NovelToon NovelToon
Dendam Arwah Istri Muda

Dendam Arwah Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Lasmini adalah seorang gadis desa yang polos dan lugu, Ketenangannya terusik oleh kedatangan Hartawan, seorang pria kota yang bekerja di proyek pertambangan. Dengan janji manis dan rayuan maut, Hartawan berhasil memikat hati Lasmini dan menikahinya. Kebahagiaan semu itu hancur saat Lasmini mengandung tiga bulan. Hartawan, yang sudah merasa bosan dan memiliki istri di kota, pergi meninggalkan Lasmini.
Bara, sahabat Hartawan yang diam-diam menginginkan Lasmini. Alih-alih melindungi, Hartawan malah dengan keji "menghadiahkan" Lasmini kepada Bara, pengkhianatan ini menjadi awal dari malapetaka yang jauh lebih kejam bagi Lasmini.
Bara dan kelima temannya menculik Lasmini dan membawanya ke perkebunan karet. Di sana, Lasmini diperkosa secara bergiliran oleh keenam pria itu hingga tak berdaya. Dalam upaya menghilangkan jejak, mereka mengubur Lasmini hidup-hidup di dalam tanah.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya terhadap Lasmini?
Mungkinkah Lasmini selamat dan bangkit dari kuburannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantra pemikat Lasmini

Prabu dan Lasmini meninggalkan restoran itu dengan kemenangan kecil. Kinanti yang ditinggalkan dengan kebingungan dan kekecewaan, tidak menyusul. Ia duduk termenung di meja, pandangannya kosong menatap piring yang belum tersentuh.

Sementara itu, Hartawan berdiri mematung di lobi, menatap ke arah pintu keluar, hatinya diliputi gejolak penyesalan, nafsu, dan ambisi.

Di kediaman Hartawan, suasana terasa dingin dan mencekam. Kinanti akhirnya pulang, air mata membasahi pipinya.

"Mas Hartawan, jelaskan padaku! Siapa wanita itu? Kenapa tadi mas bilang kalau kamu adalah suaminya?" tuntut Kinanti, suaranya bergetar menahan tangis.

Hartawan, yang pikirannya masih dipenuhi bayangan 'Suci Sancaka', terpaksa harus menghadapi istrinya. Ia memutar otak, mencari sandiwara yang paling meyakinkan.

"Kinanti, dengarkan aku, Sayang," Hartawan mencoba melembutkan suaranya, memeluk Kinanti. Kinanti menepisnya.

"Jangan sentuh aku! Katakan kebenarannya!"

Hartawan menghela napas, memasang wajah penuh penyesalan yang dipaksakan.

"Baiklah, aku akan jujur. Itu... itu adalah cerita lama yang sudah aku kubur dalam-dalam. Waktu aku ditugaskan di pertambangan di pelosok desa, tiga bulan yang lalu, aku... aku menikah lagi. Dia adalah gadis desa, bernama Lasmini. Aku terpaksa menikahkannya karena aku sempat sakit parah dan dia yang merawatku. Itu hanyalah pernikahan adat di sana. Kami berpisah setelah aku sembuh. Aku tidak pernah menganggapnya serius, Kinan. Itu hanya kesalahan masa lalu, sebuah kekhilafan karena jauh darimu," Hartawan berbohong, memelintir kisah pengkhianatan nya.

Kinanti tersentak. Ia menatap suaminya tak percaya. "Kamu... menikah lagi? Kenapa kamu tidak pernah bilang?"

"Karena aku mencintaimu, Kinan! Aku takut kamu meninggalkanku. Aku ingin melupakan semua itu. Wanita tadi... aku tidak tahu dia bisa begitu mirip dengannya, aku pikir itu adalah dia yang sengaja datang ke kota untuk mencariku. Atau mungkin bisa saja dia sengaja menyamar menjadi orang lain dan berlagak seperti orang kaya, pasti Lasmini ingin memfitnahku dan merusak rumah tangga kita. Aku bersumpah, sejak aku kembali padamu, aku tidak pernah berhubungan dengannya lagi!" Hartawan memegang tangan Kinanti, air mata buaya menetes di sudut matanya.

Hati Kinanti hancur. Namun, melihat air mata dan kesungguhan palsu Hartawan, rasa cinta dan ketakutan kehilangan suaminya perlahan mengalahkan amarah.

"Tapi... tapi dia bilang namanya Suci Sancaka," Kinanti masih ragu.

"Itu pasti nama palsu. Dia sengaja menyamar menjadi wanita kaya untuk menjebakku, Kinan. Kamu tahu, dia itu licik. Tapi kamu tenang saja, aku hanya mencintaimu dan bayi kita."

Kinanti akhirnya luluh, terisak di pelukan suaminya.

'Dasar wanita bodoh!" desis Hartawan dalam hati, sambil mengusap punggung Kinanti, matanya melirik ke atas, senyum penuh kemenangan terukir. "Aku tidak akan membiarkanmu merusak rencanaku. Kekayaan Suci Sancaka harus aku dapatkan.'

.

.

Di tempat lain, Lasmini sudah kembali ke rumah Prabu. Ia duduk bersila di depan cermin besar, gaun hijaunya telah diganti dengan pakaian biasa, namun aura kemewahan dari dandanan barunya masih melekat.

Prabu berdiri di ambang pintu,lalu ia memutuskan untuk menunggu di luar kamar Suci sambil memperhatikan Suci yang tampak serius dan fokus. Tak lama, Suci menutup daun pintu kamar secara perlahan. Prabu pun sangat penasaran apa yang akan dilakukan oleh suci.

Malam itu, di bawah keremangan cahaya bulan, Lasmini mulai melancarkan serangan balas dendamnya. Ia memejamkan mata, memusatkan seluruh kebencian dan hasratnya.

Ia mengambil segenggam bunga tujuh rupa yang telah ia persiapkan, dan meletakkannya di depan cermin. Pandangannya kosong, menembus jarak, lurus ke arah targetnya, Hartawan, yang sedang memeluk Kinanti.

Lasmini mulai mengucap ajian kuno yang diajarkan Nyai Kencana Dewi, sebuah Mantra Pemikat Penggerus Hati.

Ajian Pambuko Wengi, Cahyo Sunar Ngisor Langit...

Suaranya berbisik, lembut namun penuh tenaga magis. Asap tipis seolah mengepul dari bunga, bergerak meliuk ke udara, menuju target-targetnya.

Target utamanya, Hartawan, langsung merasakan sensasinya. Saat memeluk Kinanti, mendadak wajah istrinya itu buram, dan yang muncul dalam benaknya hanyalah sosok anggun dalam balutan gaun zamrud, Suci Sancaka. Jantungnya berdebar liar, bukan karena cinta, melainkan karena hasrat buta yang didorong oleh keserakahan.

Lasmini tersenyum dingin, kemudian memfokuskan mantranya pada Bara. Ia ingin Bara merasakan ketakutan dan gairah yang berbenturan, membuatnya terpecah.

Jauh di kamar kontrakannya, Bara sedang gelisah. Ia tidak bisa tidur. Wajah Lasmini—tidak, Suci Sancaka terus menghantuinya. Ia yakin itu adalah arwah Lasmini yang kembali. Saat mantranya sampai, kepala Bara mendadak pening, jantungnya serasa diremas, dan muncul bayangan Lasmini di depannya, menuntut balas dendam.

Namun, kali ini, bayangan itu tersenyum menggoda, membuatnya bingung antara takut dan terpesona.

Lasmini tahu, ini adalah momen yang tepat untuk memperluas jaringnya. Ia memperkuat fokusnya, mengarahkan mantra pemikat itu ke anggota komplotan lainnya: Bendot, Karman, Kojek, Jaka, dan Mandra.

Ia ingin mereka semua merasakan gila asmara yang sama pada dirinya, sehingga benih perpecahan dan kecurigaan akan tumbuh di antara mereka. Begitu kelompok itu hancur dari dalam, ia akan lebih mudah membalas dendam satu per satu.

Tiba-tiba, Bara, yang sedang merasakan sensasi aneh di dada dan kepalanya, teringat sesuatu.

"Jimat!" gumamnya.

Ia segera merogoh kantong bajunya dan mengeluarkan sebuah kalung kecil berbandul taring macan. Itu adalah Jimat Tolak Bala pemberian Mbah Loreng, yang katanya ampuh menangkal segala jenis sihir dan santet.

Bara menggenggam erat jimat itu, kemudian mengucapkan serangkaian Mantra Penolak Sihir.

Watu Ireng, Pagar Gaib, Lunturkan Segala Niat Jahat...

Begitu mantra itu selesai diucapkan, kalung taring macan itu seolah bersinar redup. Energi pemikat yang tadinya melingkupinya mendadak terpental mundur, seperti terbentur dinding tak kasat mata. Pening di kepalanya langsung hilang, dan bayangan Lasmini/Suci Sancaka yang menggoda itu lenyap seketika, digantikan rasa dingin dan ketakutan murni.

Di dalam kamarnya, Lasmini langsung tersentak.

Ia merasakan energi mantranya terpatahkan dan memantul. Ada perlawanan. Ada yang berhasil menolak pemikatnya.

Lasmini membuka matanya lebar-lebar.

"Sial! Ada yang punya penangkal!" desisnya.

Ia bisa merasakan dari mana pantulan itu berasal.

Bara!

Rasa kesal dan marah membuncah di dadanya. Ia mengepalkan kedua tangannya erat-erat hingga buku-buku jarinya memutih. Bara adalah yang paling kejam dalam pembunuhan dirinya. Kenyataan bahwa Bara bisa mematahkan mantranya membuatnya semakin murka.

"Bara..." Lasmini berbisik tajam, matanya menyala. "Kau boleh mematahkan mantranya, tapi kau tidak akan bisa mematahkan takdir yang aku siapkan untukmu dan teman-temanmu!"

Lasmini bangkit, melangkah ke jendela. Di luar, Prabu masih menunggu.

"Mas Prabu," panggil Lasmini dengan suara dingin. "Bara punya penangkal. Rencana kita harus berubah sedikit. Aku harus lebih dekat dengan mereka. Aku harus membuat Hartawan semakin gila, dan Bara semakin takut."

Prabu menghampirinya, melihat sorot mata Lasmini yang penuh bahaya.

"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Prabu khawatir.

Lasmini tersenyum, senyum yang sama liciknya seperti yang ia tunjukkan di butik.

"Besok, aku ingin kamu menghubungi Hartawan. Katakan padanya bahwa pewaris tunggal Sancaka Group tertarik untuk berinvestasi, dan ingin bertemu langsung dengannya. Dan pastikan Bara ada di sana," jawab Lasmini. "Aku akan menggunakan harta palsu ini untuk menghancurkan mereka. Sandiwara kita baru saja dimulai."

Bersambung...

1
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
mantap thor... kekasih nyai kencana dewi yg muncul. loh hartawan kabur lagi ya..
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤭
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
serem bgt thor
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
bener2 pertempuran sengit
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
senoga Lasmini dpt melawan kekuatan yg ada pd Bara ketika ini.
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
Bara harus melawan suci secara bersendirian, rasanya ga mampu utk menumpaskan suci
Nar Sih
lanjutt kak ,kadang aku bingung mau komen apa ,bca cerita mistis lasmini yg masuk di raga suci trus dibantu nyai kencana dewi bikin merinding bca nya kak
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: iya kak gpp, yg penting kk baca sampai bab akhir 🤭
total 1 replies
Nar Sih
kadang aku takut bca nya kakk ,tpi penasaran
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥: takut thor serem bgt nih
total 3 replies
Nar Sih
maaf kak bru sempat bca dan tmbh seremmm,lasmini jadi sundel bolong
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: iya kak gpp 🤭🤭
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
halusinasi Hartawan melihat Lasmini menjadi hantu, rasa ketakutan yg amat pd Hartawan. Dgn mantera Suci boleh menjelma dgn berbeda rupa ya thor
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: iya kak, betul sekali 😊
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
semakin serem membacanya.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/🤭🤭🤭
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
Suci harus hati2 dgn Bara
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
deg degan... apa rencana Suci/Lasmini akan berjaya melumpuhkan penangkal sihir yg ada pd Bara
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
Hartawan sgt berambisi dgn wanita kaya, tnggu saja itu yg akan makan dirinya kelak.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
berlawanan dgn ilmu hitam masing2.
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
semakin seru
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
hdp Hartawan ga bisa tenang mulai skrg begitu juga Bara dan yg lain2
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: owalah... 🤭🤭
total 5 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
nah rasain hartawan, permulaan hdp dlm ketakutan sekalian yg tlh mencelakai dan membunuh Lasmini. itu baru dikit... 😄🤭
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
sabar dulu Suci bukan saatnya lagi ketika kamu sdg menikmati hidangan mon mlm bersama Prabu utk membls dendam
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥: typo # mkn mlm
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
apa kh Prabu akan tahu kelak siapa Suci sbnrnya
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siip kk 👍😊
total 5 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
ouh kasihan Prabu udah mulai rasa jatuh hati pd Suci (Lasmini) apakah mereka dpt hdp bersama kerna Suci bukan dikalangan manusia lagi. 😔
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: masih tanda tanya kak 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!