruangan.
" Bagaimana keadaan putra kita Pa ? Tanya Lulu khawatir sambil menangis sesenggukan.
" Kita berdoa saja kepada yang Kuasa ma, semoga putra kita selamat ! Mama harus bersabar dan banyak berdoa untuk Arya ! " Ujar pak Agung.
" Mas Arya kek! aku takut kehilangan mas Arya! " Ujar Ayu menangis sesenggukan sambil memeluk Kek Suryo.
" Sabar ya nak, kamu harus banyak berdoa untuk keselamatan suami kamu. Dokter lagi berusaha untuk menyelamatkan nyawa Arya. kamu harus bersabar dan terus berdoa untuk kebaikannya " Kata Kek Suryo menenangkan istri cucunya itu.
Di dalam ruangan operasi. Dokter dan seluruh tim sedang berusaha untuk menyelamatkan Arya dari ancaman maut yang menantinya. Di bawah cahaya lampu operasi yang menyala. Tampak tubuh Arya begitu memilukan. Seorang perawat perempuan kini tengah membersihkan luka-luka di wajah Arya karena akibat kecelakaan yang terjadi. Wajah Arya hancur dan harus di operasi. Detak jantung nya juga melemah . Tekanan darahnya tiba-tiba menjadi naik. Membuat Dokter bedah dan seluruh tim kesehatan harus bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa Arya. Satu persatu alat medis di gunakan untuk keselamatan Arya. Dokter sampai berkeringat menangani Arya.
Di satu sisi, Ayu sedang shalat Dzuhur di sebuah mushola kecil yang terletak di sudut rumah sakit. Ia bermunajat kepada-nya untuk keselamatan suaminya yang tengah berjuang melawan maut.
" Ya Tuhan, aku mohon kepada Mu, Tolong selamatkan suami ku ya Allah. Aku tau selama ini aku jauh dari mu, aku lalai dalam beribadah kepada Mu, Ampunilah dosa-dosa ku ya Allah. Ya Allah aku malu terhadap Mu, ketika aku mendapatkan masalah, mendapatkan musibah, baru aku datang kepada Mu. Dan Di saat aku bahagia aku sering melupakan Mu. Hamba mu yang hina ini, datang kepada Mu ya Allah. Memohon ampunan dari mu, dan meminta pertolongan kepada Mu. Tolong selamatkan suami hamba ya Allah. Aku mohon ! Semoga engkau mendengar segala Doa-doa ku ya Allah. Aamiin ya rabbal 'alamin " Ayu menyudahi segala doanya, dan ia melipat sajadah serta mukenanya.
Seusai melaksanakan ibadah shalat Dzuhur, Ayu kembali ke ruangan Operasi. Tampak keluarga besar Arya masih setia menunggu di depan ruangan operasi. Selama 2 Jam Arya di dalam ruangan operasi. Akhirnya Dokter keluar juga menemui keluarga Arya.
" Bagaimana keadaan putra saya Dokter ? " Tanya Agung cemas.
" Operasi berjalan dengan lancar. Namun saat ini, saudara Arya belum sadarkan diri. Mohon bersabar dan terus-menerus berdoa untuk keselamatannya. Kami hanya berusaha, namun Tuhanlah yang berencana " Ujar Dokter menerangkan.
" Terima kasih Dokter, apakah kami boleh melihatnya Dok ? " Tanya Lulu.
" Untuk saat ini, Saudara Arya belum bisa untuk di lihat. Kalau ingin melihatnya, cukup dari luar saja. Saudara Arya masih dalam pengawasan Dokter. Jadi tolong bersabar ! Setelah ada perkembangan, nanti akan kami sampaikan kepada pihak keluarga. Semoga bapak dan ibu bisa mengerti! " Ujar Dokter menjelaskan kembali.
" Terima kasih Dokter " ucap keluarga serentak.
" Sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu ya bapak dan ibu ! " Dokter pun pergi dari tempat itu.
" Ma, Mama harus pulang. Biar papa yang menjaga Arya di sini. Kalau mama terus menerus di sini, yang ada mama malah jadi sakit " ujar Agung.
" Mama di sini aja Pa, nungguin Arya siuman. Mama gak bisa jauh dari Arya ketika kondisi seperti ini " Tolak Lulu
" Mama harus pulang sama Papa Suryo ! Biar Papa dan Ayu yang menunggu Arya di sini " Perintah Agung.
" Benar apa kata suami mu Lu, Biarkan Suami dan menantu mu yang tinggal di sini. Kondisi Papa juga kurang baik. Lebih baik kita pulang saja dahulu. Besok kita kembali lagi ke sini! " Kata Kek Suryo membujuk Lulu agar pulang bersamanya.
" Kalau ada apa-apa cepat hubungi Mama ya Pa ! " Ujar Lulu dengan wajah yang masih sembab.
" Iya Ma, kalau ada kabar baik, pasti Papa akan memberi tau Mama" Sambung Agung.
Akhirnya Lulu bersedia pulang ke rumah bersama Papa mertuanya. Kini tinggal Ayu dan Agung yang masih setia menunggu di depan ruangan operasi.
" Ayu, Papa pergi keluar sebentar ya? Mau cari minuman ! " ujar Agung
" Iya Pa ! " Jawab Ayu tak banyak bicara.
Agung pun berlalu pergi. Ayu terus saja memandangi kepergian sang ayah mertua sampai tak kelihatan di lorong persimpangan rumah sakit. Ayu menyadarkan tubuhnya ke tembok rumah sakit berwarna putih bersih itu. Hatinya begitu sakit melihat kondisi suaminya. Pikirannya pun melayang terbang ke mana-mana. Takut hal buruk terjadi kepada suaminya. Ayu memohon di dalam hati semoga suaminya cepat sadarkan diri dan melewati masa kritisnya.
" Nona Ayu ! "
Sayup-sayup terdengar suara bariton seorang laki-laki tengah menyebut namanya. Ayu lalu tersadar dalam lamunannya. Ia terkejut melihat seorang laki-laki tengah berdiri di hadapannya. Seseorang yang pernah ia temui di kantor suaminya. Ayu langsung mengingat peristiwa lama yang telah terjadi beberapa Minggu yang lalu. Ayu langsung flashback ketika suaminya memukul seorang laki-laki hingga hidungnya berdarah. Dan saat itu suaminya terlihat sangat marah. Dan Ayu baru sadar kalau pria yang ada di depannya sekarang, adalah sahabat terbaik Arya yang mengkhianatinya. Pria itu adalah Tio. Sahabat Arya yang selingkuh dengan kekasihnya Arya. Sulit di percaya, mengapa Tio bisa ada di rumah sakit ini ? banyak pertanyaan yang ada di dalam pikirannya. Mengapa Tio bisa ada di rumah sakit ? Dan apa tujuannya untuk menemui dirinya, di saat Kondisi Arya kritis.
" Kamu Tio kan ? " Tanya Ayu yakin.
" Ya saya Tio sahabat Arya! " jawabnya singkat dan tersenyum.
" Untuk apa kamu menemui diriku? Kenapa kamu bisa ada di sini? " Tanya Ayu tak mengerti.
" Bisakah kita bicara sebentar? " Tanya Tio lembut dan sopan.
" Untuk apa? Dan kamu ingin bicara tentang apa ? Jika suamiku melihat mu ada di sini, mungkin dia akan marah besar ! " ujar Ayu yakin
" Tapi mengapa kamu tidak bertanya apa alasan suamimu membenci diriku? " Tanya Tio tersenyum hambar.
" Aku tau kamu selingkuh dengan mantan kekasih suami ku " Jawab Ayu percaya diri.
" Itu semua Fitnah! itu tidak yang sebenarnya. Kau harus tau yang sebenarnya "
" Jika itu benar Fitnah, mengapa kamu tidak menjelaskan kepada suami ku? " Tanya Ayu semakin tidak mengerti.
" Aku sudah mencoba menjelaskannya. Namun aku selalu gagal . Dan Arya tidak pernah memberi aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya " jawab Tio membela diri.
" Jadi , apa sebenarnya yang telah terjadi? " Tanya Ayu penasaran.
" Duduklah! Aku akan menjelaskan semuanya! " Titahnya dengan lembut.