NovelToon NovelToon
TANPA RESTU

TANPA RESTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Dendam Kesumat
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Aku memang perempuan bodoh soal cinta, pacaran 5 tahun tapi menikah hanya 8 bulan. Tak pernah mendengar nasehat dari orang tua dan sahabatku, perkara pacarku itu. Aku nekad saja menikah dengannya. dalihku karena sudah lama kenal dengannya aku yakin dia akan berubah saat menikah nanti.


Ternyata aku salah, aku serasa teman tidur saja, bahkan aku tak diberi nafkah lahir, ditinggal dikontrakan sendiri, keluarganya tidak pernah baik padaku, tapi aku masih bodoh menerima dan sabar menghadapi tingkahnya. Bahkan cicilan dan biaya rumah sakit aku yang meng-cover. Gila gak? bodoh banget otakku, hingga aku di KDRT, dan itulah titik balikku berpisah dengannya, hingga menemukan kebahagiaan bersama seseorang yang sama sekali tak kukenal, tapi bisa mewujudkan impian pernimahan yang aku inginkan, hanya karena apa? restu orang tua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKHIRNYA MAU

Semakin aku menolak Fabian, maka ia semakin mengeratkan pelukan di pinggangku, bahkan ia mengancam biar saja digrebek warga agar segera dinikahkan. Aku hanya berdecak sebal, dan terpaksa diam saat dia mulai menuju bibirku, begitu dekat langsung saja keketukkan kepalaku ke kepalanya sampai dia mengadu. Baru deh aku bisa berjarak dan menyuruh dia keluar.

"Ck, udah ah gak usah galak-galak. Buruan mandi, aku tunggu, temani aku kencan!"

"Ogah!" tolakku, eh dia malah berdiri dan berniat menurunkan resletingnya, misi digrebek warga bisa saja terjadi. Aku langsung mengiyakan ajakan kencannya. Kurang ajar.

Ibu sudah kembali dari pasar, terdengar beliau mengajak bicara Fabian, biarlah. Aku masih asyik memakai body care dengan dengusan sebal atas pemaksaan Fabian. "Cuma bedakan doang aja lamanya, Mbak. Kasihan Fabian!" protes ibu saat aku pamit untuk keluar.

"Lagian aku malas keluar sama dia!" ujarku dengan cemberut, namun ibu segera mendorongku untuk bersama Fabian. Kami pun akhirnya kencan, wajah Fabian sumringah, sedangkan aku memasang wajah datar.

Ternyata dia mengajakku ke toko furniture. Dia membeli perabotan rumah, katanya mau mengisi rumah yang baru saja ia bangun. Aku pun disuruh untuk memilih kasur, sofa, karpet dan perabotan lain. Pastinya dengan memaksa, ya ngapain aku berinisiatif memilih, bukan rumah aku juga.

Setelah memilih perabotan rumah, aku diajak makan siang. Katanya sebagai ucapan terimakasih karena telah menemaninya memilih perabotan. "Habis ini aku ajak ke rumahku," ujar Fabian di sela-sela makan siang.

"Gak mau. Aku mau pulang."

"Ayolah, kan itu juga rumah kamu juga."

"Apaan sih," protesku.

"Pulang nanti aku mau melamar kamu ke ibu dan bapak kamu. Titik." Kutaruh sendok, kutatap wajah Fabian serius.

"Ini nikah, Kak. Bukan pacaran yang bisa kapan saja putus."

"Paham."

"Jujur deh, kenapa kamu getol banget pengen nikah sama aku."

"Kangen celup!" aku mendengus kesal. Alasan apa itu, dia tertawa saja. "Udah lama loh aku gak celup, coba yang halal dan direstui oleh mama, kayaknya baik kok!"

"Jadi budak hasrat kamu dong, aku."

"Halah, kamu kalau udah main sama aku juga pasti ketagihan."

"Sok tahu."

"Makanya ayo dibuktikan."

"Ogah. Aku gak mau nikah tanpa dasar. Aku ingin menikah dengan niat yang baik."

"Ya sudah, yang jelas aku mau melamar kamu langsung ke orang tua kamu. Kita lihat kamu bisa berbakti sama orang tua kamu atau enggak."

Aku diam. Kalau ibu sampai setuju, mungkin beliau tidak akan memaksaku tapi pasti terlihat berharap Fabian akan menjadi menantunya. Aku masih ingin sendiri. Aku gak mau menikah tanpa dasar cinta, kenal saja hanya sekilas, dan kebiasaan Fabian begitu. Aduh, bukan tipe aku banget.

Meski aku belum fix. Aku tetap diajak ke rumah yang ia bangun dengan uangnya sendiri. Ia menceritakan bagaimana menabung dan membeli hunian di kawasan mewah ini. Diajak masuk aku sangat kagum, luas, dan tanpa banyak sekat dan lagi ada kolam renang yang menyatu dengan dapur dan meja makan, nuansa makan outdoor begitu.

Furniture yang datang diletakkan di satu titik dan nanti akan disusun oleh tim interior yang kemungkinan besok akan mulai bekerja. "Gimana? Mau gak nikah sama aku?" tanya Fabian sembari duduk di atas bantalan sofa, sembari menggodaku dengan menaik turunkan alis.

"Suka rumah ini. Tapi enggak mau jadi istri kamu."

Fabian tertawa, kemudian menarik pinggangku hingga aku menempel sekali di badannya. Kami saling tatap.

"Semakin kamu nolak, aku semakin tertantang loh!" ujarnya mulai mengeluarkan modus untuk menciumku.

"Lepas gak!"

"Di sini sepi, dan pintu rumah sudah aku tutup. Sangat mungkin aku bisa menikmati tubuhmu," ucapnya sembari menatapku. Entahlah, aku tak takut sama sekali, aku lebih takut dengan Akbar. Aku yakin Fabian hanya menggertakku saja.

Aku pun membalasnya, jangan pikir aku tertekan. Aku tak mau terlihat lemah di hadapan pria manapun. "Oh ya, memang kamu mau apa?" tanyaku membalas tatapannya. Fabian menarik tengkukku dan dia lagi-lagi melumat bibirku. Aku berusaha mendorong tubuhnya namun terlalu kuat, dan jangan lupakan pagutan yang begitu lembut hingga aku terbuai juga. Seorang janda yang sudah pernah merasakan kenikmatan surga dunia jelas saja mulai terpancing. Tak sadar aku malah mengalungkan tanganku ke lehernya, dan kami mulai berpagut mesra. Otakku tak waras, ternyata aku sudah jatuh pada pesona Fabian.

"Iya aku mau nikah, aku takut dekat sama kamu semakin kebablasan," ujarku sembari mengatur nafas. Kening kita saling menyatu, dan Fabian tersenyum puas. Dia pun kembali memagutku, dan lagi-lagi aku membalasnya. Bahkan tubuhku sudah direbahkan di kasur yang masih terbungkus plastik itu.

"Tahan, Kak!" ujarku masih waras untuk menolaknya berbuat lebih.

"Iya, aku menghormati kamu kalau kamu tak mau!"

Aku dan dia pun duduk di ranjang tersebut, dengan mengatur nafas. "Kita buat perjanjian pra nikah!" pintaku. Fabian spontan menoleh.

"Kamu mau apa? Pisah harta?" Aku mengangguk. "Kamu maunya bagaimana?"

"Kita nikah bukan karena cinta, kita nikah hanya untuk menghalalkan hubungan suami istri, jadi aku harap hanya aku yang kamu sentuh. Tidak ada perempuan lain. Kecuali kalau aku sudah tak mau kamu sentuh, silahkan cari perempuan lain."

"Oke. Terus?"

"Aku tak mau dianggap janda yang memanfaatkan uang kamu. Jadi apa yang kamu miliki tetap milikmu, begitupun dengan aku."

"Oke. Bagaimana dengan nafkah?"

"Kamu ikhlas memberiku nafkah?"

"Ikhlas. Kamu akan aku kasih jatah buat kamu sendiri, nanti akan aku transfer tiap bulan. Nafkah lahir dan batin harus jalan beriringan. Urusan kebutuhan rumah aku tanggung."

"Oke," jawabku.

"Kamu mau ada privasi?" tanyanya, aku hanya mengerutkan dahi.

"Privasi apa?"

"Ponsel misalnya?" Aku menggeleng.

"Ponselku tidak pernah aku kunci. Kamu bebas membukanya. Yang perlu kamu tahu, aku tak suka ada pengkhianatan. Meski kita gak cinta, tapi tetap jaga harga diri pasangan. Jangan sampai selingkuh."

"Oke. Sudah?"

"Sudah."

"Aku termasuk cowok simpel. Urusan rumah ada ART, jadi kamu tak perlu susah payah mengurus urusan rumah. Yang paling penting urusan ranjang saja."

Aku tertawa, sungguh Fabian ini seperti maniak dalam berhubungan. Tapi biarlah, selagi dia tak main celap-celup ke perempuan lain, bakal aku layani.

Beginilah gambaran pernikahan yang akan kita jalani, kita sepakat tidak perlu resepsi. Fabian juga tak suka dipajang di pelaminan, lebih baik akad dan makan bersama keluarga saja.

Ibu dan bapak langsung setuju saja dengan rencana Fabian. Bahkan laki-laki itu sangat tegas menjelaskan pernikahannya. Ibu dan bapak tampak setuju lagi, karena aku sudah janda tak perlu resepsi lagi. Acara makan bersama setelah akad dianggap sudah cukup.

Kami menikah tiga minggu kemudian. Bu Ratna begitu bahagia aku menjadi menantunya. Sepertinya beliau sangat menunggu moment ini. Sedangkan papa Fabian tampak datar saja, dan sepertinya tak suka punya besan seperti keluargaku. Ah, kata Fabian sejak tadi bilang gak usah peduliin papa.

1
Septyana Kartika
aku sarankan ibunya Akbar nyemil kapur barus aja....biar agak wangi omongan nya
Lel: ngakak🤣
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
subhanallah
yhochi
😱😱😱.... ngeri
yhochi: ngalah2in horor🤭
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
betul dwanenj ki lamber n mnsia tp r nduwe utek..grs bawah santet e Mbalik bu Hesty
Lel: iya baru tahu anaknya begitu
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lah ini yg tak alami anak bayi ku 3than ketemu mbokne histeris gt blng g diapa2in, segede itu bakti anak laki2 sm ibunya mn lawane suami n mertua kl aq ky namira bs jd d bkn metong alon2🤭 mugo2 Kuasa Allah akan trrlihat nanti nya
Lel: aduh ada ya dalam dunia nyata
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
org ky akbar byk lho..katae cinta tp kok yo tegel nglarani fisik dan org ky gt hbs nyelakai mrsa g trjdi apa2 nnti mlh bs jd buaik banget..kl yg brthan y bkl dprlakukan gt trs lha kl pisah ya takute nekat kaya yg namira alami..mndg ngdepi iblis kali y drpd mnusia tp jahate ngungkuli iblis
Lel: betul....mana gak ada bukti lagi
total 1 replies
Yuliana Tunru
akbar sdh gila msh z ibu hesti tak mau.minta maaf dasar ihu gila ..
Lel: gengsi
total 1 replies
yhochi
btul itu tabur tuai....👍👍👍
Lel: tapi emaknya gak sadae
total 1 replies
yhochi
gak anak gak emak sma aja ya,nyalahin org aja...PD hal yg berbuat anakny sndiri
yhochi: rambutnya panjang gak???takutny gak da rambut🤭🤭🤭
total 2 replies
Yuliana Tunru
akbar mmg gila dulu jd istri disia2 kan skrh jd mantan malah lbh gila lg di santet ..smoga santet x berbalik biar akbar mati
Lel: enaknya begitu yaaa
total 1 replies
muthia
astaghfirullah
Lel: nyebut but
total 1 replies
FiKiBiMi
lah ela.. malam minggu begadang yok..
up teros sampe pagi
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
tangkap aja s akbar hakimi lgsg
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: jgn k polisi mah berbelit hrs d bukti n duid🤭 hrs e kecekel sm mafia biar kapok s akbar dan keluarga
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
syukurin dasar prg jahat cinta d tolak dukun bertindak
Lel: jahat tapi
total 1 replies
Chusnul Chotimah
Sifatmu tak mencerminkan arti namamu Bar, Akbar.semoga santetnya balik ke Akbar
Lel: aamiin🤣🤣
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
medeni ...ky gini jg yg aku takutkan kel suami y bgtulah...br tau kl bkl d cerai udh pake snjta anak d bikin linglung dan takut sm mama nya pdhl sehari2 krn msh nen boro2 bs tanpa mama tiap hr selalu nempel br d biarin nginep d rmh mertua sndiri pas d jmpt nangis lht aq kaya setan mgkn😥 dan smpe skrg nyesek pun brthan nggu anak2 g bs d hasut
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: yups hanya bisa berdoa semoga suami dpt Hidayah..Bismillah habis gelap terbitlah terang semoga anak2 sgra bs urus dr sndiri prgi jauh semua jd g d alasan u mnjga anak dari😥
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
atine bosok mmng tp bnr ya org2 ky gt tuh g akan pernah ngrasa kl drnya mlkukan salah dan menyadari apalagi mnta maaf boro2 yg ada dia plg bener dan kl g sesuai keinginannya ya akan melakukan sgla cara
Lel: ya dia egois dr dulu
total 1 replies
Tri Saekowati
serem ya kak.
Lel: banget
total 1 replies
yhochi
astagfirullah dah main dukun😱😱😱
Lel: ciaaapp
total 5 replies
yhochi
dasar orang gak tau diri nich ya kyak gini ...yg slah siapa yg di slahin siapa btul2 lah org kyak gini 😡😡😡rasa mau di pukul pakai palu kepalanya Akbar ni.
Lel: playing victim banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!