NovelToon NovelToon
Berakhir Di Aku

Berakhir Di Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Di usia mudanya, Falya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Padahal sebelumnya kehidupannya sangat sempurna. Tapi karena kesalahan fatal ayahnya, akhirnya ia dan keluarganya menanggung beban yang sangat berat.

Dan suatu hari,ia tak sengaja bertemu dengan sosok arwah penasaran yang justru mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Siapakah sosok itu sebenarnya? Dan seberapa kuatnya seorang Falya menjalani kehidupannya???/

########
Untuk pembaca setia tulisan receh mak othor, mangga....di nikmati. Mohon jangan di bully. Mak othor masih banyak belajar soalnya. Kalo ngga ska, skip aja ya! Jangan di ksaih bintang satu hehehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.15

"Papi...Mami seneng banget Rayan masih mau bertahan!'' kata Alin memeluk lengan Hanan. Hanan mengelus-elus punggung tangan istrinya yang bertengger nyaman di lengannya.

"Iya, papi juga sangat bahagia. Semoga secepatnya Rayan sadar ya Mi!'' kata Hanan.

Keduanya larut dalam pemikiran masing-masing. Sebuah pesan masuk ke room chat aplikasi hijau milik Hanan.

"Sebentar Mi!'' kata Hanan melepaskan lengannya dari pelukan Alin. Alin tak keberatan karena mungkin suaminya ingin membaca pesan penting atau mungkin langusung membalasnya.

Hanan membaca pesan itu lalu meremas salah satu tangannya dengan begitu erat.

Pantas saja tak pernah ada titik temu karena kamu bahkan tak berusaha mencari tahu! Batin Hanan.

"Ada masalah di kantor,Pi?'' tanya Alin.

"Ngga apa-apa Mi! Ini masalah pembebasan lahan di belakang proyek kita di kota A belum deal!'' jawab Hanan. Alin menganggukkan kepalanya. Ia tidak tahu menahu soal perusahaan suaminya tersebut.

Di sebuah apartemen, Jes yang masih berada di atas tempat tidurnya hanya mengenakan pakaian dalam saja tidur tertelungkup. Ia yang memiliki bisnis di bidang fashion akhir-akhir ini merasa jenuh. Sejak ia di tetapkan Arvino lah yang akan menikahinya, bukan Rayan.

"Jam segini masih tiduran!''

Suara sindiran itu terdegar jelas di telinga Jes. Gadis itu mengucek matanya lalu membukanya perlahan. Ia mendapati Arvino yang duduk di atas meja riasnya menatap dirinya dengan senyuman tipis.

Jes langsung terbangun dan menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya yang nyaris tak berpakaian.

"Vino! Kok bisa kamu main masuk sembarangan. Keluar!'' pinta Jes. Bukannya keluar, Arvino justru duduk di ranjang yang sama dengan Jes.

"Kan aku calon suami kamu, wajar kan kalau aku ke sini? Rayan juga sering ke sini kan?'' tanya Arvino balik.

''Keluar Vino!'' teriak Jes.

"Aku keluar! Aku tunggu tiga puluh menit buat kamu bersiap, kita akan dinner romantis sebelum kita menikah !'' kata Arvino. Hanan belum sempat mengabari Arvino soal Rayan yang sudah di nyatakan meninggal sebelumnya. Arvino pun keluar dari kamar Jes dan menunggu gadis itu di ruang tamu.

Jes berteriak frustasi karena kedatangan Arvino yang tahu-tahu sudah ada di kamarnya. Apalagi kenyataan bahwa mereka akan menikah dalam waktu dekat.

.

.

.

Falya memesan makan malamnya di kantin dan meminta untuk di antar ke kamar Rayan. Dia sudah berjanji akan menjaga Rayan tanpa meninggalkan pemuda itu.

Gadis itu menghela nafas panjang beberapa saat. Ternyata terbiasa dengan kehadiran Zidan membuatnya merasa kesepian saat arwah tampan itu tidak ada.

Falya menatap wajah Rayan yang teduh dan masih terlelap dengan tenangnya. Tampan! Siapa pun akan menilainya seperti itu. Tapi mendengar cerita Zidan yang 'katanya' Rayan 'menyimpang' tentu membuatnya tak percaya.

Masa sih??? Selalu itu yang ada di dalam hati Falya.

Tangannya terulur mengusap pipi Rayan yang lembut dan mulus tanpa jerawat bahkan mungkin bekasnya pun tak ada. Tidak seperti dirinya, setiap datang bulan pasti ada saja bintang kejora di pipinya.

"Apa saat sadar nanti kamu masih ingat sama aku bang?'' tanya Falya mengusap pipi Rayan dengan punggung tangannya.

"Abang tahu ngga, setiap abang tiba-tiba datang di saat aku sedang ngga baik-baik aja...aku merasa lebih tenang. Aku ngga tahu kenapa bang. Apa iya aku jatuh cinta sama abang? Tapi....''

Ucapan Falya terhenti sendiri hingga sebuah tawa kecil keluar dari bibirnya. Bukan tawa bahagia melainkan senyum sinis. Iya, Falya sedang mentertawakan dirinya sendiri.

Bisa-bisanya ia mengaku jatuh cinta pada sosok yang sedang koma tersebut. Bahkan mereka tak pernah bertemu sebelumnya...kecuali saat menjadi Zidan!

Falya yang kekenyangan pun akhirnya terlelap di samping Rayan. Ia meletakkan kepalanya bersebelahan dengan kepala Rayan.

Dan saat tengah malam, Rayan tiba-tiba terjaga dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya untuk beradaptasi setelah sekian lama ia 'tidur panjang'. Tubuhnya masih kaku saking lamanya tak ia gerakan. Kepalanya menoleh tepat berhadapan dengan wajah Falya yang tertidur pulas.

Mata Rayan tertuju pada gadis cantik yang sedang tidur tersebut.

Apa aku mengenalnya? Kenapa wajahnya seperti tak asing buat ku? Apa dia yang ada dalam mimpi ku? Dan...ini....????? Batin Rayan terus bermonolog. Namun karena tiba-tiba saja kepalanya sakit, ia pun mendesis pelan.

Tapi dasar Falya yang sudah terbiasa muda terjaga pun langsung terbagun begitu mendengar desisan Rayan. Gadis itu melebarkan matanya seakan tak percaya melihat Rayan tengah menatap dirinya.

"Bang Zidan udah sadar?'' pekik Falya girang sekaligus terharu. Rayan yang bingung hanya mengerutkan alisnya.

"Siapa bang Zidan? Dan...kamu siapa?'' tanya Rayan lirih. Senyum lebar Falya perlahan memudar. Ada sebuah rasa sakit yang tak bisa ia jelaskan. Tapi....bukankah ia sudah menyiapkan diri jika hal ini terjadi??? Lalu untuk apa ia harus sakit hati????

"Maaf! Ada yang tuan butuhkan?'' tanya Falya terbata.

"Minum!'' jawab Rayan singkat. Meski ada kesakitan di hatinya, Falya tentu tak akan mengabaikan permintaan Rayan.

"Saya hubungi keluarga anda tuan!'' kata Falya bangun dari bangkunya. Tapi Rayan menahannya dengan memegang pergelangan tangan gadis itu.

"Tidak usah! Besok pagi saja!'' katanya pelan namun dengan kesan dingin.

Falya kembali duduk ke bangkunya seperti yang Rayan suruh. Rayan melihat jam di tangan Falya, masih jam satu dini hari.

"Tidur lah!'' titah Rayan. Falya hanya mengangguk tanpa menatap Rayan. Gadis itu menjauhkan bangku dari ranjang Rayan. Ia tak mungkin tidur di bantal yang sama dengan Rayan seperti sebelumnya. Apalagi setelah tahu bahwa Rayan begitu dingin padanya.

Gadis itu berusaha memejamkan matanya, tapi entah kenapa justru air mata itu mengalir terus di pipinya. Ada rasa tak terima Zidan melupakannya. Tapi mau bagaimana lagi???

Rayan melihat Falya yang terus menghapus air mata di pipinya namun ia tak mengatakan apa pun. Otaknya masih sibuk mencerna dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya!

**************

Terimakasih

1
dewi rofiqoh
Celin, seharusnya kamu bisa menempatkan diri di rumah keluarga suamimu. Bagaimanapun falya yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk suamimu
dewi rofiqoh
Mungkin dengan kerjasama ini akan mengungkap tabir penyebab terjadinya petaka dalam keluargamu hendra. Dan anak-anakmu bisa menerimamu kembali
dewi rofiqoh
Rayan hubungan seperti apa yang kamu inginkan? Jika kamu memiliki perasaan istimewa pada falya Jangan sampai boy tahu
hidagede1
ayo donk papi hanan gercep buat selidiki mas boy...
dewi rofiqoh
Mulai sedikit terbuka teka-tekinya. Selidiki terus dan tetap waspada
hidagede1
pernyataan nya ambigu bang...🤭
dewi rofiqoh
Temanin gimana bang Zidan 🙄🙄
hidagede1
tp kan suster angel dan suster rita udah punya pasangan... lain lagi sama kamu yg masih ting" falya🤭🤣
dewi rofiqoh
Sepertinya o yang dekat dan peduli dengan rayan harus berhati-hati. Si boy mengawasi setiap gerg gerik mereka
dewi rofiqoh
Bis jadi adegan divideo rayan itu ayah falya, rayan dan ayah falya dijebak
dewi rofiqoh
Hati-hati falya, kamu masih diawasi
dewi rofiqoh
Si boy benar-benar menargetkan falya, sampai2 dia ngirim orang untuk mengawasinya
dewi rofiqoh
Wah si boy musuh dalam selimut. Kayaknya, apa dia yang menyukai rayan? Ataukah benci sehingga ia membuat seolah rayan kaum pelangi
hidagede1
ternyata yg menyimpang tuh mas boy... (pake logat nya emon)
dewi rofiqoh
Akhirnya rayan sadar juga, falya bersyukur meskipun menahan Sakit karena dilupakan oleh Zidan/rayan
dewi rofiqoh
Syukurlah, rayan masih hidup
dewi rofiqoh
Apa yang terjadi dengan rayan?
hidagede1
nah loh,,, dua" nya pake topeng
hidagede1
misterius.. ada apa sebenar nya sama rayan🤔
hidagede1
kudu di ciriin nih yg nama nya BOY
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!