NovelToon NovelToon
WAGE

WAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Selingkuh / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Diambil dari cerita weton Jawa yang populer, dimana seseorang yang lahir di hari tersebut memiliki keistimewaan di luar nalar.
Penampilannya, sikapnya, serta daya tarik yang tidak dimiliki oleh weton-weton yang lain. Keberuntungan tidak selalu menghampirinya. Ujiannya tak main-main, orang tua dan cinta adalah sosok yang menguras hati dan airmata nya.
Tak cukup sampai di situ, banyaknya tekanan membuat hidupnya terasa mengambang, raganya di dunia, namun sebagian jiwanya seperti mengambang, berkelana entahlah kemana.
Makhluk ghaib tak jauh-jauh darinya, ada yang menyukai, ada juga yang membenci.
Semua itu tidak akan berhenti kecuali Wage sudah dewasa lahir batin, matang dalam segala hal. Dia akan menjadi sosok yang kuat, bahkan makhluk halus pun enggan melawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuatan dendam Wage

Suaranya bergema menggetarkan dukun-dukun yang bersembunyi di balik bukit nan jauh, bahkan siapa saja yg memiliki kekuatan ghaib dapat mendengar dan merasakan dendam yang begitu dahsyat.

"Mbah, ada apa ini?"

Sarinah ketakutan akan alam yang mengamuk, rasanya sungguh mencekam tidak seperti angin dan hujan biasa.

"Dia! Dia akan menuntut balas!" kata Mbah Bongkok, dia terlihat gelisah, segera duduk bersila.

"Dia siapa?"

Dan ditempat lain, dukun-dukun sakti itu merasakan yang sama, tak terkecuali dukun yang pernah memberikan jimat pelindung untuk Wulan, dia berdiri di ambang pintu menatap langit yang menyeramkan. Dia tahu ini ulah siapa.

"Kemari Nduk, jangan marah!" ucapnya.

Di luar sana, para makhluk halus pun ikut berdiri tegang seperti sedang menunggu perintah. Mereka menatap ke arah yang sama yaitu sumber kemarahan penuh dendam.

"Wahai para setan, jin dan semua makhluk! Dengarkan aku! Aku membuka diriku sebagai wadah, masuklah! Masuklah! Aku membutuhkan mu."

Mereka melayang mengikuti arah panggilan, membuat si dukun menggeleng khawatir.

"Siapa yang sudah membunuh calon suaminya? Kalian dalam bahaya!" ucap sang dukun itu lagi, menghalangi angin yang berhembus di wajahnya.

"Kalian berhenti!" teriak sang dukun, beberapa peliharaannya ikut mendatangi sumber suara yang memanggil.

Tapi detik berikutnya dukun itu melemparkan sebuah cahaya dari tangannya ke arah langit. "Masuklah ke dalam dirinya sebagai penyeimbang." titahnya kepada makhluk tak kasat mata yang di perintahkan untuk menjaga Wulan.

Di desa, Ustadz Ilman baru saja keluar dari mesjid langsung berlari menuju rumah Arif, di tengah jalan ia menyaksikan bagaimana seramnya makhluk-makhluk menyeramkan berjalan menuju rumah keponakannya itu. Mereka semua seperti mencium aroma makanan sehingga datang beramai-ramai.

"Inikah kekuatan Wage?"

Ustadz bergumam sambil terus berlari, dia langsung tahu dimana keberadaan Wulan, karena di sana beberapa sosok sudah sampai lebih dulu.

Brak!

Brak!

"Wulan! Hentikan!" ustadz Ilman menerobos masuk, mendobrak pintu kamar yang ditempati Wulan.

"Datanglah! Aku, kita bersama." bisikan itu terus menggema memekakkan telinga sang ustad. Dan begitu kacau rumah itu di kelilingi makhluk tak kasat mata, mereka berdiri menunggu siapa saja yang terpilih, dan yang tidak terpilih hanya berjaga di luar.

"Berhenti Wulan! Wulan!"

"Ustadz, ada apa dengan Wulan?" Ratih dan juga Ratna ikut masuk dan melihat Wulan. Ternyata gadis itu duduk diam dengan wajah sedih memandangi gambar Arif. Tapi sang ustad terlihat sangat khawatir dan berteriak menghentikan Wulan. Sungguh mereka keheranan.

"Wulan _" sang ustad pun bingung bagaimana menjelaskannya.

"Wulan belum ingin pulang, Buk." ucap Wulan dengan suara lemah lembutnya, terdengar amat menyedihkan.

"Tentu Nak, tinggal lah di sini saja, menemani ibuk." tangis Ratna pecah, ia menghambur memeluk calon menantunya itu.

Seketika angin dan petir berhenti, seiring dengan Wulan menoleh pelan ke arah ustadz.

"Alhamdulillah, Alhamdulillah." ustadz Ilman mengusap dadanya berkali-kali, kemudian keluar meninggalkan kamar Wulan, membiarkan para ibu-ibu mengobrol berbagi kesedihan di sana.

"Aneh, bagaimana mungkin dia hanya diam seperti itu." ustadz Ilman tidak bisa berhenti berpikir, menghadapi keanehan Wulan, si murid paling baik dan pintar mengaji, kini malah seperti gadis berilmu ghaib yang penuh misteri.

"Siapa yang sudah membunuh calon suamiku?"

Suara bisikan itu kembali menggema di tengah malam sunyi, seperti suara hantu yang menakuti siapapun yang bersalah.

"Kamu ingin tahu?" sosok pemuda tampan mengulurkan tangannya mengajak Wulan pergi.

Tanpa ragu Wulan meraih tangan pemuda itu dan berjalan menelusuri kegelapan. Dia menatap sekeliling dan melihat rumah Arif itu seperti bangunan usang. Dia mencari setitik cahaya namun tidak ada, hingga ia masuk ke dalam sebuah gudang yang berantakan.

"Mas Arif!"

Di dalam mimpinya itu, ia melihat Arif sedang berganti pakaian sambil tersenyum mematut diri di depan kaca. Wulan ikut tersenyum memandangi calon suaminya yang tampan. Dia mendekat, tapi detik berikutnya senyum Arif memudar lantaran melihat sosok besar, hitam tapi bercahaya biru, sosok itu langsung menikam Arif tepat di dadanya.

"Jangaaaannn!!!" teriakan Wulan menggema tapi tidak dapat di dengar siapa-siapa.

Sosok itu terus menghimpit dan menusuk semakin dalam dada Arif, tatapannya mengisyaratkan agar Arif cepat mati.

"Aku tidak akan mati sebelum bertemu calon istriku." ucap Arif, bibirnya mengeluarkan darah segar, dia benar-benar kesakitan, persis seperti sebelum ia meninggal. Hanya saja di alam nyata Arif tampak seperti orang kedinginan dan kesakitan saja.

"Mas... Mas Arif!" Wulan menangis meraung-raung, menyaksikan makhluk tersebut tidak melepaskan Arif walau sedikit saja.

Dan beberapa menit berikutnya Arif menghembuskan nafas terakhir setelah bertemu Wulan.

"Hahahhaha!" tawa si iblis menggema, kemudian ia melirik Wulan dengan wajah menang.

Ternyata makhluk itu bisa melihat Wulan, begitulah yang dipikirkan Wulan.

"Ini hanyalah mimpi, tentu aku pun bisa mengendalikan mimpi ini." Wulan berlari menyerang makhluk itu, meskipun gagal berulang kali tapi ia tetap mencoba, hingga akhirnya ia berhasil memukul makhluk tersebut.

"Raarghhh!" makhluk tersebut terkejut Wulan bisa menyentuh dirinya.

"Mengapa kau membunuh orang yang aku cintai?" tanya Wulan .

"Hahahaha! Karena ada yang mencintaimu."

Brakk! Sekali pukul makhluk tersebut terpental, sosok yang menemani Wulanlah yang menyerang kali ini.

"Sial! Aku tidak berurusan denganmu!" teriak makhluk tersebut.

Perkelahian pun terjadi, Wulan tidak tinggal diam dan memukuli makhluk tersebut.

"Kau!" makhluk tersebut marah.

"Nyawa di bayar nyawa!" teriak Wulan, semakin emosinya keluar semakin kuat pula tenaga yang dimilikinya. Hingga beberapa saat kemudian makhluk tersebut tumbang!

"Matilah Kau!" Wulan mencekik makhluk tersebut sekuat tenaga, sampai makhluk tersebut lemas tidak berdaya.

"Aku, hanya suruhan. Ampun! Ampuni aku!" kata makhluk tersebut memohon.

"Kalau begitu, antarkan aku pada tuan mu." titah Wulan.

Makhluk tersebut mengangguk, lalu menunjuk arah yang membuat Wulan lengah.

"Selatan!"

Dan makhluk tersebut hilang menjadi abu.

"Huh! Huh!" Wulan terbangun dengan keadaan berkeringat. Terlepas dari makhluk tersebut memberi petunjuk, dia yakin sekali di arah yang di tunjuknya itu ada sesuatu.

"Siapa yang ada di sana? Siapa yang menginginkan mas Arif mati? Apa yang membuat mereka menghabisinya?"

Wulan menatap ke luar jendela, melihat bintang-bintang bersinar samar karena kabut masih menyelimuti desa.

"Kemana aku mencari keadilan untuk membalas kematian mu Mas?"

Wulan menekan daun jendela yang terbuka, hatinya kembali sakit mengingat pernikahannya harus di ganti dengan hari pemakaman.

Kemudian terlintas sosok di dalam pikirannya, seorang pria seperti sedang menatap dirinya penuh isyarat. "Ki Mangku Alam."

Wulan meraih jaket Arif yang tergantung di belakang pintu lalu memakainya. Dalam gelap dia menuruni anak tangga pelan-pelan lalu berjalan keluar desa tanpa seorangpun yang tahu.

1
💜⃞⃟𝓛 GITᗩᴳᴿ🐅༄⃞⃟⚡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
🙏 tuntaskan dlu kak , semangattt tetap berkarya ✊✊
💜⃞⃟𝓛 GITᗩᴳᴿ🐅༄⃞⃟⚡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
aku harap Wulan bahagia tanpa raguu
mau bersama Bara atau Dion
sebelum sesal datang
lakukan yg terbaik menurut mu Wulan
jgn terlalu keras kepala
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jgan menyerah kk smgt aja terus
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: pokok smgt 45 gaaaass
total 2 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jgan menyerah kk smgt aja terus
💞
semangat thorr
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jadii jadii ini ada kaitanya kah

ini alurnya nyeritain mundur ya kk
kan awal mula itu pria datang ke dukun minta cwek itu hnya meliriknya sdgkan cwek itu udh pnya suami jd mgkin ini dion kah org itu kk
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: ohh jd saling terikait ya lah trus piye iki
total 2 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
jangan2 dion jatuh cinta niih sama wulan
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅: jadi tantangan terbesar itu thor...
bahkan rela menghilangkan nyawa demi suatu tujuan
total 4 replies
☠Sully Tambah AyU
mama dion bukan meninggal kecelakaan pesawat
🤔🤔
Ai Emy Ningrum: bukan sumbang suara tp ,suara sumbang yg ada 😋😋
total 10 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ya iyalah mana tidak capek nya minta ampun lihat gepokan duit lgsg hilang dah cpaek nya
bukan begitu 🙈🙈
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: wus gas pokok e asal ada duit wanita mah lgsh berbinar 🤣🤣🤣
total 2 replies
☠Sully Tambah AyU
kirain telat datang bulan
kan sdh Hamill
🤣

apakah Koko yg telat mengungkap perasaan ke wulan
Dayang Rindu: telat ketemu sih... 😁
total 1 replies
☠Sully Tambah AyU
sama sama cinta
tapi saling tersakiti oleh keadaan
korban dari keegoisan pak Setyo
Bara dan Arif sifat nya condong ke Bu Ratna...
lebih berakhlak ...
mungkin bu Ratna yg mengubah watak buruk pak Setyo mnjdi manusia yg baik
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
eehh ....kaget pas wulan bilang telat, kukira itu batin dia ,jawaban dari perkataan bara😄
cinta itu memang buta bara, tak peduli saudara ,orangtua dan yang lainnya
asal bisa memiliki merasa menang,padahal bukan ajang pertempuran.
kini penyesalan menggelayut dalam dada, hati terasa teriris sembilu, kala kata demi kata seolah menggambarkan kepedihan...
berdamai lah dengan keadaan ,hati dan pikiran ....
berjuang menggapai masa depan yang lebih baik lagi, penuh kebahagiaan dan berjuang bersama ....bangkit dari keterpurukan rasa
Dayang Rindu: iya ya..gak kepikiran "telat" nya bisa nyambung . 😁😁
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
wis mumet iki critane akhire piye jal

saiki wis marem kw yum wis reti spo dalange sing mareni arif ..
tus nek misal kw dadi bara kw kudu oiye jal 😔
Dayang Rindu: 🤣🤣🤣Aku punya khodam lho Mbak e .
total 10 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
aduh ini makin ke sini makin rumit serumit kisah pelik yg blm terurai 👻👻👻
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: lha mlh bebek goreng po pangang po rica2
total 4 replies
💜⃞⃟𝓛 GITᗩᴳᴿ🐅༄⃞⃟⚡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
jangan gegabah Wulan
kamu juga terlalu keras kepala...
jaga hati yg sdh dimiliki ,
terlalu rumit tapi
jgn korban kan rumah tangga mu demi masalalu ,apalagi sdh ada calon bayii
semoga kebahagiaan mengiringi kehidupan mu dan bara
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: lama2 hilamg sudah itu nma tgl fams semua 🤣🤣🤣 mbk suli
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
lha dalah spo meneh yoo
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
hshhh jd masa iya bara sih
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
wahhh jangan2 ini yg mau merebut dr bara👻👻👻
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
pelik betul deh betul kata mbk ning @Ai Emy Ningrum
kiro2 oiye buu @⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
waduhhh ini kbtulan apa gmn ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!