Diusir dari rumah tak membuat Halley melemah. Justru sebaliknya, semenjak diangkat oleh sebuah keluarga kaya, gadis itu kini menjadi gadis lain yang sangat kuat, dingin, dan kejam apalagi sejak ia menjadi leader dari Black Devil. Dia menjadi BAD GIRL!
Lulus SMA, gadis yang mengubah nama menjadi Camilla itu malah mengulang sekolah lagi. Hingga takdir mempertemukannya dengan sahabat kecil, keluarga kandungnya, sekaligus musuhnya. Tak lepas dari itu, hadirlah seorang ketua OSIS tampan yang sangat Camilla benci nyatanya berhasil mengubah kehidupan gadis itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara Tania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu
"Justin, apa ini murid barunya?" Tanya seorang wanita berumur yang memakai seragam guru.
Justin mengangguk, "Sepertinya begitu, Bu." Kemudian, Justin segera duduk di bangkunya yang berada di sudut ruangan.
"Baiklah. Anak-anak, kita kedatangan murid baru ya. Ayo silahkan perkenalkan dirimu!" Pinta guru itu.
"Cam, Camilla." Kata Camilla dengan aura dingin, tatapan matanya datar mengamati siswi yang sedang berkaca sambil merapikan rambut panjangnya yang berwarna cokelat.
"Widihh. Cam cantik banget sumpah!"
"Marganya apa ya?"
"Kenapa pakai seragam sekolah lain?"
"Udah punya pacar belum?"
"Gue lamar udah siap belum?"
"Pake skincare apa sih? Cantik banget!"
"Ehm. Ya sudah, Cam. Saya Bu Yinna, wali kelas 11-A. Kamu bisa duduk di..." Bu Yinna mengamati sekitar, mencari bangku yang kosong.
"Kamu duduk di samping Ketua OSIS itu, namanya Justin." Kata Bu Yinna melanjutkan kalimatnya tadi.
Selama pelajaran, Camilla hanya termenung, sesekali ia memejamkan matanya karena mengantuk. Ia merasa bosan, apalagi pelajaran fisika ini sangat dikuasainya. Semua pelajaran sudah ia kuasai, nilai-nilainya semasa SMA-nya dulu sangat bagus, Papa dan Mama sangat bangga padanya, termasuk kedua kakaknya.
"Kenapa gue bego banget malah memilih mengulang SMA!" Gerutu Camilla dalam hati.
Seseorang melempar Camilla dengan kertas yang sudah dilipat, membuat Camilla mengurungkan niatnya untuk tidur di atas meja. Ia membuka lipatan kertas itu.
Halo cantik..
Gue malas banget nunggu bel istirahat, jadi sekarang aja ya. Kenalin gue Andy, yang duduk di dua bangku sebelah kanan kamu. Boleh kenalan lebih dekat gak? Minta nomor WA dong. Biar siap kalau gue jadiin pacar nanti.. :)
Sebuah tanda tangan atas nama Zinandy Elpras tertera di kertas kecil itu. Camilla mengernyitkan dahinya tidak percaya, "Gini banget sih resiko jadi cewek cantik." Guman Camilla sambil memijat pelipisnya. Camilla melempar kertas itu ke belakang, ia tak peduli dengan laki-laki yang bernama Andy itu.
***
Camilla duduk sendirian di salah satu meja di kantin. Sedari tadi ia hanya mengaduk-ngaduk es teh yang dibelinya tadi. Sebenarnya banyak sekali tadi orang yang mendekatinya, tapi karena Camilla menunjukkan aura dinginnya, orang-orang itu jadi takut.
Dua orang laki-laki mendekati meja Camilla. Mereka segera duduk di depan Camilla. Camilla hanya menunjukkan aura dinginnya, ia tak menatap dua orang itu.
"Ehm." Salah satu laki-laki itu berdehem. Membuat Camilla melirik ke arahnya datar. Kemudian tatapan matanya menghangat tatkala ia mengenali dua laki-laki itu, mereka adalah si kembar kakaknya.
"Jangan dingin-dingin, lo. Gak punya temen ntar!" Kata Arlan lalu menyeruput es teh milik Camilla. Melihat itu, Camilla hanya berdecak kesal.
"Ya kalau mau serius temenan itu harusnya diperjuangin. Bukannya malah deketin, takut, terus kabur." Ketus Camilla kesal. Arlan dan Alan tertawa mendengar penuturan Camilla. Mereka kini menjadi sorotan di kantin itu.
"Ya Tuhan, si kembar most wanted ganteng ketawanya aduhai..."
"Kok murid baru bisa langsung deket ya sama si kembar?"
"Ketawanya astagaa.."
"Terserah lo dah, gue duluan!" Kata Arlan kemudian pergi, disusul oleh Alan setelah menyeruput es teh Camilla.
Camilla sejenak berpikir. Entah apa yang dipikirkannya, hanya dia dan Tuhan yang tahu.
"Iya, Zi. Udah tujuh tahun Halley ninggalin kita entah kemana. Gue kangen sama Halley, Zi. " Kata seorang perempuan yang duduk di meja sebelah Camilla. Mendengar itu sontak Camilla membulatkan matanya, tapi ia tetap bersikap tenang.
"Iyaa. Tapi kata James dia diusir sama Om Harchan? Beneran gak sih itu. Gue sih gak percaya sama James. Lagian Gue juga heran sama Om Harchan, masa' nikahin Tante Vera. Bukannya nyari Tante Zherra." Kata perempuan satunya.
Untuk kali ini Camilla benar-benar terkejut. Matanya hampir saja keluar. Selama tujuh tahun ini tidak berkomunikasi, Papa kandungnya malah menikah dengan nenek lampir? Apa apaan ini?!
Kesalahpahaman yang dulu saja tidak diselesaikan dengan baik, bagaimana bisa Papa kandungnya menikah dengan wanita dalang dibalik semua ini, wanita matre, seperti yang dikatakan Papa Jevar?!
BRAK!
Camilla reflek menggebrak meja di depannya, membuatnya menjadi perhatian di kantin itu. Kemudian Camilla segera berlari tanpa arah sambil menahan air matanya yang mau keluar.
"Eh, kenapa tuh si cantik?"
"Itu yang murid baru ya?"
"Ya ampun bidadari gebrak meja guys!"
"Cantiknyaa."
Dua perempuan yang tadinya membicarakan Halley pun menoleh ke arah Camilla yang kini hanya tampak punggungnya. Apalagi dia larinya sangat cepat, namanya juga seorang leader mafia.
"Kenapa tuh cewek?" Tanya salah satu perempuan itu. Perempuan lainnya hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.
"Murid baru kan."
Sementara di koridor, Camilla berlari tanpa arah. Sampai tak sadar, ia menabrak seorang laki-laki.
Bruk!
Air mata Camilla pun lolos keluar. Laki-laki yang ditabraknya itu mengernyitkan dahinya. Camilla mengamati bola mata lelaki itu.
"Lo nggak apa-apa?" Tanya laki-laki itu.
Camilla tidak menjawabnya, ia terus menatap bola mata laki-laki itu. Karena ucapannya tadi diabaikan Camilla, laki-laki itu kembali melanjutkan langkahnya sambil memainkan ponselnya.
Camilla menatap punggung laki-laki yang semakin jauh darinya itu. Ia meneteskan air matanya, "James..." Ucapnya lirih.
Kakinya lemas, tak mampu lagi menopang tubuhnya. Ia terduduk lemas di lantai koridor itu. Air matanya semakin mengalir deras. Kenangan buruk masa lalunya kembali terputar di otaknya. Meskipun dirinya sudah menjadi leader Black Devil, tetap saja merasa sangat sedih dan terpukul mengingat kejadian yang seperti sudah menjadi sebuah trauma untuknya itu.
Tak lama kemudian ia menyadari. Ia mengenali dua perempuan yang membicarakan dirinya tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, komen, dan vote Kak! ❤️
---Rara Tania
Tapi kalo Cam sama Welly ntar judul novel nya outhor bukan Cewek bar2 sama Ketos ya, Pasti judul novelnya akan lain ya 😃😃