NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Sri Asrianti

Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Aluna yang terjebak dalam roda waktu. Aluna secara tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di rumah yang baru saja ia tempati. Secara ajaib gadis itu terlempar ke masa lalu di sebuah kerajaan kuno.

Aluna yang bingung dengan keadaan tersebut, tiba-tiba saja di tangkap dan di bawa kehadapan ratu di kerajaan tersebut. Ratu yang mengira ia adalah mata-mata dari musuh memerintahkan untuk mengeksekusi gadis itu.

Akankah Aluna bisa selamat dari hukuman sang Ratu? Atau hidupnya akan berakhir di negeri tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Asrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Di larang keras untuk copas, tindakan tersebut dapat di pidanakan dengan hukuman dan denda

Happy reading

Tanpa menunggu waktu lama, ia segera menekan tombol itu, bunyi klik terdengar seketika. Aluna tersenyum, ia lalu membalik sampul buku itu dan....

Raut wajah Aluna seketika berubah bingung mendapati lembaran buku itu kosong. Ia lalu membalikkan lagi lembaran berikutnya namun hasilnya sama. Aluna kembali membalik halaman yang lainnya, tapi ia tidak mendapati ada tulisan satu huruf pun pada buku itu. Aluna mendengus kecewa, baru saja ia membayangkan akan mendapati cerita yang menarik, nyatanya tidak sama sekali, buku ini malah tidak memiliki tulisan sedikitpun.

"Lalu untuk apa buku ini? Apa sebuah buku harian?" Tanya Aluna bingung, masih membolak-balikkan lembaran kertasnya.

Aluna tengah melihat buku itu kembali dengan seksama. Entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan buku itu, Aluna meletakkan tangannya di lembaran bagian tengah buku itu, dan seketika sebuah cahaya pun keluar. Cahaya putih seperti keluar dari balik sebuah titik di halaman buku itu. Tak lama titik itu semakin membesar dan membesar saja, menyebabkan cahaya yang keluar pun semakin banyak. Aluna masih terdiam, mematung terus memandangi buku yang masih ia pegang, cahaya itu semakin membesar, bersinar dan terus bersinar hingga menghalangi pandangan Aluna. Aluna menutup matanya karena cahaya putih yang semakin menyilaukan itu, dan...

...

Saat gadis itu kembali membuka matanya, ia begitu terkejut mendapati dirinya tak lagi berada di perpustakaan neneknya.

"Di... di mana ini?" Tergagap.

Aluna ketakutan melihat dirinya sudah berada di tepi jurang. Gadis itu reflek menjauh dari bibir jurang itu. Melihat ke sekelilingnya, hutan. Aluna yang tidak percaya terus saja memukul-mukul keras pipinya, menyangka ia hanya berhalusinasi atau mungkin sedang bermimpi. Tapi tidak, sekeras apapun ia memukul yang ia rasakan hanya sakit. Ia sadar kalau itu bukanlah mimpi, namun mengapa dia bisa berada di tempat ini? Pikir gadis itu.

Aluna terus berlari mondar-mandir, ia bingung harus kemana. Ia takut? Yah, tentu saja. Ia berada di tempat yang tidak ia kenali secara tiba-tiba, gadis itu menangis.

Di tengah kebingungannya, terdengar suara hentakan kaki kuda yang berlari ke arah gadis itu berdiri sekarang. Aluna terdiam, menunggu. Suara itu terdengar semakin dekat, hingga memperlihatkan dua ekor kuda dengan seseorang yang masing-masing menungganginya. Aluna masih berdiri di sana, memperhatikan kedua orang tersebut, hingga ia menyadari sesuatu.

"Mengapa mereka berpakaian sangat aneh? Seperti yang dipakai orang-orang zaman kuno yang aku nonton di tv? Apa mereka sedang syuting film?

Aluna memicingkan matanya, melihat dengan seksama. Saat kedua orang tersebut semakin dekat dengan dirinya ia bisa melihat jika satu dari mereka memakai pakaian seperti seorang pangeran, dan satunya lagi seperti pakaian seorang prajurit atau mungkin jenderal, namun yang membuat Aluna terkejut karena kedua orang itu memegang senjata tajam, sebuah pedang yang panjang dan berkilat.

Ia merasa ia berada dalam situasi yang berbahaya, kedua orang itu telah melihatnya dan sekarang menuju ke arahnya. Aluna berlari dengan secepat yang ia bisa. Gadis itu berlari dengan kencang, namun tidak menyadari jika ia kembali di tempat ia berdiri tadi, melupakan jurang itu.

Aluna membulatkan matanya saat melihat jurang di depannya, ia tepat berada di pinggir jurang itu, sejengkal lagi kakinya akan terpeleset, ia berusaha menahan tubuhnya. Namun karena berlari dengan kencang sebelumnya, ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang mulai jatuh ke depan.

"Arrggh!"

BUGH

Aluna tergelincir dan jatuh, untung saja gadis itu masih sempat memegang sebuah akar panjang yang merambat di ujung jurang itu. Sekuat tenaga Aluna memegangnya.

"Aaaa! Tolong!" Teriaknya, ia melihat ke bawah jurang yang dalamnya sekitar 25 meter dengan bebatuan-bebatuan besar di bawahnya. Jika ia jatuh, sangat kecil kemungkinan untuk dia selamat bukan.

"Tolong!"

Perlahan ia tidak kuat lagi memegang akar itu, harapannya hampir pupus. Gadis itu sudah memikirkan nasibnya yang akan mati di tempat yang ia tidak tahu di mana ini, teringat ibu dan ayahnya, ia meneteskan air mata.

Saat Aluna hampir melepaskan pegangannya pada akar itu, tangan seorang pria tiba-tiba meraihnya, memegangnya dengan erat. Aluna yang sudah siap menutup matanya itu, mengangkat wajahnya melihat siapa yang menangkapnya. Mata gadis itu membulat saat melihat seseorang yang berkuda tadi-lah yang meraih tangannya, seorang pria yang memakai pakaian seperti seorang pangeran.

Gadis itu mulai berpikir kembali, jika ia jatuh dari jurang ia akan mati. Namun jika ia kembali ke atas, ia pun juga akan mati. Melihat tampang garang dua pria itu dengan senjata tajam yang mereka bawa.

Aluna memberontak ingin melepaskan genggaman tangan pria itu darinya, namun tidak... Itu terlalu erat. pria itu berusaha sangat keras menarik Aluna.

"Cepat bantu aku!" Teriak marah pria itu kepada pria yang satunya. Keduanya lalu menarik Aluna keluar dari jurang tersebut hingga gadis itu berhasil di selamatkan.

m

Saat telah sampai di atas, Aluna kembali reflek menjauhi tepi jurang itu, takut sekali ia akan kembali jatuh ke sana. Gadis itu lalu menatap kedua pria di depannya sekarang.

"Siapa kalian? Apa mau kalian? Apa... Apa kalian ingin membunuhku?" Tanya Aluna takut-takut.

"Tenanglah nona, kami hanya..." Pria yang memakai pakaian prajurit itu maju selangkah ke depan Aluna.

"Jangan mendekat! Aku bisa karate, aku akan mematahkan leher kalian berdua." Aluna mengambil kuda-kuda. Meskipun dia sedikit manja dan cengeng, tapi gadis itu juga memiliki keahlian, yah... Walaupun tak se-mahir yang kalian kira. Tapi ia memang menguasai bela diri tersebut, karena ayahnya sudah membekalinya dengan les bela diri itu sejak ia SMP hingga lulus SMA.

kedua pria itu saling memandang, bingung dengan apa yang dikatakan Aluna.

"Mengapa dia berpakaian sangat aneh pangeran? Aku juga belum pernah melihat dia di Kerajaan kita?" Berbisik.

Ternyata pria itu memang seorang pangeran. Ia memperhatikan penampilan Aluna dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Gadis itu memiliki rambut pirang yang panjangnya hingga ke pinggang dengan hiasan jepit rambut di ujung kanan rambutnya, memakai dress abu-abu di bawah lutut dan alas kaki yang aneh.

"Alas kaki macam apa itu?" Melihat sepatu balet Aluna yang berwarna abu-abu senada dengan baju yang ia kenakan.

'Wajahnya seperti bukan keturunan di wilayah kerjaan ini, siapa gadis ini?' Sang pangeran membatin.

Sang pangeran akhirnya angkat bicara, melangkahkan kakinya lebih dekat ke arah Aluna, Aluna ketakutan melangkah mundur.

"Siapa kamu?" Tanyanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!