ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 23 ^^kisah papi El^^
Pukul 03.00 dini hari, tiba tiba Aqifah terbangun dan menangis dengan keras membuat Aqizah terkejut namun langsung beranjak dari kasur nya dan menggendong Aqifah.
Tubuh Aqifah terasa sangat panas, ia pun mengambil selendang untuk menggendong Aqifah yang rewel karna sakit. Ia mengambil handuk kompres dan air hangat lalu mengompreskan nya ke dahi Aqifah sambil menimang nimang nya.
Tak lama ada yang mengetuk pintu kamar nya, Aqizah yang masih sibuk menenangkan Aqifah pun menyuruh orang itu untuk masuk yang ternyata adalah kekasih nya.
"dedek kenapa say?" tanya Alva.
"badan nya panas" jawab Aqizah.
"ya sudah, aku buatkan susu nya sebentar"
"kamu bisa?"
"bisa"
Dengan cekatan Alva membuat susu untuk Aqifah lalu memberikan nya pada Aqizah. Aqizah pun mengarahkan ujung dot nya ke mulut mungil Aqifah, meskipun sempat menolak beberapa kali namun akhir nya mau sambil tetap di timang timang.
"eemm...say"
"iya"
"sini, dedek biar sama aku, kamu istirahat aja"
"gak papa biar sama aku aja, lagian kamu masih keliatan ngantuk gitu"
"udah enggak kok, tadi aku bangun juga udah wudhu"
"ya udah nih, aku juga mau ke kamar mandi"
Aqizah pun memberikan Aqifah yang sudah tenang pada Alva dan ia pun bergegas ke kamar mandi karna takut Aqifah kembali rewel dan membuat Alva kesusahan.
...****************...
...****************...
Matahari sudah menampakkan diri hingga cahaya nya masuk ke kamar Aqizah membuat kamar nya sedikit hangat, Aqizah pun turun ke bawah dan mendapati semua cowok berada di ruang tamu termasuk papi nya.
"loh Izan sudah bangun" ucap Aqizah.
"udah, udah mandi juga" ucap Zenkai.
"dedek kenapa? Kok rewel gitu?" tanya Zavier.
"demam, subuh tadi udak tenang, sekarang rewel lagi"
"perlu ke dokter?" tanya Rafael.
"gak perlu, demam nya juga udah mendingan kok gak sepanas tadi"
"syukurlah kalo begitu"
"yang cewek mana?"
"di dapur lagi nyiapin sarapan"
"sini neng, dedek biar sama aa Ray aja" pinta Rayyan.
Aqizah pun memberikan Aqifah pada Rayyan dan ia pun pergi ke dapur untuk membantu para cewek meskipun hanya menata makanan nya di meja makan.
"semua nya ayo makan, sarapan nya sudah siap" panggil Afka.
Para cowok pun pergi ke ruang makan dan duduk di kursi masing masing kecuali Rayyan yang sibuk menenangkan Aqifah yang rewel. Aqizah pun hendak mengambil alih nya, namun Rayyan menolak karna Aqizah pasti masih lelah apalagi setiap malam nya kurang tidur karna mengurus Aqifah yang selalu terbangun di tengah malam.
Akhir nya mereka semua tidak jadi sarapan dan sibuk menenangkan Aqifah kecuali Aqizah dan Izan yang sarapan lebih dulu.
Selesai sarapan, Aqizah langsung membuatkan susu nya kembali lalu mengambil alih Aqifah yang berada di gendongan Nasya dan langsung memberikan susu nya pada Aqifah.
"kok gak rewel kalo sama lo Qiz?" tanya Sella.
"sama aja kok" jawab Aqiz sambil membenarkan selendang nya.
"mana ada, itu bukti nya gak serewel sama kita kita tadi" ucap Afka.
"nama nya juga sama neng nya, bunda nya sudah tidak ada apalagi sejak lahir dedek selalu sama Aqizah" ucap Rafael.
"iya juga ya"
"sudah sana kalian sarapan dulu, aku mau jalan jalan ke depan dulu"
"iya, hati hati"
"hm"
💐💐💐💐💐💐
Di mansion Al fatih, mereka baru saja selesai sarapan dan berkumpul di ruang keluarga.
"Al mana bah? Kok dari kemarin El gak keliatan" ujar Elvin.
"adekmu menginap di rumah kekasih nya sama yang lain" jawab Nizam.
" loh bukan nya di mansion nya bah?" tanya Maya.
"iya, kata nya di mansion sudah gak aman jadi mereka pindah tengah malam kemarin"
"kenapa bah? Memang nya ada apa?" tanya Elvin
"kamu tanyakan saja sendiri pada Al nanti, dia hanya kasih tau abah kalo mansion nya telah di bantai dan beruntung Aqizah dss serta lima bodyguard selamat"
"jadi sisa nya...termasuk bik Rati dan..." ucap Maya.
"Zafran sudah gak pernah lagi datang ke sana, sejak kejadian itu"
"apa persahabatan kita akan kandas begitu saja bah?" tanya Maya.
"abah sudah mencoba menyadarkan nya umma, jadi kita hanya bisa menunggu Zafran menyadari semua nya"
💐💐💐💐💐💐
Aqizah berjalan jalan santai di halaman depan rumah nya untuk menidurkan Aqifah, tiba tiba ponsel nya berdering dan tertera nama anak buah nya di layar nya.
[assalamualaikum, bagaimana?]
[waalaikumsalam, kami sudah menemukan keberadaan tuan ___ yang asli nona Azum]
[baiklah, tolong selamatkan dia segera dan bawa ke mansion sembunyi karna di sana aman serta jaga dia dengan baik, jika tidak maka kalian sebagai ganti nya]
[baik nona, akan kami laksanakan]
[hm]
Aqizah pun menyimpan kembali ponsel nya lalu mengecek suhu badan Aqifah yang sudah agak dingin, ia pun masuk karna Aqifah sudah terlelap.
"apa sudah tidur neng?" tanya Zay.
"sudah, ini mau di bawa ke atas"
"biar aa Zay aja neng, neng di sini aja"
"ya udah nih"
Zayyan perlahan mengambil alih Aqifah agar tidak terbangun lalu membawa nya ke kamar Aqifah, setelah itu ia kembali turun dan berkumpul bersama yang lain nya.
"papi, kata nya papi mau cerita tentang papi" ucap Zavier.
"oke, tapi papi bingung mau cerita dari mana"
"ceritakan saja saat bertemu dengan bunda" ucap Aqizah datar.
"baiklah, papi akan cerita dari situ saja"
"papi dulu teman satu sekolah bunda waktu awal masuk sma"
"berarti kenal dengan sahabat bunda yang lain dong" ucap Gavriel.
"tidak, yang kenal papi cuma ayah dan bunda saja yang lain tidak tau karna papi sendiri yang meminta tidak mau di kenalkan pada mereka"
"kenapa pi?" tanya Zenkai.
"di sana ada salah satu sahabat ayah yang benci sama papi"
Rafael terus menceritakan tentang nya saat pertama kali bertemu dengan Namira dan Zaidan serta dari sana lah mereka menjalin pertemanan hingga setelah lulus sma, mereka pun berpisah bahkan lost kontak.
Mereka dan para sahabat nya kuliah di luar negri sedangkan diri nya berkuliah di sini. Waktu liburan kuliah, ia tidak sengaja bertemu mereka lagi di pantai dan mereka kembali bukan sebagai pacar lagi tapi sudah menjadi suami istri bahkan saat itu Namira sedang mengandung Aqizah dan masih berusia 3 bulan.
Sejak saat itu mereka kembali saling bertukar kabar, meskipun mereka jarang bertemu. Ia dulu hidup sederhana dan pekerjaan nya sebagai waiters di sebuah cafe milik Namira, namun setelah Zaidan tiada ia resign dan mencari pekerjaan lain.
Sebelum Zaidan tiada, Zaidan berpesan pada nya agar terus memantau keluarga nya.
"papi belum menikah?" tanya Nasya.
"belum"
"jangan menunda nunda lagi papi, kasian mommy nugggu lama"
"enggak kok, saat kalian libur kenaikan kelas papi nikah sama mommy"
"jadi papi udah ada calon nya, tapi ke mana calon papi?" tanya Sella.
"calon mommy kalian sedang ada di luar negri, minggu depan baru pulang ke sini"
"lalu papi sejak kapan tinggal di sini?" tanya Hauna.
"setelah papi resign dari cafe, ada orang yang nawarin papi buat kerja di sini dan tinggal di rumah ini"
"papi jadi apa di sini?" tanya Zila.
"papi jadi dekan nya di sini"
"seperti nya kampus ini baru beberapa tahun yang lalu di bangun" ucap Zayyan.
"iya, kampus ini baru berjalan satu tahun sebelum meninggal nya ayah kalian"
"siapa pemilik kampus ini?" tanya Nasya.
"papi juga tidak tau karna waktu itu hanya tangan kanan nya pemilik kampus ini"
"eemm...papi, bisa ceritakan tentang daddy" pinta Zenkai.
"kalo itu minta saja pada adek perempuan kalian karna dia tau semua nya tentang daddy kalian"
Ucapan Rafael membuat mereka semua terkejut dan langsung menatap ke arah orang yang di maksud Rafael, siapa lagi kalo bukan Aqizah. Sedangkan yang di tatap malah menatap tajam ke arah Rafael yang sudah mengalihkan pandangan nya.
......................