Lolly Zhang, seorang dokter muda, menikah dengan Chris Zhao karena desakan keluarga demi urusan bisnis. Di balik sikap dingin, Chris sebenarnya berusaha melindungi istrinya. Namun gosip perselingkuhan, jarak, dan keheningan membuat Lolly merasa diabaikan.
Tak pernah diterima keluarga suaminya dan terus disakiti keluarganya sendiri, Lolly akhirnya nekat mengakhiri pernikahan tanpa hati itu.
Akankah cinta mereka bersemi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Ruangan itu berubah menjadi lautan keheningan yang menegangkan. Semua orang terpaku menatap sosok Chris Zhao yang berdiri dengan wibawa dan sorot mata tajam, melindungi Lolly tanpa sedikit pun keraguan.
“Tuan Zhao, Anda ingin menuntut kami demi melindunginya? Lalu bagaimana dengan Nana? Sikap Anda tidak adil baginya,” seru Jessie dengan nada protes, meski suaranya bergetar ketakutan di tengah tekanan suasana.
Chris menoleh perlahan, pandangannya menusuk bagai pisau dingin.
“Kenapa aku harus adil pada orang luar?” jawabnya tegas. “Memang benar, Nana adalah mantanku. Tapi itu masa lalu. Hubungan kami bukan karena cinta, melainkan perjodohan bisnis keluarga—bukan pilihanku.”
Nana terdiam, matanya membulat menahan emosi yang kini campur aduk antara malu dan marah.
Chris melangkah maju satu langkah, nada suaranya semakin kuat.
“Kali ini, kalian berdua menindas istriku di depan banyak orang. Kalian mempermalukan seorang dokter yang berdedikasi, hanya karena percaya pada gosip murahan. Dan sekarang kalian minta keadilan? Apakah aku masih harus memberi kalian kesempatan setelah semua yang kalian lakukan?”
“Tuan Zhao,” suara tegas terdengar dari sisi kanan, Dokter Fan melangkah ke depan. “Mengenai masalah ini, saya juga akan ikut bertanggung jawab. Saya bersedia menjadi saksi untuk membuktikan bahwa Dokter Zhang tidak bersalah.”
Chris menatapnya sekilas dan mengangguk kecil.
“Terima kasih atas kerja samanya, Dokter Fan. Kesaksianmu akan sangat berarti.”
Kemudian, Chris menoleh pada asistennya.
“Marco, hubungi pengacara. Catat semua nama yang terlibat dalam penghinaan dan penyebaran rumor hari ini. Satu pun tidak boleh terlewat. Termasuk direktur utama rumah sakit ini.”
Semua orang langsung menoleh ke arah direktur yang tampak pucat pasi. “Mulai detik ini,” lanjut Chris, “dia bukan lagi bagian dari rumah sakit ini.”
“T-Tuan Zhao!” seru direktur panik. “Anda tidak bisa—”
Chris menatapnya tajam dan memotong ucapannya tanpa ampun.
“direktur, kau seharusnya melindungi stafmu, terutama dokter muda yang telah bekerja keras demi nama rumah sakit ini. Tapi apa yang kau lakukan? Kau biarkan mereka menghinanya di depan umum. Lolly Zhang telah banyak berjasa, bekerja lembur hampir setiap malam, menyelamatkan nyawa tanpa pamrih. Dan balasan yang dia terima hanyalah ketidakadilan dan penghinaan!”
Satu per satu dokter senior menundukkan kepala, menahan rasa malu. Suara kamera wartawan kembali terdengar, merekam setiap detik pernyataan itu.
“Tuan, penyebar video telah ditemukan. Rekaman di rumah sakit berhasil dipulihkan oleh orang kita,” lapor Marco dengan cepat, sambil menyerahkan sebuah tablet ke tangan Chris.
Chris menatap layar itu beberapa detik, ekspresinya berubah menjadi dingin dan tajam. Ia lalu mengembalikannya pada Marco.
“Baiklah,” katanya tegas, suaranya rendah tapi penuh wibawa. “Gunakan rekaman itu sebagai bukti. Tangkap dan tahan pelakunya, siapa pun dia. Aku ingin kasus ini selesai secepatnya.”
Kata-kata itu membuat semua orang di ruangan menahan napas. Nana dan Jessie yang sebelumnya masih berusaha tenang kini benar-benar pucat. Jessie menatap Nana dengan panik, sementara tangan Nana bergetar tanpa bisa ia kendalikan.
“Tidak…,” bisik Nana lirih, matanya membulat dan suaranya nyaris tidak terdengar. “Apakah… aku akan berakhir hari ini juga?”
Sementara itu, di antara kerumunan yang menonton, Dicky Zhang—kakak kandung Lolly—berdiri dengan ekspresi kusut dan penuh amarah yang ditahan. Matanya menatap tajam ke arah Chris yang berdiri melindungi adiknya dengan tegas.
“Tidak kusangka…,” gumam Dicky dalam hati, kedua tangannya terkepal kuat. “Chris malah begitu membelanya. Padahal aku hampir punya kesempatan untuk menghancurkan kariernya. Sekarang semuanya berbalik... dan aku bahkan tidak bisa berbuat apa-apa.”
“Marco, kirim rekaman itu ke pengacara. Mulai malam ini, semua nama yang terlibat harus berada di meja interogasi,” ucap Chris dingin.
“Siap, Tuan,” jawab Marco cepat.
“Tuan, pengacara dalam perjalanan,” kata Marco dengan cepat. “Mereka semua akan segera diusut.”
Chris mengangguk pelan. Ia kemudian menatap Lolly yang berdiri diam di sampingnya, wajahnya masih menyimpan keterkejutan dan rasa haru yang mendalam.
Dengan lembut, Chris menggenggam tangan istrinya.
“Setelah semuanya selesai,” katanya dengan suara lebih tenang, “kau baru boleh kembali bekerja. Untuk sekarang, istirahatlah dulu, Lolly.”
Chris kemudian merangkul pinggang Lolly, membawanya pergi meninggalkan ruangan penuh kamera, wartawan, dan wajah-wajah yang kini tertunduk malu.
saya sudah vote
😄😄