NovelToon NovelToon
SANDIWARA BERUJUNG CINTA

SANDIWARA BERUJUNG CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Keluarga / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:51
Nilai: 5
Nama Author: marwa18

Demi uang, Keysa setuju berpura-pura menjadi kekasih pria kaya raya. Namun, jebakan ini seharusnya untuk sahabatnya. Kini, ia terperangkap di bawah kendali pria itu. Keysa harus memainkan peran yang bukan miliknya, sebelum rahasia pertukaran identitas ini menghancurkan mereka semua..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marwa18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 CERITA BAHAGIA

Kesya mulai kembali berjalan, keluar dari ruangannya Aksa dengan tatapan yang lurus karena masih syok,dan perasaannya yang campur aduk.antara bingung,kaget,bangga ,atau sedikit aneh.tapi wajahnya berusaha terlihat profesional dan tenang, padahal di dalam dadanya, jantungnya masih berdebar kencang seperti drum yang lagi di pukul berkali-kali

saat itu dia tiba di area meja staf nya, semua mata langsung tertuju pada kesya. Beberapa staf diantaranya memberikan senyum yang canggung, sementara yang lain langsung menghampiri Kesya. Suasana tegang tadi sekarang berubah dan berganti menjadi aura penasaran dan dukungan yang berlebih dari rekan-rekan kerja di kantornya.

"Selamat, Keysa! Kami tahu kamu pasti bisa!" kata salah seorang rekan kerjanya.

"Hebat, Keysa! Langsung jadi sekretaris CEO !" tambah yang lain.

Di tengah keramaian itu, Risa, teman kerjanya yang dikenal paling blak-blakan, menarik lengan Kesya dan berbisik tapi lumayan agak kencang,seperti hampir berteriak, sambil menarik Kesya ke meja kerjanya.

"Kesya!" kata Risa, matanya membesar penuh keheranan. "Aku mulai merasa aneh banget deh sama pak Aksa itu!"

Kesya mendengarkan Risa ngomong dan sambil mulai mengemasi beberapa barang pribadinya dari meja administrasi. "Aneh apanya lagi, Risa? Dia udah gak jadi pecat aku, itu udah jadi sebuah keajaiban bukan."

"Kamu ingat kan kemarin dia tiba-tiba mengucapkan selamat ulang tahun?" Risa mendekatkan wajahnya, memastikan gak ada orang lain yang mendengar ucapannya. "Sekarang tiba-tiba kamu diangkat jadi sekretaris pribadinya?wah, Apa itu nggak aneh menurut kamu? Aksa loh ini! CEO kita yang super galak dan datar kaya jalan tol"

Risa memasang wajah dengan ekspresi yang waspada "Atau dia sengaja incar kamu, Keysa? Kamu harus berhati-hati, ya!"

Kesya tersenyum dengan santai, meskipun di dalam hatinya kesya memikirkan hal yang sama juga soal keanehan itu. Memang benar,Aksa akhir-akhir ini bertindak sangat aneh diluar prediksi kesya. Dari gak memecat, meminta maaf, mengucapkan selamat ulang tahun, sampai tiba-tiba mengangkat jabatan.

"Aku juga aneh, Risa" jawab Kesya pelan sambil memasukan pulpen dan buku catatannya "Tapi aku harus apa, Ris? Nggak mungkin aku harus menentangnya dengan alasan yang gak masuk akal. Kamu tahu sendiri dia manusia kaya apa, kan? Dia aja bilang nggak suka ada penolakan, katanya!"

Risa kaget. "Wah, seram banget ya dia! Dia pakai ancam-ancam gitu? Pokoknya kamu harus berhati-hati, Keysa! Aku takut dia punya niat lain ke kamu! Misalnya... mengubur kamu di tumpukan pekerjaan?"

Kesya tertawa terbahak-bahak mendengar itu. Itu adalah tawa lega setelah hampir seminggu yang penuh dilanda ketegangan terus menerus.

"Ah, udahlah jangan dipikirkan lagi, Risa. Lagipula, aku ini Kesya, bukan Risa yang gampang panikan!" Kesya menyenggol bahu Risa pelan. "Kalaupun dia punya niat jahat nih ya, misalnya mau menggoda aku atau menyuruh aku buat semir sepatunya hingga mengkilap, jelas aja aku pasti akan memukulnya dengan keras! Aku pastikan dia langsung pingsan di tempat dan sampai lupa dengan namanya sendiri!"

Mereka berdua tertawa bersama di meja kerja Kesya, melampiaskan ketegangan dengan candaan, Kesya yang lagi membereskan mejanya pun terasa lebih ringan karena diiringi ocehan konyol dari Risa tentang gimana nanti Kesya harus menata meja barunya agar tetap terlihat "berwibawa tapi tetap lucu."

Waktu berjalan dengan cepat gak sadar itu sudah menunjukan waktunya jam istirahat . Kesya langsung buru-buru mengambil ponselnya. Pikiran pertamanya adalah: Dila harus tahu soal ini!

kesya langsung mengirim pesan singkat untuk Dila. gak lama kemudian, ponsel Kesya bergetar dengan panggilan masuk dari Dila.

"KEYSA! AKU UDAH DENGAR KABARNYA! GILA YA, AKSA BOS KAMU ITU!" Suara Dila terdengar nyaring dan heboh dari telepon itu.

Kesya berjalan menjauh sedikit dari kantin yang lagi ramai. "hah, kabar soal Aksa? Kok kamu udah tau sih Dila?kamu tahu dari mana? Padahal aku telpon sekarang baru mau kasih tahu!"

"Oh, tentu saja dari teman aku selly! Dia kan kerja di gedung sebelah, otomatis tahu gosip terpanas dong. Dia bilang Aksa lagi kerasukan roh baik katanya ,makanya dia nggak jadi pecat kamu,dan sekarang dia angkat kamu jadi sekretaris pribadinya! HAHAHA!"kata Dila dengan tertawa keras

"Sialan ya kamu, Dila!" Kesya tertawa. "Tapi serius, ini aneh banget. Kamu harus tahu detailnya."kata kesya

"Tentu saja aku harus tahu, Keysa! Tapi, tunggu dulu sebentar. Aku juga punya cerita penting yang pasti sangat memuaskan. Dan harus wajib banget kamu dengar. Ini jauh lebih seru dari pada kenaikan jabatan kamu itu!" kata Dila dengan nada misterius.

"Hah? Cerita apa? Jangan bilang kamu menang undian dan mau bayarin semua sewa apartemen aku itu?" goda Kesya.

"Lebih baik dari itu, Nyonya Sekretaris Baru! Pokoknya, kita nggak bisa bahas ini di telepon sekarang. Aku mau lihat raut wajah kaget kamu secara langsung! Kamu harus cepat segera pulang! Kita ketemu di apartemen malam ini, ya? Bawa cemilan, aku yang akan siapkan kopinya,ok!"kata dila

Kesya tersenyum lega. Kekhawatiran soal Aksa sementara hilang karena digantikan kehebohan dari sahabatnya ,dila.

"Siap, Bos! Setelah jam kerja di kantor selesai, aku langsung meluncur kesana! Sampai jumpa nanti malam, Dila! Siapkan bantal dan cemilan yang banyak, kita akan cerita panjang lebar!"

KLIK .telponnya di matikan

Setelah menutup telepon dengan dila, Kesya kembali ke meja Risa dengan senyum lebar. Hari baru sudah dimulai, jabatan baru telah dipegang, dan janji cerita yang seru dari Dila sudah menanti.

tapi senyum Kesya saat itu seketika perlahan menghilang, senyuman itu berganti dengan raut wajah yang tegang. Sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya.yaitu Pesan dari Aksa.

Aksa (CEO): Jadwal kerja pertama kamu sebagai Sekretaris Pribadi harus cepat segera disiapkan. Hari ini!. Semua agenda meeting dan dokumen penting akan aku kirimkan via email.selesaikan sebelum pulang.

Ya Tuhan,! Belum juga bernapas dengan lega, udah langsung ditimpa kerjaan aja! batin Kesya.

Aksa memang gak pernah memberinya waktu luang, bahkan untuk sekedar merayakan atas kenaikan jabatan pun sangat mustahil.

Kesya mau gak mau dia harus menghabiskan sisa jam kerjanya dengan berurusan pada email-email baru dari Aksa, mulai menyusun jadwal kerjaannya yang padat, dan mempelajari berkas-berkas rahasia dari perusahaan. Rasanya otaknya udah mau meledak, tapi Kesya harus tetap fokus dengan pekerjaannya saat itu.dia adalah Sekretaris Pribadi sekarang, bukan lagi staf administrasi yang bisa santai.

Pukul 18.00, dengan tubuh yang udah terasa lemas tapi pikirannya yang penuh dengan file pekerjaan tadi, Kesya pulang dan tiba di apartemennya dila, Unit 81. saat dia membuka pintu, dia disambut dengan aroma kopi dan tawa renyah. Dila udah ada di kamarnya lebih dulu.

"Selamat datang, Nyonya Sekretaris baru yang Terhormat!" sambut Dila, melompat dari sofa sambil memberikan tepuk tangan yang meriah pada kesya "gimana hari pertama kamu bekerja sebagai sekretarisnya? Apa udah dipecat lagi?"

Kesya tertawa kecil. "Parah kamu! Aku cape banget, Dila. Belum juga sempat merayakan, udah dihajar jadwal Aksa yang menumpuk. Dia gila kerja, tahu!" Kesya menjatuhkan tas kerjanya, langsung merebahkan diri di sofa, mengambil napas panjang dan berusaha tenang.

"Makanya, sini duduk manis sama aku. Biar aku pulihkan lagi energi kamu sama cerita heboh aku!" Dila menyodorkan gelas berisi kopi.

Kesya duduk tegak, matanya penuh rasa ingin tahu. "Oke, aku siap mendengarkan cerita kamu dila! Kamu kan bilang cerita kamu itu lebih seru daripada kenaikan jabatan aku kan?coba Ceritakan tentang apa ini?apa Kamu benar-benar menang undian uang, ya?"

"Bukan undian uang, Keysa. tapi undian hati!" Dila menarik napas panjang, wajahnya berubah dari bercanda menjadi berseri-seri, tapi juga sedikit malu

"Aku ehm... aku udah punya pasangan key" kata Dila pelan, tapi matanya memancarkan kebahagiaan yang gak biasa"Dia mengajak aku kencan, dan kami udah resmi."

Kesya syok.

Hening sesaat.

"HAH?! DILA?! KAMU SERIUS?! SAMA SIAPA?! KOK BISA?!" Suara Kesya meninggi, kaget luar biasa. Dila selama ini selalu tertutup kalau soal urusan laki-laki. Jangankan kencan, membahas lawan jenis aja dia selalu menghindar seperti saat dia akan di jodohkan waktu itu.

"Sama... atasan aku sendiri" bisik Dila, menutup wajah dengan kedua tangan karena malu.

Kesya mematung, melihat Dila fokus dengan mulut sedikit terbuka. "Atasan kamu? Ko bisa? Kamu kan orangnya sangat tertutup kalau soal urusan laki-laki! ini sebuah keajaiban apa, Dil?"

Dila meletakkan tangannya. Senyumnya sekarang penuh dengan keharuan.

"Ternyata, Key" Dila memulai cerita, suaranya pelan dan jujur. "Dia itu udah lama suka sama aku, dari pertama aku masuk kerja katanya. Dia bilang aku beda. Aku juga... aku memang kagum sama dia. Dia itu pekerja keras, jujur, dan bertanggung jawab banget. Setiap aku kesusahan di kantor, dia selalu ada. Aku kira cuma perhatian atasan biasa"

Dila menarik napas, matanya mulai berkaca-kaca "Dan kamu tahu nggak? Baru-baru ini dia mengajak aku untuk menemui orang tuanya, Key. Dia mau mengenalkan aku sebagai kekasihnya, bukan sekedar rekan kerja. Dia bilang dia serius."

Kesya yang mendengar pengakuan itu perlahan air matanya mulai menetes. keysa sangat terharu luar biasa. Setelah bertahun-tahun melihat Dila fokus pada karier dan menutup diri, akhirnya sahabatnya itu menemukan seseorang yang bisa menghargainya. Ini adalah momen yang paling didambakan Kesya.

"Ya Tuhan, Dila!" Air mata haru itu menetes, diikuti isak tangis kecil. "aku bahagia banget, Dil! Kamu pantas mendapatkannya! Kamu pantas bahagia!"

Dila yang melihat Kesya menangis, langsung menghampiri dan memeluknya dengan pelukan hangat.

"Sstt... kok malah kamu yang nangis, Nyonya Sekretaris cengeng?" canda Dila sambil mengelus punggung Kesya.

Dila melihat mata Kesya dengan tulus. "Dengar aku, Key. Kamu juga, pasti akan cepat menemukan laki-laki yang akan sayang dan menjaga kamu. Aku janji, itu akan secepatnya."kata dila

Kesya menghapus air matanya, tersenyum kecil. "Ah, kamu bisa aja. Untuk saat ini, aku ingin fokus dengan masalah pekerjaan aku dulu, Dila. Jujur, ini semua sangat tiba-tiba banget, kan?"

"Iya, namanya juga Aksa. Kamu tahu sendiri dia kaya gimana, kan? Manusia dingin, tapi tindakannya selalu tiba-tiba dan besar" jawab Dila santai. "udah, Kesya, ikuti aja dulu kemauannya selagi itu menguntungkan kamu dan dia gak berbuat hal lain yang merugikan kamu."

"Iya, Dila. Aku setuju sama kata kamu" jawab Kesya, mengangguk lega.

Merekapun berlarut dalam cerita, membahas detail kencan pertama Dila, keanehan Aksa, hingga rencana nanti untuk masa depan mereka, membuat malam di apartemen itu terasa hangat dan penuh tawa sampai larut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!