NovelToon NovelToon
RISA ARIZ

RISA ARIZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MINOTO-NOVEL

Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.

​Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.

​Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.

​Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.

"MINOTO NOVEL"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. MENTRAKTIR NYA MAKANAN LEZAT

"Mari," ajak pelayan itu sambil berjalan. Mereka berdua mengikuti, lalu duduk di meja yang sudah disiapkan di lantai atas. Pelayan itu memberikan daftar menu yang paling laris. Mata Ariz berbinar melihat menu-menu yang terlihat lezat. Reo menawarkannya berbagai pilihan, dan Ariz tanpa ragu memilih banyak menu yang lumayan mahal.

‎​Setelah memesan, mereka mengobrol santai sambil menunggu. Ariz bercerita dengan gembira tentang kesehariannya minggu lalu. Reo mendengarkan dengan saksama dan ikut berbagi cerita lucu. Mereka terlihat sangat akrab, seolah sudah bersahabat sejak lama.

‎​Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Mata Ariz membelalak melihat ukuran porsi mi yang cukup besar. Ia memesan lima porsi sekaligus. Reo juga terkejut dengan porsinya, tapi ia juga memesan jumlah yang sama. Mereka tidak peduli, dan mulai makan sambil terus mengobrol dan tertawa, menceritakan hal-hal lucu yang mereka alami.

‎​"AHH! Makanan ini enak sekali!" teriak Ariz setelah menghabiskan semua hidangannya.

‎​"Ya, kau benar," Reo juga mengangguk setuju, perutnya sudah kenyang.

‎​Mereka berdua duduk bersandar, perut mereka penuh dengan mi.

‎​"Paman Reo! Kapan kau akan melatihku? Aku sudah tidak sabar untuk bisa menciptakan elemen buatanku sendiri!" Ariz bertanya dengan mata bersemangat.

‎​"Haha, santai saja. Tidak perlu buru-buru," jawab Reo, menyuruhnya bersabar.

‎​"Tapi aku ingin dilatih sekarang!" rengek Ariz.

‎​"Setelah aku kembali dari desa Atranova, aku akan melatihmu," janji Reo.

‎​"Euh...? Apa setelah ini kau akan pulang?" tanya Ariz, raut wajahnya kembali bingung.

‎​"Euh...? Apa setelah ini kau akan pulang?" Ariz bertanya dengan raut wajah bingung.

‎​"Eum. Aku masih ada urusan. Tapi aku janji, setelah semua selesai, aku akan melatihmu... agar bisa menciptakan elemen yang kuat." Reo menyeruput tehnya. "Ariz, apa tujuanmu ingin berlatih denganku?"

‎​"Hmm... alasanku memintamu untuk melatihku, karena..." Ariz berpikir keras. "Aku ingin menjadi orang yang kuat!" ucapnya lantang. "Kalau aku kuat, aku bisa melakukan apa pun yang aku mau!"

‎​Reo menatapnya. "Menjadi kuat, agar kau bisa membalaskan dendam pada orang-orang yang membencimu?"

‎​Mendengar itu, Ariz terkejut. "T-tidak! Bukan begitu. Maksudku, kalau aku kuat, aku bisa membalaskan dendamku pada Azura!" ucapnya, seolah itu hal yang mudah.

‎​"Menjadi kuat tidak akan bisa mengalahkan Azura dengan mudah," Reo berkata tegas. "Apa kau tahu, para ksatria zaman dulu itu punya kekuatan yang sangat hebat? Bahkan, mungkin mereka lebih kuat daripada orang-orang zaman sekarang. Tapi, ada satu perbedaan. Ksatria zaman dulu itu tamak! Mereka saling menjatuhkan demi mencapai kekuatan terbesar yang mereka mau."

‎​"Kekuatan terbesar?" Ariz memotong.

‎​"Ya. Mereka saling membunuh untuk mendapatkan kekuatan terbesar." Nada suara Reo serius, kedua tangannya terlipat di dada. "Yang kalah akan dirampas kekuatannya, dan ksatria yang merampasnya akan jadi lebih kuat."

‎​Ariz menelan ludah.

‎​"Mereka pikir, semakin kuat mereka, semakin mudah mereka mengalahkan Azura. Padahal kenyataannya tidak begitu. Azura mempunyai pasukan yang sangat kuat, dan dia bukan makhluk yang dapat mudah dikalahkan. Pemikiran ksatria zaman dulu itu konyol," ejek Reo.

‎​"Jadi... apa yang membedakan ksatria dulu dan sekarang?" Ariz bertanya.

‎​"Perbedaannya adalah... ksatria zaman sekarang mempunyai tujuan yang sama. Mengalahkan Azura, bersama-sama. contohnya seperti Ksatria di zaman ayah dan ibumu. Dulu, para ksatria hampir bisa mengalahkan Azura dengan menyatukan kekuatan mereka. Itulah sebabnya ksatria zaman sekarang lebih kuat daripada ksatria zaman dulu." Reo menyesap tehnya lagi. "Yaah... walaupun masih banyak ksatria yang punya sifat tamak."

‎​"Jadi... ksatria di zaman ayah dan ibuku bersatu dan jadi lebih kuat... dibandingkan ksatria zaman dulu yang tidak bersatu?" Ariz menyimpulkan.

‎​"Ya, seperti itulah." Reo menyesap tehnya. "Kalau kau ingin menjadi kuat, kau harus punya tim yang bisa menyatukan kekuatannya."

‎​"Haah... mungkin kau benar. Andai saja aku punya teman," Ariz berkata dengan nada rendah.

‎​Melihat wajah Ariz yang sedih, Reo berkata, "Orang yang baik akan mendapatkan teman yang baik juga. Sebaliknya, orang jahat akan mendapatkan teman yang jahat." Ia berusaha mengembalikan semangat Ariz. "Percayalah, kau akan mendapatkan teman yang sangat baik."

‎​

‎​Mendengar perkataan Reo, semangat Ariz kembali bangkit! "Ya! Aku percaya aku akan dapat teman yang baik! Sama seperti sifatku yang ramah dan baik hati!" ucapnya penuh semangat.

‎​"Yang benar saja? Ramah dan baik hati katamu?" Reo menatap Ariz dengan sinis.

‎​"Kau pikir aku bukan orang baik?!" Ariz kesal.

‎​"Kalau kau orang baik, kau tidak akan menghantui orang-orang di desa ini, Ariz," ucap Reo, seolah sudah tahu segalanya.

‎​"Euh... apa yang kau bicarakan?" Ariz berpura-pura tidak tahu.

‎​"Kau yang selama ini menghantui desa, kan?" Reo masih menatap sinis.

‎​"Eummm... tidak... aku tidak tahu soal hantu di desa ini," Ariz kembali berpura-pura.

‎​"Lalu, ini rambut siapa?" Reo mengeluarkan sehelai rambut yang ia temukan malam itu.

‎​Ariz panik. "Eum... itu bukan rambutku."

‎​"Di desa ini, hanya kau yang mempunyai beberapa helai rambut berwarna biru," Reo menyindir.

‎​"Aahh... baiklah! Hantu yang kau maksud itu aku!" Ariz akhirnya jujur.

‎​"Kenapa kau melakukan hal itu?" Reo penasaran.

"Aku sudah muak dengan orang-orang yang selalu menjauh dan membenciku, sebab itulah aku berpura-pura menjadi hantu," ucapnya kesal. "Semoga saja mereka kapok dengan apa yang telah mereka perbuat!"

‎​Reo tersenyum tipis. "Heh, kau memang anak yang sangat unik, Ariz."

‎​"Unik?" Ariz mengerutkan dahi, bingung.

‎​"Mmm... bukan, bukan unik. Lebih tepatnya, konyol. Karena kau bisa melakukan hal apa pun demi membalas perbuatan mereka," ledek Reo, tersenyum jahil.

‎​"Terserah kau mau meledekku seperti apa. Yang terpenting, aku sudah puas... Dengan apa yang kuperbuat kepada mereka." kata Ariz, nadanya masih kesal.

‎​"Haah... Tapi, apa yang kau perbuat kepada orang-orang itu, aku malah menyukainya," ucap Reo, terdengar kagum.

‎​"Eh? Maksudmu?"

‎​"Maksudku, kau masih bisa membela diri, bahkan saat tidak ada yang mendukungmu. Jadi, aku tidak perlu mengkhawatirkanmu lagi. Kau sudah bisa membela diri sendiri, meskipun caramu itu... agak berlebihan."

‎​Ariz terdiam, tatapannya meredup. "Perkataanmu benar, aku sudah terbiasa dengan orang-orang yang menjauh dan membenciku. Tapi... setiap kali mereka menjauh, rasanya tetap sakit. Seolah hanya aku yang punya wujud tidak sempurna di hadapan mereka."

‎​"Ah, mereka hanya iri padamu, Ariz! Tidak perlu diambil pusing," Reo mencoba mengembalikan suasana.

‎​"Iri? Kenapa mereka iri padaku?" tanya Ariz, semakin bingung.

‎​"Ya, bisa dalam hal apa saja..." Reo menggantungkan kalimatnya.

‎​"Contohnya?" desak Ariz.

‎​"Contohnya seperti..."

‎​Saat Reo hendak melanjutkan, seorang pelayan kedai menghampiri meja mereka.

‎​"Maaf, mengganggu," ucap pelayan itu sopan. "Apa kalian sudah selesai dengan makanannya?"

‎​"Oh, tentu saja," jawab Reo, tersenyum ramah.

‎​"Kalau begitu, maaf sekali. Tapi masih banyak orang yang belum mendapat tempat. Jadi, setelah Tuan selesai, mohon untuk tidak terlalu lama di sini." Pelayan itu mengusir mereka dengan halus.

‎​"Oh, begitu, ya?" Reo mengangguk mengerti. "Maaf, kami terlalu asyik mengobrol. Ariz, ayo kita pergi sekarang."

‎​Reo beranjak dari kursi.

‎​"Sekali lagi, maaf ya, Tuan," ucap pelayan itu sambil membungkuk.

‎​"Ah, tidak masalah. Justru kami yang harus minta maaf, kan, Ariz?" kata Reo, menoleh ke arah Ariz yang masih duduk santai...

BERSAMBUNG...

1
Staywithme00
pasti berat yaa Riz, hidup dalam kehampaan. Akhirnya, Ariz punya teman jugaa😭 terharuuu
Staywithme00: semangatt Arizzz ,walau ga di akui seenggaknya ada beberapa teman yg masih stay sama Ariz (it's miracle too)
total 2 replies
Staywithme00
Nah, loh wkwk. hati hati Riz dicincang 😭
MINOTO-NOVEL: Tenang saja. Dia ahlinya menggocek 🏃‍♂️
total 1 replies
kasychan04-(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
kasihan
Staywithme00
wkwk jail emang si ariz
Staywithme00: wkwk ariz emang bedaa😭
total 2 replies
Linguini Acrom
ekselen
Staywithme00
Zi,bener2 dah kelakuannya ngajak gelud emang.
Staywithme00: wkkw bener sii, bukan konoha yee thor😭👍
total 2 replies
Staywithme00
wah ,nanti Ariz bakal ke desa astranovaaa niih.
MINOTO-NOVEL: 🤫 🧏‍♂️ Masih jauh lho, yah.. 😁
total 1 replies
Staywithme00
Ariz, yg dimaksud itu luka badann, bukan bau badan plis😂😭
MINOTO-NOVEL: 11/12
total 3 replies
Staywithme00
betul thor, memperkuat kekuatan yg ada.
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍
MINOTO-NOVEL: That's right..! Pemikiran kita sama..!💪
total 1 replies
Staywithme00
keren thor, makin dibaca, makin seru.
Staywithme00
semangattt kk
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami ☺

Salam Hangat: "MINOTO-NOVEL"

Pembaca Setia: "MINOTT-LOVERS"
total 1 replies
Elisa Surya Prihadi
Semangat thor, ceritanya bagus! 😍
ღYaraღ
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!