Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Aluna yang terjebak dalam roda waktu. Aluna secara tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di rumah yang baru saja ia tempati. Secara ajaib gadis itu terlempar ke masa lalu di sebuah kerajaan kuno.
Aluna yang bingung dengan keadaan tersebut, tiba-tiba saja di tangkap dan di bawa kehadapan ratu di kerajaan tersebut. Ratu yang mengira ia adalah mata-mata dari musuh memerintahkan untuk mengeksekusi gadis itu.
Akankah Aluna bisa selamat dari hukuman sang Ratu? Atau hidupnya akan berakhir di negeri tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Asrianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
"Masa depan... aku juga tidak tahu di dunia ku itu masa depan atau tidak, mungkin saja hanya dimensi waktu yang berbeda bukan..." Menatap Robert.
Robert manggut-manggut, benar juga.
"Tapi di sana, aku senang bisa hidup bersama ayah, dan... kenangan dari mama."
"Maaf aku tidak bermaksud mengingatkanmu pada ibumu yang sudah..." Menyesal.
"Tidak apa-apa, itu sudah sangat lama." Tersenyum.
"Kamu tahu, di tempatku tinggal, ada banyak bangunan-bangunan tinggi."
"Maksudmu menara istana? Di sini juga ada, kamu lihat kan kerajaan...."
"Bukan, bukan hanya menara, tapi rumah-rumah, kantor tempat orang bekerja, dan banyak lagi lah, aku jadi bingung bagaimana menggambarkannya. Orang-orang sangat sibuk bekerja untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik pokoknya sangat berbeda dengan keadaan di sini."
"Lalu... menurutmu di sini seperti apa?" Robert penasaran.
"Aku belum bisa menjelaskan banyak, karena aku kan baru beberapa hari berada di tempat ini Robert." Tertawa.
"Kamu benar juga." Ikut tertawa.
"Tapi hal yang menyenangkan, di sini sangat asri, alam yang tenang, tapi juga agak berbahaya yah..." Canggung.
"Yah... begitulah."
"Jadi, kamu suka tinggal di sini atau di duniamu?"
Pertanyaan itu membuat Aluna terdiam sejenak.
...***...
Di sebuah ruangan...
Wanita cantik berpakaian serba hitam itu duduk menyilangkan kakinya, tangannya ia katupkan di depan dada, ia menutup matanya, membaca sebuah mantra. Di depannya penuh dengan beragam bunga, benda-benda kuno menyeramkan, dan sebuah pisau berukuran sedang yang berkilat.
Ruangan itu hanya disinari nyala lilin yang temaram, sebuah cermin berukuran sedang menempel di dinding. Tempat itu tampak terawat, namun di saat yang sama juga begitu menyeramkan. Tengkorak kepala hewan-hewan berjejer di atas meja, rusa, harimau, gading gajah.
Cahaya lilin menerangi wajahnya, ia adalah wanita yang diakui kecantikannya.
'Dia adalah wanita tercantik yang pernah ku temui.' Itulah yang akan dikatakan orang-orang saat pertama kali melihatnya. Tapi tak ada yang tahu bagaimana ia mendapatkan kecantikan itu.
Tok tok tok
Menyadari yang ia tunggu telah datang, wanita itu membuka matanya. Ia mengedipkan matanya sekali, dan pintu langsung terbuka dengan sendirinya.
"Masuklah." Suara dingin itu membuat bulu kuduk merinding.
Derit pintu terdengar.
"Kak, aku sudah mendapatkannya." Lelaki itu masuk ke ruangan, ia menyeret paksa seorang gadis.
Wanita cantik itu tersenyum, mulai beranjak dan mendekat. Gadis yang tangannya terikat dengan mulut yang di sumbat kain itu menangis ketakutan.
"Gadis muda yang cantik, ini sangat cocok untuk ritualku." Memegang dagu gadis itu dengan kasar.
"Hmphh .." Memberontak, mata gadis itu terus memohon agar kedua orang itu tidak menyakitinya.
Wanita cantik itu lalu memberi isyarat, laki-laki Itu segera mendorong gadis itu lalu membaringkannya di tengah-tengah ruangan, lilin-lilin yang menyala mengelilinginya. Dan, ritual pun segera di lakukan.
"hmph.. hmphh..." Memberontak, menangis.
Wanita cantik itu mendekat, mengambil sebilah pisau yang telah ia siapkan. Jeritan itu tersamarkan oleh kain yang menutup mulutnya, air matanya terus mengalir di sunyinya malam. Wanita yang memegang pisau itu semakin mendekat, tak ada lagi yang bisa ia lakukan . Matanya terpejam, kini ia pasrah atas apa yang akan terjadi, dan....
SSRRTTTTT
Erangan kesakitan dan ketakutan itu pun tak lagi terdengar.
Wanita cantik itu mundur perlahan, merentangkan tangannya, wajahnya menengadah, matanya terpejam.
Tiba-tiba tawa menggema terdengar lantang. Wanita cantik itu tertawa terbahak-bahak, begitu pula dengan lelaki tersebut.
"Tak ada yang bisa mengalahkan ku, aku Ratu Morwenna, penyihir tercantik sepanjang masa, haha..." Ia memegang wajahnya yang terlihat semakin halus dan muda.
"Aku telah hidup ratusan tahun, dan akan ku taklukkan kerajaan dan negeri ini, sebentar lagi semuanya akan menjadi milikku, dan orang-orang tidak akan ada yang tahu kalau aku adalah penyihir, haha..."
" Tapi kak, kau memiliki kekuatan yang besar, bahkan bisa dengan mudah mengambil alih kerajaan ini, kita tinggal membunuh semua orang yang tidak ingin tunduk pada kekuasaan dan perintahmu."
Yah... dialah Sang Ratu Mowernna. Ratu yang dikenal akan kecantikan dan sifat lemah lembutnya, bijaksana dan menyayangi rakyatnya. Selama ini ia memakai topeng untuk menutupi semuanya bahkan identitasnya sebagai seorang penyihir. Wajah yang rupawan membuat semua orang memperlakukannya istimewa.
"Apa kau lupa dengan kejadian sebelumnya?" Menatap tajam.
"Aku tidak ingin bermain secara terang-terangan seperti dulu, aku ingin rakyat yang bodoh itu mengenalku dengan Ratu yang baik hati dan lemah lembut. Permainan seperti ini akan bertahan lama."
Stefan memegang janggutnya yang tipis, berpikir.
"Betul sekali kak, dengan begitu kita akan lebih mudah untuk menangkap para gadis tanpa menimbulkan kecurigaan rakyat."
"Tentu." Berbalik, melihat bayangannya di pantulan cermin.
"Dan aku akan tetap awet muda selamanya." Membelai pipinya.
"Lalu bagaimana denganku kak?" Kenapa kau tidak mentransfer energi awet muda itu juga denganku? Seperti biasanya."
Berbalik, tampak sedikit marah.
"Diamlah kau!"
Stefan terkejut, Mowernna membentak.
"Aku memerlukan banyak kekuatan untuk menghabisi pangeran bodoh dan gadis konyol itu, dan kau hanya membawakan 1 orang gadis, sekarang malah bertanya bagianmu!"
Stefan menunduk.
"Maafkan aku kak, aku akan membawa 2 gadis lain kali, tapi buat aku juga tampak lebih muda kembali, keriput di wajahku sudah mulai terlihat." Memegangi wajahnya.
"Ck, yah... sekarang pergilah! Aku harus melakukan sesuatu."
" Baik kak." Keluar.
50 tahun yang lalu Mowernna pernah menguasai sebuah kerajaan, jauh di negeri kerajaan yang sekarang. Ia memimpin dengan kejam, rakyat ketakutan, hingga banyak dari mereka yang melarikan diri dari kerajaan itu.
Mowernna sering menculik gadis-gadis perawan, dan adiknya Stefan akan selalu membatunya. Mereka berdua tak terpisahkan. Rakyat menjadi semakin muak, para ayah dan ibu tak rela putri-putri mereka di ambil secata paksa maupun di culik. Para rakyat bersatu dan masuk ke dalam kerajaan, melakukan pemberontakan. Pertempuran pun terjadi antar rakyat dan para prajurit.
Pertempuran itu berlangsung sengit, para prajurit menggunakan segala perlengkapan pertempuran dan rakyat hanya membawa senjata yang mereka dapati di rumah mereka. Meskipun begitu, semangat dan tekad mereka untuk orang-orang yang ia cinta menjadikan mereka kuat.
Awalnya rakyat kalah dalam pertempuran itu. Hingga sekelompok orang berbaju putih tiba-tiba muncul dan ikut bergabung. Mowernna dan Stefan yang melihat dari atas kastil terkejut.
Kelompok berbaju putih yang terdiri dari 8 orang itu berhasil mengalahkan semua prajurit istana dalam waktu sekejap. Mowernna tiba-tiba merasakan adanya kekuatan yang luar biasa dari pria-pria berbaju putih itu.
"Kak bagaimana ini? Ayo kita alwan mereka sekarang " Stefan menghunuskan pedangnya.
"Tunggu!" Menahan.
"Ada apa kak? Kita bisa mengalahkan mereka." Stefan tak sabar ingin melompat dari kastil menghadapi para pria itu.