NovelToon NovelToon
I Love You My Husband

I Love You My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

"Jika ada kesempatan kedua, maka aku akan mencintai mu dengan sepenuh hatiku." Kezia Laurenza Hermansyah.

"Jika aku punya kesempatan kedua, aku akan melepaskan dirimu, Zia. Aku akan membebaskan dirimu dari belengu cinta yang ku buat." Yunanda Masahi Leir.

Zia. Cintanya di tolak oleh pria yang dia sukai. Malam penolakan itu, dia malah melakukan kesalahan yang fatal bersama pria cacat yang duduk di atas kursi roda. Malangnya, kesalahan itu membuat Zia terjebak bersama pria yang tidak dia sukai. Sampai-sampai, dia harus melahirkan anak si pria gara-gara kesalahan satu malam tersebut.

Lalu, kesempatan kedua itu datang. Bagaimana akhirnya? Apakah kisah Zia akan berubah? Akankah kesalahan yang sama Zia lakukan? Atau malah sebaliknya.

Yuk! Ikuti kisah Zia di sini. Di I Love You my husband. Masih banyak kejutan yang akan terjadi dengan kehidupan Zia. Sayang jika dilewatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#16

Brian menyerahkan kantong plastik ke tangan Zia. Gadis itu menerima dengan pandangan datar. Nasi ayam. Nyatanya, yang dia suka bukan nasi ayam. Makanan kesukaan Zia adalah ayam bumbu.

Saat ingat apa makanan kesukaannya, Zia tiba-tiba teringat ketika dia makan bersama tadi siang bersama Yunan. Pria itu memesan dua porsi ayam bumbu beserta sambal tomat kesukaan Zia.

Di kehidupan yang lalu, lauk itu sangat jarang tinggal ketika Zia makan. Tapi, saat itu dia berpikir, mungkin, makanan itu adalah makanan kesukaan Yunan. Tapi sekarang, batinnya malah mempertanyakan lagi akan kebenaran dari pikiran tersebut. Benarkah itu makanan kesukaan Yunan? Atau, itu adalah makanan kesukaannya, yang selalu Yunan ingat.

"Zia."

"Zia."

"Ha? Kenapa?"

"Kamu kok tiba-tiba melamun? Ada apa?"

"Bukan apa-apa. Ayo pulang! Aku lelah. Capek. Ingin segera istirahat."

Brian menatap Zia sejenak. Setelahnya, barulah dia berucap. "Baiklah. Ayo pulang!"

Semakin lama, Brian semakin merasakan perubahan yang Zia perlihatkan. Sungguh, perubahan itu cukup mengusik batin Brian.

Meskipun awalnya dia tidak ingin memikirkan. Tapi semakin lama, hatinya berubah menjadi semakin tidak nyaman akan perubahan yang Zia perlihatkan.

"Zia. Maaf."

Kata itu membuat Zia yang awalnya sibuk memperhatikan jalan, langsung menoleh seketika. "Ha? Maaf? Untuk apa lagi?"

"Untuk aku yang telah membuat kamu menunggu terlalu lama. Dan, untuk penolakan yang telah aku lakukan waktu itu. Beneran, Zia. Aku-- "

"Lupakan saja." Potong Zia dengan cepat. "Bukankah aku sudah bilang sebelumnya? Kalau aku, tidak ingin mengingat masalah itu lagi. Aku telah berdamai dengan kenyataan, Brian. Aku sudah pun bisa menerima semua itu dengan lapang dada. Kamu tenang saja. Semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi, Zia. Aku tahu kalau apa yang bibir mu ucap bertolak belakang dengan hatimu. Kamu marah padaku. Hanya saja, kamu tidak ingin mengakuinya."

Zia pun langsung melongo. Bagaimana tidak? Bisa-bisanya Brian bicara seperti barusan. Seolah-olah, Brian sangat mengerti bagaimana perasaan Zia. Brian tahu apa yang Zia rasakan. Padahal, pria itu sama sekali tidak memahami Zia dengan baik.

"Apa yang kamu katakan, Brian?"

"Aku tahu kamu marah," ucap Brian dengan nada pelan penuh sesal.

Zia langsung mengukir senyum kecil karena geli hati. "Kamu salah, Brian. Kamu salah. Aku tidak marah. Sama sekali tidak, Brian."

"Kamu bohong!"

"Ha?" Zia semakin merasa dongkol.

Hatinya sedang sangat kesal. Kalau dia bisa meminta, maka dia akan meminta pengulangan waktu tepat sebelum dia mengutarakan perasaannya pada pria tersebut. Sayangnya, dia tidak bisa. Sungguh, Zia benar-benar sangat kesal akan sikap pria tersebut.

Namun, bagaimanapun, batin Zia mengakui bahwa, jika saja itu kehidupan sebelumnya. Tepatnya, sebelum hati berpindah pada pria lain. Perasaannya setelah penolakan Brian tentu saja akan sangat jauh berbeda dari sekarang.

Setiap saat di kehidupan yang lalu, dia akan merasa kesal. Merasa sedih juga sangat terluka. Dia tersiksa atas penolakan Brian. Dia tersiksa atas pilihan yang Brian buat. Lalu, dia juga kesal pada kakaknya, pada kedua orang tuanya.

Si kakak yang sudah tahu bahwa dia mencintai Brian, malah dengan teganya menerima lamaran pria yang ia sukai. Bagaimana hatinya tak hancur dengan kenyataan itu? Lalu, orang tuanya juga mendukung keputusan yang kakaknya perbuat. Bagi mereka, semuanya itu tidak salah. Karena cinta tidak bisa dipaksakan.

Namun, bagi Zia. Itu adalah kesalahan terbesar yang keluarganya lakukan untuk dirinya. Karena, mereka terkesan tidak memikirkan perasaan Zia sedikitpun. Tapi itu adalah kehidupan sebelumnya. Tidak dengan kehidupan yang kedua ini. Zia tidak akan menyalahkan keluarganya.

Seperti yang telah Zia katakan sebelumnya pada Brian. Dia akan berdamai dengan masa lalu. Dia sedang berusaha untuk menata kehidupan masa depannya dengan sangat abik agar dia bisa menikmati kebahagiaan bersama orang yang mencintai dirinya.

"Brian. Percayalah. Aku tidak marah. Tepatnya sekarang, aku tidak marah lagi. Aku bahkan akan mendukung hubungan kamu dengan kakak ku, Brian."

Mata Brian pun membulat sesaat sambil melirik Zia. "Jangan bercanda, Zia. Sebelumnya, kamu bilang, kamu jatuh cinta padaku. Kenapa bisa berubah dengan cepat?"

"Karena sekarang, aku sudah punya pilihan hati yang lainnya. Dan aku juga sudah tahu kalau kamu tidak suka aku."

"Bagaimana kalau aku suka kamu, Zia?"

Zia langsung terkekeh. "Jangan bercanda, Brian. Itu tidak lucu."

Saat itu pula, mobil yang Brian kendarai sudah pun tiba di halaman rumah Zia. Sontak, sedetik setelah mobil itu berhenti, Zia langsung beranjak dengan cepat untuk meninggalkan Brian. Brian pun hanya bisa menatap Zia dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan.

Saat Zia hampir sampai ke depan pintu, daun pintu pun langsung terbuka. Wingsi muncul dari balik daun pintu tersebut.

"Zia."

"Kak Wingsi."

"Dari mana saja kamu, Zia? Kok baru pulang jam segini?"

"Tentu saja gara-gara calon suami kamu yang berusaha untuk mendapatkan makanan kesukaan mu, kak. Gara-gara dia, aku pulang terlambat."

"Apa maksudnya, Zia?"

"Hm. Aku ketemu Brian di tengah jalan. Karena dia ingin ke rumah kita, jadinya aku nebeng deh sama dia untuk pulang. Tapi hasilnya, dia malah terjebak antrian di rumah makan. Tau gitu, aku pulang sendirian saja," ucap Zia panjang lebar seolah tanpa beban. Padahal, dalam hatinya sedang berkecamuk sekarang.

Dia tidak ingin terjebak di antara dua makhluk yang ingin dia hindari dari kehidupan ini. Singkatnya, Zia tidak ingin kakaknya berpikiran yang tidak-tidak tentang dirinya yang barusan pulang dengan pacar si kakak. Mana kakaknya tahu lagi kalau sebelumnya, Zia pernah suka dengan pria tersebut.

Tatapan Wingsi masih tidak bisa mempercayai kalau adiknya sudah melepaskan Brian. Tapi Zia tidak akan membiarkan kecurigaan itu terus berlanjut.

"Kenapa sih, kak? Kenapa ngeliatnya gitu amat? Tenang aja. Nggak akan ada hal yang tidak diinginkan kok, kak Wingsi."

"Aku tidak berpikir begitu." Ketus Wingsi pada adiknya.

Tapi Zia tahu, apa yang baru saja Wingsi ucap, tidak sama dengan apa yang hatinya rasakan. Karena wajah Wingsi tidak bisa berbohong. Memang, kakaknya ini sudah terlahir dengan wajah ketus. Hanya saja, wajah ketus itu akan semakin terlihat jika hatinya sedang tidak baik-baik saja.

Zia malah tersenyum manis menanggapi ekspresi si kakak. "Ya sudah kalo gitu. Aku masuk sekarang."

"Mama! Zia pulang."

"Zia. Kok pulangnya lama sih?"

"Hm. Biasa, Ma."

"Ah, iya. Aku punya nasi ayam nih buat mama. Mama makan ya."

"Lah, mama di lasi nasi ayam, Zia. Yang paling suka nasi ayam kan papa kamu. Kasi papa aja deh."

"Aish iya deh kalo gitu."

"Nih, pa. Di makan ya."

"Hush. Udah mama gak mau, baru deh papa yang nerima. Dasar anak pilih kasih." Si papa pura-pura ngambek.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
lgsg di acc carmer gk tu zia😄
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
yunan lgsg kawatir pikiran emaknya zia.lgsg bilang tidak tinggal sendiri😂😂😂
Rani: khkhkhkh ... iya lho. yunan pnuh pertimbangan kan yah
total 3 replies
Musdalifa Ifa
next up Thor 🙏
Rani: yuhu ... laksanakan 👍
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: siap laksanakan 😘
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget ceritanya, semangat up ya Thor💪
Rani: yuhu ... 😘😘😘 makasih
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: yuhu👍👍👍👍
total 1 replies
Patrick Khan
apa iya kena hujan bisa badan panas🤔🤔
Rani: gelamun apa kamu hayo?
total 5 replies
partini
ini dua duannya balik ke masa lampau
Rani: iya. mereka berdua sama. yg satu mau balikan. yg satu mau menghindar. gitu
total 1 replies
partini
wah keren cerita nya
Rani: makasih buanyak. ikuti sampai akhir yah
total 1 replies
partini
cinta bertepuk sebelah kaki nyesekk
Rani: kahkahkah... jaman sekarang udah main kaki aja yah. gak main tangan lagi🤣
total 1 replies
Patrick Khan
ratu maksa bgt..kesan nya gk ada cwo yg mw sm dia🤣🤣
Rani: wwkwkwkwkw... Yunan anak orang kaya mah walau lumpuh tetap aja dapat untung🤭
total 1 replies
Patrick Khan
lanjut
Rani: 👍👍👍👍😘
total 1 replies
Moh Rifti
up
Rani: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Moh Rifti
lanjut
Rani: yuhu....
total 1 replies
Moh Rifti
👍👍👍
Rani: 😘😘😘😘😘🤭
total 1 replies
Moh Rifti
next
Rani: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Moh Rifti
up👍👍👍😍😍
Rani: siap👍😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!