tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIGA BELAS
"Papi kenal keluarga Fandra? maksud nya dekat sama keluarga itu? " tanya Gladis kemudian.
"Hanya sebatas kenal aja, bahkan komunikasi aja cuma bahas bisnis gak ada yang lain" jawab papi "kenapa dek? " tanyanya.
"Gak papa, cuma nanya aja" ucap Gladis, "Apa acaranya sangat besar pi? " tanya nya lagi.
"Seperti nya begitu, papi dengar dia banyak ngundang orang-orang berpengaruh dalam dunia bisnis" jawab papi yang di angguk mengerti oleh Gladis.
*******
Gladis duduk di meja belajar dengan sebuah buku kecil yang terbuka, pikirannya kacau. Dia penasaran terhadap keluarga Fandra yang semakin ada yang tidak beres, di tambah dengan kecelakaan kedua orang tuanya yang janggal. kenapa dia ngerasa janggal? tentu karena dia yang di bawa jauh dari tanah kelahirannya, untuk apa?
Dia berfikir, kenapa dulu tidak bertemu dengan keluarga Zarca? Jika sekarang papi mencarinya pasti dulu juga papi mencarinya kan? Tapi kenapa tidak bertemu? Jika papi dulu mencarinya sampai ke panti pasti bu Luna memberitau kalau dia sudah ke keluarga Fandra, lalu kenapa papi tidak mencarinya kesana untuk sekedar bertemu?
" Glad, om dapat info kalau adik angkat Gema kecelakaan bersama istri dan anak nya. Mereka meninggal hanya anak mereka saja yang selamat. Tapi dari info yang ku dapat, Gema tidak pernah merawat keponakan nya bahkan tidak ada informasi tentang anak itu" ucap om thomas tadi siang.
" kenapa bisa sama dengan kecelakaan orang tua ku dan hanya aku yang selamat? " batin Gladis, "apa om tau nama adik tuan Gema? " tanya nya.
"Om masih menyelidikinya Glad "
Gladis masih ingat pembicaraan nya tadi siang dengan tuan Thomas, kepalanya rasanya semakin pusing. Dia sebenarnya sudah bertekad untuk tidak mengusik keluarga Fandra dan berhubungan dengan mereka lagi, tapi dia seperti memiliki dorongan untuk menyelidiki keluarga itu. Gladis menghela napasnya. Dia menjatuhkan kepalanya di atas buku kecil yang terdapat tulisan disana tentang informasi keluarga Fandra yang ia tau dari tuan Thomas.
"Sebenarnya apa terjadi? Apa dulu ada yang ku lewatkan? " gumam Gladis lesu.
*******
"Glad, mami sama papi mau keluar sebentar nanti sekalian daftarin sekolah kamu" ucap mami sambil membereskan bekas sarapan mereka. Gladis melihat ke arah dua kakak nya yang memakai baju santai sambil memainkan ponsel. Melihat mereka yang serius seperti nya kedua kakaknya akan pergi keluar hari ini. Omong-omong sekolah masih libur tapi sekitar seminggu lagi sekolah akan kembali mulai karena masuk tahun ajaran baru.
"Gak perlu mi, aku udah daftar sekolah kok waktu di panti" ucap Gladis, bahkan dia deg-degan apakah lulus atau tidak. karena begitu lulus 2 hari setelah nya masuk sekolah, kalau tidak dia harus mendaftar di sekolah lain dalam waktu dua hari sebelum masuk sekolah.
" Kamu daftar sekolah di mana sayang? " tanya mami, Ravin dan Kevin ikut melihat ke arah adiknya.
"Di Van's High School mi " jawab Gladis tapi keluarga barunya itu mengerutkan kening nya ketika mendengar jawabannya. Bagaimana tidak, dari mana Gladis dapat uang untuk masuk kesana waktu di panti, bahkan mereka belum bertemu? Memang daftar tidak memungut biaya tapi bukankah jika ingin sekolah harus mengurus administrasi nya? dan itu tidak sedikit walau menurut keluarga Zarca itu sangat mudah.
Melihat kebingungan mereka, Gladis mengerti apa yang mereka pikirkan, "aku tes melalui beasiswa mi, jadi tidak memungut biaya kan" ucapnya kemudian. Mendengar itu keluarga nya mengangguk mengerti.
"Tapi dek, kalau gak lulus gimana? " tanya Kevin.
"Ya... daftar di sekolah lain" jawab nya santai.
"pengumuman lulus beasiswa itu 2 hari sebelum masuk sekolah, kalau gak lulus cuma bisa daftar di sekolah umum yang masih buka pendaftaran, kalau sekolah elit yang lain sudah tutup sama kayak Van's High School. Jangan bilang kamu mau daftar di sekolah umum? " kata Ravin panjang lebar. Gladis mengangguk santai.
"Tidak bisa! " tegas papi, " Anak-anak papi harus sekolah di tempat bagus, Van's High school adalah pilihan terbaik. Jadi papi sama mami akan daftarin kamu ulang hari ini untuk jaga-jaga kalau kamu gak lulus " sambungnya lagi tidak mau di bantah.
" Tapi pi... "
"Benar kata papi sayang, kakak twins juga sekolah di sana jadi kamu ada yang jaga. Tanpa beasiswa kamu tetap sekolah di sana, mami sama papi sangat sanggup bayar uang sekolah di sana, kamu gak usah khawatir karna kamu putri kami sekarang" nasihat mami panjang lebar, Gladis menghela napasnya. Dia tidak bisa membantah sekarang.
*******
" Kak Al cepat lari!! "