KEKUATAN NAGA KENAPA BISA ADA DI TANGAN BOCAH INI? PLOT TWIST-NYA: DIA BISA KUASAI SEMUA ELEMEN!
Bayangin: di dunia Aethoria yang isinya cuma soal kekuatan elemen, ada Vincent Kai, cowok misterius dari Suku Naga, yang diam-diam punya cheat code paling gila. Dia bukan cuma kuat, tapi Juga Overpower—dia bisa ngendaliin semua elemen! Rahasia ini harus dia sembunyikan dalam-dalam biar dunia enggak chaos.
Masalahnya, dunia fantasi mana yang damai terus?
Datanglah Ash Falnes Phoenix, dengan ambisinya yang setinggi langit, ingin membuat Aethoria tunduk di bawah kakinya. Rencana jahat Ash ini jelas mengancam keseimbangan Antara Suku Starlight, Aquaria, Terra, Sylvan, Aeolus, dan lainnya.
Ini bukan lagi sekadar petualangan biasa, ini pertaruhan hidup-mati yang penuh intrik, pengkhianatan, dan epic battle.
Vincent sekarang dihadapkan pada pilihan paling berat: terus hide and seek dengan kekuatannya sambil melihat dunia hancur, atau come out dan terima takdirnya?
Status : Daily Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Labirin Kota Giok & Rahasia di Balik Jejak yang Hilang
Preview Bab sebelumnya :
Vincent dan Lila berhasil membuka gerbang kuno yang dijaga oleh The GateKeeper. Mereka memasuki Ruang Waktu Kuno, tempat yang penuh dengan misteri dan bahaya. Di dalam, mereka menemukan kota kuno yang terbuat dari batu giok putih dan dihuni oleh makhluk-makhluk bayangan yang disebut Dimensional Wraiths.
Vincent dan Lila harus bekerja sama untuk menghadapi ancaman-ancaman yang ada di dalam Ruang Waktu Kuno. Dengan kekuatan Ksatria Tahap 3 (Utama) yang baru diperoleh Vincent.
"Aku tidak bisa berhenti di sini," jawab Vincent, membiarkan sisa energi panasnya mereda. Ia bisa merasakan sisa energi Inti Saint dalam dirinya beresonansi dengan sesuatu yang ada di Ruang Waktu Kuno ini, hal ini membuatnya kebal sementara terhadap efek distorsi. Akan tetapi, hal ini juga dapat menarik perhatian musuh.
Bab 16: Labirin Kota Giok & Rahasia di Balik Jejak yang Hilang
Ancaman Balik: Giant Dimensional Shade (GDS)
Sementara itu pada sisi lain, Melihat kekalahan rekan-rekan mereka, Bayangan-bayangan yang tersisa tidak lari. Mereka bergabung! Puluhan Dimensional Wraith menyatu dengan cepat, membentuk satu entitas raksasa, disebut dengan Bayangan Raksasa Dimensi. Giant Dimensional Shade ini menjulang setinggi langit jauh melampaui pilar kristal, ia memancarkan aura kehampaan yang terasa dingin hingga ke tulang.
Tanpa berlama-lama GDS Itu mengayunkan lengan besarnya, menciptakan gelombang kejut yang bukan seperti kekuatan fisik, melainkan kekuatan Gelombang Distorsi Waktu. Pilar-pilar kristal di dekatnya mulai bergetar, dan tanah di bawah kaki Vincent terasa seperti bergeser akibatnya.
Melihat hal itu, Lila segera menancapkan Belati Obsidian ke tanah. Energi dingin belati itu menyebar, menciptakan kubah perlindungan yang menstabilkan ruang beberapa meter dalam jangkauan sekitar Vincent dan Lila.
"Makhluk Ini ternyata berada di Tingkat Elite Tier!" seru Lila.
(Pengingat: informasi tentang hal diatas bisa di cari di Bab Spesial: Informasi tentang segala sesuatu dalam Novel Lost Equilibrium)
"Fokus, Vincent! Gunakan kekuatan terkuatmu!" Ucap Lila mengingatkan Vincent.
Vincent menatap GDS itu. Setelah, pengamatan yang panjang dia mendapatkan kesimpulan bahwa Senjata fisik biasa tidak akan berfungsi dan tidak akan melukai makhluk itu. Ia pun berpikir lebih dalam, setelah berpikir lama ia akhirnya menemukan sebuah cara. ia harus menggunakan kekuatan yang paling penting atau murni dari ranah Ksatria Utama— yakni Manipulasi Energi Murni.
Kemudian, Vincent menutup matanya sesaat, menarik napas dalam-dalam. Ia memanggil semua Energi Naga yang baru dimurnikan oleh Inti Saint. Lalu, memfokuskannya pada tangan kanannya, terlihat Jalur-jalur nadinya berdenyut, dan di telapak tangannya, Energi naganya berputar, berubah menjadi gumpalan Cahaya. itu bukanlah api, bukan juga batu, melainkan cahaya emas murni (Pure Essence Energy) yang mematikan.
Gumpalan Pure Essence Energy itu beresonansi dengan aura Langit Ungu dan Hijau di atas mereka, dan memancarkan daya penghancur yang menakutkan. GDS itu merasa terancam akan hal itu, kemudian ia langsung maju untuk menelan Vincent segera mungkin.
Vincent yang melihat itu, bereaksi dengan mencoba memfokuskan Serangan kepada GDS, "Pure Energy of Dragon Essence!" teriak Vincent, melepaskan energi itu, Proyektil cahaya emas murni itu melesat lurus ke arah dada GDS.
Menurut catatan kuno, Energi Murni ini adalah racun mematikan bagi makhluk yang hidup dari distorsi dimensi.
BOOOMMM!
Ledakan itu tidak hanya menghasilkan suara yang dashyat saja, tetapi juga menimbulkan cahaya yang menyilaukan. Di tempat GDS berdiri, dampaknya pun sangat mengerikan hingga langit retak, ini sangat mengerikan karena bisa memicu terbukanya ruang kehampaan yang tidak stabil. Entitas Giant Dimensional Shade itu tidak meledak menjadi debu, melainkan terurai dan diserap oleh energi Murni.
Setelah kehancuran GDS, ruang waktu di sekitar mereka perlahan-lahan mulai kembali stabil. Distorsi yang sebelumnya memenuhi udara mulai memudar, dan energi yang terpancar dari kehancuran GDS perlahan-lahan mereda. ini menandakan bahwa entitas itu telah menghilang sepenuhnya.
Lila mengembuskan napas panjang disertai dengan perasaan lega. "Kau berhasil, Vincent. Kekuatanmu benar-benar sudah sangat berkembang." ucapnya
Vincent menarik napas dalam, membiarkan sisa energi panas dari Ledakan Pure Energy of Dragon Essence mereda. Ia tidak menyangka telah menaklukkan Giant Dimensional Shade, sebuah entitas yang seharusnya mustahil dikalahkan oleh seorang Tingkat Ksatria Tahap 3(Utama), Kemenangan ini membuktikan betapa dahsyatnya Inti Saint yang ia serap.
Kemudian, Dengan tangan yang masih bergetar karena kelelahan, ia menurunkan tangannya perlahan-lahan, merasakan kepuasan yang mendalam atas apa yang telah ia capai. Setelah menghabiskan banyak energi elemen spiritual, ia merasa lelah, namun rasa pencapaian dan kepercayaan diri yang baru saja ia dapatkan membuat kelelahan itu sepadan. Di Ruang Waktu Kuno ini, ia telah membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa ia layak untuk berdiri di antara yang terkuat. Setiap tetes energi yang telah ia keluarkan sepadan dengan rasa bangga yang kini memenuhi hatinya. Dengan senyum tipis, ia menarik napas dalam, mempersiapkan diri untuk langkah berikutnya.
Dalam keheningan yang menyelimuti Ruang Waktu Kuno, ia memejamkan mata, merasakan resonansi energi Inti Saint yang semakin kuat dari sebelumnya, berdenyut di dalam dirinya. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa resonansi tersebut dapat menjadi suar bagi musuh-musuh lain yang mengintai di balik bayang-bayang. Dengan napas dalam, ia mempersiapkan diri untuk menghadapi apa pun yang akan datang, sekali lagi hal ini membuatnya menyadari bahwa kewaspadaan adalah kunci untuk bertahan hidup di tempat yang penuh dengan ancaman ini.
Vincent membuka matanya. Ia tidak sendirian di sini. "Kita harus bergerak, Vincent," desak Lila, suara lembutnya kini terdengar mendesak.
"Teriakan Mengerikan Giant Dimensional Shade tadi pasti menembus jauh ke dalam dimensi ini. Entitas lain akan segera datang."
Lila menggenggam erat Belati Obsidian, artefak itu yang kini semakin terasa dingin di tangannya, seolah menyerap energi yang meluap dan juga melimpah serta menyebabkan hawa panas di sekitar tubuh Vincent. ini terjadi karena Luapan energi yang sangat besar setelah Vincent menggunakan Pure Energy of Dragon Essence. secara naluriah ia ingin maju menuju Kota Giok Kuno, sebab ia sendiri merasakan bahwa ada yang aneh dengan tubuhnya. Namun, ketika ia mempercepat langkahnya tubuhnya tiba-tiba merasakan tekanan yang sangat hebat dari dalam, seperti energi yang hampir meledak keluar dari tubuhnya.
Untungnya, Belati Obsidian di tangan Lila tampaknya merasakan bahaya ini. Kemudian, Energi unik dari belati itu mulai mengalir, menyerap sebagian besar energi berlebih dari Vincent dan mengimbangi kekuatannya agar tidak terus meluap. Dengan bantuan Belati Obsidian, Vincent berhasil menstabilkan dirinya, meskipun masih merasakan sisa-sisa luapan energi yang kuat di dalam tubuhnya tadi. Saat ini kondisi Vincent sudah di Tingkat Ksatria tahap 3 ambang batas atas siap untuk menerobos ke tingkat selanjutnya.
Setelah pertimbangan singkat, mereka berdua segera berbalik dan melanjutkan perjalanan menuju bagian terdalam Kota Giok Kuno yang tampak sunyi dari kejauhan.
Misteri di tempat terdalam Kota giok kuno
Mereka melangkah di tanah tandus yang sekeliling nya dikelilingi oleh pilar kristal raksasa, namun suasana disekitarnya sangat aneh, terasa seperti penuh rasa sunyi dan hampa.
Beberapa saat kemudian, bagian terdalam Kota Giok pun semakin dekat, keindahan arsitektur Giok Putihnya semakin terlihat dari kejauhan, namun bagian dalam tempat itu terasa mati. Tidak ada gerakan yang terlihat, tidak ada juga suara selain deru angin aneh di tempat tersebut, dengan berhati-hati mereka memasuki tempat itu agar tidak menarik perhatian musuh yang mungkin saja ada dan mengintai di sekitar.
Beberapa jam pun berlalu, mereka tiba di gerbang utama bagian terdalam kota giok kuno, terlihat gerbang tinggi yang dihiasi ukiran naga kuno, melihat hal itu Vincent pun menghentikan langkahnya.
"Aku tidak suka ini," bisik Vincent, matanya menyipit. "Kepadatan energi spiritual di sini luar biasa. Kota ini seharusnya menjadi tempat kultivasi yang paling ideal di Aethoria, namun mengapa tidak ada satu pun kehidupan?"
Lila menjawab, "Ini adalah ruang inti pengasingan bagi para Pendiri, identitas misterius, dan makhluk ternama di era kuno. itulah mengapa terlihat sepi, karena mereka ini hanya mencari keabadian semata, dan bukan sembarangan orang yang bisa masuk kesini. Dan Mungkin saja kota ini hanya berfungsi sebagai tempat atau kediaman yang sangat elite, atau..."
Lila terdiam, menatap sesuatu di gerbang kota.
"Ada Apa?" tanya Vincent.
"Liat," Lila menunjuk ke celah sempit di antara dua ukiran naga di gerbang. "Ini adalah gerbang yang sama dengan yang kita lewati, tapi auranya lebih pekat, apakah ini adalah Gerbang Inti? Ucap Lila terkejut dan merasa heran.
"Setelah melewati Gerbang Kuno tadi, aku baru menyadari tentang sesuatu hal," kata Lila, matanya melebar diikuti dengan ekspresi serius.
"Gerbang itu hanya pintu masuk, seperti Pintu masuk rumah mu. Akan tetapi, Tempat yang akan kita masuki ini... ini mungkin yang disebut sebagai 'gerbang sebenarnya'." Lila terdiam sejenak, seolah membandingkan catatan kuno yang pernah dibacanya.
"Ya, pasti ini. Catatan kuno yang kubaca menyebutkan bahwa gerbang yang kita lewati tadi hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar." Vincent memandang Lila dengan penuh minat, menunggu Lila melanjutkan.
"Apa lagi yang dikatakan catatan itu?" tanya Vincent, penasaran. Sementara itu, Gerbang di depan mereka terasa sangat berbeda. Energi penolakan di sana jauh lebih kuat, bahkan Belati Obsidian di tangan Lila bergetar hebat.
Lila mengingat catatan kuno yang pernah dibacanya, mencoba untuk mengingat dan mencari jawaban. Namun, sebelum dia bisa mengingat sesuatu, Vincent menatap ke depan dengan tatapan tajam. "Tunggu," kata Vincent, Kemampuan Kebijaksanaan Agung dan intuisinya mengisyaratkan ia untuk terus melangkah maju.
Sebagai Ksatria Utama yang kini terkoneksi dengan energi Saint, nalurinya jauh lebih tajam sekarang. Ia tidak melihat ancaman fisik di depan, tetapi ia merasakan aliran energi yang sangat halus.
Vincent melangkah lebih dekat ke gerbang, melihat tanah yang berada di depan gerbang dengan teliti. "Ada sesuatu di sini," kata Vincent, matanya menyipit. "Energi ini... tidak seperti yang lain. Aku rasa aku bisa merasakan pola tertentu." Lila memandang Vincent dengan penuh minat, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Setelah memeriksa lebih dekat, Vincent menemukan sesuatu yang menarik. Di bawah lapisan debu yang berada dimensi tempat mereka berada sekarang, ia menemukan jejak. Jejak itu bukan jejak kaki biasa; itu adalah jejak energi element spiritual emas yang sangat samar, dan hampir menghilang. Jejak itu datang dari arah di depan mereka dan mengarah pada suatu tempat di bagian terdalam kota.
"Lihat ini," kata Vincent, menunjuk ke jejak energi yang samar. "Jejak ini... ini bukan dari kita. Aku rasa ini adalah petunjuk yang kita cari." Lila memandang ke arah yang ditunjuk Vincent, matanya melebar ketika dia melihat jejak energi yang samar.
"Ini adalah jejak energi spiritual tingkat tinggi," kata Lila, suaranya penuh kagum. "Siapa pun yang meninggalkan jejak ini... pasti bukan orang biasa." lanjutnya
Kemudian Vincent menjawab " jejak ini, pasti ada Seseorang yang pernah ke sini sebelumnya," Vincent menyimpulkan , nadanya berubah serius.
"Dari pengamatan ku, Jejak ini memiliki energi yang sangat unik, ini bukan dari energi Saint yang primitif seperti yang kurasakan di didalam tubuhku. tapi, ini... ini adalah energi yang dimurnikan, sangat mirip dengan cara ku menggunakan Energi Naga Emas Murni tadi." kata Vincent menjelaskan dengan lebih rinci.
Lila mendekati Vincent dan melihat lebih dekat, matanya memandang heran. Kamu benar, "Hanya entitas tingkat Saint Tahap 1 (Rendah) atau diatasnya yang bisa meninggalkan jejak energi murni seperti ini. Mereka pasti datang ke sini sebelum kita, dan pastilah baru-baru ini." kata Lila.
Sementara itu, di situasi yang serius itu, tiba-tiba Vincent mencoba untuk menjahili Lila, "Tapi bagaimana dengan ku?" tanya Vincent dengan niat usil pada Lila.
matanya menyipit memandang vincent. kemudian, sambil tersenyum tipis ia berkata.
"Kecuali kamu ya, Vincent. Kamu itu anomali. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang bisa atau tidak bisa kamu lakukan." ucap Lila dengan rasa senang dan juga sedikit tertawa.
Vincent menggaruk kepala, sedikit kesal.
"Aku tidak suka disebut anomali. Bikin aku kayak monster unik yang harus dikurung aja."
Setelah candaan itu, Vincent melanjutkan perjalanannya, setelah beberapa langkah ia menemukan jejak energi murni itu menuju ke arah lorong gelap di depan mereka, kemudian dengan menggunakan kekuatannya ia mempertajam indra penglihatan nya dan menatap ke arah dalam lorong gelap yang mulai terbuka samar.
Dengan tekad yang membara dalam dirinya, dia berkata, "Musuh atau kawan, apa pun itu, kita akan tahu apa yang ada di dalamnya." dengan Matanya menyipit, dan ekspresi yang serius serta gestur nya menunjukkan sikap yang penuh antisipasi.
"Dan satu hal yang pasti, mereka sudah menunggu kita di depan sana." Nada suaranya rendah dan penuh keyakinan, menunjukkan bahwa dia siap menghadapi apa pun yang ada di dalam, Lanjut vincent menyelesaikan perkataannya.
Kemudian, Ia perlahan melangkah maju masuk ke dalam lorong gelap dan sempit itu, namun, baru berapa langkah mereka berjalan, Vincent melihat sebuah pemandangan yang sangat aneh, dimana tempat ini berbeda total dengan kondisi luar kota yang diterangi pilar kristal yang berkilauan.
Rasa heran dan bingung menghampirinya saat dia melihat sekeliling. Di tempat ini, seharusnya dindingnya terbuat dari batu giok hijau kaca bercampur dengan warna putih mengkilap yang memancarkan cahaya alami. Namun, kenyataannya, giok itu tampak kusam dan mati, seolah energinya telah habis diserap oleh sesuatu. Suasana di dalam labirin kota terasa sunyi dan menekan, hanya diterangi oleh cahaya lemah yang berasal dari kristal-kristal kecil yang tersebar di dinding, memberikan kesan yang sangat berbeda dari yang dia bayangkan sebelumnya.
"Apa yang terjadi di sini?" dia bertanya pada dirinya sendiri, mencoba mencari jawaban di balik keheningan yang menyelimuti labirin ini. Dengan situasi yang terasa aneh itu, tiba-tiba suara Vincent memecah keheningan.
"Jejak Energi Elemen Spiritual emas itu harus kita ikuti," kata Vincent, matanya terpaku pada arah jejak energi yang samar. Suara Vincent terdengar tegas dan penuh keyakinan, membuat Lila memandang kepadanya dengan penuh minat.
"Kita harus mengikuti jejak itu," lanjut Vincent, tanpa ragu-ragu. Ternyata jejak energi itu mengarah jauh ke dalam labirin kota, semakin dalam dan semakin jauh.
Lalu, tiba-tiba arah jejak energi itu berubah, membuat Lila terkejut. "Arahnya berubah," kata Lila, suaranya penuh keheranan.
"Kemana jejak ini akan membawa kita?" Vincent tidak menjawab, matanya tetap terpaku pada jejak energi yang samar, berusaha memahami pola dan tujuannya. Dengan tatapan yang tajam dan fokus, Vincent mulai melangkah mengikuti jejak energi yang terus berubah arah, Lila mengikuti di belakangnya dengan penuh tanda tanya.
Setelah beberapa saat Lila kehilangan kesabaran, lalu mulai bertanya,
"Tunggu, ke arah mana jejak itu pergi?" tanya Lila, mengikuti arah jejak energi dengan matanya.
"Aku tidak tahu dia akan pergi ke arah mana yang pastinya kita tidak boleh sampai kehilangan jejak ini," kata Vincent, konsentrasinya terfokus pada jejak energi yang terus bergerak. Dengan itu, mereka berdua mengikuti jejak energi itu, memasuki lorong-lorong gelap dan berliku di dalam labirin kota yang misterius.
Lila berjalan di belakang vincent, dengan Belati Obsidian diletakkan di tangan kanannya dengan posisi siap siaga untuk bertarung.
"Berhati-hatilah, Vincent. Kita harus waspada terhadap siapa pun yang memiliki energi murni di tingkat Saint atau di atasnya yang mungkin saja ada disini. Mereka tidak bisa dianggap remeh, terutama jika mereka sudah mengetahui keanehan dan mungkin saja ada rahasia dibalik tempat ini dan Hal ini bisa saja membuat Kita terjebak dalam situasi yang sangat berbahaya jika tidak berhati-hati," ucap Lila dengan nada tegas, memperingatkan Vincent agar tetap waspada dan tidak bertindak gegabah.
Mereka bergerak cepat, langkah kaki mereka bergema pelan di lantai giok yang dingin. Lorong itu membawa mereka ke persimpangan menuju jalan utama kota. Di sana, mereka bisa melihat deretan rumah giok yang tersusun rapi, namun semuanya kosong dan hampa.
Ancaman Pasif dan Penemuan Buku Kuno
Vincent menyentuh dinding rumah giok di sampingnya. "Energi ini... Energi yang terkandung di dalamnya..... Ini bukan hanya melemah. Tapi Energi ini adalah Energi seseorang di tingkat Saint Tahap 2 (tinggi) atau diatasnya. Ia mungkin saja orang yang telah membangun kota ini akan tetapi sepertinya energinya perlahan mulai menghilang sepenuhnya. Ini bukan dimakan waktu, akan tetapi energinya kemungkinan telah disedot habis oleh sesuatu."
Lila mengangguk, kemudian dia menanggapi perkataan Vincent.
"Para Pendiri tingkat saint ini awalnya hanya mencari keabadian, tapi pada akhirnya yang mereka temukan hanyalah kehampaan. Mungkin makhluk yang meninggalkan jejak energi emas itu ada hubungannya dengan kehampaan ini."
Melihat hal itu, Mereka berbelok ke jalan kecil, memeriksa setiap rumah yang mengandung aura jejak energi emas itu, dan terus mengikuti jejaknya yang samar. Tiba-tiba, Vincent merasakan tekanan aneh yang datang dari salah satu rumah.
"Tunggu," bisik Vincent, mengangkat tangannya. Ia merasakan energi Langit Rendah yang sangat lemah, namun bergetar hebat.
Kemudian, Mereka mendekati rumah itu dengan hati-hati. Pintu giok yang rapuh terbuka sedikit, memperlihatkan interior rumah yang penuh dengan rak-rak buku batu. Itu adalah perpustakaan lain, tetapi jauh lebih kecil dan lebih kuno daripada perpustakaan yang ia datangi bersama Alexa.
Tiba-tiba, Vincent pingsan. Lila yang melihat itu kaget dan segera membawa Vincent ke tempat yang aman. Dengan susah payah, Lila berhasil membawa Vincent ke perpustakaan kecil kuno yang berada dirumah yang mereka lihat tadi. Saat membuka matanya, Vincent teringat kembali pada saat dia membuka buku di perpustakaan Alexa, dan bagaimana dia terhisap ke dalam kegelapan.
"Apa ini semua karena buku itu?" Vincent bertanya pada dirinya sendiri, matanya memindai rak-rak buku batu yang dipenuhi dengan buku-buku kuno. Ia merasa bahwa dia telah dibawa ke tempat ini untuk suatu alasan tertentu. Dengan hati-hati, Vincent melangkah maju ke dalam perpustakaan, matanya mencari sesuatu yang dapat membantu mereka.
Lila mengikuti di belakangnya, memperhatikan setiap gerakan Vincent dengan penuh minat. "Apa yang kamu cari?" Lila bertanya, suaranya rendah dan penuh perhatian. Vincent menoleh ke arah Lila, matanya masih mencari jawaban. "Aku tidak tahu," Vincent menjawab, "tapi aku rasa aku harus mencari cara untuk keluar dari sini dan kembali ke era aku."
Lila mengangguk, dan bersama-sama mereka mulai mencari jawaban di antara buku-buku kuno yang berdebu. Mereka berharap menemukan sesuatu yang dapat membantu mereka keluar dari labirin kota ini dan kembali ke waktu yang seharusnya. Dengan penuh harapan, mereka terus mencari, tangan mereka menyusuri rak-rak buku yang penuh dengan misteri.
Beberapa saat kemudian pun berlalu, Di tengah lantai, tergeletak sebuah buku kuno dalam posisi yang sedang terbuka, sampulnya dari kulit yang sudah menguning. Jejak energi emas yang mereka cari tadi, menghilang tepat di sebelah buku itu, seolah-olah orang yang menjadi pemilik jejak energi emas, yang mereka cari tadi, baru saja meninggalkan tempat ini.
"orang itu pergi terburu-buru," gumam Lila, melangkah maju untuk memeriksa buku itu.
Pesan dari Jejak energi Emas
Vincent, melihat dengan teliti sisa jejak energi emas yang berakhir di sana. Ia menyentuh tanah, memfokuskan semua energi Ksatria Utama Tahap 3 miliknya untuk menggunakan teknik "Search", teknik ini digunakan untuk melacak suatu benda, makhluk, atau apapun yang berhubungan dengan apa yang kamu cari. Dan disini Vincent menggunakan sisa energi tersebut sebagai medianya.
(Tingkat Saint? Tidak. Tingkat Langit Tinggi? Mungkin. Tapi mengapa terburu-buru? Disini firasat ku merasa, Mereka sedang mencari sesuatu...) batin Vincent.
Tiba-tiba, ia merasakan gambaran visual yang samar menusuk pikirannya—sebuah kilasan singkat: Ukiran naga hitam di sebuah kuil tertinggi, dan sebuah bola cahaya ungu yang berdenyut di bawah ukiran itu.
Vincent tersentak, menarik tangannya dari lantai. "Mereka mencari Kuil Naga Hitam," ucap vincent, dengan terengah-engah.
"Aku melihat kuil itu, posisi nya berada di puncak kota, dan sepertinya ada sesuatu yang sangat penting di sana." lanjut Vincent menyelesaikan perkataannya.
disini lain Lila, yang sedang membalik halaman buku kuno itu, memucat. "Kuil Naga Hitam? Itu adalah tempat terlarang bagi Para pendiri. Hanya mereka yang mencapai Setengah Dewa yang diizinkan masuk."
(Catatan: Disini terungkap bahwa adanya tingkat ranah diatas saint, yakni Demi-God Atau setengah dewa.)
Kemudian, setelah berbincangan itu, Lila segera menutup buku kuno tersebut dengan cepat. Pada Sampulnya bertuliskan Simbol dan aksara kuno: '"Skies of Sorrow: An Ancient Divine Lament"
"Buku ini menceritakan tentang ritual kuno para Saint untuk meningkatkan kekuatannya agar bisa mencapai keabadian dengan cara yang singkat."
Tapi ada peringatan, sebab cara ini sangatlah terlarang dan tingkat resiko bahaya nya sangatlah tinggi. " jelas Lila, nadanya dipenuhi kengerian.
".....Untuk mencapai keabadian, mereka harus menyerap 'inti' dari entitas atau makhluk hidup tingkat tinggi. Dan ritual itu harus dilakukan di Kuil Naga hitam." Ucap Lila membacakan cara melakukan ritual yang tertulis di buku tersebut.
Ancaman di Balik Pengejaran
Vincent menyadari hubungan dan ketertarikan tentang apa yang mereka cari: Pada akhirnya Jejak Emas itu merupakan milik seseorang yang mencari Kuil Naga Hitam untuk melakukan ritual terlarang, sama seperti yang diceritakan buku. Orang itu mungkin memiliki ranah yang sangat tinggi, mungkin Langit Tinggi atau bahkan Saint.
"Mereka tidak mencari jawaban," kata Vincent, berdiri.
"Mereka mencari kekuatan dan pada beberapa saat yang lalu mereka ada disini, sekarang mereka pasti sedang menuju kuil hitam untuk melakukan ritual itu. Oleh karena itu, Kita harus menyusul sebelum mereka melakukan nya."
Lila menoleh ke pintu, ekspresinya berubah. "Seperti kita telah Terlambat." ucap Lila.
Di luar perpustakaan, di lorong giok yang gelap, sebuah suara bergema dari kejauhan. Suara itu bukan raungan melainkan desisan dingin, seperti pasir yang bergerak di atas kaca.
"Aku bisa mencium energi Saint di tubuhmu, anak muda..." desis suara itu, yang kini semakin dekat.
"Hadiah yang enak, setelah aku menghabiskan Giant Dimensional Shade itu," lanjut suara misterius itu.
Vincent merasakan energi itu yang semakin mendekat: ini bukan lagi Dimensional Wraith. Energi ini jauh lebih padat, jauh lebih kuat—mungkin, ini sebuah entitas tingkat Setengah Dewa yang sedang menuju kemari.
Vincent dan Lila terjebak. Mereka di hadapkan dengan situasi yang membingungkan, pada sisi depan ada Kuil Naga Hitam yang dicari oleh musuh tingkat tinggi, dan di belakang mereka, ada predator tingkat Setengah Dewa yang tertarik dengan bau dari Inti Saint di tubuh Vincent!
makhluk atau entitas apa yang sedang mendekat itu? Mengapa ia tertarik dengan aroma dari inti saint di tubuh Vincent? pilihan mana dari kedua hal itu yang bakalan mereka pilih? Dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Nantikan kelanjutannya pada bab berikutnya.
Bersambung......
____________________________________________
Catatan penulis :
Informasi Ranah tingkat Vincent
(Karakter utama) TERBARU dan TERUPDATE :
• Vincent kai DragonWise ditingkat
Sebelum : Ksatria tahap 3 (Utama)
(anak bungsu kepala suku naga)
(Mendapatkan Warisan Kebijaksanaan Agung)
(Artefak Pedang Obsidian di tingkat Saint /Divine Relic)
(Memiliki Sedikit kandungan Aura Saint dalam tubuhnya, walaupun 0,01 persen dari Aura Saint Sesungguhnya)
Sekarang : Ksatria tahap 3 (Utama)
(ambang batas atas ke tingkat selanjutnya)(anak bungsu kepala suku naga)
(Mendapatkan Warisan Kebijaksanaan Agung)
(Artefak Pedang Obsidian di tingkat Saint /Divine Relic)
(Memiliki Sedikit kandungan Aura Saint dalam tubuhnya, walaupun 10 persen dari Aura Saint Sesungguhnya)
pengingat: naik drastis, karena mengalahkan Giant Dimensional Shade dan terjadinya Lonjakan energi yang dipadatkan nya sehingga memicu Pure Energy of Dragon Essence yang membantunya untuk meningkatkan Aura Saint yang ada dalam tubuhnya)
(Berhasil mengkombinasi 3 Elemen utama menjadi teknik baru ciptaan nya sendiri)
(Berhasil memadatkan energi untuk dijadikan serangan disebut sebagai Pure Energy of Dragon Essence)
__________________________________________
Sejarah Giant Dimensional Shade (GDS)
Asal Usul: GDS adalah entitas bayangan raksasa yang terbentuk dari penggabungan energi bayangan yang tak terhitung jumlahnya. Mereka berasal dari dimensi lain, di mana kehampaan dan kesepian adalah kekuatan yang dominan.
Kemampuan: GDS memiliki kemampuan untuk memanipulasi dimensi dan ruang, membuatnya dapat muncul dan menghilang secara tiba-tiba. Mereka dapat menciptakan portal dimensi yang memungkinkan mereka untuk berpindah tempat dalam sekejap. GDS juga dapat menghasilkan medan gravitasi yang lumayan kuat, membuat objek di sekitarnya terasa berat dan tertekan ke lantai.
Tujuan: GDS tampaknya mencari cara untuk meningkatkan kekuatan mereka dan menyebar kehampaan ke seluruh dimensi. Mereka mungkin juga mencari cara untuk menghancurkan lawan-lawan mereka dan menjadi entitas yang paling berpengaruh di era kuno Aethoria.
Kemunculan: GDS jarang muncul di era sekarang, tetapi ketika mereka muncul, mereka membawa aura kehampaan dan kehancuran yang tidak dapat dihindari. Mereka biasanya muncul di tempat-tempat yang memiliki energi gelap yang kuat.
Legenda: Banyak cerita kuno tentang GDS yang beredar di Aethoria, dengan beberapa orang percaya bahwa mereka adalah utusan kehampaan, sementara yang lain percaya bahwa mereka adalah makhluk jahat yang harus dihindari. GDS adalah entitas yang misterius dan menakutkan, yang kekuatan dan tujuan mereka masih belum sepenuhnya dipahami.
tetap semangat 👍
/Smile/