Pewaris Phoenix Api Xiao Chen 2

"Panah Dewa Asura!" ucap Chu Yun, menyebutkan nama jurusnya.

Dari anak panah yang masih di tarik oleh Chu Yun, api menyala begitu membara. Memberikan sebuah dentuman demi dentuman yang menghasilkan hempasan udara panas yang sangat kuat.

Para ras iblis pun berlarian melarikan diri, mereka tahu bahwa jurus wanita kecil di depannya sangat lah kuat.

Chu Yun pun melepaskan anak panahnya. Satu anak panah melesat dengan kecepatan penuh, seolah-olah burung Phoenix Api terbang membakar apapun yang dilewatinya.

Bang— —

Ledakan Supernova mengguncang wilayah perbatasan. Seketika sekelompok Raja Tempur Ras iblis itu musnah tak tersisa, hanya menyisakan permukaan tanah yang hangus terbakar, pohon-pohon terbakar. Tetapi, menggunakan jurus itu membuat Chu Yun pun kehabisan energi spiritualnya.

Dengan cepat Xiao Chen pun melesat, menangkap tubuh Chu Yun yang terjatuh dari ketinggian langit.

"Kak, aku berhasil!" kata Chu Yun dengan nada yang lemah, hampir tak terdengar.

Xiao Chen pun menatap wajah lesu adik perempuannya. Xiao Chen pun tersenyum lalu berbicara, "Kamu sudah bekerja keras, Yun!" kata Xiao Chen, ramah. Segaris senyuman masih menggantung di bibirnya.

Jian Yu dan yang lainnya pun segera menghampiri Xiao Chen.

"Nah, Xiao Chen! Jangan bilang bahwa dia mempunyai garis darah keturunan Klan Phoenix?" ucap Jian Yu dengan serius.

Yan Ling pun berbicara, "Ketua Chen! Biarkan aku yang membantu Chu Yun!" ucap Yan Ling.

Membuat Xiao Chen terdiam selama beberapa detik sembari menatap Yan Ling dengan segala pertanyaan yang terlintas dipikiran nya.

Walaupun sangat begitu tiba-tiba, tetapi Xiao Chen merasakan ketulusan yang dalam yang terpancar dari ekspresi dan juga sikap Yan Ling. Xiao Chen pun memberikan Chu Yun kepada Yan Ling untuk memapahnya.

Kemudian Xiao Chen menoleh kepada Jian Yu, menepuk lembut kepala bagian atas Jian Yu, lalu berbicara, "Yu'er, karna Chu Yun adalah adikku, tentu saja dia memiliki garis darah yang sama denganku!" kata Xiao Chen, bangga.

Tetapi Jian Yu mengatup bibirnya, kedua tangan menyilang di bawah kedua puncak kembarnya.

"Kenapa kamu tidak mewariskannya padaku?" ucap Jian Yu, ia berbicara sembari menuang wajahnya dari Xiao Chen; merasa kesal.

Xiao Chen pun menarik bahu Jian Yu, membuat Jian Yu menghadap lurus pada Xiao Chen.

"Kamu ini, ya. Kamu telah memiliki garis darah keturunan Klan Naga Langit! Di tambah lagi kau memiliki garis darah Phoenix Es, jika memiliki esensi darah yang memiliki elemen berlawanan dengan elemen milikmu, apakah tubuhmu tidak akan meledak?" ucap Xiao Chen, nadanya ramah tetapi sedikit menggoda Jian Yu.

Jian Yu pun terdiam!

"Kamu ... cemburu, kan?" kata Xiao Chen, mengejek.

Jian Yu pun mengibaskan tangan Xiao Chen yang masih mengelus rambut Jian Yu.

"Jelas saja! Biar bagaimanapun, Chu Yun bukanlah adik kandungmu!" kata Jian Yu, wajahnya cemberut, kedua alisnya melengkung seperti bulan sabit.

Xiao Chen pun membelakangi Jian Yu, kedua tangan menyilang di dadanya. Kemudian berbicara, "Baiklah! Karna kamu cemburu terhadap calon adikmu sendiri, maka aku akan menjadikan Chu Yun juga sebagai calon istriku ...."

"Tidak! Itu tidak bisa!" sela Yan Ling, memotong perkataan Xiao Chen dengan nada yang keras.

Membuat Xiao Chen, Jian Yu, dan yang lainnya pun menatap Yan Ling dengan tatapan aneh.

Sheng Kun pun menghampiri Yan Ling. Berputar menatap Yan Ling dengan tatapan yang menilai. Kemudian Yan Ling memegang kedua belah pipi Yan Ling menggunakan kedua tangannya, membuat pipi Yan Ling pun tertekan.

"Apa yang kau lakukan, dasar botak!" kata Yan Ling dengan sinis, kesal.

"Heeee ... sejak kapan kau mempunyai perhatian terhadap seorang wanita, Yan Ling? Jangan-jangan ...!?" seru Sheng Kun.

Membuat raut wajah Yang Ling semburat memerah menyala padam.

"Sudahlah! Kita harus melanjutkan perjalanan!" ujar Xiao Chen.

Namun, ia tiba-tiba menggunakan teknik telepatinya untuk berbicara kepada Yan Ling.

'Yan Ling! Apa kau menyukai adikku?' tanya Xiao Chen.

Yan Ling pun menjawabnya, 'Ah, tidak, aku tidak memiliki perasaan seperti itu!' kata Yan Ling, namun raut wajahnya menunjukan bahwa ia tengah berbohong.

Xiao Chen pun tak bertanya lagi, ia hanya tersenyum. Tetapi Huo Qiang'er pun berbicara, "Bagaimana dengan para manusia itu, Xiao Chen?" tanya Huo Qiang'er.

Xiao Chen pun menatap satu-satu para manusia yang sebelumnya menjadi tawanan Ras Iblis. Lalu, Xiao Chen pun mengeluarkan sejumlah pil emas yang dapat memulihkan dan menyembuhkan semua luka di tubuh para manusia itu.

Para manusia itu pun menerima pil emas dan tanpa ragu segera memakannya. Bahkan pil itu sangat ajaib, baik luka luar ataupun dalam, seketika pulih seutuhnya.

"Terimakasih, Tuan penolong!" ucap serentak para manusia itu sembari membungkuk memberi hormat sebagai ucapan terimakasihnya.

Xiao Chen pun mengangguk, kemudian melesat terbang dengan kecepatan penuh, meninggalkan wilayah perbatasan antara wilayah tenggara dengan wilayah selatan. Kelompok Xiao Chen pun mengikutinya dari belakang.

Dalam perjalanan mereka ketika melintasi langit wilayah selatan, Xiao Chen melihat ratusan bahkan ribuan Ras Iblis yang telah menguasai wilayah selatan. Tetapi mereka hanyalah sejumlah pasukan kecil Ras Iblis, sedangkan tujuan Xiao Chen dan teman-temannya adalah inti kekuatan Ras Iblis.

Setelah melakukan perjalanan selama satu hari satu malam, akhirnya Xiao Chen dan yang lainnya pun telah melewati wilayah selatan, dan tiba di wilayah Barat Daya.

Di Puncak Gunung Pedang, mereka melihat sebuah istana yang cukup megah dan luas.

"Seharusnya ini adalah salah satu istana Klan Hun!" ucap Huo Qiang'er, sembari melihat banyaknya manusia yang ada di halaman istana.

"Klan Hun! Karna kalian telah mengkhianati umat manusia dan memilih berpihak kepada Ras Iblis, maka inilah hari kematian kalian!" gumam Xiao Chen, geram. Kedua tangannya terkepal kuat, hingga terdengar suara-suara pergerakan tulang.