NovelToon NovelToon
Musuh Satu Atap

Musuh Satu Atap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Beni Candra Winata terpaksa menikah dengan seorang gadis, bernama Viola Karin. Mereka dijodohkan sejak lama, padahal keduanya saling bermusuhan sejak SMP.

Bagaimana kisah mereka?
Mari kita simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Danau

Lidia berasa di atas gedung yang lama terbengkalai, ia tidak akan turun kalau bukan Beni yang membujuk.

"Kalian semua jangan mendekat!" seru Lidia, ketika Dika dan Viola hendak menghalanginya.

"Lo kalau mau mati, cepat lompat! Bikin repot orang saja, lihat dibawah sana. Banyak orang melihatmu." Viola merasa kesal.

"Diam! Ini urusanku sama Beni," ucap Lidia.

Viola mendudukkan diri di sebuah kursi, ia ingin menyaksikan bagaimana reaksi suaminya ketika melihat orang yang tergila-gila dengannya mencari perhatian. Ia menatap ke arah Beni yang terlihat seperti orang kebingungan.

Sementara Lidia terus berteriak agar Beni segera melakukan sesuatu, untuk mencegahnya agar tidak bunuh diri.

Dalam hati Beni, ia ragu hendak membujuk Lidia. Ia tidak ingin menyakiti hati istrinya, karena beberapa hari ini sudah mulai berubah sikap. Namun, ia tidak mungkin membiarkan Lidia bunuh diri.

"Lidia, kita bisa bicara baik-baik. Bunuh diri perbuatan dosa besar," ucap Beni, melangkahkan kaki pelan menuju di mana Lidia berada.

"Beni!" panggil Viola.

"Sekarang kamu pilih aku atau istrimu, Ben?" tanya Lidia, menatap sengit ke arah Viola.

Beni tampak kebingungan, ia menatap Viola lebih dulu lalu berjalan ke arah Lidia. Ia hanya ingin menyelamatkan Lidia, bukan memilih wanita itu. Semua Beni lakukan karena terpaksa.

Tersenyum penuh kemenangan, Lidia langsung memeluk tubuh kekar Beni. Ia merasa bangga bisa mendapatkan hati Beni lagi.

"Dika, ayo kita turun saja," ajak Viola.

"Baik, Nyonya," sahut Dika.

Viola mempercepat langkah kakinya, ia tidak mau menyaksikan drama yang dimainkan Lidia. Membiarkan Beni dipeluk wanita lain, bukan berarti Viola menyerah. Ia hanya berusaha memahami situasi saat ini, kalau sampai Lidia bunuh diri banyak orang yang pastinya menyalahkan suaminya.

"Nyonya, apa Anda cemburu?" tanya Dika.

"Cemburu? Buat apa?" Viola tersenyum getir.

Berusaha terlihat baik-baik saja, dan bersikap seolah apa yang dilihat tidak pernah terjadi. Walaupun sebenarnya dalam hati bergetar, tetapi Viola berusaha menjadi wanita kuat.

"Nyonya, sebenarnya Tuan Beni tidak pernah tertarik dengan wanita manapun. Banyak sekali wanita yang ingin menjadi kekasihnya, tetapi selalu ditolak." Dika tidak berbohong, ia menceritakan tentang Beni dengan jujur.

"Iya, kah?" Viola tidak begitu yakin. Seorang asisten pribadi pasti akan membela majikannya, karena dibayar mahal.

Sampai di lantai bawah, Dika dan Viola menunggu Beni di parkiran mobil. Kesempatan ini digunakan Viola untuk bertanya tentang perusahaan milik Beni sendiri, ternyata Dika berkata jujur. Bahkan mengatakan kalau Canda Grup milik Beni, dan Hotel Candra. Bukannya terkejut, Viola tersenyum mendengar ucapan Dika.

Beberapa saat berlalu, Beni dan Lidia sudah berada di depan Viola dan Dika yang sedang duduk. Mereka masih saling bergandengan tangan, membuat Viola semakin muak.

"Dika, antarkan Viola pulang," pinta Beni, ia akan menemani Lidia lebih dudu.

"Gak perlu! Aku bisa pulang sendiri!" tegas Viola. Melangkahkan kaki pergi dari tempat itu, ia juga sengaja menabrak bahu Beni.

"Ben, cepat antarkan aku pulang," ujar Lidia, sengaja merengek agar didengarkan oleh Viola.

Ketika berjalan melewati orang yang berkerumun, melihat Lidia akan bunuh diri tadi. Viola tidak sengaja bertemu dengan Indra, laki-laki itu tampak bahagia melihat Viola.

Dika yang diam-diam disuruh Beni mengikuti Viola, melaporkan gerak-gerik Viola dan Indra. Ia mendengar Viola dan Indra hendak makan siang di restoran seafood, kesukaan Viola dulu.

Di dalam restoran itu, Beni sengaja memesan meja yang dekat dengan Viola dan Indra. Semuanya dilakukan untuk memastikan kalau istrinya sama sekali tidak tertarik dengan Indra.

"Viola, kamu mau pesan apa?" tanya Indra.

"Olahan udang atau kepiting saja," jawab Viola, tentu saja memilih kesukaannya.

Beni yang duduk dengan jarak dekat, memesan makanan yang lebih mahal sesuai keinginan Lidia. Dalam hatinya sangat geram, melihat istrinya bersama laki-laki lain. Dari tadi lirikan mata Beni selalu tertuju ke Viola.

"Ben, cepat makan," kata Lidia.

"Habiskan saja! Aku sedang tidak nafsu makan." Pandangan Beni masih tertuju ke Viola.

Tiba-tiba Beni menggebrak meja, ketika melihat Indra mengelap sudut bibir Viola menggunakan tisu. Ia mengepalkan tangannya, seperti ingin memukul Indra. Akan tetapi, Dika mengingatkan Beni untuk bersikap sabar.

Sudah dipastikan Beni akan marah melihat kedekatan Viola dan Indra, karena perlakuan Indra ke Viola begitu lembut dan terlihat peduli.

"Antarkan Lidia pulang!" seru Beni.

"Baik, Tuan," sahut Dika.

"Aku tidak mau pulang sama dia, Ben," sahut Lidia, berusaha memegang tangan Beni

Lidia benar-benar menguji kesabaran Beni, ia berusaha menghalangi Beni yang akan meninggalkannya.

Beni menghempaskan tangan Lidia dengan kasar, lalu berjalan menuju ke meja Viola dan Indra. Tidak peduli menjadi pusat perhatian banyak orang, Beni langsung menarik kasar tangan istrinya.

"Kita pulang sekarang!" seru Beni, tatapannya begitu tajam.

"Aku tidak mau, Ben," tolak Viola.

Viola beralasan masih ada urusan dengan Indra, tetapi Beni semakin marah. Beni menggendong Viola, lalu melangkahkan kakinya keluar dari restoran.

"Tunggu!" teriak Indra.

"Jangan jadi orang ketiga dihubungan orang lain, Tuan. Mereka suami istri, biarkan menyelesaikan masalahnya sendiri," kata Dika.

Dika memang ditugaskan untuk mencegah orang yang menganggu Beni, ketika sedang marah.

Beni melemparkan tubuh istrinya ke atas jok mobilnya, ia sangat geram istrinya makan bersama laki-laki lain.

"Berapa kali aku harus bilang! Jangan mendekati laki-laki manapun!" marah Beni.

Viola tidak terima akan kemarahan suaminya, ia justru membalikkan ucapan Beni. Beni selalu bebas bersama wanita manapun, sedangkan dirinya selalu dilarang.

Memang sangat tidak adil, Beni tadi juga lebih membela Lidia. Viola merasa sakit hati, atas perlakuan dan keegoisan suaminya.

"Mulai sekarang kalau kamu bisa dekat Lidia, aku juga akan mendekati laki-laki lain!" tegas Viola.

"Apa kamu bilang? Aku tidak setuju!" Beni tahu apa yang harus dilakukan agar semua tetap baik-baik saja.

Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sudah menjadi kebiasaan Beni ketika marah, ia tidak peduli akan keselamatan dirinya sendiri maupun orang lain.

"Ben, aku takut," ungkap Viola.

Beni terlihat acuh tidak peduli ucapan istrinya, tetapi tiba-tiba teringat ketika kening Viola berdarah saat dirinya melajukan mobilnya kencang. Perlahan ia mengurangi kecepatan mobilnya, lalu berhenti di sebuah danau kecil.

Pemandangan danau sangat indah, walaupun berada di tengah kota. Udara juga masih segar, banyak pepohonan rindang yang tumbuh di pinggir danau.

"Ben, kamu mau apa ngajak aku kesini? Bukannya tadi mau pulang?" tanya Viola menatap keheranan.

"Nikmati saja suasana di sini," balas Beni, mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam sakunya.

Tiba-tiba ada orang yang mendorong Viola, hingga tercebur ke dalam danau. Padahal Viola tidak bisa berenang, hanya berteriak minta tolong.

1
MukaCegil😚🔪
up terus yaaa Thor
pєkαᴰᴼᴺᴳ: InsyaAllah kk😍
total 1 replies
partini
semoga di jabah mati beneran
pєkαᴰᴼᴺᴳ: siap kk 🤗
total 3 replies
MukaCegil😚🔪
kutunggu up mu yaaaa Thor loveyou...hehhehee
pєkαᴰᴼᴺᴳ: makasih kk😍
ditunggu ya, baru review
total 1 replies
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
Penasaran sama kisah Ben dan Vio..
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Viola sama Beni menikah karena perjodohan dari kedua orang tua masing-masing
pєkαᴰᴼᴺᴳ: terpaksa kk🤭
total 1 replies
🍁𝓪𝓹❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
lama² juga bakal tumbuh benih² cinta di hati kalian berdua🙈🙈🙈🙈
musuh jadi cinta😍😍😍🥳🥳🥳🥳
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Sepertinya butuh perjuangan🤭
total 1 replies
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
mampir kaka, ceritanya lumayan seru. moga endingnya memuaskan. tapi aneh juga ya, padahal dah punya pacar. tapi kenapa gk nikah sama pacarnya aja, mau di bawa kemana rumah tangganya nanti. kalau cowoknya kayak gitu
pєkαᴰᴼᴺᴳ: mudah2an mereka cerai ya😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!