"Ganteng banget, pasti burungnya gede."
Penulis gila yang masuk ke dalam novel orang lain, karena malas berurusan dengan plot alay. Dia mengadopsi man villain dan menikahi second male lead.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kabar yang ditunggu
Satu jam kemudian, Langit telah keluar dari masa kritis dan saat ini masih dalam penanganan lebih lanjut. Meskipun belum sadarkan diri, Langit tidak koma dan dia masih dalam pengaruh obat bius saja.
Yola dan Sky menunggu dan menunggu dengan perasaan gelisah, bahkan Yola langsung kehilangan nafsu makan. Dia berusaha tenang tapi pikiran negatif sudah berputar di kepalanya.
"Sky." Ucap Yola lirih.
"Ya? kanapa, laper?." Tanya Sky, fast respon.
"Gue pengen lo janji satu hal." Ucap Yola.
"Apa?." Sky menatap Yola serius.
"Kalau Langit sadar dan operasi beneran berhasil, gue mau lo nerima dia dalam hidup lo. Gue tau selama ini yang lo lakuin ke dia itu demi gue, tapi setelah ini gue mohon lo anggep Langit beneran sebagai keluarga." Ucap Yola memohon.
"Kasih tau gue alasan lo sampe sebegininya." Ujar Sky.
"Ada hal ngga masuk akal yang mungkin gila di logika lo. Tapi, gue bakal ceritain semuanya." Ucap Yola, memutuskan.
"Oke, gue bakal dengerin sekarang." Ujar Sky siap menjadi pendengar.
Yola mengeluarkan ponselnya dan menunjukan isi catatan di ponselnya. Semua nama karakter, kelemahan akhir mereka bahkan plot bab satu sampai puluhan yang sudah tertulis rapih.
Sky membaca dengan heran, bahkan alisnya menukik. Memang benar ini semua sangat aneh dan tidak bisa di cerna logikanya, Yola membiarkan Sky membaca sampai selesai lebih dulu.
"Gila kan? nama asli gue Assa Mellisa. Gue seorang penulis Introvert, dan buku ini adalah buatan author sampah yang udah gue maki-maki." Bisik Yola.
"Bentar, ini serius?." Sky masih berusaha mencerna.
"Tepatnya hari dimana kita mabuk itu, pas di kamar mandi gue gatau apa yang terjadi sama Yola asli. Tapi gue dateng ke dunia ini dari sana, makanya gue agak kikuk dan berusaha beradaptasi sebisa mungkin." Jujur Yola.
"Terus pengakuan cinta lo itu?." Sky merasa dibohongi.
"Itu jujur, gila kan? gue suka sama karakter fiksi, ya karena menurut gue lo tuh perfect banget gitu. Dewasa, greenflag, tenang, tulus sampe bikin gue berharap lo sama gue aja daripada jadi sadboy. Saking bahagianya dan karena efek mabuk, gue sampe gabisa nahan diri buat ngungkapin perasaan." Ucap Yola, dia tersipu malu.
"Jadi, alasan lo pergi nemuin Langit pagi-pagi itu." Sky merasa gila, karena dia mulai percaya sekarang.
"Alasan pertama karena gue pengen pancing lo biar gercep ngungkapin perasaan. Kedua gue kasihan banget sama karakter antagonis menyedihkan ini, apalagi dia bakal di sakitin sama Senja. Makanya gue waktu itu gugup pas lo tanya gue tau alamat rumah dia darimana, kalo gue jawab dari cerita novel kan gila." Jujur Yola.
"Jadi alasan lo jadi benci sama Mahesa, karena lo bukan Yola?." Lirih Sky, dia menunduk.
"Maaf, gue udah serakah dengan jatuh hati sama lo. Padahal yang lo suka itu Yola asli, tapi dengan lancang gue nempatin tubuh dia dan ngejar lo. Maaf banget gue gatau Yola sekarang dimana, apa dia meninggal di kamar mandi apa gimana aku juga gatau." Lirih Yola, dia merasa sedih.
"Jadi gitu...." Gumam Sky.
"Ya... sorry, gue berusaha ngubah alur sampah aja. Maaf kalo udah nyakitin perasaan lo, gue cuma pengen berusaha semampu gue disini." Lirih Yola, mulai merasa bersalah.
"Pantes aja gue ngrasa lo beda banget, padahal selama ini gue suka sama Yola dalam artian dia cantik dan temen gue. Gue ngga anggep dia sebagai lawan jenis, karena gue tau tipe Yola bukan gue. Liat lo tiba-tiba berubah jujur gue kaget makanya gue milih pulang, semakin gue caritau tingkah lo semakin aneh dan asing banget. Tapi anehnya gue suka, gue suka lo sebagai lawan jenis setelah lo nempatin tubuh Yola." Ucap Sky.
Deg.
"Tunggu, L-lo percaya sama gue?." Yola sangat terkejut.
"Mau ngga percaya buktinya udah gue liat sendiri, bahkan dari kebiasaan aja kalian udah beda. Yola gabisa masak bahkan gabisa nyalain kompor, tapi lo bahkan bisa pasang gas. Yola makeupnya selalu menor dan ga pede pergi tanpa makeup, tapi lo justru lebih sering natural. Yola ngga suka sayur, tapi lo justru makan sayur tiap hari kaya kambing. Yola anti banget sama mie instan, tapi lo bisa makan mie seakan dunia lo ada disana." Jujur Sky, memberikan serangan fakta.
"Ya gimana ya, gue dulu anak kost miskin. Bahkan gue mati karena usus gue rusak makan mie terus, makanya bisa sampe kesini." Yola menundukan kepalanya malu.
"Jadi karena itu lo simpati banget sama Langit? karena hidup kalian sama-sama miskin." Ujar Sky.
"Iya, tapi dia lebih menderita lagi kan. Semua ini salah dari si author sampah itu, makanya gue mau acak-acak alurnya." Ujar Yola.
"Yola, gue percaya tapi apa bisa lo kasih gue satu hal yang bakal terjadi dalam waktu dekat? gue pengen lebih yakin aja." Ucap Sky.
"Bisa, nanti jam dua belas malem Mahesa bakal kecelakaan dan dibawa kerumah sakit ini. Harusnya sih bener hari ini, itu kalo plot nya masih sama. Takutnya ada efek kupu-kupu karena gue udah acak-acak." Ucap Yola.
"Gue berharap yang ini terjadi sih." Sky tersenyum tengil.
"Hahahaha, siapa sangka ternyata lo bisa tengil juga. Padahal di deskripsi lo tuh tenang, dewasa, sabar, cuek, dingin, kuat dan jago gelud." Ujar Yola.
"Hahahha, lo se suka itu sama gue." Sky tersenyum senang.
"Bohong kalo gue bilang gasuka, manusia se perfect lo nggabisa di sia-sia in." Ucap Yola jujur, meskipun salting.
"Thanks udah jujur, gue jadi makin yakin sekarang." Ucap Sky.
"Yakin apa?." Yola waspada.
"Ada deh, nanti juga tau." Ucap Sky.
Saat mereka sedang berbincang itu, perawat datang mengabarkan jika Langit sudah siap di pindahkan ke ruang rawat VIP. Yola dan Sky di arahkan untuk membersikan diri agar lebih steril lebih dulu, mereka menurut karena itu memang benar.
Sampai di ruang rawat, Yola menatap Langit dengan tatapan haru. Meskipun masih pucat tapi operasi dinyatakan berhasil dan Langit memiliki kesempatan untuk sembuh total.
"Sky, di mata gue sebagai penulis karakter kaya Langit tuh emang gue anggep jadi anak. Gue udah ribuan kali buat karakter di buku gue, dan bagi gue mereka semua ya anak anak gue karena gue yang ciptain." Yola tersenyum senang.
"Lo bener-bener ceria ya." Ujar Sky.
"Hahahah, karena stres aja sih." Yola terkekeh.
Yola duduk di samping brangkar Langit, dia menggenggam tangan dingin Langit yang penuh dengan alat medis. Yola berusaha menyalurkan kehangatan, berharap Langit segera membuka matanya.
Sky berdiri di samping Yola, merengkuh pundak Yola memberi dukungan. Yola meskipun memiliki rasa takut Sky akan menjauh, tapi melihat perlakuan Sky yang masih sama Yola jadi sedikit tenang.
capekkk banget sama drama ini wkwkwk😭😭😭
mati karena makan mie instan 😭🙏