Lolly Zhang, seorang dokter muda, menikah dengan Chris Zhao karena desakan keluarga demi urusan bisnis. Di balik sikap dingin, Chris sebenarnya berusaha melindungi istrinya. Namun gosip perselingkuhan, jarak, dan keheningan membuat Lolly merasa diabaikan.
Tak pernah diterima keluarga suaminya dan terus disakiti keluarganya sendiri, Lolly akhirnya nekat mengakhiri pernikahan tanpa hati itu.
Akankah cinta mereka bersemi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Sementara itu, Lolly dikepung oleh sejumlah rekan-rekannya dan juga para pengunjung yang datang ke rumah sakit untuk menjenguk keluarga mereka. Suasana di lobi menjadi ricuh. Beberapa orang tampak berbisik-bisik, menatapnya dengan pandangan meremehkan.
Selain mereka, Dicky Zhang—kakak keduanya—juga ikut menekan dan mempermalukannya di depan umum. Nana dan asistennya, Jessie, yang adalah dalang utama ikut melontarkan hinaan tanpa rasa bersalah.
“Dokter Zhang, sebagai dokter kau malah berselingkuh? Bukankah kau sudah menikah? Kenapa masih berani dekat dengan pria lain?” ejek Jessie dengan nada sinis dan suara yang cukup keras agar didengar semua orang.
Lolly menatap Jessie tajam. Napasnya bergetar karena menahan amarah, tetapi ia masih berusaha tenang.
“Kalian merasa bangga pada diri sendiri karena termakan gosip yang tidak bermutu? Lanjutkan saja. Aku tidak akan menghentikan kalian,” katanya dingin.
Beberapa orang mulai berbisik lebih keras, membentuk lingkaran kecil di sekitar mereka. Saat suasana hampir tak terkendali, terdengar suara berat dari arah pintu masuk.
“Dokter Zhang!” seru seorang pria paruh baya dengan suara lantang. Semua orang spontan menoleh. Ia berjalan mendekat dengan langkah tegap. Raut wajahnya dingin, matanya tajam.
“Direktur!” seru mereka semua serempak, lalu segera memberi hormat dengan sopan.
Kepala direktur itu menatap Lolly lama sebelum akhirnya berbicara, “Dokter Zhang, kejadian ini sungguh memalukan bagi rumah sakit dan mengganggu ketertiban. Kau harus membuat klarifikasi.”
Lolly menunduk sebentar, lalu mengangkat wajahnya kembali dengan tegas.
“Direktur, maaf atas kejadian ini. Tapi hubungan saya dengan Dokter Fan hanya sebatas rekan kerja. Tidak ada kedekatan khusus, apalagi hubungan pribadi seperti yang digosipkan. Itu hanya rekaman biasa, tanpa konteks.”
Direktur menghela napas berat. “Ada atau tidak, kau harus segera menyelesaikan masalah ini. Minta maaf pada publik dan pihak rumah sakit. Itu perintah.”
“Saya tidak berselingkuh, dan saya tidak akan minta maaf atas sesuatu yang tidak saya lakukan,” jawab Lolly dengan nada lantang yang membuat semua orang terdiam sesaat.
“Lolly!” seru salah satu dokter senior, “Kalau kau tidak segera minta maaf, sama saja kau menghancurkan karirmu sendiri!”
“Kalau saya minta maaf, sama saja saya mengakui perbuatan yang tidak pernah saya lakukan. Itu tidak akan terjadi! Gosip ini disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” sahut Lolly dengan tegas, matanya berkilat menahan emosi.
Di tengah kerumunan, Dicky melangkah maju. Nada suaranya tajam namun penuh kesombongan.
“Lolly, jangan keras kepala lagi. Aku ini kakakmu. Aku tahu sifatmu sejak kecil. Kau selalu manja dan ingin menang sendiri. Sekarang kau sudah punya suami yang baik, tapi masih saja membuat malu keluarga. Cepat minta maaf dan akui saja kau berselingkuh!”
Lolly memandang Dicky dengan tatapan penuh luka dan kemarahan.
“Apa yang kau katakan barusan? Kau mempercayaiku sama seperti mereka?”
Dicky mendengus. “Sejak kecil kau selalu membuat masalah. Mama dan Papa tak bisa lagi mengaturmu. Sekarang kau menodai nama keluarga sendiri. Cepat akui saja, jangan mempermalukan kami lebih jauh!”
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dicky. Suara tamparan itu menggema, membuat semua orang terkejut.
“Kau memang kakakku, tapi kalau kau ikut menyebarkan rumor yang tidak benar, maka kau salah satu pelaku pencemaran nama baik, Dicky!” kecam Lolly dengan suara bergetar penuh amarah.
Wajah Dicky memerah menahan malu dan amarah di hadapan banyak orang. Ia menatap Lolly tajam, namun tak mampu berkata apa-apa.
“Direktur, sepertinya Dokter Zhang tidak ingin mengakui kesalahannya dan masih saja membela diri. Bagaimana ke depannya kami bisa menerima perawatan dengan tenang?” kata Nana dengan nada manja yang dibuat-buat. Ia menatap kamera wartawan yang mulai merekam dari kejauhan.
“Benar, Direktur! Kalau pihak rumah sakit masih mempertahankan dokter seperti dia, lebih baik kami pindah saja ke rumah sakit lain. Reputasi kami juga bisa hancur karena rumor ini,” tambah Jessie, pura-pura terlihat marah padahal jelas menikmati kekacauan itu.
Direktur tampak berpikir keras, menatap Lolly yang tetap berdiri tegak di tengah tekanan. Meski ditekan dari semua sisi, Namun tidak membuatnya mengalah.
“Silakan kalian percaya apa pun yang kalian mau, tapi aku tahu siapa diriku. Aku tidak akan meminta maaf atas kebohongan yang dibuat orang lain,” ucapnya dengan nada pelan tapi penuh tekad.
“Lolly Zhang, kau tahu akibatnya, kau akan dipecat. Dan di rumah sakit mana pun kau tidak akan diterima lagi!” kecam Direktur dengan nada dingin yang memenuhi ruangan.
Lolly menahan nafas sejenak, lalu membalas dengan suara yang tak kalah tegas. “Direktur, Anda adalah profesor yang sangat dihormati. Mengapa percaya hanya pada cuplikan rekaman yang pendek dan foto yang tidak berbicara apa-apa? Saya sudah lama bekerja di sini, semua orang tahu hubungan saya dengan Dokter Fan adalah profesional, rekan sejawat, senior, dan junior.” Matanya tetap menatap lurus ke arah Direktur, walau bibirnya bergetar.
Nana mendengus dan melangkah maju, pura-pura prihatin. “Dokter Zhang, jangan mempermalukan diri sendiri. Jangan lempar kesalahan ke orang lain.” Suaranya manja, namun penuh sindiran.
“Semua orang di sini sudah dengar?” potong Jessie, suaranya dibuat lebih keras agar terdengar ke kamera-kamera wartawan yang mulai mencari posisi. “Dia tidak mengaku salah dan masih membela diri. Lebih baik dia dan Dokter Fan dipecat saja atas hubungan terlarang yang mereka jalani!”
Kerumunan kembali bergemuruh. Jari-jemari menuding, bisik-bisik semakin cepat. Lolly melangkah mendekat dan dengan gerakan yang mengejutkan banyak orang, dia menampar wajah Jessie. Suara tamparan itu menggema, beberapa pengunjung menutup mulut tak percaya.
Jessie terkejut, kemudian marah. “Kau menamparku?” seru dia, wajahnya memerah
Lolly menatapnya dingin. “Kau hanya asisten seorang artis yang sombong. Sombong—tetapi sebenarnya bodoh. Bukankah kau lulusan universitas ternama di Tiongkok? Kenapa sikapmu seperti orang yang tidak pernah sekolah?” Kata-katanya tajam, tapi bukan sekadar hinaan.
Nana segera maju, suara nalurinya berubah menjadi ancaman. “Lolly Zhang, kau berani menampar asistenku — aku akan menuntutmu!”
Lolly mengangkat bahu, punggungnya tegap. “Lakukan saja. Lagi pula kalian yang sengaja ingin mengeluarkanku dari rumah sakit. Nana Liu, jangan berpura-pura ... aku tahu apa yang kau rencanakan. Suruh polisi datang sekarang juga kalau perlu. Karena aku bukan pelaku ... aku korban. Aku akan melaporkan kalian yang menyebar rumor ini!"
"Lolly Zhang, ingin melawanku? Jangan lupa aku adalah artis terkenal. Mereka akan lebih percaya padaku. Dari pada kau yang adalah istri Chris tapi tidak pernah diakui di publik. Lihatlah posisimu saat ini, apakah suamimu akan muncul membelamu? Dia tidak akan melakukan hal ini demi istri kontraknya," bisik Nana.
saya sudah vote
😄😄