NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Mempertahankan kebahagiaan pernikahan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang apa yang telah diusahakan tidak dinikmati sepenuhnya.

“Tetaplah bersama denganku, jauh darimu rasanya setiap napas berhenti perlahan. Aku mampu kehilangan segalanya asal bukan kamu, Sonia.”

_Selamanya Kamu Milikku 2_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : Senang Bisa Kenal Dia

"Di sini aja, di sini makanannya enak." Roop memutuskan untuk berhenti di sebuah restoran cepat saji, setelah memesan makanan dan minuman mereka saling mengenal lebih dalam lagi hingga akhirnya Fian tahu kalau Roop adalah mantannya Kenzo.

"Jadi kamu yang dibicarakan oleh Kenzo selama ini."

"Dia ngomong banyak soal aku ya?"

"Nggak juga tapi dia sering bilang kalau dia sangat bersalah padamu."

"Aku sama dia udah usai, lagian kami nggak ada urusan satu sama lain, namanya tidak berjodoh ya mau gimana lagi kan."

"Apa kau membenci Kenzo?"

"Tidak Fian, untuk apa aku membencinya."

"Aku pikir kamu akan membenci dia dan istrinya karena sudah menyakitimu."

"Awalnya iya, aku kesal dan marah pada mereka berdua tapi setelah Angel dan Kenzo menceritakan semuanya padaku, aku jadi mengerti dengan perasaan mereka, lebih baik berdamai daripada menambah musuh bukan." Fian merasa salut dengan pemikiran Roop.

"Apa kamu udah menemukan pengganti Kenzo?"

"Belum sih, aku tipe wanita yang tidak terlalu mudah menemukan laki-laki yang pas, entah aku ini terlalu norak atau bagaimana, tapi yang pasti aku belum menemukan tambatan hati. Kamu sendiri gimana?"

"Sama Roop, aku juga belum menemukan tambatan hati, mana tau kita ini jodoh, ya kan?" gurau Fian yang membuat suasana menjadi hangat, mereka saling melempar candaan satu sama lain.

Karena keasyikan ngobrol, Fian melupakan Nila dan kedua ponakannya, sampai Nila menghubungi Fian berkali-kali.

"Maaf Roop, aku pergi dulu ya, bos aku manggil."

"Oke Fian."

"Lain kali kita bisa ketemu lagi."

"Iya."

Fian bergegas menemui Nila di arena bermain anak, tanpa sengaja Fian menabrak seorang wanita cantik yang usianya sepantaran dengan Roop, gadis itu mengenakan hijab dengan wajah blasteran.

Fian seketika terpana melihat gadis di hadapannya, dengan cepat gadis itu menundukkan pandangannya dan meminta maaf pada Fian.

"Maafkan aku, aku sedang buru-buru, maaf." Gadis itu setengah berlari meninggalkan Fian yang masih terpaku melihatnya.

"Cantik banget dia, itu bidadari atau apa ya?" pikir Fian, dia melihat dompet wanita itu terjatuh, Fian memungut dompet itu dan membukanya, dia bisa melihat foto gadis tersebut dan kartu tanda pengenalnya.

"Naima Aghnia." Fian membaca nama yang tertulis di kartu tersebut lalu menyimpan dompet itu, dia akan mengambil kesempatan untuk bertemu lagi dengan Naima, dia memiliki alasan yaitu mengembalikan dompet Naima.

...***...

Fian berniat untuk mencari Naima, gadis manis dengan hijab yang menutupi dada membuat Fian sangat sulit melupakannya, padahal pertemuan mereka hanya sekejap saat di mall.

Fian mendatangi alamat Naima, rumah itu terlihat sangat sederhana, ada seorang wanita tua dengan kerudung panjang duduk di kursi roda sambil menikmati matahari pagi.

"Permisi, apa benar ini rumah Naima Aghnia?" tanya Fian pada wanita tua itu.

"Kamu siapa?" tanya wanita tua itu pada Fian.

"Mm saya temannya Naima, apa ini benar rumah Naima?"

"Bukan, kamu salah rumah, ini bukan rumah Naima," jawab wanita tersebut.

"Tapi menurut alamatnya ini adalah rumah Naima."

"Sudah saya bilang kalau ini bukan rumah Naima, Naima siapa yang kamu cari?" Wanita itu malah memarahi Fian, karena wanita itu berteriak, Naima keluar dari rumah, Fian lagi-lagi terpana melihat Naima yang sangat cantik di matanya, Naima mengenakan piyama tidur lengan panjang dengan kerudung panjang pula.

"Ada apa bu? Kenapa teriak-teriak?" tanya Naima pada wanita itu dengan lembut.

"KAMU SIAPA?" Wanita itu malah balik memarahi Naima.

"Bu, ini Naima anak ibu, sudah ya berjemurnya, kita masuk ke dalam lagi, kue yang ibu mau sudah masak, yuk kita makan." Naima dengan lembut bicara pada ibunya, dia lalu menatap lembut Fian.

"Mau cari siapa ya?" tanya Naima.

"Kamu Naima Aghnia?"

"Iya, saya."

"Saya ke sini mau mengembalikan dompet kamu yang kemarin jatuh saat kita tabrakan di mall." Fian memberikan dompet itu pada Naima.

"Masyaallah terima kasih, mari masuk dulu." Fian mengikuti Naima masuk ke dalam rumah.

Rumah itu memang sederhana namun sangat rapi dan bersih, di dinding rumah sangat banyak foto-foto Naima dari dia kecil hingga dewasa seperti sekarang.

Juga banyak piala-piala olimpiade yang diraih oleh Naima, hal ini semakin membuat Fian tertarik padanya.

"Silakan duduk dulu, saya akan antar ibu ke kamar."

"Iya."

Naima mengantarkan ibunya ke dalam kamar lalu kembali ke ruang tamu menemani Fian duduk, dia menyajikan beberapa cemilan dan minuman untuk Fian.

"Maaf ya, tadi ibu aku sudah teriak-teriak sama kamu, beliau memang begitu, terkadang padaku saja dia lupa."

"Ah iya gapapa, aku juga maklum."

"Nama kamu siapa?"

"Fian, Fian Aznand."

"Oh makasih banyak Fian, kalau kamu nggak antar dompet ini, mungkin aku nggak bakalan sadar juga kalau dompet ini hilang."

"Kemarin kamu buru-buru kenapa?"

"Ibu aku kemarin masuk rumah sakit, jadi beliau ngamuk sama perawat di sana saat aku tinggal buat beli keperluan beliau."

"Oh apa sekarang ibu kamu udah baik-baik aja?"

"Alhamdulillah sudah Fian, tapi ya gitu, nggak bisa ditinggal, takutnya nanti kalo ditinggal malah terjadi hal yang tidak diinginkan."

"Kamu anak tunggal ya?"

"Iya, aku anak tunggal."

"Ayah kamu di mana?"

"Ayah aku lagi kerja, dia udah berangkat tadi pagi, paling nanti jam 10 malam baru pulang."

"Lama banget, emang kerja apa?"

"Ayah aku itu seorang sopir pribadi keluarga Marva, udah sekitar 10 tahunan ayah kerja jadi sopir pribadi keluarga itu, mereka sangat baik makanya ayah betah." Fian mengernyitkan keningnya, keluarga Marva yang dimaksud Naima sepertinya Fian tahu.

"Keluarga Marva?" Naima mengangguk, setau Fian, Marva itu nama belakang Miller dan keluarga Marva itu memang panggilan untuk keluarganya Miller di dunia bisnis.

"Apa nama bos ayahmu Miller Marva?" Naima mengangguk membenarkan.

"Iya, itu bos ayahku."

"Oh siapa nama ayahmu?"

"Ahmed Salim."

"Ya aku tau beliau, dia sopir pribadinya Seyyal Sefa bukan."

"Kamu tau ternyata, ya wajar, soalnya Miller itu kan terkenal di London dan memiliki kuasa juga." Fian tersenyum mendengar perkataan Naima, lama berbincang, Fian pamit pulang.

Di perjalanan Fian berpikir ingin ke rumah Miller, dia berniat untuk mendekati ayah Naima agar jalannya mulus untuk mendekati Naima, Fian tidak memberi tahu kalau Miller dan Seyyal adalah keluarganya juga.

Fian dengan hati yang berbunga masuk ke dalam mansion milik Sean, sebenarnya dia bisa saja memiliki mansion sendiri tapi dia tidak mau karena dia lebih memilih untuk menjaga mansion Sean selama berada di London.

Fian mencari tahu mengenai Naima, semua informasi mengenai gadis itu sangatlah menarik buat Fian, Naima berasal dari Mesir, keluarganya bukan berasal dari keluarga kaya tapi Naima memiliki prestasi yang luar biasa, Naima dan keluarganya pindah ke London semenjak Naima berusia 6 tahun, dia tumbuh dan menempuh pendidikan di London. Fian juga mencari sosial media milik Naima, namun semuanya dikunci, Fian tidak segan untuk follow lebih dulu Naima.

...🌼Bersambung🌼...

1
Manis
kok dobel Thor?
Vebi Gusriyeni: Pas update sinyalnya berulah kk
total 1 replies
Lira Cantika
Takut banget si vivi bakalan jadi boomerang buat Fian sama Naima nanti, apalagi sonia udah firasat aja kan
Lira Cantika
Sebaik itu sonia masih mau lindungin matteo, coba aja kalau sonia bilang yg sebenarnya, bukan cuma sean yg turun tangan, miller juga apalagi fian yg sayang banget ama sonia
Natasha
Kalau mau nikah emang kata org gak boleh kemana2 dulu, pamali
Natasha
Fian baru mau nikah udah kena ujian aja nih, takut banget kalau semisal nanti cewek itu malah jdi penghalang pernikahan Fian
Tammy
Sean, istrimu masih ada loh itu
Tammy
Untung Sonia bisa ngimbangin si Matteo ya
Kenzia Dira🦋
Segera hubungi keluargamu Son, jangan sampai terlena sama si Matteo
Kenzia Dira🦋
Sedih sih Liat Sean begini, sehancur itu loh dia
Latifa Andriani
Matteo ini jatohnya kek obses aja gak sih, dia pengen istrinya ada pada Sonia. Dasar gilak
Latifa Andriani
Ya ampun Sean, cinta dia jauh lebih besar ke Sonia ketimbang anak2nya. Mewek gue😭
Noer Hidayati
Mat, lo bener2 yeee, udah misahin anak sama ibuknya, istri sama suaminya. Gila emang mafia satu ini, dosaaa lu
Noer Hidayati
Pantesan aja si Sean selalu bilang kalau Sonia pergi, dia bakalan gila beneran
Kiaraaaa ❄❄❄
Yok bisa yok Sonia, kamu harus pulang, kasian anak sama suami kamu bener2 menderita, apalagi sean yg udah stres mikirin kamu
Kiaraaaa ❄❄❄
Sedih banget sean ditinggal sonia, beneran frustasi akut dia/Cry/
Agung Taimur
Kasian juga si Sean sama anak2 yg harus ditinggal Sonia.
Agung Taimur
Cerdik juga Sonia, dia gak langsung menunjukkan dirinya kalau dia gak hilang ingatan.
Dewi Dejiya
Mafia lagi saingan si Sean, bangkit lagi nih jiwa membunuhnya
Dewi Dejiya
Kesal banget dia klo gk dikasih jatah🤣
Emilie Sopyan
Pak Sean emang kacau kalau udah menyangkut bininya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!