popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
samsul
"assalamu'alaikum"
Pras sampai di depan rumah popy
"Walaikumsalam" sahut bu mala dari dalam rumah "masuk nak... popy, nak Pras sudah datang"
tak lama kemudian popy keluar, membuat Pras tak berkedip melihatnya "MasyaAllah cantik sekali calon istri ku" gumamnya
"ayok mas, jadi berangkat kan?"
"tante kita berangkat dulu"
"buk, popy ijin keluar ya" pamit mereka
****
"pake motor ya sayang"
"pake becak juga mau"
"samsul.. ini calon istri aku, jangan nakal ya" ucap prasetya sambil mengusap motor kesayangannya itu
"apa mas samsul?" popy tertawa lepas dan pras pertama kali melihat popy tertawa selepas itu "aduh mas sakit perut ku,,, tolong mas ganti namanya"
"kenapa? dari dulu namanya samsul sayang"
Popy tertawa lagi "aduh sakit perut ku... mas tolong... ganti jangan samsul"
"kenapa?"
"tau ndak Samsul itu siapa? samsul itu nama mertua bunga mas"
hahaha.. mereka tertawa bersama
"trus di ganti siapa dunk"
"terserah asal jangan samsul" popy tak bisa menahan tawanya
"diganti bejo aja gimana?"
"boleh itu"
"samsul... maaf nama kamu aku ganti bejo ya" ucap prasetya
Mereka berangkat menyusuri kota malang yang dingin itu
"mas"
"hmmm"
" nanti ke hery tag yuk, mulai peresmian aku belum pernah duduk di sana"
"oke sayang" Pras menarik tangan popy dan membuat tubuh popy lebih dekat dengan dirinya
Rasa marah, dan cinta bercampur dalam hati popy, seharusnya laki2 di depannya ini harus dia benci, tapi kenapa harus dia cintai
Sesampainya di toko emas langganan bu Ratna
"mau yang mana sayang?"
"aku nurut pilihanmu saja mas"
"ukur berapa mas?" tanya mbak penjaga toko
"tiga belas mbak" ucap popy
"nah ini saja, coba dulu sayang"
"bagus mas, aku suka"
"mau diberi nama?" tanya penjaga toko itu
"ndak usah mbak, biarkan namanya tersimpan disini" sambil menunjuk dadanya, ucap Pras membuat popy tersipu malu
mereka memilih sepasang cincin
"sudah makan dek?"
"sudah mas"
"tapi aku belum makan, temani mas makan ya"
"iya, mau makan apa?"
"mas pingin nasi krawu"
setelah mendapat cincin yang mereka cari, popy dan prasetya menuju nasi krawu di tengah kota malang
"kenapa lihatin istriku mas? cantik ya?"
kata Pras ketika berhenti di lampu merah
"iya mas, dia teman sekolahku... hay popy" sapa laki2 itu
"hay jon... " mereka pun berlalu
"mas jangan seperti itu ya, aku kan malu"
"ndak ada yang boleh lihatin kamu sayang, kamu punya ku"
"lha mata mata dia mas"
"ndak boleh"
popy harus mengalah lagi
Setelah Pras menyantap makanan yang dia pesan, popy dan bunga melanjut ke stasiun
"tujuan lempuyangan untuk 2 orang mas"
"untuk hari apa pak?"
"sabtu"
"kereta pukul 17.45 atau 19.00 pak?"
"17.45 mas"
setelah memesan tiket kereta, pras tak langsung beranjak pergi, dia duduk di kursi tunggu penumpang
"mau ngapain mas?"
"ndak... sini... " ucap Pras menyuruh popy duduk di sampingnya "kamu tau ndak sayang, waktu kamu pulang ke malang kemarin, mas ke stasiun seperti orang gila"
popy terdiam
"mas takut kamu benar-benar meninggalkan ku"
"memang aku meninggalkanmu kan"
"tapi Tuhan masih menjodohkan kita berdua"
"sudah selesaikan, pulang yuk" ajak popy "kita sholat dulu"
Dua sejoli itu melaksanakan kewajibannya di masjid depan alun2 kota
"kita jalan2 dulu ya sayang"
"mau kemana lagi mas?"
"sudah ikut saja" ucap Pras, tetapi wajah popy tidak sependapat "kenapa? takut?"
"sedikit" ucapnya
"kan mas sudah janji akan menjaga kamu, udah ikut saja"
Pras melajukan motornya ke salah satu mall di kota itu
"mau beli apa lagi mas?"
"banyak yang harus dibeli sayang, nurut ya"
"mas, aku pingin itu" ucap popy menunjuk salah satu tenan makanan "popy lapar"
"salah sendiri tadi ndak mau makan, katanya kenyang, yuk beli dulu"
Pras sangat senang popy mau bermanja dengannya, setelah membeli satu menu mereka melanjutkan perburuannya
"mau cari baju yang bagus untuk nikah kita sayang, tolong pilihkan untuk ku ya sayang"
"hmm... mas suka yang seperti apa?"
"yang menurut kamu bagus pasti mas suka"
Semua baju kalau yang makai prasetya pasti bagus
Setelah mendapat baju yang dia mau, mereka melanjutkan jalan2 mereka, tangan Pras tak lepas menggandeng tangan mungil popy, membuat iri mata yang melihatnya
"sekarang giliran ku yang nyarikan baju buat kamu"
"lho kok aku? bajuku masih cukup mas, untuk pernikahan kita, aku sudah boking salon dekat rumah"
"kan mas bilang nurut"
"satu aja ya"
"terserah aku dung mau berapa" canda prasetya
"ini bagus, ini bagus... ini juga bagus"
"lho lho.. banyak banget! sudah satu saja, jangan boros" popy mengembalikan baju itu, hanya memilih satu yang Pras pilih untuknya, tapi tetap di ambil lagi, popy menyerah pasrah
"ini nanti untuk bunga" ucap pras sambil menunjukkan satu pasang baju untuk bunga
"hemat mas" ucap popy
"InsyaAllah tabungan mas cukup sayang, buat beli mobil baru 3 biji masih lebih dari cukup"
"sombong amat" cletuk popy
"bukan sombong, tapi kamu harus tau kalau mas sayang kamu, mas mencukupi semua kebutuhan kamu"
Mereka membayar semua barang yang dia beli
"sudah kan mas? ayok kita pulang"
"belum..." Pras membawa popy kesalah satu butik, membeli baju kebaya untuk hari penting itu
"nah kan... apa lagi ini"
"mas minta tolong, pilih yang terbaik sayang, untuk hari terpenting dalam hidup kita"
Popy menurut perintah calon suaminya itu, menolak pun tak ada gunanya
Setelah popy memilih bermacam baju kebaya, pilihannya tertuju pada salah satu kebaya di manequin
"mbak kalau model seperti ini tapi warna Maron adakah" tanya popy ke salah satu penjaga butik ternama di kota itu
"sebentar ya kak saya cek dulu" sambil menunggu popy melihat lihat lagi kebaya yang berjajar dengan rapi di butik itu, mata Pras tak lepas memandang popy yang hilir mudik mencari yang dia suka, mata itu, mata yang di cari popy selama ini, mata yang menghancurkan masa depannya, dan mata yang membuat masa depannya menjadi indah seperti sekarang ini
"silahkan kakak, ini warna marunnya" ucap penjaga butik itu, popy bergegas ke Fitting room, mencoba baju kebaya itu, popy terkesima sendiri melihat dirinya di depan kaca "cantik" ucapnya memuji baju itu
Popy keluar dari fitting room
"mbak minta tolong panggilkan suami saya"
Penjaga itu menghampiri prasetya yang sedang asik dengan gadgetnya
"mas, di panggil istrinya"
Mendengar kata2 istrinya, bahagia sekali hati prasetya
Setibanya di depan fitting room, Pras terpesona dengan kecantikan popy
"MasyaAllah... cantik sekali istriku... "
"bajunya yang cantik mas"
"yang pakai jauh lebih cantik ya mas" ucap penjaga toko itu, Pras sepakat dengan ucapan penjaga itu
"oke sayang, bungkus" ucap prasetya
Sambil menunggu kebaya yang sudah di bayarnya "kamu pakai warna marun sungguh cantik sayang"
"kan warnanya sama dengan warna baju yang popy pilih untuk mas tadi"
"pintar kamu sayang"
Mereka kembali menyusuri mall itu, walaupun sekedar melihat lihat saja, prasetya masih ingin berlama lama dengan calon istrinya itu
"mas tau ndak tadi bung ngerengek kayak anak kecil"
"haha sudah mau nikah masih kayak anak kecil, minta apa dia"
"minta ikut sama kita mas"
"haha... kayak anak TK bisa nyempil di tengah tengah gitu ya"
"trus aku telp calon suaminya"
"trus?"
"mau di belikan balon, cilok, seblak juga"
Pras pun tertawa
"kamu telp bunga sayang"
"buat apa?"
"ajak ketemu kita di Hery tag"
Popy menghubungi bunga lewat ponselnya
"ya pop? kenapa?"
"kamu dimana bung"
"ya di rumah lah.. kenapa? mau pamer kalau kalian lagi kencan?" ucapnya ketus
"lho kok marah" goda popy "ajak mas anton, aku tunggu di hery tag ya"
"serius?" bunga bersemangat
"iya, kabari kalau mau berangkat, nanti kita ketemu disana
Bunga langsung menelpon calon suaminya itu
"mau kemana lagi mas?"
"kenapa? capek ya?"
" sedikit capek, cari mushola yuk, sudah masuk waktu azar"
Hal itu yang di sukai prasetya dari popy, tak pernah meninggalkan kewajibannya, mereka menyusuri mall tersebut mencari mushola terdekat di dalam mall itu