Ayu Andira adalah seorang wanita muda yang hidup sederhana. kehidupan Nya yang serba kekurangan, membuat Ayu harus terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang tidak ia kenali. Ayu hidup bersama Ibu tirinya dan kedua saudara tirinya. Ibu tirinya Aminah sangat jahat terhadap Ayu, begitu juga dengan kedua saudara tirinya Rina dan Rini. Mereka sangat iri dan dengki terhadap Ayu, karena Ayu memiliki wajah yang sangat cantik dan keibuan. Ayu gadis yang lembut, berbeda dengan Rina dan Rini.
Suatu hari Ayu tak sengaja menabrak seorang Kakek tua sehingga Kakek tua itu terjatuh. Ayu meminta maaf namun Kakek itu meminta Ayu untuk menikah dengan cucunya Arya Pratama.
Apakah Ayu mau menerima permintaan Kakek tua itu ? dan bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanju Liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Kecelakaan
" Hallo Andreas, bagaimana perkembangan hari ini? Apakah di perusahaan ada masalah? tanya Arya yang sedang menelepon asistennya.
" Hanya masalah kecil bos, masih bisa di atasi " jawab Andreas singkat dari sebrang telephone.
" Apakah Rina sudah bekerja hari ini? " tanyanya ingin tau
" Nona Rina sudah mulai bekerja hari ini bos. Dan saya sudah memberi tugas ke Viona untuk mengawasi pekerjaan Rina selama 1 minggu ke depan " jelas Andreas
" Oke bagus! Saya tunggu kabar selanjutnya ! " gumamnya tegas sambil menutup teleponnya.
" Ada masalah di kantor ya mas ? " Tanya Ayu penasaran. Sambil duduk di sebelah Arya yang sedang membaca buku di ruang kerjanya.
" Tidak ada . Masih aman kok! " sambil melirik sekilas ke arah Ayu dan fokus kembali ke buku yang di pegang nya.
" Baca buku apa sih? Kok serius amat ! " Tanya Ayu heran.
"Hem... Buku manajemen keuangan perusahaan sayang hehe... " jawabnya sambil nyengir.
" Oh begitu! " Jawab Ayu sembari tersenyum dan mengangguk paham.
" Sepertinya aku harus pergi ke kantor deh sayang, soalnya ada yang harus aku ambil di ruangan kerja ku " ujar Arya sambil meletakkan buku yang di tangannya ke rak buku-buku yang telah tersusun rapi.
" Hem... kenapa tidak minta Andreas saja yang mengantarnya? Kata kamu hari ini mau cuti dulu sehari, mau jalan-jalan sama aku " ujar Ayu cemberut.
" Hem... Sabar dulu ya sayang. Maaf hari ini sepertinya belum bisa. Soalnya ada hal penting yang harus aku lakukan sekarang! "
" Oh yaudah deh. Mana baiknya aja " Ujar Ayu lesu dan tak bersemangat
" Jangan cemberut gitu dong! Besok aku janji akan ambil libur satu hari, biar bisa nemenin istri aku yang cantik ini ! " sambil merangkul tubuh Ayu untuk bersender ke dadanya.
" Kamu gak pernah ada waktu untuk aku, yang di pikiran kamu kerja, kerja, dan kerja terus. Kita kan sudah satu bulan menikah. Tapi kita gak pernah honeymoon " ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya yang mungil dan tipis.
" hehe... sabar ya sayang! Sebentar lagi kita pasti honeymoon kok. Aku janji! " ujarnya kembali.
" Oke, awas aja kalau bohong ! " ancamnya
" Kalau bohong Aku mau di kasih apa? " tanyanya menggoda
" Mau aku suruh tidur di luar! " jawabnya kesal
" Jangan dong sayang , tega banget sih ! " ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak.
" Kok malah ketawa, emangnya aku lucu ? " ujarnya sambil memukul kecil pundak suaminya itu.
" Iya deh maaf! " ujar Arya sambil menyatukan kedua telapak tangannya
" Iya aku maafin! " jawabnya jutek.
" Aku pergi dulu ya sayang, jangan cemberut gitu, jelek tau gak sih ! " rayu Azka sambil mengecup kening Ayu sekilas.
Arya lalu bangkit dari sofa , dan mengambil kunci mobil yang ada di atas meja kerjanya.
" Hati-hati ya mas ! " ujar Ayu pelan, ketika Arya sudah memegang handle pintu.
" Iya Sayang " jawab Arya tersenyum. Walaupun Ayu bersuara pelan karena tidak bersemangat. Namun kata-kata itu masih terdengar jelas di telinga Arya .
Arya lalu keluar dari ruangan kerjanya, tak sengaja ia melihat mamanya sedang bersenda gurau bersama papanya . Mereka tampak begitu bahagia sekali. Dan Arya sangat bersyukur bisa melihat moment kecil itu. Ia lalu melanjutkan langkahnya keluar dari rumah. Namun bertemu dengan kakeknya yang berada di halaman rumah sedang memotong ranting pohon beringin agar terlihat lebih indah dan menarik.
" Kamu mau kemana Arya? Katanya kamu mau liburan sama Ayu hari ini . Apa tidak jadi ? " tanya Kek Suryo heran. Ia pun langsung menghentikan aktivitasnya.
" Ada yang mau Arya cari di ruangan kerja Arya kek , ada barang yang tinggal di sana " jawabnya berterus terang.
" Barang apa maksudnya? " Tanya kek Suryo penasaran
" Adalah pokoknya kek. Yaudah Arya buru-buru ini kek, takut macet nanti di jalan ! " ujarnya tersenyum.
" Yaudah hati-hati ya ! " kata kek Suryo lembut
" Iya kek " jawab Arya tersenyum lebar.
Arya pun lalu memasuki mobilnya. Mesin mobil pun di hidupkan. Mobil pun meluncur dengan kecepatan sedang. Arya menyetir mobil sambil sesekali tersenyum kecil melihat pemandangan di sekitarnya. Tak lama kemudian suara dering handphone nya berbunyi, tertera di situ ada nama Tio
Memanggilnya. Awalnya Arya ragu untuk mengangkat telepon seluler dari Tio. Namun ia juga penasaran . Akhirnya Arya mengangkat telepon dari Tio.
" Ada apa kamu menelpon ku ? " Tanyanya tegas dan keras.
" Kamu bicara apa, apa buktinya? " Arya begitu kaget dengan apa yang di katakan Tio dari sebrang sana.
" Gak mungkin! ini mustahil! " ujarnya sambil tersenyum kecut.
Ketika suara Arya mulai keras dan penuh emosi, tiba-tiba mobilnya di senggol oleh mobil Avanza berwarna hitam. Mobil itu menyenggol mobil Arya dengan sengaja dan keras. Sehingga Arya kehilangan kendali pada saat menyetir, dan seketika itu juga mobil itu menabrak pohon di pinggir jalan.
Suara keras pun terdengar kuat. Mobil Arya mengeluarkan asap dari mobilnya. Dan suara klakson mobil itu terus saja berbunyi tanpa henti. Sehingga memancing banyak orang berdatangan .
Wajah Arya bersimbah darah. Karena wajahnya terbentur kaca yang pecah. Arya di larikan ke rumah sakit oleh warga setempat. Salah satu warga setempat, seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun, melihat Arya menggenggam sebuah handphone. Remaja itu lalu mengambil handphonenya dan menelepon nomor panggilan terakhir.
***
" Apa ? Mas Arya kecelakaan! " ujar Ayu kaget dan histeris ketika mendapat telepon dari orang yang tidak di kenalnya.
" Ada apa Ayu? Siapa yang menelepon? " Tanya kek Suryo penasaran, sambil berlari kecil ke arah Ayu.
Sebelumnya, Ayu sedang duduk di bawah pohon beringin tanaman hias kakek Suryo. Ayu sedang menemani Kakek Suryo untuk memangkas pohon beringin hias nya. Tak lama kemudian, handphone nya bergetar dan berbunyi. Ada sebuah nomor yang tidak ia kenal, sedang menghubunginya. Ayu lalu mengangkatnya, namun kabar tidak baik yang ia dapatkan di siang hari yang cerah.
" Ayu, siapa yang menelepon? " Tanya kek Suryo kembali.
" Mas Arya kek, mas Arya kecelakaan! " jawab Ayu histeris dan terduduk lemas.
Kek Suryo lalu mengambil handphone itu dari tangan Ayu.
" Di mana cucu saya sekarang? " Tanya kek Suryo panik.
" Ya kami akan segera datang ! " jawab Kek Suryo sambil menutup teleponnya.
Ayu terlihat panik dan menangis sejadi-jadinya. Tubuhnya menjadi lemas dan tak bertenaga. Tak lama kemudian ia langsung jatuh pingsan. Kek Suryo lalu berteriak memanggil security. Suara teriakan Kek Suryo yang begitu keras, dan terdengar panik, mengundang rasa penasaran oleh anak dan menantunya. Mereka langsung berlari ke luar melihat apa yang sedang terjadi.
Agung dan Lulu kaget melihat Ayu menantunya, sedang tergeletak tak berdaya di pangkuan sang Ayah. Dan kek Suryo tampak begitu panik dan tubuhnya gemetar.
" Apa yang terjadi Pa ? " Tanya Agung bingung.
" Kenapa dengan Ayu Pa ? " sambung Lulu dan ikut panik.
" Tadi ada orang yang menelepon Ayu. Katanya Arya kecelakaan! " Ucap Kek Suryo dengan suara gemetar dan raut wajah yang sedih.