Bidikan Cinta Istri Kecil

Sore ini Lily ikut Robert menghadiri acara bisnis dimana Robert adalah salah satu pemegang saham terbesar dari sebuah hotel bintang lima yang baru diresmikan.

" Lily peluk tangan aku " ucap Robert pada Lily yang malah berjalan dibelakangnya bersama bodyguard dan mengobrol bukannya mendampingi Robert.

" Apa sih Om, serame ini masih takut sendirian atau emang udah nggak bisa hidup tanpa aku " ledek Lily memeluk sebelah tangan Robert dan berjalan disampingnya.

" Diam kamu , berhenti mengobrol dengan mereka karena tugas kamu mendampingi aku " ucap Robert dengan suara pelan .

" Baiklah suamiku, akan aku dampingi kamu seumur hidup " ucap Lily dengan centil memainkan jari tangan Robert yang dipeluk nya .

" Lily, serius lah sekarang bukan saat nya bercanda " ucap Robert pada Lily yang terlihat sangat cantik memakai dress selutut biru muda .

" Baiklah " kata Lily diam dan anteng saja menemani Robert ditengah acara .

" Duduklah " ucap Robert menarik kursi untuk Lily .

Lily duduk disebelah Robert dibarisan kursi tamu yang menghadap ke panggung dan tidak lama acara di mulai .

" Om " panggil Lily setelah cukup lama menatap acara berlangsung.

Robert sedikit menunduk dan mendekatkan telinganya pada Lily yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

" Nanti Om maju?" tanya Lily yang diangguki Robert.

" Kenapa?" tanya Robert lagi menatap Lily .

" Nggak ada " kata Lily menggeleng hanya ingin bertanya saja .

Setelahnya Lily hanyut dalam lamunan nya menatap wanita-wanita karir yang sangat mempesona dengan pencapaian mereka yang menerima penghargaan .

" Lily tunggu disini , jangan kemana-mana ya " pesan Robert sebelum berjalan diatas panggung.

" Iya" Lily hanya mengangguk karena tidak bisa kabur juga , entah mengapa Robert memberikan Lily pengawalan ketat sekali bahkan bodyguard berada tepat dibelakangnya.

" Wajarlah Om Robert cuek banget ternyata memang hampir semua wanita ingin bersamanya , bahkan dia tinggal pilih kalau pengen " batin Lily menyadari tatapan para wanita-wanita itu pada Robert.

" Jadi Malu" ucap Lily tiba-tiba.

" Kenapa Non?" tanya bodyguard Robert yang mendengar Lily bicara .

" Om, selama ini aku kelihatan kecintaan banget ya sama Om Robert?" pertanyaan Lily yang merasa begitu menatap ketiga bodyguard yang duduk di belakang nya .

" Emang Nona Lily cinta sama pak Robert?" tanya Bodyguard itu berbisik karena mereka merasa Lily tidak suka Robert dan soal suka menggoda memang karena Lily jahil saja .

" Lah emang ,"

" Lily ikut aku, asik bergosip saja kalian " ucap Robert yang tiba-tiba saja menarik tangan Lily dan membawanya berjalan hingga Lily kaget dibuatnya, karena tadi Robert berada diatas panggung.

" Mau kemana Om " bingung Lily menunduk karena Robert membawanya berjalan di hadapan ratusan tamu undangan , padahal Lily sama sekali tidak tau apa yang terjadi beberapa menit yang lalu karena mengobrol dengan bodyguard.

" Makanya jangan suka bergosip " ucap Robert malah berjalan membawa Lily keatas panggung.

" Loh kita ngapain Om " kata Lily jadi malu ditatap ratusan orang dengan tatapan begitu menilai .

Robert menggenggam tangan Lily dan memperkenalkan nya pada semua orang sampai Lily terdiam membeku karena tidak percaya .

Robert merangkul pinggang Lily dan mengajaknya berfoto dengan seluruh pemegang saham.

" Pembohong" suara kecil Lily yang mungkin hanya didengar Robert.

" Lily tidak begitu " ucap Robert menunduk mengelus-elus kepala Lily yang mulai kehilangan ketenangan.

Tadi sebelum pergi Robert mengatakan pada Lily kalau mereka akan menghadiri acara peresmian hotel dimana Robert juga ikut sebagai pemegang saham tapi ternyata dia malah pemilik hotel bintang lima yang baru diresmikan ini.

Lily terlalu sibuk dengan pikiran nya sendiri dan juga tidak fokus bahkan hanya menatap acara berlangsung tanpa menyimpulkan apa-apa , hanya sibuk dengan pikiran nya sendiri .

" Bisa-bisanya aku nggak ngeh pada tulisan segede gaban itu " batin Lily melihat nama Robert.

" Pantes aja wanita-wanita ini kelihatan kecintaan banget sama Om Robert, rupanya kecintaan sama aset nya " Lily membatin dengan ekspresi wajah yang sulit dikendalikan.

............

" Gila , ternyata aliansi pernikahan ini benar-benar membuat perusahaan keluarga bahkan bisnis pribadi masing-masing berkembang dengan sangat pesat " Lily juga memperhatikan perkembangan bisnis keluarga nya .

" Om Robert sangat gila kerja dan bisnis , aku rasa dia ingin mempertahankan pernikahan ini bukan karena tidak mau menceraikan aku tapi dia tidak ingin keuntungan besar dari aliansi pernikahan ini mempengaruhi bisnis nya jika diakhiri " kesimpulan Lily

" Apa iya, Om Robert cuma menganggap hubungan ini sebatas itu ?" batin Lily mulai memikirkan semua nya .

" Tapikan sedari awal tujuan pernikahan ini memang hanya untuk memperkuat bisnis, lalu kenapa aku harus menyalahkan Om Robert atas sikap dingin nya padaku " Lily mengusap air matanya yang tiba-tiba menetes .

...........

" Lily jangan minum minuman beralkohol ya " ucap Robert yang sebenarnya sangat sibuk namun menghampiri Lily yang duduk menikmati hidangan setelah acara pembukaan selesai .

" Sudah kamu ikut aku saja " ucap Robert menggenggam tangan Lily karena merasa tidak tenang meninggalkan Lily .

" Aku tunggu Om di sana saja " ucap Lily yang berjalan mengikuti Robert, paham kalau pria itu sangat sibuk karena 20 menit lagi acara inti akan dimulai .

" Ikut saja, aku tidak tenang meninggalkan kamu sendirian " ucap Robert yang memutuskan membawa Lily bersamanya walaupun sibuk .

" Om tapi,"

" Lily jangan membantahku" tegas Robert yang tidak ingin terjadi apa-apa.

Akhirnya Lily berjalan mengikuti Robert yang bicara dengan banyak orang, berjalan kesana kemari, mengatur bahkan memberikan beberapa arahan dan selama itu Robert terus membawa Lily bersamanya .

" Om aku capek , aku tunggu disini saja " kata Lily yang dibawa kesana kemari oleh Robert yang menggenggam tangan nya namun Lily tidak melakukan apa-apa.

" Roy " panggil Robert yang dengan cepat dia datang.

" ada yang bisa dibantu pak Robert?" tanya Roy.

" Lily sudah lelah , kamu jaga dia disini ya jangan biarkan dia kemana-mana dan melakukan hal-hal diluar kendali " ucap Robert tidak hanya menugaskan bodyguard menjaga Lily tapi juga asisten kepercayaan nya .

" Om aku bukan anak kecil yang harus dijaga sampai segitunya" cemberut Lily yang merasa Robert menganggap nya begitu nakal sampai harus dijaga seketat ini .

" Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa padamu" ucap Robert lalu segera pergi karena benar-benar sibuk .

" Kak Roy, sebenarnya Om Robert itu CEO atau manajer operasional?" pertanyaan Lily yang membuat Roy tergelak mendengarnya.

" Sibuk banget " heran Lily .

" Pak Robert adalah tipe atasan yang memastikan sendiri semua berjalan dengan baik bukan terbiasa menerima laporan bahkan kadang dia meninjau secara langsung" jelas Roy mengatakan kebiasaan Robert.

" Iya tapi nggak sampai segitunya juga, sibuk banget " kata Lily merasa aneh .

" Walaupun sibuk pak Robert tetap sangat waspada menjaga hal yang paling berharga " senyum lebar Roy.

" Hal paling berharga?" ulang Lily .

" Iya, Nona adalah hal yang paling dijaga pak Robert" ucap Roy yang tidak pernah melihat Robert se khawatir itu .

" Dia hanya menjaga jimat keberuntungan nya " pendapat Lily dengan senyum kecut