NovelToon NovelToon
Kukira Impoten Ternyata Hyper

Kukira Impoten Ternyata Hyper

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Vanya sengaja menyamar menjadi sekretaris yang culun di perusahaan milik pria yang dijodohkan dengannya, Ethan. Dia berniat membuat Ethan tidak menyukainya karena dia tidak ingin menikah dan juga banyaknya rumor buruk yang beredar, termasuk bahwa Ethan Impoten. Tapi ....

"Wah, ternyata bisa berdiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

"Tidak pernah!" Buru-buru Vanya mengambil kacamatanya dari tangan Ethan dan kembali memasangnya. "Ya sudah, saya mau pulang dulu. Hujan juga sudah reda."

Vanya hendak membuka pintu mobil, tetapi Ethan menahannya.

"Kamu ke rumah dulu. Ganti pakaian kamu. Nanti biar sopir yang mengantar kamu pulang." Ethan memberi kode pada Vanya untuk melajukan mobilnya lagi.

Vanya akhirnya menganggukkan kepala, mematuhi perintah itu. Dia melajukan mobil Ethan dan masuk ke dalam halaman depan rumah yang sangat besar dan megah. Dia menghentikan mobil itu, dan mereka keluar secara bersamaan.

"Terima kasih untuk hari ini," kata Ethan, tanpa menatap Vanya. "Mungkin besok Raka sudah masuk, jadi kamu tidak perlu ikut keluar. Kamu bisa tetap stay di kantor."

Vanya menatap Ethan, dia tersenyum kecil. "Lebih baik Pak Ethan pakai sopir pribadi saja," saran Vanya, nada mengejeknya kembali muncul. "Kalau tiba-tiba di jalan hujan, Pak Ethan mau berhenti di pinggir jalan menunggu hujan sampai reda?"

Ethan menghela napas, dia mengakui kebenaran ucapan Vanya. "Iya, aku tidak terlalu suka pakai sopir karena biasanya aku kemana-mana selalu bersama Raka. Dia yang mengemudi. Sudah, kamu masuk dulu. Tidak usah sungkan."

Ethan berjalan mendahuluinya. Sedangkan Vanya hanya mencibir pelan. Dih, ngapain juga sungkan. Tante Clara saja sudah sering mengobrol denganku, pikir Vanya.

Vanya mengikuti langkah Ethan masuk ke dalam rumah. Ada seorang pelayan paruh baya yang menyambut mereka dengan senyum ramah.

"Bi Ijah, tolong carikan ganti baju untuk dia dan siapkan makanan hangat," perintah Ethan.

"Baik, Tuan," kata Bi Ijah sambil tersenyum menatap Vanya yang melepas jas Ethan dari tubuhnya.

"Saya sekretaris Pak Ethan," kata Vanya cepat, sebelum Bi Ijah bertanya-tanya mengapa Tuan Muda mereka tiba-tiba membawa seorang gadis pulang.

"Oh, tentu, Nona. Nona bisa menunggu di kamar tamu dulu, biar saya siapkan baju ganti untuk Nona," tawar Bi Ijah.

"Tidak usah, Bi. Ini tidak terlalu basah, kok," elak Vanya. Dia tidak mau berlama-lama di sana.

"Ini basah semua, Nona. Tunggu sebentar, ya," Bi Ijah bersikeras. Dia mengantar Vanya menuju kamar tamu di lantai bawah. "Nyonya Clara sedang ada arisan di luar. Tidak apa-apa, Nona tidak usah sungkan."

Vanya hanya menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar itu.

Bi Ijah, yang baru pertama kali melihat Ethan membawa wanita pulang dan memintanya mencarikan baju ganti, langsung menghubungi Bu Clara sambil menjauh ke sudut dapur.

"Nyonya, Tuan Ethan membawa sekretarisnya ke rumah. Sepertinya habis kehujanan," Bi Ijah melaporkan dengan bersemangat. "Apa ada baju ganti, Nyonya?"

Suara Bu Clara terdengar sangat antusias di seberang sana. "Vanya ke rumah?!"

"Iya. Apa Nyonya sudah mengenalnya?" tanya Bi Ijah.

"Iya! Itu Vanya, Bi! Calon menantu kesayanganku!" seru Bu Clara. "Ambilkan baju di kamarku, ya. Di lemari atas. Ada di dalam kotak berwarna orange. Baju itu masih baru, memang ingin aku berikan setelah mereka menikah nanti. Tidak apa-apa, berikan saja sekarang! Dan kalau bisa, buat mereka berdua berada di dalam kamar yang sama!"

"Jadi Nona Vanya benar-benar calon Tuan Ethan?"

"Iya! Tapi kamu jangan bilang sama Ethan ya karena Ethan belum tahu! Aku percaya sama kamu bisa membuat mereka berdua dekat. Aku tidak akan pulang dulu biar tidak mengganggu mereka."

Kemudian panggilan itu terputus. Bi Ijah tersenyum, kini dia tahu apa yang harus dia lakukan. Bi Ijah bergegas menuju kamar Bu Clara, bersiap menjalankan misi matchmaking rahasia.

***

"Nona, baju gantinya saya letakkan di meja depan pintu kamar mandi," kata Bi Ijah dari luar pintu kamar mandi.

Vanya, yang baru selesai membersihkan dirinya dari air hujan, keluar dari kamar mandi dengan terbalut bathrobe tebal milik rumah itu. Dia mengambil kotak berwarna orange yang berisi pakaian dari Bu Clara. Matanya membelalak melihat isinya.

Gaun putih pendek berbahan satin tipis itu tampak mewah, tetapi juga cukup menerawang. "Gaun kencan? Ini pasti ulah Tante Clara!"

Vanya meraih bajunya sendiri yang masih basah. "Aku sudah kedinginan banget. Kalau pakai bajuku ini bisa masuk angin, tapi pakai gaun ini juga akan semakin masuk angin. Gak kebayang tatapan Ethan kayak gimana. Hih, merinding."

Vanya memilih mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan kemejanya sendiri. Tepat saat dia sedang fokus pada kerah kemeja, tiba-tiba terdengar suara mengepak dari sudut ruangan. Matanya menangkap sosok gelap bersayap yang terbang.

"Aaa, ada kecoa terbang!"

Vanya menjerit nyaring, meletakkan hairdryer dan bajunya. Dia berlari panik keluar dari kamar itu.

Tepat di balik pintu, Ethan sedang berdiri. Vanya yang berlari kencang langsung membuka pintu itu dan tersungkur ke dalam pelukan Ethan.

"Ada apa kamu berteriak?" tanya Ethan, tangannya refleks menahan pinggang Vanya dengan erat. Kedua matanya menatap wajah Vanya yang putih bersih dan tidak memakai kacamata. Wajah yang sangat familiar.

Flashback Ethan berputar cepat: "Kamu tampan sekali. Ayo, kita bermain malam ini." Suara manja itu berbisik di telinga Ethan. Dia ingat, suara itu seperti suara Vanya.

Dia semakin mendorong Vanya masuk ke dalam kamar.

"Apa kamu pernah ke Level's Bar?" desak Ethan, suaranya rendah dan mengintimidasi.

Vanya menelan salivanya. Gawat. Dia ingat. Dia semakin memundurkan langkah kakinya hingga pantatnya menyentuh meja kamar.

"Pak Ethan, saya mana mungkin ke tempat seperti itu," Vanya berusaha mengelak. Dia mendorong Ethan agar menjauh. Dia berhasil lepas dari pelukan Ethan.

Namun, kecoa itu kembali beraksi. Kecoa itu terbang, dan hinggap di bahunya. Karena Vanya panik, dia melompat ketakutan sambil mengibas kecoa di bahunya dengan kasar.

Gerakan tiba-tiba itu membuat ikatan bathrobe di pinggangnya melorot. Seketika, bahu mulus Vanya dan sebagian besar belahan da da yang hampir terlihat sepenuhnya terekspos.

Ethan hanya berdiri mematung. Matanya terpaku pada kulit putih Vanya. Dia melihat bekas gigitan yang dia tinggalkan di dekat da da itu.

Ethan menelan salivanya. Gai rah itu muncul lagi dengan tiba-tiba. Dia tidak lagi ragu. Wanita yang dia tiduri malam itu adalah Vanya.

1
Ica Rissaharyono
kk othor tambah lg kurang ..🤭
Ika Yeni
eh hamil juga vanyaa 🤭
Citra
pasti Vanya hamil tuh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Fixs ini mah Vanya hamil🤣🤣🤣
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kalau sudah baca Ethan yang terbayang itu wajah Tom Cruise waktu masih ganteng² nya di Mission Impossible 1 🥰🥰
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
iya kamu juga sudah jatuh cinta sama Ethan😁😁
Kim nara
Lo bikin masalah sendiri sih Vanya
Citra
lebih baik jujur aja Vanya biar gak salah paham sama ethan
Mundri Astuti
nah kan pusing sendiri kamu Vanya 😄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
udah daripada pusing mending terus terang saja Vanya😅😅😅
Ica Rissaharyono
otw bucin bosmu raka🤣
Ica Rissaharyono
semangattt kk othorr lanjut ya😍
Ranita Rani
itulah org aneh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
sungguh aneh😅😅😅
Kim nara
🤣🤣🤣🤣Raka shok
Mundri Astuti
😂😂 mang aneh bosmu raka
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😅😅😅😅😅
Ranita Rani
so pastilah vanya,,,se x merasakan ya bkal jd candu
Kim nara
seru ada kocak2nya ..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ya iyalah bikin candu🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!