Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.
Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.
Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?
Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!
Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"
#Dibuatawal17Agustus2025
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Membangun rumah besar dengan atapkan genteng dan ubin biru yang dia inginkan setidaknya membutuhkan uang 100 tael perak. Dibandingkan dengan dia yang hanya memiliki 90 tael, jelas masih kurang belum lagi biaya hidup untuk nya dan keluarganya selanjutnya.
Jadi keputusan terbaik dia harus membuka usaha sampingan, tanah lima mu ini hanya permulaan cita-cita nya adalah menjadi tuan tanah dan pedagang yang memiliki banyak kekayaan tanpa bekerja~
Hari ini Lu Tian pergi ke gunung, mencoba peruntungan nya lagi. Dia tidak membawa istrinya, apalagi Lu Nian. Meskipun keinginan nya untuk menggunakan keberuntungan Lu Nian, namun kejadian kemarin meskipun membawa keberuntungan, ia takut membuat istrinya celaka lagi.
Namun hari ini dia membawa sapu tangan yang biasanya di buat Lu Nian. Karena sistem mengatakan...
[ DING! Sapu tangan milik Lu Nian! +10 keberuntungan, bertahan selama 3 jam. Dapat di isi ulang dengan di gunakan kembali oleh Lu Nian selama sehari! ]
Dia juga membawa pakaian luar yang biasa di pakai Lu Nian, memberikan 15 keberuntungan selama 3 jam kepadanya.
Saat berjalan semakin memasuki kawasan hutan, suara laki-laki menghentikan nya.
"Lu Tian!" dia melihat orang itu, mengingat dalam ingatan nya yang dulu dan menemukan nya.
"Kamu sekarang punya banyak uang, cobalah beri tahu saya bagaimana cara kamu mendapatkan uang! "
Dia adalah Sun Madang berumur sama sepertinya 20 tahun, dalam ingatan nya dia adalah preman desa yang sering membuat onar. Sering juga membully pemilik tubuh asli, meskipun sama hidup sebatang kara namun tak ada orang yang memiliki simpati kepadanya.
"Saya hanya ke gunung mencari sayuran liar, jika beruntung mendapatkan herbal. Saudara bisa melakukan nya juga ingin uang" ucap Lu Tian dengan santai.
"Kamu!" Dia memegang pakaian kain di bagian dadanya, bersikap mengintimidasi dan kasar.
Pandangan Lu Tian mendingan, dia melihat statistik nya, dan kemudian tersenyum lalu beberapa saat kemudian terdiam.
[ Nama : Sun Madang
Umur : 20 tahun
Kekuatan : 9,8
Kecepatan : 10,7
Stamina : 11,0
Keberuntungan : 8(+5) ]
'Sistem, mengapa nilai keberuntungan nya terdapat +5? '
[ Itu karena Sun Madang memiliki dukungan kepala desa sebesar 50% daripada dukungan kepada orang biasa desa ]
Lu Tian mengerutkan kening. 'Mengapa?'
[ Ayah dan paman nya meninggal karena melawan bandit yang ingin menjarah desa, berkat jasa mereka warga berhasil tepat waktu meminta bantuan kepada yamen ]
Jadi seperti itu? Pikirnya, jika begitu untuk melawan ataupun menyingkirkan sampah masyarakat ini dia harus membuat keributan yang cukup besar. Namun, dia tidak akan menerkam sebelum di ganggu untuk saat ini.
"Kamu meremehkan ku ya! " Sun Madang melihat nya tersenyum tipis kemudian terdiam seperti tidak menganggap nya.
"Masih ingat saat kamu terjatuh dan mendapatkan tamparan? Ingin saya memberikan nya lagi, hah?! "
Namun belum sempat Sun Madang melakukan lebih, Lu Tian sudah mendorong nya hingga jatuh.
Sun Madang terkejut, dalam pikiran nya. Sejak kapan tenaga Lu Tian menjadi begitu besar?
Lu Tian tersenyum dingin, dengan statistik Kekuatan, kecepatan dan stamina yang rata-rata 15 poin, mendorong nya bukan masalah besar.
"Saya tidak harus lagi mendapatkan penindasan, Sun Madang, jika anda masih berani... "
Kakinya menginjak dengan keras.
Buk!
"Aaakgg!!" Tangannya terinjak.
"Maka rasa sakit yang akan anda terima akan jauh lebih dari ini" Li Tian menatap nya dengan dingin.
Sun Madang melihat tatapannya yang dingin dan penuh intimidasi. Membuat bulu kuduk nya seketika meremang, dia dengan ketakutan menarik tangan nya lalu berlari terbirit-birit.
Lu Tian tersenyum tipis, matanya dingin dan meremehkan "Ternyata pengecut"
Kemudian, seolah melupakan masalah barusan dia kembali berjalan menaiki gunung.
Menjelang sore hari, Lu Tian belum kembali turun. Lu Nian, Long Ye dan Lu Shi merasakan kekhawatiran, mereka takut terjadi sesuatu kepada suaminya. Maka dengan segera pergi ke rumah Bibi Zhang untuk meminta pertolongan.
Bibi Zhang yang mendengar ini juga khawatir, dia meminta suami dan anaknya untuk mencari. Sementara dia akan pergi ke rumah kepala desa untuk meminta bantuan.
Dari sore hari, beberapa warga mulai membantu mencari Lu Tian ke gunung. Namun tidak berjalan cukup dalam karena hari semakin malam, bagaimana pun menolong orang boleh tapi juga harus pikirkan keselamatan sendiri.
Saat malam semakin larut, beberapa warga yang mencari mulai turun gunung dengan menggeleng kepala. Pertanda mereka tidak menemukan Lu Tian, ketiga istrinya hanya bisa semakin menahan isak, mereka juga tidak menemukan suaminya. Mata mereka sudah memerah karena menangis dari tadi.
"Huh! Keras kepala sih, salahnya sendiri mengambil istri pembawa sial! Sekarang celaka, baru tahu!" Suara seorang laki-laki terdengar nyaring di tengah diam.
Sun Madang memandang ketiga istri Lu Tian dengan puas, rasakan! Baru tadi siang sudah sombong dan berani melawan nya, sekarang celaka juga!
Orang-orang mulai berspekulasi dan semakin percaya Lu Tian celaka karena Lu Nian pembawa sial.
Bibi Zhang ingin bicara, namun mata nya yang masih jeli melihat siluet hitam dari kejauhan arah gunung berjalan ke arah mereka.
"L-lu Tian!" Dia berseru dengan senang, menunjuk siluet hitam yang dia kenali.
Orang-orang mulai menoleh dan melihat nya, saat siluet semakin mendekat dan kemudian terterangi cahaya obor. Mereka mulai melihat sosok Lu Tian yang tampan dari layar hitam malam.
Lu Tian berjalan mendekat, merasa sedikit aneh melihat orang-orang berkumpul di sekitar rumahnya. Lalu melihat ke arah ketiga istrinya, mengernyitkan dahi. Mengapa ketiga istrinya menangis.
Dia mendekati mereka dan dari penerangan cahaya obor, dia mengusap ai mr mata di wajah mereka.
"Mengapa menangis?"
"S-suami... Saya takut anda kenapa-kenapa, huhuhu... Dan meminta bantuan kepada warga desa untuk mencari anda"
Dia akhirnya mengerti, melihat ke arah kerumunan dan dengan suara sopan berkata. "Terimakasih banyak telah membantu, maaf sudah menunggu waktu anda semua"
Semua orang mulai bubar, Sun Madang melihat kembalinya Lu Tian dengan tidak puas. Mengepalkan tangannya dan kemudian pergi bersamaan dengan orang-orang desa.
Bibi Zhang mengucapkan beberapa patah kata, lalu kemudian pergi pulang bersama keluarganya.
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~