NovelToon NovelToon
After Divorce

After Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Cerai / CEO / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mukarromah Isn.

"Apakah kamu pernah mencintaiku sebagai seorang wanita?" langkah laki-laki didepannya terhenti, tapi tak kunjung membalik badannya

"Tidak" jawaban singkat yang membuat sang wanita menunduk menahan isak tangis. Jawaban yang sudah ia duga, tapi tetap membuatnya sakit hati

Belasan tahun hanya cintanya yang terus terpupuk, keajaiban yang ia harapkan suatu hari nanti tak kunjung terjadi. Pada akhirnya, berpisah adalah satu-satunya jalan atas takdir yang tak pernah menyatukan mereka dalam rasa yang sama.

"Selamat jalan Kalanza, aku harap kamu bahagia dengan pilihan hatimu"

Dari sahabat sampai jadi suami istri, Ishani terlalu berpikir positif akan ada keajaiban saat Kalanza tiba-tiba mengajaknya menikah, harapannya belasan tahun ternyata tak seindah kisah cinta dalam novel. Kalanza tetaplah Kalanza, si laki-laki keras kepala yang selalu mengatakan tak akan pernah bisa jatuh cinta padanya.

"Ishani, aku ingin melanggar janji itu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

Dua minggu ke belakang Kalan banyak berubah, Ishani menyadarinya. Laki-laki itu tak seperti biasanya. Tak ada lagi sapaan hangat, tak ada lagi ucapan selamat pagi atau perhatian kecil yang biasa ia dapatkan setelah banyak perubahan beberapa bulan terakhir. Ishani selalu berpikir positif kalau suaminya banyak masalah di kantor. Jadi ia memaklumi dan tak mau banyak bertanya karena takut justru Kalan risih. Ia akan menunggu bertanya nanti saat ia rasa perasaan laki-laki itu membaik

"Aku akan pergi untuk mengecek toko hari ini. Jihan bilang, banyak barang yang mulai kosong. Aku akan menyerahkan beberapa hal yang perlu ia ketahui nanti sebelum meninggalkan toko dalam jangka waktu yang cukup lama" Ishani berbicara panjang lebar di meja makan. Di depan mereka sudah tersaji nasi goreng seafood yang baru saja berpindah tempat dari penggorengan. Ia menatap Kalan untuk melihat reaksi laki-laki itu

"Hati-hati di jalan"

"Apakah ada masalah? Kamu terlihat berbeda beberapa hari ini?"

"Tidak apa-apa, hanya masalah kantor seperti biasa. Tapi ini memang cukup berat"

"Semoga semuanya bisa cepat selesai"

"Aku pergi dulu" Kalan langsung beranjak setelah makanan diatas piringnya habis, Ishani termangu. Ia tak mau berburuk sangka, tapi insting wanita kadang tak pernah salah. Ia yakin ini bukan hanya soal masalah kantor, Kalan benar-benar berubah jauh. Ishani mengenalnya belasan tahun sejak kecil, laki-laki itu tak pernah seperti ini sebelumnya. Bagaimanapun juga, perubahan status dari sahabat menjadi suami istri memang tak mudah, tapi kemarin semuanya terlihat baik-baik saja. Bagaimana bisa hanya dalam satu hari semuanya berubah serunyam ini?

.

"Aku mungkin tak akan kesini lagi dalam waktu yang lama Jenar, aku percayakan urusan butik ini padamu. Aku percaya kamu bisa mengelolanya dengan baik" Jenar tak percaya apa yang didengarnya itu, ia menggeleng

"Ini tanggung jawab yang besar Ishani dan aku tak yakin bisa memegangnya dengan baik"

"Justru karena itu tanggung jawab besar aku percayakan semuanya padamu, aku tau kamu orang baik dan kamu bisa melakukannya dengan baik"

"Kalau bisnisnya turun bagaimana? Kalau ternyata mereka tak suka dengan desainku bagaimana? Aku tak akan sanggup menyaingi kemampuanmu"

"Setiap desain punya ciri khasnya masing-masing dan disanalah nilai jualnya. Client bebas menentukan mau seperti apa, tapi jika kita membuatnya dengan cita semuanya akan lebih indah"

"Aku benar-benar takut, bagaimana kalau hasilnya ternyata menurun dan toko ditutup?"

"Naik dan turun hal biasa dalam bisnis. Tapi aku yakin tokonya tak akan sampai tutup"

"Kenapa tiba-tiba Ishani? Apa yang terjadi? Kenapa kamu tiba-tiba memberikan ini padaku?" Ishani tak langsung menjawab, ia tersenyum sebentar

"Sebentar lagi aku akan menjadi seorang ibu dan aku ingin fokus menjaga anakku"

"Aku yakin bukan hanya itu alasannya, rumahmu tak terlalu jauh dari sini. Tak mungkin tiba-tiba seperti ini"

Ishani mengelus perutnya pelan kemudian menggeleng

"Entah kenapa aku merasa bahwa aku akan pergi dan tak akan kembali lagi"

Ishani terkejut saat Jenar tiba-tiba memeluknya begitu erat. Ia merasakan basah pada bagian bahunya

"Kenapa menangis Jenar?"

"Ishani, kamu mungkin tak menganggapku sahabat dekat, tapi aku menganggapmu sebagai saudaraku sejak kamu mengajakku bergabung disini. Berkat semua itu, aku bisa membantu biaya kuliah adikku dan ibuku tak perlu berjualan sayur keliling setiap hari lagi. Aku berharap kamu selalu baik-baik saja"

"Jenar, terima kasih"

"Aku akan menjadi seorang ibu dan aku tak tau tanggung jawab besar yang akan menantiku didepan sana"

"Aku tau, tapi tolong jangan bilang kalau kamu tidak akan kembali"

"Baiklah, aku tidak akan mengatakan itu lagi. Maafkan aku"

"Kalau kamu perlu sesuatu jangan sungkan untuk bertanya padaku Ishani, seperti apa yang aku katakan tadi aku menganggapmu seperti saudaraku sendiri"

"Terima kasih" Ishani terharu, banyak sekali orang-orang baik yang ada disekitarnya. Satu dari sekian banyak nikmat Tuhan yang harus ia syukuri

.

"Pak Ahmad, bisakah kita mampir sebentar ke toko bunga nanti?" Ishani ingin mengunjungi makam ibunya, sepertinya sudah cukup lama itu tak kesana. Setelah menikah dengan Kalan hanya satu kali, itupun diawal pernikahan saja

"Entah kenapa aku tiba-tiba merindukan ibu" ucapnya pelan. Cuaca hari ini sepertinya tidak mau bersahabat, Ishani ingat tadi pagi mataharinya terik sekali, tapi siang ini gumpalan awan mendung yang mengandung ribuan tetes air sepertinya sudah siap menumpahkannya ke bumi. Rasa takut kejadian hujan malam itu kembali menghantuinya, ia mencoba menutup mata dan telinga tak ingin melihat kondisi luar

Pak Ahmad fokus mengendari mobil, hujan membuatnya sangat hati-hati karena jarak pandang yang terbatas. Namun tiba-tiba sebuah cahaya menyilaukan dari depan melaju kencang, seolah sengaja mengincar mobilnya membuatnya reflek mengarahkan stir ke kiri menabrak trotoar. Kesadarannya sepenuhnya hilang saat itu juga

.

Bau obat-obatan tercium begitu kuat, ketika mata lentik itu terbuka, pandangannya langsung tertuju pada ruangan serba putih yang ia tempati sekarang

"Sayang, putri ayah akhirnya mau bangun" Ishani melirik ke samping, ayahnya yang duduk disana memegang tangannya begitu erat

"Ayah" Ishani langsung teringat apa yang dialaminya, ia reflek mengarahkan tangannya ke perut

"Dia baik-baik saja, dia anak yang kuat kata dokter" Ishani menghembuskan nafasnya lega. Ia takut terjadi sesuatu yang tak ia inginkan

"Jelas sekali itu kecelakaan yang disengaja nak, ayah sudah menangkap pelakunya dan segera dihukum sesuai pasal yang berlaku"

"Disengaja? Siapa yang melakukan itu? Aku yakin tidak pernah menyinggung seseorang ayah"

"Memang tidak pernah, Ishani adalah putri ayah yang baik. Ia hanya iri saja dengan apa yang kamu miliki"

"Siapa dia?"

"Lani" wanita yang pernah menjadi ibu tirinya. Sepertinya wanita itu benar-benar mewujudkan keinginannya untuk balas dendam

"Maafkan ayah, seandainya saja ayah tak pernah membawanya masuk dalam keluarga kita, kamu tidak akan mengalami kejadian seperti ini"

"Aku mengerti ayah, ini bukan sepenuhnya salah ayah. Lagipula semuanya sudah berlalu"

"Apakah Kak Rehan dan Lusi tidak masalah ibu mereka masuk penjara?"

"Hati anak mana yang tak sakit melihatnya, tapi itu adalah akibat yang harus ia tanggung sendiri. Mereka mengerti dan tak membantah saat ayah mengatakannya, ayah yakin mereka lebih mengerti"

"Kalan"

"Dimana Kalan?" Ia tak melihat kehadiran laki-laki itu sejak ia membuka matanya

"Ia baru saja keluar tadi setelah mendapat telepon mendadak" Ishani mengerti, sepertinya masalah perusahaan itu benar-benar serius

"Ayah takut Ishani, ayah benar-benar takut melihatmu hanya terbaring disini"

"Aku baik-baik saja ayah, bagaimana dengan Pak Ahmad?"

"Dia mengalami luka ringan di pelipisnya" Ishani benar-benar takut kalau sampai pria paruh baya itu mengalami luka yang lebih serius

1
Nurgusnawati Nunung
semoga sikap Kalan berubah setelah kejadian ini.lanjut thor
merry yuliana
buat ishani tau soal kalan yang galau sama masa lalunya kak... buat kalan menyesal seumur hidup crazy up ya kak ....lamaaaa menunggu purnama euy up mu kak
Nurgusnawati Nunung
Kalan... masa lalu harus dikubur.
ingat istri dan calon anakmu.. nanti kamu menyesal
RahaYulia
entahlah...
RahaYulia
c paling g peka ini emang hrs ngerasain dulu ishani digebet laki lain trs kehilangan, baru dia bsa ngerasain apa cmburu apa itu kangen apa itu mncintai yg sbnarnya
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
udah berasa aura bencinya ke kalan 🤣🤣
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
immmaciiih othooorrr... udah up lagii
butterfly
lanjut thor
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
semoga happy ending ya thor..jgn dibikin kyk oryza dan orion ya..sekali2 bikin pembaca seneng..jgn bikin pembaca bete dan illfill 🤭🤪🤣✌
Eka Fransiska
bagus
Eka Fransiska
💪Thor up nya slalu ditggu
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
mnrutku pilihan author yg terbaik . q sih suka BCA apa adnya karna setiap author puny cri khas tertentu selagi bacaanya mudah dphami dn certnya menarik q pasti sbar membaca sampe akhir 🤭
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
semoga yg dimksud dg judul AFTER DIFORCE itu bpk e ishani ya thor..jgn ishaninya ..sekali2 bikin pemeran utama cewek jgn merana terus..klo gk merana ending nya mati..wadidaooow 🤣🤪🤭✌
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
smngat terus thorrr... maat q gak bisa koment soale punya paketane 1 blm sekali 😄😄😄
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
iya thor..harusnya diawal uda pas kondisi cerai aja..biar gk bingung euy..maaf ya ✌😊
Eka Fransiska
semangat Thor 💪
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
kpn cerainya thor? jd cerai gk nih??🤭
Nurgusnawati Nunung
ayo thor lanjut..
Nurgusnawati Nunung
ayo thor lanjut..
Hapdah Halim
seperti Kash pisAh dulu spy kalan sadar akan perasaan nya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!